Kesehatan Reproduksi adalah suatu keadaan kesehatan yang sempurna baik secara fisik, mental,
dan sosial dan bukan semata-mata terbebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang
berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya.
Masa remaja diwarnai oleh pertumbuhan, perubahan, munculnya berbagai kesempatan, dan
seringkali mengahadapi resiko-resiko kesehatan reproduksi.
Kegiatan seksual menempatkan remaja pada tantangan resiko terhadap berbagai masalah kesehatan
reproduksi. Setiap tahun kira-kira 15 juta remaja berusia 15-19 tahun melahirkan, 4 juta melakukan
aborsi, dan hampir 100 juta terinfeksi penyakit menular seksual (PMS) yang dapat disembuhkan. Secara
global 40% dari semua kasus infeksi HIV terjadi pada kaum muda yang berusia 15-24 tahun.
Berbagai Resiko kesehatan reproduksi dipengaruhi oleh kehamilan, aborsi, penyakit menular
seksual (PMS), kekerasan seksual, dan oleh sistem yang membatasi akses terhadap informasi dan
pelayanan klinis. Dan juga dapat di pengaruhi oleh gizi, kesehatan psikologis, ekonomi dan
ketidaksetaraan gender yang menyulitkan remaja putri menghindari hubungan seks yang dipaksakan atau
seks komersial.
Masalah kesehatan reproduksi lainnya masih banyak ditemukan,misalnya masalah kesehatan usia
lanjut, aborsi, kanker leher rahim dan payudara, infertilitas, ketimpangan gender, dan kekerasan
perempuan.
Informasi masalah seksual penting bagi remaja mengingat mereka berada dalam potensi seksual
yang aktif. Sudah saatnya pemberian penerangan dan pengetahuan masalah seksualitas pada anak remaja
ditingkatkan. Sudah saatnya pandangan semacam ini harus diliruskan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan dan membahayakan bagi anak dan remaja sebagai generasi penerus bangsa.
Karakteristik seksual remaja adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang
berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan. Seiring dengan
pertumbuhan primer dan sekunder pada remaja ke arah kematangan yang sempurna.hal tersebut
merupakan suatu yang wajar karena secara alamiah dorongan seksual ini memang harus terjadi untuk
menyalurkan kasih sayang antara dua insan, sebagai fungsi pengembangbiakan dan mempertahankan
keturunan.
Perilaku seksual adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual, mulai dari
perasaan tertarik hingga tingkah laku berkencan, bercumbu, dan senggama
Berbagai perilaku seksual pada remaja yang belum saatnya untuk melakukan hubungan seksual antara
lain :
Faktor-Faktor yang berperan dalam munculnya permasalahan seksual pada remaja adalah sebagai
berikut :
Organ reproduksi pria memiliki fungsi menghasilkan sel sperma dan menyalurkan sel sperma tersebut
ke dalam liang vagina wanita sehingga terjadinya pembuahan sel telur oleh sperma di dalam rahim
wanita. Organ reproduksi pria ada yang terdapat di dalam tubuh dan ada juga yang berada di luar.
Organ reproduksi pria ini terdiri dari organ reproduksi primer dan sekunder.
a. testis adalah alat reproduksi pria yang menggantung di pangkal batang penis dan dibungkus oleh
kantung yang disebut scrotum.
b. Penis (zakar) adalah organ reproduksi pria eksternal yang berbentuk silinder dan didalamnya
terdapat saluran kencing.
a. kelenjar prostat adalah kelenjar yang terletak di bagian belakang saluran sperma. Berfungsi
menghasilkan semen (air mani) yang menjadi nutrisi bagi sperma dan sekaligus alat trasportasi
sperma saat keluar dari penis menuju rahim wanita.
b. Seminal vesicle adalah sebuah kantung kecil di bawah prostat yang menghasilkan air mani.
Cairan ini membuat sel-sel sperma yang dikeluarkan oleh testis menjadi lebih encer sehingga
mudah disemprotkan keluar.
