Abstrak
Penelitian ini bertujuan mengalisa pipa untuk irigasi persawahan dalam rangka
memanfaatkan air secara efisien didaerah sawah tadah hujan maupun daerah dataran tinggi
dengan melakukan simulasi langsung kesawah, untuk peningkatan produksi gabah dan hasil
palawija atau tanaman hortikultura khususnya untuk memperhitungkan kebutuhan akan air
bagi petani sehingga pemborosan air bisa ditekan maupun penguapan pada saat musin
kemarau. .
Metode yang dilakukan adalah percobaan langsung, melakukan pemompaan air
kesawah , dengan melakukan perhitungan kebutuhan air mulai dari menanan benih sampai
panen, kemudian mendistribusi air. Kemudian melakukan pengujian. Dari hasil perhitungan
didapat kebutuhan air untuk sawah perhektarnya 0,45 m3/menit lebih banyak dari pada ladang
dan palawija yaitu 0,25 m3/menit.Pemompaan yang dilakukan untuk sawah lebih banyak
dibandingkan dengan palawija yaitu 1 : 5, hasil panen
26
air untuk mengurangi peborosan penggunaan secara berlebihan dapat merusak
air, dengan judul : Sistim Irgasi Pipanisasi pertumbuhan tanaman.
Persawahan , dengan melakukan Berdasarkan cara pemberiannya,
percobaan model simulasi dilaboratorium irigasi dibedakan menjadi empat sistem
2. Rumusan Masalah yaitu sistem irigasi permukaan (surface
Berdasarkan uraian pada latar irrigation), curah (sprinkler), tetes
belakang penelitian maka kami rumuskan (drip/trickle) dan sistem irigasi bawah
permasalahan sebagai berikut : permukaan (subsurface irrigation). Sistem
a. Bagaimana merekayasa / irigasi permukaan (surface irrigation)
memanfaataan air secara efisien yaitu langsung memberikan air ke lahan
dengan menggunakan sistin saluran pertanian dengan cara gravitasi atau
tertutup (menggunakan pipa/selang air) penyiraman langsung.
b. Bagaimana memperkirakan 2 Jaringan Irigasi
kebutuhan air untuk persawahan , Jaringan irigasi yaitu prasarana
sehingga dapat mengetahui faktor- irigasi, yang terdiri dari bangunan air dan
faktor yang mempengaruhi kehilangan saluran pemberi air pertanian beserta
air dari sisti irigasi perlengkapannya. Berdasarkan
3 Tujuan Penelitian pengelolaannya dapat dibedakan menjadi
1. Untuk merencanakan dan dua, yaitu (Kartasapoetra dan Sutedjo,
menghitung kebutuhan air irigasi 1994) : (1). Jaringan irigasi utama dan (2).
persawahan Jaringan irigasi tersier Dari segi konstruksi
2. Merencanakan air irigasi sistim jaringan irigasinya, Pasandaran (1991)
jaringan pipa mengklasifikasikan system irigasi menjadi
empat jenis yaitu : (1). Irigasi Sederhana,
(2). Irigasi Setengah Teknis, (3). Irigasi
B.TINJAUAN PUSTAKA Teknis dan (4). Irigasi Teknis Maju
27
Pw = 0,163 ɤQH ...............( 2. 3 )
Sehingga jumlah kebutuhan air di
petak sawah dapat digunakan persamaan : Dimana :
Pw = Daya untuk memompa air (KW)
Q = 10 hA .......................( 2. 1 ) Q = kapasitas ( m3/menit)
Dimana : H = head total pompa ( m)
Q = Jumlah air irigasi total (m3/hari) ɤ = berat air persatuan volume ( kgf/l)
h = Laju penyusutan ( mm/hari)
A = Luas sawah ( ha) .6 Head Total Pompa
28
D = diameter(m)
L = panjang pipa Tabel 2.3 Koefisien pipa dan harga C (
formul;a hazen – Willian)
2. Proses Penelitian
Tabel 2. Diameter isap dan cadangan
kapasitas ganda (m3/menit) 2.1 Kebutuhan Air Untuk Persawahan
Diameter isap 200 250 300 350 400 Dengan menggunakan persamaan
(mm) (2.1), maka kebutuhan air persawahan
kapasitas 50 2,5- 4,0- 6,3- 8– 10 - dapat dihitung :
Hz 5 8,0 12,5 16 20
60 2,8- 4,5 7,1 - 9– 11,2
Q = 10 hA (m3/hari )
Hz 5,6 – 14 18 – dengan h =( laju penyutan – curah hujan
9.0 22,4 berguna ) yaitu sebesar :10 mm/hari
29
Transpirasi tanama : 6 mm/hari
Penguapan : 4 mm/hari Maka kebutuhan air untuk ladang adalah :
Perkolasi : 20 mm/hari
Curah hujan berguna : 10 mm/hari
0,295 m3 / menit
A = 1 ha , sehingga
Sehingga kebutuhan air untuk irigasi
persawahan perhektar adalah : ɤ = 0,9957 kgf/l dengan asumsi
temperatur air 30 oC
Q = 10 x 20 x 1 = 200 m3/hari Q = 0,295 m3 / menit
Opersi pompa 8 jam perhari sehingga H = 16,341 m
sehingga kebutuhan air permenit adalah :
Pw = 0,163 ɤQH
200 m3/ 8 x 60 = 0,417 m3 / menit
= 0,163 x 0,9957x0,208333x16,341
= 0,751 KW / ha
Dengan menggunakan persamaan .( 2.6 )
