Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEORI TEORI ILMU SOSIAL

Diajukan untuk memenuhi tugas kelompok teori teori ilmu sosial yang diampu
oleh Dr. Rusdi, M.Hum dan Yelda Syafrina, S.Pd, M.A

KELOMPOK 4

VITA HASANAH PUTRI (20046099)

FAUZIAH (20046123)

RAMADINI (20046145)

HARI GUNA SANJAYA (20046128)

RIYANDA PUTRA (20046022)

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan atas kehadirat Allah yang maha Esa atas ridho dan
hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah ini dengan penuh keyakinan
serta usaha maksimal. Semoga dengan terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif
bagi kita semua. Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Teori-
teori Ilmu Sosial yaitu Dr. Rusdi, M.Hum, Yelda Syafrina, S.Pd, M.A yang telah memberikan
tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motivasi kami untuk senantiasa belajar
lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Teori Sosial Kontemporer”
sehingga dengan ini kami dapat menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui sebelumnya.
Terimakasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang diberikan, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin. Terimakasih pula atas
dukungan para pihak yang turut membantu terselesaikannya makalah ini. Terakhir kali sebagai
seorang manusia biasa yang mencoba berusaha sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini,
tetapi tetap saja tak luput dari sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap
saran penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa dimasa yang akan
datang.

Padang, 08 November 2021

Kelompok 4
BAB I

PENDAHAHULUAN

A. LATAR BELAKANG.

Pengangguran merupakan salah satu masalah utama di Indonesia, masalah pengangguran


ini berkaitan dengan pertumbuhan ekonomi, maka seca lansung akan menyerap tenaga kerja, tetapi
jika pertumbuhan ekonomi setiap tahunnya hanya mampu menyerap tenaga lebih kecil dari jumlah
pencari kerja, maka akan menyebabkan adanya sisa pencari kerja yang tidak mendapatkan
pekerjaan sehingga jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat dikarenakan tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi akan memengaruhi stabilitas nasional setiap negara khususnya
Indonesia. Sehingga tiap negara harus berusaha untuk mempertahankan tingkat pengangguran
pada tingkat yang wajar.

Dalam teori makroekonomi, masalah pengangguran dibahas pada pasal tenaga pra kerja
yang juga dihubungkan dengan keseimbangan antara tingkat upah dan tenaga kerja. Tingkat
pengangguran alamiah adalah suatu tingkat pengangguran yang tidak mungkin dihilangkan artinya
jika tingkat pengangguran paling tinggi 2-3% itu berarti bahwa perekonomian dalam kondisi
penggunaan tenaga kerja penuh. Pengeluaran pemerintahan mencerminkan kebijakan pemerintah,
apabila pemerintah tidak menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa, pengeluaran
pemerintahan mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh pemerintah untuk melaksanakan
kebijakan tersebut. Pengeluaran pemerintahan diberdakan menjadi 2 yaitu pengeluaran negara dan
pengeluaran daerah yang masing masing mempunyai struktur pengeluaran tersendiri dan berbeda.

B. RUMUSAN MASALAH.
1. Apakah itu pengangguran?
2. Apa saja jenis-jenis pengangguran?
3. Apa saja factor penyebab pengangguran?
4. Apa saja teori teori sosial yang berkaitan dengan pengangguran?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa itu pengangguran
2. Untuk mengetahui jenis-jenis pengangguran
3. Untuk mengetahui faktor faktor penyebab pengangguran
4. Untuk mengetahui apa saja teori sosial yang berkaitan dengan pengangguran
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGANGGURAN
Pengangguran merupakan salah satu masalah utama yang selalu dihadapi setiap
negara. Jika berbicara tentang masalah pengangguran, berarti tidak hanya berbicara
tentang masalah sosial tetapi juga berbicara tentang masalah ekonomi, karena
pengangguran selain menyebabkan masalah sosial juga memberikan pengaruh
terhdap pertumbuan ekonomi suatu negara khususnya negara yang sedang
berkembang seperti Indonesia.

