Konsep Dasar Kereta API
Konsep Dasar Kereta API
Manfaatnya:
1.Operasi angkutan (gerobak) akan lebih cepat,
2.Gerobak tidak akan membentur dinding gua, keselamatan
lebih terjamin,
3.Tenaga untuk menarik/mendorong gerobak akan lebih
hemat, karena tdk perlu lagi mengemudikan (control)
gerakan gerobak.
Alur menjadi jalur
Angkutan pnp dgn tenaga kuda
Kereta api pada bentuk awal adalah gerobak beroda yg ditarik kuda,
Pada awal revolusi industri, mesin uap dipasang di depan rangkaian utk
menggantikan kuda-kuda menarik rangkaian gerobak.
Terbentuklah kereta api………
Stevenson’s “Rocket”
The locomotive is notable for having set two world records for steam traction;
• to be officially reaching 100 miles per hour (160.9 km/h) on 30 November 1934,
• the longest non-stop run by a steam locomotive : 422 miles (679 km) on 8 August 1989.
D 52
Indonesia steam locomotive D 52
Length: 20632 mm, Weight: 72 tons, Power: 1600 HP, Max speed: 120 km/hour.
Between 1950 - 1955, DKA (Djawatan Kereta Api) bought 100 units D52 steam locomotive from Krupp
(German) factory. They were used to pull long distance freight or passenger train on the Sgu-Yk-Pwt-Jak
line. In South Sumatera, they were used to pull coal freight wagon.
Pemrakarsa pembangunan:
“NV. Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij" (NV. NISM)
dipimpin oleh Ir. J.P de Bordes
lebar sepur 1435 mm, panjang lintas 26 km
antara Kemijen menuju desa Tanggung
jalur rel ini dibuka untuk angkutan umum
pada hari Sabtu, 10 Agustus 1867.
Perkembangan di luar Jawa
Pembangunan rel KA juga dilakukan pada tahun:
• 1874 di Aceh
• 1886 di Sumatera Utara
• 1891 Sumatera Barat
• 1914 di Sumatera Selatan
• 1922 di Sulawesi juga telah dibangun jalan KA
sepanjang 47.0 km antara Makasar-Takalar, yang
pengoperasiannya dilakukan tanggal 1 Juli 1923.
Jalur rel Indonesia tahun 2015
Jawa Daop I – Jakarta
North Sumatra Daop II – Bandung
481 Km Daop III – Cirebon
Daop IV – Semarang
Daop V – Purwokerto
Daop VI – Yogyakarta
Divre I Daop VII – Madiun
Daop VIII – Surabaya
Daop IX – Jember
Sumatra Divre I – Sumatra Utara
Divre II – Sumatra Barat
Divre II
Divre III – Sumbagsel
West Sumatra
196 Km Divre III Daop: Daerah Operasi
Divre: Divisi Regional
South Sumatra
Jember
Total panjang jalan rel
656 Km
4,600 km
Java
3,231 Km
Jaringan rel di Jawa
RK
BOO
SM GBN
BD CCL CN TG
SBI
PDL CB PPK
KEJ WO
BJR
MN
TSM PWT
MA KTS
SLO
KYA KK
YK MI
KLT
BW
LINTAS OPERASI
LINTAS TIDAK OPERASI
Jaringan rel di Sumatra
BSG BLW
MDN
BIJ TBI
KUL KIS
SIR TNB
MBM
RAP
PP BTL
NRS LA SWL
PD
IDA
TBY
KPT
LLG PBM
LT BTA
TMB
TNK
THN
Rencana Jaringan rel di Kalimantan
PROGRAM 2030 (1.400 km):
• Jaringan KA antar kota-kota:
Banjarmasin-Balikpapan-Samarinda-
Bontang-Tenggarong-Kotabangun,
Banjarmasin-Palangkaraya,
Pontianak-Mempawah-Singkawang;
• Jaringan KA dari lokasi pertambangan
menuju Pelabuhan: Samarinda,
Balikpapan dan Banjarmasin;
• Jaringan KA dengan potensi batu
bara: Puruk Cahu – Bangkuang,
Bangkuang – Lupak Dalam, Kudangan
– Kumai, Muara Wahau – Lubuk
Tutung, Bontang – Sangkulirang –
Tanjung Redep, Tanjung Barabai –
Martapura – Banjarmasin, Tanjung –
Buntok – Muara Teweh.
42
Rencana Jaringan rel di Sulawesi
PROGRAM 2030 (500 km):
• Jaringan KA antar kota-kota;
Gorontalo, Manado, Bitung
(Sulawesi Utara) serta Pare-
pare, Makasar, Bulukumba dan
Takalar (Sulawesi Selatan);
• Jaringan KA regional di
Makasar, Maros,
Sungguminasa dan Takalar
(Maminasata);
• Jaringan KA perkotaan:
Makasar dan Manado;
• Jaringan KA menuju Bandara
Hasanudin
• Jaringan KA menuju
Pelabuhan: Bitung dan
Makasar.
43
Rencana Jaringan rel di Papua
PROGRAM 2030 (500 km):
• Jaringan KA antar kota-
kota; Sorong, Manokwari,
Nabire.
• Jaringan KA dari
menghubungkan lokasi
pertambangan menuju
Pelabuhan Manokwari.
44
Rencana Jaringan rel Trans Sumatera
PROGRAM 2030 (2.856 km):
• Jaringan KA antara kota:
Aceh, Medan, Pekanbaru,
Padang, Jambi, Palembang,
Bandar Lampung;
• Jaringan KA perkotaan:
Medan, Pekanbaru, Padang,
Palembang, Bandar
Lampung dan Batam;
• Jaringan KA Bandara:
Kualanamu, Minangkabau,
Sultan Mahmud Badarudin
Dua dan Hang Nadim;
• Jaringan KA Pelabuhan:
Lhokseumawe, Belawan,
Dumai, Tanjung Api-api,
Dumai, Teluk Bayur dan
Panjang.
45
PERBANDINGAN
ANTAR MODA TRANSPORTASI
Angkutan penumpang
Untuk membantu mobilitas manusia, ada beberapa pilihan moda
angkutan yang disesuaikan dgn:
• jenis pergerakan (komuter, perjalanan jauh),
• jarak tempuh,
• ketersediaan moda angkut,
sepeda komuter
monorel
Angkutan barang
Beberapa pilihan moda tersedia, tergantung:
• jenis brg yg akan diangkut,
• jarak angkut,
• ketersediaan moda angkutan,
jenis kargo yg berbeda memerlukan cara angkut yg berbeda pula,
box van
psw khusus tank container tank
tank
curah
curah
chasis
intermodal
angkutan udara
• cepat,
• aman dan frekuensi tinggi,
• resiko pencurian dan kerusakan brg rendah,
• cost-efficient utk barang-barang ringan
• kecepatan tinggi
• sangat ekonomis utk jarak jauh
• ramah lingkungan
• bebas kemacetan
• tersedia 24/7/365
• ekonomis
• ramah lingkungan
• volume angkutan besar
• tidak terpengaruh cuaca (normal)
• modal/investasi besar
• lambat
• terbatas dlm jalur pelayarannya
• masing2 kargo memerlukan alat yg berbeda di pelabuhan
angkutan perairan sdp
• ekonomis
• aman, tertutup
• ramah lingkungan