V = Q/A kecep,
atan air dapat dihitung
2.3 Perhitungan head total pompa .
A = luas penampang pipa dapt dihitung
Perhitungan head total popa
dengan persamaan (2.7)
dihitung berdasarkan persamaan ( 2. 5 )
yaitu :H = ha + Δhp + hl + 1/2g(vd2-vs2 )
A = ( π/4) d2 . diameter pipa adalah 5 cm
50 mm = 0,05 m, sehingga kecepatan air
ha = adalah perbedaan muka air
V = (0,0035 m3 /detik)/0,052 = 1,4 m/detik
bawah dan muka air atas = 10 m
Δhp = perbedaan tekanan statis antara
muka air atas dan bawah diasumsikan
2.2.Kebutuhan Air Untuk Ladang (Kebun)
= 0 karena sangat kecil
1/2g(vd2-vs2 ) = 0 karena dengan asumsi
Dengan menggunakan persamaan
vd = vs
( 2. 2 ) kebutuhan air untuk ladang/kebun
hl = berbagai kerugian alat bantu :
dapat dihitung
pipa , katup belokan dan lai-lain yaitu :
30
L = 50 m 3.5.3. Perhitungan daya pompa dengan
hfL = [ (10,666 x 0,00351,85)/ menggunakan persamaan ( 2. 3 )
(1001,85x0,054,85)] x 50 Pw = 0,163 ɤQH
= 6, 216 m
Maka kerugian alat bantu ɤ = 0,9957 kgf/l dengan asumsi
o
hl= 0,125 m + 6,216 m = 6,341 m temperatur air 30 C
Maka head total pompa adalah : Q = 0,471 m3 / menit
H = ha + Δhp + hl + 1/2g(vd2-vs2 ) H = 16,341 m
= 10 m + 0 + 6,341 m + 0 = 16,341 m
Pw =0,163 x 0,9957 kgf/l
3
0,144x 0,471 m / menit x 16,341 m Desa Lanna Kecamatan
= 1.11 KW per ha Lanna kabupaten Gowa terletak
didaerah ketinggian sekitar 700 m
2.4. Perhitungan Kebutuhan Daya diatas permukaan laut dengan kondisi
berbukit dan pegunungan. Adapun peta
Unrtuk menghitung kebutuhan desa Lanna sebagaimana gambar
Daya pompa , berapa luas yang bisa dialiri dibawah,
sawah maka kami mengperhitungkan berat
dari pompa dengan mesinnya. Karena
wilayah desa Lanna adalah berbukit dan Tabel D.2 Hasil Perhitungan kebutuhan
curam sehingga dibutuhkan pompa yang daya pompa untuk Sawah
ringan untuk diangkat oleh satu orang saja,
supaya petani gampang membawa Luas (ha) Daya Pompa (KW)
kelokasi. Berdasarkan tabel D.2 maka 1 0,553
kami pilih pompa dengan daya : 3,5 HP 2 1,106
atau setara/ disamakan dengan 2, 22 KW . 3 1,659
4 2,212
D. HASIL DAN PEMBAHASAN 5 2,765
6 3,318
7 3,871
1. Letak Geografis Desa Lanna
Untuk perhitungan kebutuhan debit air Dari hasil perhitungan daya pompa yang
persawahan adalah sebagai berikut : digunakan untuk memompa air di Desa
Lanna Kecamatan Lanna Kabupaten
Tabel D.1 Kebutuhan air Sawah dan Gowa didpat data sebagai berikut :
Ladang
31
6 4,506 Juli 72 72 72 69
7 5,257 Agustus 35 35 35 35
Jumlah 244 250 251 238
8.00
E.1. Kesimpulan
6.00
Sawah
4.00 1. Dari hasil perhitungan didapat
2.00 Ladang kebutuhan air untuk sawah
0.00 perhektarnya 0,45 m3/menit lebih
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 banyak dari pada ladang dan
Luas palawija yaitu 0,25 m3/menit.
