Anda di halaman 1dari 5

STUDI KASUS YANG DI ANGKAT PENEGAKAN HUKUM YANG MENGUSIK

RASA PERHATIAN

DISUSUN OLEH :

NAMA KELOMPOK 5 : 1. SAPARUTDIN BRUTU (3213111039)


2. RAHMA DHANI FITRIA SINAGA (3211111002)
3. RISKA MARPAUNG (3211111007)
4. ROSELLI ANJELINA L.SIANTAR (3212411026)
5. PUTRI ANDINI (3211111017)
KELAS : REG I/B
MATA KULIAH : PENGANTAR ILMU HUKUM
DOSEN PENGAMPU : ARIEF WAHYUDI

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2021
OKTOBER 2021
ABSTRAKBAB I

PENDAHULUAN

Indonesia sudah lama merdeka. Indonesia sekarang sudah menjadi negara maju.
Sebagai negara maju baru, sudah selayaknya Indonesia mempunyai hukum yang ditegakkan
secara adil. Namun Indonesia dikenal sebagai negara hukum, dalam artian setiap tindak
kejahatan harus dihukum sesuai dengan aturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Namun ada beberapa kasus hukum di Indonesia yang mengusik rasa keadilan publik. Padahal
sudah jelas dikatakan di dalam Undang – undang Dasar 1945 pasal 27 ayat 1 yang
menegaskan semua warga negara bersamaan dengan kedudukan di dalam hukum dan
pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu tidak ada kecualinya.
Didalam pasal ini ditegaskan kembali bahwa semua orang adalah sama dihadapan undang –
undang dan berhak atas perlindungan hukum yang sama dengan tidak ada perbedaan. Tetapi
amanat undang – undang dasar ini tidaklah acap kali dilaksanakan sesuai yang sudah tertera.
Beberapa contoh kasus yang kadang membuat masyarakat merasakan keadilan itu mustahil di
indonesia. Contohnya pada kaus kami ini yaitu pada kasus seorang nenek yang mencuri
sebuah kakao / coklat dan tindak korupsi yang penegakan hukum nya sangat berbeda.

Adapun tujuan yang kami bahas pada studi kasus kami ini untuk menyadarkan kita
terkait dengan hukum yang terjadi di indonesia, serta dapat menilai baik buruknya penegakan
hukum yang terjadi di negri ini.

Beberapa manfaat yang kita peroleh terkait pembahasan studi kasus kami ini yaitu,
dapat menambah wawasan kita dan menggugah rasa peduli kita tentang penindakan hukum
yang ada di indonesia. Serta kita lebih peduli dan berfikir kritis juga dapat memberikan saran
yang membangun terkait penegakan hukum di indonesia.
Tambahkan paragraph penghubung BAB II
PEMBAHASAN