Fungsi seksual normal adalah interaksi kompleks meliputi pikiran, ingatan, emosi, dan tubuh. Saraf,
sirkulasi, dan sistem kelenjar endokrin (hormonal) seluruhnya berinteraksi dengan pikiran untuk
menghasilkan reaksi seks.
pada dasarnya penyimpangan seksual adalah tindakan atau perilaku seksual yang tidak sewajarnya
atau tidak selayaknya untuk dilakukan. Masalah-masalah penyimpangan seksual (abnormalitas
seksual ) yang biasa dilakukan oleh remaja
a. perversi seksual dan sebabnya yaitu ketidakwajaran seksual (sexual perversion) mencakup
perilaku seksual atau fantasi-fantasi seksual yang diarahkan pada pencapaian orgasme lewat relasi
di luar hubungan kelamin heteroseksual, dengan jenis kelamin yang sama, atau dengan partner
yang belum dewasa, penyimpangan seksual ini bergantung pada :
struktur kepribadian seseorang dan perkembangan pribadinya.
Menetapnya (fixity) kebiasaan yang menyimpang.
Kuatnya tingkah laku seksual yang menyimpang.
Sikap pribadi individu yang bersangkutan terhadap gejala penyimpangannya
Adanya sekaligus perilaku seksual yang menyimpang lainnya, yang paralel tumbuhnya.
adapun abnormalitas seks disebabkan pertner seks yang abnormal adalah sebagai berikut:
homoseksualitas
lesbianism
bestiality
zoofilia
nekrofilia
pornografi dan obscenity
pedofilia
fetishisme
frottage
geronto seksualitas
incest
1. Genetalia Eksterna
Genetalia eksterna terdiri dari
Tundun (mons veneris) adalah bagian yang menonjol meliputi simfisis yang
terdiri dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu (pubis hair) pada
masa pubertas.
Labia mayora (labium majus) adalah kelanjutan dari mons veneris, berbentuk
lonjong. Kedua bibir ini bertemu dibagian bawah dan membentuk perineum.
Labia minora (labium minus) yaitu bibir kecil yang merupakan lipatan bagian
dalam bibis besar (labia mayora), tanpa rambut.
Klitoris (clitoris) merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat
erektil. Glans clitoridis mengandung banyak pembuluh dan serat saraf sensoris
sehingga sangat sensitif.
Vestibulum /Serambi (Vestibule) adalah rongga yang berada diantara bibir kecil
(labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang, yaitu orifisium urethra
eksterna, introitus vagina, 2 buah muara kelenjar bartholini, 2 buah muara
kelenjar paraurhental.
Himen (selaput dara) terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastis. Lapisan tipis
ini yang menutupi sebagian bsar dari liang senggama, tengahnya berlubang
sehingga kotoran menstruasi dapat mengalir keluar.
Perineum (kerampang) yang terletak diantara vulva dananus, panjangnya kurang
lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani dan muskulus
coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk menjaga kerja dari sphincter ani.
2. Genetalia Interna
Oogenesis merupakan proses pembentukan ovum di dalam ovarium. Di dalam ovarium atau indung
telur terdapat oogonium (oogonia = jamak). Oogonium bersifat diploid ( 2n = mengandung 23 pasang
kromosom atau 46 buah kromosom).
Siklus menstruasi merupakan pendarahan akibat luruhnya dinding sebelah dalam rahim
(endometrium). Siklus menstruasi wanita berbeda-beda , namun rata-rata berkisar 28 hari. Hari pertama
mentruasi dinyatakan sebagai hari pertama siklus menstruasi. Siklus ini terdiri atas 4 fase yaitu:
Fase menstruasi
Fase pravulasi atau fase poliferasi
Fase ovulasi
Fase pascaovulasi atau fase sekresi
Wanita dalam kehidupannya tida lupuk dari adanya siklus haid normal yang terjadi secara
periodik. Beberapa gangguan menstruasi yang paling sering muncul yaitu sebagai berikut:
1. Hiperminora adalah perdarahan haid yang banyak dan lebih lama dari normal, yaitu 6-7
hari dan ganti pembalut 5-6 per hari.
Tanda dan gejala :
Masa menstruasi lebih dari 7 hari
Alliran menstruasi yang terus-menerus selama beberapa jam
Membutuhkan pembalut wanita secara berlapis
Membutuhkan pengganti pembalut pada tengah malam
Terdapat gumpalan darah dalam jumlah tidakk sedikit
Pendarahan berat sehingga mengganggu aktivitas sehati-hari
Nyeri terus menerus pada perut bagian bawah selama masa menstruasi
Waktu menstruasi tdak teratur
Keletihan, kelelahan dan nafas pendek-pendek
Etiologi