Anda di halaman 1dari 57

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

Jurusan Teknik Sipil

KONSEP DASAR REKAYASA


MODA KERETA API

Dosen: Ir. JULISON ARIFIN, MSc, PhD.


Acknowledgement
The author acknowledges the works of the persons
listed below as his resources in the preparation of this
presentation.
– Prof. Dr. F. Schmid of the University of Birmingham, England
– Barnard, M., Ed. (1998). Health and Safety for Engineers. London,
Thomas Telford Publishing.
– G J Terry (1991), System Engineering Safety, MEP, London.
– SJA (2004), Doctoral Thesis, University of Sheffield, UK,
– JP Rodrigue, et al (2009), The Geography of Transport Systems, third
edition, Routledge, London.
– V.A. Provillidis, Associate Professor, Section of Transportation,
Democritus Thrace University, Greece
– Coenraad Esveld, Professor of Railway Engineering, Delft University of
Technology.
• konsep pergerakan,
• komponen2 sistem pergerakan,
• pengenalan konsep jaringan.
• Pengenalan masing2 moda (prasarana, sarana
dan pengaturannya).
• Pengenalan rekayasa lalu-lintas.
Transportasi

jalan / lari menunggang hewan berkendaraan


Definisi transportasi
• Transportasi: perpindahan manusia atau barang dari suatu lokasi
(asal, origin) ke lokasi lain (tujuan, destination) secara efisien,
• Sistem transportasi menghubungkan beberapa bagian dan
fasilitas yg terpisah,
• Transportasi memfasilitasi ketersediaan waktu dan pemanfaatan
tempat,
• Transportasi berdampak besar pada pendapatan usaha.
• Kriteria yg diharapkan pada transportasi:
– aman, selamat,
– cepat, tidak tertahan di jalan,
– murah (krn efisien, hemat energi dll),
– lain-lain (optional):
• nyaman,
• fleksibel, (banyak pilihan, sering, frekuensi tinggi),
• terkendali.
Manajemen transportasi
• Elemen transportasi:
– kendaraan (modes),
– jaringan jalan (networks),
– terminal (infrastructures),
– muatan (flows, traffic),

• Keseharian (praktek manajemen):


– prasarana (infrastructures, networks),
– sarana (vehicle, fleet, wahana),
– operasi (traffic & regulation).
Sisyphus analogy of transportation
Legenda Sisyphus & transportasi
Legenda Sisyphus menggambarkan beberapa analogi
tentang konsep dasar transportasi:

– Volume (beban): menunjukkan suatu muatan (pnp / brg)


yg dapat dibawa kendaraan,

– Effort (usaha): jumlah energi yg dibutuhkan kendaraan utk


memindahkan beban sejauh jarak tertentu guna mengatasi
hambatan, biasanya ditampilkan sebagai biaya angkutan,

– Friction (hambatan): menggambarkan kesulitan yg


dihadapi kendaraan untuk memindahkan suatu beban
sejauh jarak tertentu.
Usaha (effort)

• Usaha = f x (beban, hambatan, jarak),


jika hambatan dpt dikurangi, usaha yg diperlukan akan lebih
rendah (utk beban dan jarak yg sama),
• Tujuan pokok transportasi adalah mengatasi (overcome)
hambatan dan jarak,
terutama dengan perbaikan kapasitas dan teknologi prasarana,
• Elemen lain dari mitologi tsb adalah pengulangan, yg
memang terjadi dalam penyelenggaraan transportasi,
komuter adalah kegiatan transpor yg harus terus berulang krn
gerakan tdk dapat disimpan; dan usaha utk satu perpindahan tdk
dapat di-transfer ke gerakan lainnya.
Hambatan (constraint)