(ha) 2. Pemompaan yang dilakukan
untuk sawah lebih banyak
Gambar D.1 . Grafik Daya Pompa
dibandingkan dengan palawija
yaitu 1 : 2
D.1 Hasil Pemompaan air
3. Hasil panen yang didapat mitra
untuk luas areal tanah 10 are :
Kebutuhan air yang dipompakan
gabah adalah 920 kg sedang
kesawah disesuaikan dengan luas sawah
untuk kacang 900 kg
petani karena ada petani yang menanam
padi dan palawija (jagung dan kacang
tanah), hasil pemompaan sebagaimana
E.2. Saran
tabel dibawah :
1. Untuk mengatasi kekurangan air pada
Tabel D.4 . Hasil Pemopaan Air Padi
musin kemarau didaerah pegunungan
maka sebaiknya dibuat dam kecil
Padi
untuk setiap dusun
Bulan Petak 1 Petak 2 Petak 3
2. Penggunaan pompa bisa dikurangi bila
(m3) (m3) (m3)
masyarakat bisa membendung air
Mei 77 81 69
didaerah ketinggian sehingga air bisa
Juni 45 45 45 dialirkan secara gravitasi
Juli 51 54 54
Agustus 32 32 32 Daftar Pustaka
Jumlah 205 212 200
Tabel D.5 . Hasil Pemopaan Ambler, J.S., 1991. Irigasi di Indonesia Dinamika
Palawija Kelembagaan Petani, LP3ES, Jakarta.
32
Brouwer, C., A.Goffeau, dan M. Heibloem., 1985, Teknologi Madya pada Industri Pertanian,
Irrigation Water Management, Training Mhanual FATEMETA IPB, Bogor.
No. 1 – FAO Introduction to Irrigation, Rome.
Dastane, ND., 1974, Effective Rainfall In Irrigate Salim, M., 2007, Peranan Saluran Irigasi Bendung
Agriculture, Irrigation and Drainage Paper Vol. 25 Pesayangan Untuk Mencukupi Kebutuhan
FAO, Rome. Tanaman Padi Petak Sawah di Kecamatan Talang
Kabupaten Tegal, Tesis Doktoral, Universitas
Direktorat Jenderal Pengairan, 1986, Standar Negeri Semarang.
Perencanaan Irigasi, Departemen Pekerjaan
Umum, CV. Galang Persada, Bandung. Supriatno, M., 2003, Optimasi Sistem Pengelolaan
Air Irigasi di Daerah Irigasi KruengAceh, Tesis,
Doorenbos, J., and W. O. Pruit., 1984, Guidelines Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
for Predicting Crop Water Requirement, FAO
Irrigation and Drainage Paper, Roma. Syahdi, I., 2012, Studi Efisiensi Irigasi Pada Petak
Sawah Di Daerah Irigasi Pandrah. Tesis. Magister
Kartasapoetra, A.G., dan M. Sutedjo, 1994, Teknik Sipil. Universitas Syiah kuala. Banda Aceh.
Teknologi Pengairan Pertanian Irigasi, Bumi
Aksara,Jakarta. Triatmodjo, B., 2009, Hidrologi Terapan,
BetaOffset, Yogyakarta.
Linsley, R.K and J.B. Franzini, 1979, Water
Resources Engineering, Mc Graw Hill Book Co, Yantri,P.R., 2012, Studi Efisiensi Irigasi Pada
New York. Jurnal Teknik Sipil Petak Sawah Dalam Upaya Peningkatan Hasil
Padi Di Daerah Irigasi Krueng Jreue. Tesis.
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 37 - Magister Teknik Sipil. Universitas Syiah kuala.
Volume 3, No. 3, Agustus 2014 Pasandaran, E., Banda Aceh.
1991, Irigasi di Indonesia, Strategi dan
Pengembangan. LP3ES, Jakarta.
33