Anda di halaman 1dari 2

Panduan Simulasi

Tujuan:
Setelah melakukan simulasi, peserta mampu melakukan manajemen kasus penyakit menular
potensial KLB dan wabah di masyarakat serta melakukan system rujukannya.

Alat dan Bahan:


1. Panduan Simulasi
2. Penunjang Peran

Langkah-langkah:
Fasilitator membagi peserta dalam 3 kelompok kecil @ 10 orang, yang akan membawakan
3 tema yang berbeda dalam 1 kasus COVID-19. Pastikan semua anggota kelompok
mendapatkan peran dalam simulasi.

A. SIMULASI KELOMPOK I
Tema: Manajemen Isolasi Kasus

Tn. A, umur 45 tahun, pada tanggal 2 Maret 2021 menjalani pemeriksaan RDT Antigen
di Puskesmas, hasilnya positif COVID-19, sehingga dia dinyatakan sebagai kasus
konfirmasi, dan selanjutnya perlu dilakukan isolasi sesuai ketentuan. Tn A mempunyai
gejala ringan saat pemeriksaan dan memilih untuk dilakukan isolasi di rumah, namun saat
petugas melakukan peninjauan ke rumah Tn. A untuk memastikan rumahnya layak atau
tidak untuk menjadi tempat isolasi, ternyata tidak layak untuk dilakukan isolasi mandiri di
rumah.
Penugasan:
1) Hal-hal apa yang perlu disampaikan oleh dokter pemeriksa kepada Tn. A terkait
dengan adanya gejala ringan saat pemeriksaan?
2) Sehubungan dengan Tn. A memilih untuk dilakukan isolasi mandiri di rumahnya,
hal-hal apa yang perlu disampaikan kepada Tn.A, seluruh keluarganya, dan tokoh
yang terkait dengan kasus yang menimpa Tn.A yang ada dilingkungan tempat
tinggalnya ?
3) Buat skenario dan simulasikan oleh kelompok untuk menjawab pertanyaan no.1
dan no.2 di atas.

B. SIMULASI KELOMPOK II
Tema: Manajemen Karantina Kontak Erat

Tn. B, umur 30 tahun, pada tanggal 4 Maret 2021 baru saja diidentifikasi oleh petugas
puskesmas sebagai kontak erat (tanpa gejala) dari kasus Tn. A. Dia diminta oleh petugas
untuk diperiksa menggunakan RDT-Antigen, dan hasilnya negative, sehingga dia diminta
melakukan karantina sesuai ketentuan (KMK No. 3602 Tahun 2021). Tn. B tidak
bergejala, sehingga dia memilih dikarantina di rumah. Namun sayang ternyata rumahnya
kurang layak menjadi tempat karantina, karena rumahnya kecil dan penghuninya cukup
banyak, petugas puskesmas pun berkoordinasi dengan pejabat wilayah (RT/RW/Lurah)
terkait rumah karantina.
Keesokan harinya, Ny. X yang merupakan kader dari puskesmas tersebut ditugaskan
melakukan pemantauan harian terhadap kontak erat yang sedang menjalani karantina di
rumah karantina.
Penugasan
1) Hal-hal apa yang perlu disampaikan oleh petugas puskesmas kepada Tn. B terkait
keharusan menjalani karantina?
2) Sehubungan dengan rumah Tn. B tidak layak menjadi tempat karantina baginya,
bagaimana cara koordinasi petugas puskesmas dengan tokoh terkait? Hal-hal apa
yang perlu disampaikan kepada keluarga dan Tn. B sebagai kontak erat?
3) Bagaimana kader melakukan pemantauan kontak erat di rumah karantina tanpa
menimbulkan risiko?
4) Buat skenario dan simulasikan oleh kelompok untuk menjawab pertanyaan no.1
hingga no.3 di atas.

C. SIMULASI KELOMPOK III


Tema: Manajemen Rujukan Kasus

Tn. A yang sedang diisolasi (pada kasus A) tiba-tiba mengeluhkan napasnya semakin
berat pada hari ke 5 setelah dinyatakan positif. Keluarga yang melihatnya bermapas
terengah-engah di pagi hari tanpa aktivitas apa-apa, merasa panik dan menghubungi
petugas puskesmas, yang kemudian segera datang bersama bersama dokter. Setelah
dokter memeriksa kasus, dikatakan bahwa kasus perlu dirujuk ke rumah sakit. Semua hal
dipersiapkan untuk proses rujukan ini.
Penugasan:
1) Terkait Tn. A harus dirujuk, apa yang perlu disampaikan kepada keluarga kasus?
2) Bagaimana persiapan rujukan yang harus dilakukan oleh petugas puskesmas, dokter
perujuk dan RS tujuan?
3) Buat skenario dan simulasikan oleh kelompok untuk menjawab pertanyaan no.1 dan
no.2 di atas.

Waktu: 2 JPL (90 menit)

Anda mungkin juga menyukai