• Hampir seluruh energi kendaraan digunakan untuk


mengatasi hambatan (gesekan, friction),
• Sumber hambatan/tahanan:
– tahanan guling (rolling friction),
diatasi dgn tumpuan berputar/berguling (misal: roll bearing,
pneumatic tyre = ban angin),
– hambatan arus (stream flow, arus udara, arus air),
diatasi dgn permukaan aerodynamic (mis: ujung/hidung aerodinamis
dari pesawat atau lokomotif kereta api cepat dll).
Jarak (distance)

Jarak dpt disebut sebagai hambatan yg berkaitan langsung


dgn kualitas prasarana angkutan,

• Jarak euclidean (Euclidean distance) adalah jarak matematis


terpendek yg digambarkan sebagai garis lurus antara dua titik.
Angka jarak euclidean hanya dipakai sebagai patokan atau jarak
di peta,

• Jarak angkutan (Transport distance) mencakup semua kegiatan-


kegiatan yg terkait dgn transportasi fisik,
misalnya: kegiatan muat, bongkar dan pemindahan muatan (barang);
dalam angkutan pnp, hal ini termasuk perjalanan dari rumah ke terminal,
transit di terminal dan perjalanan ruas akhir dari terminal ke tujuan akhir.
Jarak (distance)

• Jarak logistik (Logistical distance) adalah kegiatan-


kegiatan fisik transportasi pnp/brg ditambah
serangkaian kegiatan non-fisik untuk melaksanakan
transportasi tsb,
• Untuk angkutan brg, jarak logistik termasuk memroses order, pengepakan,
pemilahan/sortir serta manajemen persediaan,
• Untuk angkutan pnp, jarak logistik termasuk waktu pemesanan (tiket),
check-in, naik/turun kendaraan hingga tunggu bagasi. Waktu
penerbangan yg hanya 3 jam dalam kenyataannya dimulai beberapa
minggu sebelumnya (pemesanan tiket).
Jarak (distance)
EVOLUSI KERETA API
Pada awalnya……..

gerobak tambang (mine wagon)


Perkembangan transportasi darat

gerobak/wagon dengan pasak ke dalam alur/rel


Perkembangan transportasi darat

alur/rel transportasi dalam gua


Medium (alur) transportasi
Fakta temuan manusia (utk transportasi dlm gua):
alur akan mengekang roda gerobak agar badan
gerobak tidak membentur dinding gua,

Manfaatnya:
1.Operasi angkutan (gerobak) akan lebih cepat,
2.Gerobak tidak akan membentur dinding gua, keselamatan
lebih terjamin,
3.Tenaga untuk menarik/mendorong gerobak akan lebih
hemat, karena tdk perlu lagi mengemudikan (control)
gerakan gerobak.
Alur menjadi jalur
Angkutan pnp dgn tenaga kuda

dalam alur/rel di jalan umum


Train = rangkaian

Rangkaian ditambah, sesuai dgn daya tarik


Dari kereta kuda tentara Romawi hingga
kereta api pnp pertama di Manchester
Alur (rel) mengarahkan kereta
Perhatikan fungsi alur (rail = guide)
Modern railways

kokoh, stabil, mulus dan tahan lama


Perkembangan transportasi darat
• cara/moda transportasi pertama yg ditemukan manusia: menyeret
beban berat (binatang buruan, bahan tambang),

• dgn ditemukannya roda (3500SM), angkutan dgn kereta (cart) dan


gerobak (wagon) serta alur/jalur pengendali (rel) selanjutnya
berkembang menjadi angkutan jalur rel,

• perkembangan bisnis dan perekonomian menuntun manusia


menghubungkan lokasi lokasi sumberdaya ke terminal, (selanjutnya
jaringan jalan raya dan jalan rel selalu terhubung ke pelabuhan),

• penemuan mesin uap memulai revolusi industri pada pertengahan


abad ke-19. Kereta ditarik kuda berganti menjadi kereta ditarik mesin
uap (api), terciptalah kereta api
KERETA API
MEMULAI REVOLUSI INDUSTRI
Railways start industrial revolution

Kereta api pada bentuk awal adalah gerobak beroda yg ditarik kuda,
Pada awal revolusi industri, mesin uap dipasang di depan rangkaian utk
menggantikan kuda-kuda menarik rangkaian gerobak.
Terbentuklah kereta api………
Stevenson’s “Rocket”

1829, Liverpool and Manchester Railway


LNER Class A3 4472 Flying Scotsman
Built in 1923 for the London and North Eastern Railway (LNER) at Doncaster Works to a design of H.N.
Gresley. It was employed on long-distance express trains on the 10am London to Edinburgh “Flying
Scotsman”.