Contohnya kasus pertama : tambahkan ss


Saat seorang nenek, bernama Minah warga Ajibarang, Banyumas, Jawa Tengah,
Kamis (19/11/2009) silam jadi pesakitan di persidangan di Pengadilan Negeri Purwokerto,
Jateng. Ibu Minah didakwa mencuri tiga buah kakao atau coklat di perkebunan milik
perusahaan PT Rumpun Sari Antan. Ia mengambil buah kakao rencananya untuk benih.
Setelah Ibu Minah ketahuan mencuri Ibu Minah pun meminta maaf dan menyerahkan kakao
yang dipetiknya kepada Mandor itu. Karena 3 buah kakao senilai Rp. 30.000, dan polisi pun
memperoses Ibu Minah sebagai pencuri sampai akhirnya Ibu Minah duduk sebagai
terdakwah, kemudian di vonis bersalah. Tanpa didampingi penasihat hukum, Ibu Minah harus
menjawab semua pertanyaan majelis hakim. Akhirnya majelis hakim menjatuhkan hukuman
satu bulan dengan masa percobaan tiga bulan tanpa harus menjalani kurungan tahanan.
Setelah Ibu Minah di hukum selama percobaan Ibu minah akhirnya terkena denda 500 juta.
Dan setelah membayar denda Ibu Minah tetap saja masuk penjara lagi selama 2 tahun.
Sedangkan pada pembahasan pada jurnal “ Pergeseran Perspektif dari Mahkamah
Agung Republik Indonesia Mengenai Putusan Pemindaan ” dijelaskan bahwa kebijakan
hukum pidana hakikatnya merupakan “usaha untuk mewujudkan peraturan perundang-
undangan pidana agar sesuai dengan keadaan pada waktu tertentu (ius constitutum) dan masa
mendatang (ius constituendum)”. Konsekuensi logisnya, kebijakan hukum pidana identik
dengan penal reform dalam arti sempit. Sebab, sebagai suatu sistem, hukum pidana terdiri
dari budaya (cultural), struktur (structural), dan substansi (substantive) hukum.7 Dikaji dari
perspektif politik hukum maka politik hukum pidana berusaha membuat dan merumuskan
perundang-undangan pidana yang baik. Menurut Marc Ancel maka penal policy merupakan
“Ilmu sekaligus seni yang bertujuan untuk memungkinkan peraturan hukum positif yang
dirumuskan secara lebih baik”. Peraturan hukum positif di sini diartikan sebagai peraturan
perundang-undangan hukum pidana.
Contoh kasus kedua : Kasus tentang “ Djoko Tjandra yang korupsi” tambahakn ss
Dari artikel yang penulis baca, dijelaskan bahwa kasus Djoko Tjandra yang korupsi
Bank Bali terjadi pada tanggal 27 Desember 1999. Djoko Tjandra ini adalah pemilik hotel
Mulia yang berada dijalan Asia Afrika-Senayan, Jakarta Pusat. Djoko Tjandra ini terpidana
kasus korupsi pengalihan hak tagih Bank Bali dan tersangka pemalsuan surat. Djoko
melakukan tindak pidana korupsi terkait pencairan tagihan Bank Bali melalui pengalihan hak
tagih piutang (cessie) yang merugikan negara sebesar Rp 940 miliar. Meskipun sudah
terdakwa korupsi, Djoko Tjandra masih bebas keluar masuk dari indonesia. Setelah sekian
lama, kasus ini diungkit kembali pada tahun 2021. Dimana pada 21 juli 2021 setelah
dimusyawarahkan, majelis hakim membacakan hasil keputusan tersebut bahwa yang pada
awalnya Djoko tjandra divonis hukuman empat tahun enam bulan penjara, dipotong menjadi
tiga tahun enam bulan penjara dan hukuman denda tetap Rp 100 juta subsider 6 bulan
kurungan.
Jadi menurut penulis, setelah membaca artikel tentang “Kasus-Kasus Kriminal yang
Mengusik Rasa Keadilan Publik” bahwa kasus Djoko Tjandra itu seolah-olah menjadi cermin
penegakan hukum yang masih tebang pilih. Koruptor masih bisa berkeliaran, sedangkan
orang yang lemah secara ekonomi dan status sosial begitu mudahnya diseret ke meja hijau.
Sedangkan jurnal tentang “Penegakan Hukum Di Indonesia Menurut Aspek Kepastian
Hukum, Keadilan dan Kemanfaatan” dijelaskan bahwa indonesia adalah negara hukum.
Seperti yang tertulis pada pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi, “ segala warga negara bersamaan kedudukannnya di
dalam hukum dan pemerintahan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
ada kecualinya”.
Jadi, kasus ini termasuk kedalam teori hukum yaitu teori relatif dan tujuan. Dimana
bahwa teori ini digunakan untuk mempertahankan ketertiban masyarakat (adanya keadilan),
untuk memperbaiki kerugian yang diderita akibat perbuatan seseorang (adanya pertanggung
jawaban/ tidak melarikan diri) dan untuk mencegah ataupun membinasakan si penjahat ( yang
melakukan kesalahan seperti koruptor).
PENJELASAN DARI KEDUA KASUS :

Dari penjelasan dari dua kasus tersebut terlihat sangat kontras perbedaan antara kasus
pertama dengan kasus kedua, namun dikasus pertama pelakunya dihukum dan dijerat secara
maksimal dalam memutuskan sanksi hakim terlalu normatif kurang melihat dari aspek
sosiologis mecuri itu memang merupakan suatu tindakan pidana dan memang salah. Pencuri
juga layak diberi sanksi, tetapi keadilan itu dirasa kurang merata bagi masyarakat.
Sedangakan pada kasus kedua kasus yang membelit Djoko Tjandra saat penangkapan Djoko
Tjandra tidak ada rasa penyeselan, namun raup muka Djoko Tjandra terlihat senyum –
senyum padahal kasus korupsi yang menjeratnya, sudah sangat lama mulai dari tahun 1999
dan kasus nya mulai tertangani serta Djoko Tjandra ditangkap mulai di tahun 2020. Koruptor
seperti Djoko Tjandra tidak diperlakukan Koruptor tidak diperlakukan seperti ketika
masyarakat kecil yang terkena kasus hukum. Koruptor mendapat perlakuan istimewa.
Koruptor, ketika sudah menjadi terpidana, dipenjara dengan fasilitas istimewa. Penjara
berfasilitas mewah. Koruptor mendapat perlakuan istimewa. Koruptor, ketika sudah menjadi
terpidana, dipenjara dengan fasilitas istimewa. Penjara berfasilitas mew Dalam proses
menjalani hukuman penjara pun mereka sering mendapatkan remisi. Sekarang, koruptor dan
maling ayam sanksi penjaranya hampir sama. Padahal koruptor sangat merugikan
masyarakat. Negara atau pemerintah di Indonesia tidak memperhatikan aspirasi dan
kepentingan masyarakat. Pemerintah Indonesia terlalu memihak kepada penguasa. Oligarki
menguasasi negara. Selayaknya Indonesia harus memperhatikan keadilan hukum. Indonesia
masih mengutamakan kepastian hukum, sebaiknya Indonesia mengutamakan keadilan.

Anda mungkin juga menyukai