The locomotive is notable for having set two world records for steam traction;
• to be officially reaching 100 miles per hour (160.9 km/h) on 30 November 1934,
• the longest non-stop run by a steam locomotive : 422 miles (679 km) on 8 August 1989.
D 52
Indonesia steam locomotive D 52
Length: 20632 mm, Weight: 72 tons, Power: 1600 HP, Max speed: 120 km/hour.

D52 at Karawang, 1980

Between 1950 - 1955, DKA (Djawatan Kereta Api) bought 100 units D52 steam locomotive from Krupp
(German) factory. They were used to pull long distance freight or passenger train on the Sgu-Yk-Pwt-Jak
line. In South Sumatera, they were used to pull coal freight wagon.

Today, only one remaining D52 left (D52 099),


displayed in Transportation Museum, Taman Mini Indonesia Indah (Jakarta).
10 May 1869, at Promontory Summit,
the ceremonial driving of the "Last Spike“
after track was laid over a 2,826 km gap between Sacramento and Omaha,
by the Union Pacific Railroad and Central Pacific Railroad
the driving of the golden spike

left, Samuel S. Montague, Central Pacific Railroad,


shakes hands with
Grenville M. Dodge, Union Pacific Railroad (right)
KERETA API DI INDONESIA
Governor Generaal
L.A.J Baron Sloet van den Beele.
Perkeretaapian di Indonesia diawali dengan
pencangkulan pertama pembangunan jalan kereta api
di desa Kemijen (Semarang),
pada hari Jumat tanggal 17 Juni 1864,
oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda,
Meneer L.A.J Baron Sloet van den Beele

Pemrakarsa pembangunan:
“NV. Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM)
dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes
lebar sepur 1435 mm, panjang lintas 26 km
antara Kemijen menuju desa Tanggung
jalur rel ini dibuka untuk angkutan umum
pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Perkembangan di luar Jawa
Pembangunan rel KA juga dilakukan pada tahun:
• 1874 di Aceh
• 1886 di Sumatera Utara
• 1891 Sumatera Barat
• 1914 di Sumatera Selatan
• 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA
sepanjang 47.0 km antara Makasar-Takalar, yang
pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923.
Jalur rel Indonesia tahun 2015
Jawa Daop I – Jakarta
North Sumatra Daop II – Bandung
481 Km Daop III – Cirebon
Daop IV – Semarang
Daop V – Purwokerto
Daop VI – Yogyakarta
Divre I Daop VII – Madiun
Daop VIII – Surabaya
Daop IX – Jember
Sumatra Divre I – Sumatra Utara
Divre II – Sumatra Barat
Divre II
Divre III – Sumbagsel
West Sumatra
196 Km Divre III Daop: Daerah Operasi
Divre: Divisi Regional

South Sumatra
Jember
Total panjang jalan rel
656 Km
4,600 km
Java
3,231 Km
Jaringan rel di Jawa

MER JAK TPK


CKP

RK
BOO
SM GBN
BD CCL CN TG
SBI
PDL CB PPK
KEJ WO
BJR
MN
TSM PWT
MA KTS

SLO
KYA KK
YK MI

KLT
BW

LINTAS OPERASI
LINTAS TIDAK OPERASI
Jaringan rel di Sumatra

BSG BLW
MDN
BIJ TBI
KUL KIS
SIR TNB
MBM

RAP

PP BTL
NRS LA SWL
PD
IDA
TBY

KPT
LLG PBM

LT BTA
TMB

TNK

THN
Rencana Jaringan rel di Kalimantan
PROGRAM 2030 (1.400 km):
• Jaringan KA antar kota-kota:
Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda-
Bontang-Tenggarong-Kotabangun,
Banjarmasin-Palangkaraya,
Pontianak-Mempawah-Singkawang;
• Jaringan KA dari lokasi pertambangan
menuju Pelabuhan: Samarinda,
Balikpapan dan Banjarmasin;
• Jaringan KA dengan potensi batu
bara: Puruk Cahu – Bangkuang,
Bangkuang – Lupak Dalam, Kudangan
– Kumai, Muara Wahau – Lubuk
Tutung, Bontang – Sangkulirang –
Tanjung Redep, Tanjung Barabai –
Martapura – Banjarmasin, Tanjung –
Buntok – Muara Teweh.

42
Rencana Jaringan rel di Sulawesi
PROGRAM 2030 (500 km):
• Jaringan KA antar kota-kota;
Gorontalo, Manado, Bitung
(Sulawesi Utara) serta Pare-
pare, Makasar, Bulukumba dan
Takalar (Sulawesi Selatan);
• Jaringan KA regional di
Makasar, Maros,
Sungguminasa dan Takalar
(Maminasata);
• Jaringan KA perkotaan:
Makasar dan Manado;
• Jaringan KA menuju Bandara
Hasanudin
• Jaringan KA menuju
Pelabuhan: Bitung dan
Makasar.

43
Rencana Jaringan rel di Papua
PROGRAM 2030 (500 km):
• Jaringan KA antar kota-
kota; Sorong, Manokwari,
Nabire.
• Jaringan KA dari
menghubungkan lokasi
pertambangan menuju
Pelabuhan Manokwari.

44
Rencana Jaringan rel Trans Sumatera
PROGRAM 2030 (2.856 km):
• Jaringan KA antara kota:
Aceh, Medan, Pekanbaru,
Padang, Jambi, Palembang,
Bandar Lampung;
• Jaringan KA perkotaan:
Medan, Pekanbaru, Padang,
Palembang, Bandar
Lampung dan Batam;
• Jaringan KA Bandara:
Kualanamu, Minangkabau,
Sultan Mahmud Badarudin
Dua dan Hang Nadim;
• Jaringan KA Pelabuhan:
Lhokseumawe, Belawan,
Dumai, Tanjung Api-api,
Dumai, Teluk Bayur dan
Panjang.

45
PERBANDINGAN
ANTAR MODA TRANSPORTASI
Angkutan penumpang
Untuk membantu mobilitas manusia, ada beberapa pilihan moda
angkutan yang disesuaikan dgn:
• jenis pergerakan (komuter, perjalanan jauh),
• jarak tempuh,
• ketersediaan moda angkut,

Angkutan penumpang terbagi dalam 4 cara:

• Udara: biasanya layanan angkutan berjadwal,


• Darat: mobil menjadi pilihan utama angkutan di darat, krn memberikan
kemudahan dan fleksibilitas,
• Rel: kereta api antar-kota (intercity) yg sdh ada sejak 150 thn y.l. telah
dikembangkan menjadi kereta api kecepatan tinggi antara dua kota besar,
• Air: peran angkutan (pnp) di laut sdh jauh berkurang, namun angkutan
sungai, danau dan penyeberangan tetap penting.
Moda transpor penumpang

udara darat rel air

terjadwal mobil intercity feri

charter taxi KKT RoRo

van/bus transit kpl cepat

spd motor subway kpl pesiar

sepeda komuter

jalan kaki LRT

monorel
Angkutan barang
Beberapa pilihan moda tersedia, tergantung:
• jenis brg yg akan diangkut,
• jarak angkut,
• ketersediaan moda angkutan,
jenis kargo yg berbeda memerlukan cara angkut yg berbeda pula,

Angkutan utk barang terbagi dalam 6 cara:


• Udara: kargo udara meningkat seiring dgn meningkatnya angkutan pnp,
• Truk: sangat fleksibel dan mampu mengangkut hampir semua jenis kargo untuk jarak
dekat atau sedang,
• Rel: penggunaan petikemas (containerization) berdampak pada angkutan kereta api
dan mendorong perkembangan angkutan intermodal dgn KA sbg angkutan utama,
• Laut: telah berkembang dgn disain kapal khusus utk mengangkut barang potongan,
curah kering, barang cair, kendaraan (RoRo) dan gas alam cair,
• Perairan darat: sangat dominan pada kawasan negara kepulauan spt Indonesia,
Philippine, Japan,
• Pipa: merupakan suatu sistem distribusi/angkutan brg yg tersendiri utk benda cair
(khususnya minyak dan gas) yang dipompakan untuk jarak yg panjang.
Moda transpor barang
udara darat/truk rel laut perairan darat pipa

paket paket unit/set unit cargo penyeberangan minyak

psw kargo LTL gerbong curah tarikan gas

bagasi psw pnp TL box cair curah air

box van
psw khusus tank container tank
tank

datar datar deck

curah
curah
chasis
intermodal
angkutan udara

sangat tepat untuk angkutan barang-barang bernilai


tinggi (high value) dan angkutan cepat (express)

• cepat,
• aman dan frekuensi tinggi,
• resiko pencurian dan kerusakan brg rendah,
• cost-efficient utk barang-barang ringan

• mahal utk angkutan curah,


• kapasitas angkut (relatif) rendah,
• jaringan angkutan hrs diperluas,
• waktu muat/bongkar/sortir mencapai 70% dari total waktu
angkutan.
angkutan darat (truk)

sangat baik utk angkutan pintu-ke-pintu (door-to-door)


serta distribusi yg luas dalam siklus harian (24 jam)

• sangat fleksibel dlm pelaksanaan dan perubahan rencana,


• waktu tunggu/idle yang pendek,
• waktu transpor yg pendek terutama utk jarak dekat/sedang.

• volume angkutan terbatas,


• terpengaruh oleh kemacetan lau-lintas,
• banyak dibatasi peraturan wilayah,
• terpengaruh oleh cuaca,
• rawan dampak lingkungan.
angkutan rel
sangat efisien untuk angkutan berbagai barang curah
di darat dgn jarak lebih dari 300 km

• kecepatan tinggi
• sangat ekonomis utk jarak jauh
• ramah lingkungan
• bebas kemacetan
• tersedia 24/7/365

• jaringan jalur rel tertentu


• terikat jadwal operasi
• tidak memadai utk jarak dekat
• tdk cocok utk kargo yg sering berganti
• dominasi operator utama
angkutan laut
sangat tepat untuk angkutan barang curah (bulk cargo)
misalnya minyak/gas dengan jarak angkutan jauh atau
antar benua (inter continent)

• ekonomis
• ramah lingkungan
• volume angkutan besar
• tidak terpengaruh cuaca (normal)

• modal/investasi besar
• lambat
• terbatas dlm jalur pelayarannya
• masing2 kargo memerlukan alat yg berbeda di pelabuhan
angkutan perairan sdp

sangat bermanfaat untuk wilayah kepulauan, kawasan


dgn sungai yg lebar atau danau yg besar

• membantu mengatasi keterpencilan


• membangun perekonomian daerah
• dapat menjadi solusi (sementara) yg cepat

• volume angkutan terbatas,


• banyak dibatasi peraturan lokal,
• terpengaruh oleh cuaca wilayah
angkutan pipa

hanya untuk barang/komoditi tertentu, misalnya gas alam,


minyak, air, produk kimia atau cairan

• ekonomis
• aman, tertutup
• ramah lingkungan

• jaringan pipa terbatas


• biaya investasi tinggi
• maintenance dan pengawasan
Salah paham musti
diselesaikan secara adat…

Anda mungkin juga menyukai