Masalah pengangguran selalu menjadi permasalahan yang sulit terpecahkan di


setiap negara. Sebab jumlah penduduk yang bertambah semakin besar tiap
tahunnya, yang menyebabkan meningkatnya jumlah orang pencari kerja, dan
seiring itu tenaga kerja juga akan bertambah. Jika tenaga kerja tidak dapat terserap
kedalam lapangan pekerjaan maka mereka akan tergolong ke dalam orang yang
menganggur.
Keterbatasan lapangan pekerjaan yang tersedia di Indonesia sangat cukup tinggi
dari tahun ke tahun, lapangan pekerjaan merupakan indikator penting tingkat
kesejahteraan masyarakat dan sekaligus menjadi indikator keberhasilan
penyelenggaraan pendidikan dalam mengurangi angka kemiskinan yang ada.
Sementara dampak sosial dari jenis pengangguran ini relatif lebih besar dan banyak
efek negatif dari hal ini menjadi salah satu tingkat kriminalitas tiap daerah juga ikut
bertambah karena dorongan ekonomi. Mengingat kompleksnya masalah ini, maka
upaya pemecahannya pun tidak terbatas pada kebijakan sektor pendidikan saja
namun, merebet pada masalah lain secara multi dimensional. Fenomena
pengangguran sering menyebabkan timbulnya masalah sosial lainnya seperti yang
sudah diterangkan diatas. Disamping itu tentu saja akan menciptakan angka
produsktifitas sosial yang rendah, yang akan menurunkan tingkat pendapatan
masyakat nantinya. Pengangguran merupakan masalah serius yang di hadapi dalam
pembangunan sumber daya manusia yang tengah dilakukan saat ini.
B. JENIS JENIS PENGANGGURAN
➢ Setengah menganggur
Orang-orang yang termasuk dalam setengah menganggur adalah ketika
tenaga kerja yang tidak bekerja dengan maksimal. Biasanya pengangguran
jenis ini juga memiliki jam kerja kurang dari 35 jam per minggu.
➢ Pengangguran Friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya sebuah kesulitan, yaitu
mempertemukan pencari kerja dengan lowongan pekerjaan. Hal ini terjadi
karena banyak hal akan tetapi biasanya letak geografis dan kekurangan
informasi menjadi penyebab utamanya. Tak hanya itu, pencari kerja yang
berhenti karena mencari kesempatan yang lebih baik.
➢ Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural terjadi ketika adanya perubahan dalam sektor
ekonomi yang menciptakan ketidakcocokan antara keterampilan yang
dimiliki pekerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pengusaha. Selain
itu resesi yang panjang sering menciptakan jenis pengangguran struktural.
Para pekerja yang menganggur terlalu lama perlahan akan kehilangan
keterampilan mereka dan kondisi ini menyebabkan peningkatan
pengangguran alami yang lebih tinggi.
➢ Pengangguran Struktural
Pengangguran struktural terjadi ketika adanya perubahan dalam sektor
ekonomi yang menciptakan ketidakcocokan antara keterampilan yang
dimiliki pekerja dan keterampilan yang dibutuhkan oleh pengusaha. Selain
itu resesi yang panjang sering menciptakan jenis pengangguran struktural.
Para pekerja yang menganggur terlalu lama perlahan akan kehilangan
keterampilan mereka dan kondisi ini menyebabkan peningkatan
pengangguran alami yang lebih tinggi.

C. FAKTOR PENYEBAB PENGANGGURAN


➢ Pencari kerja masuk kembali ke dunia kerja
Mereka adalah orang orang yang mengalami masa dalam hidup ketika
mereka berhenti mencari pekerjaan, mereka bisa saja berhenti bekerja untuk
membesarkan anak anak, menikah atau merawat kerabat yang sudah lanjut
usia
➢ Pindah pekerjaan
Penyebab pengangguran di Indonesia adalah saat para pekerja pindah. Para
pekerja ini menganggur sampai menemukan posisi ditempat yang baru.
➢ Pekerja baru memasuki dunia kerja
Penyebab pengangguran di Indonesia adalah saat pekerja baru memasuki
dunia kerja. Ini termasuk siswa yang lulus dari sekolah menengah,
perguruan tinggi atau program gelar yang lebih tinggi.
➢ Kemajuan teknologi
Kemajuan teknologi merupakan penyebab terjadinya pengangguran di
Indonesia. Ini bisa terkadi ketika komputer atau robot menggantikan
pekerja. Sebagian besar pekerja ini membutuhkan lebih banyak pelatihan
sebelum mereka dapat menguasai pekerjaan baru dibidangnya.
➢ Imobilitas pekerjaan
Biasanya keterampilan ini yang dapat diterapkan pada industri baru dan
sesuai dengan perubahan teknologi.

D. SOLUSI UNTUK MENGATASI PENGANGGURAN DALAM TEORI


SOSIAL
Teori fenomenalogi.
Fenomenologi bisa diartikan sebagai studi tentang pengalaman hidup seseorang
atau metode untuk mempelajari bagaimana individu secara subjektif merasakan
pengalaman yang orang lain rasakan dan memberikan makna dari fenomena
tersebut. Teori Fenomenologi mencoba untuk menangkap tidak hanya sesuatu yang
kita rasai secara indrawi, tetapi juga mencoba mempelajari struktur dari pikiran kita
mengenai suatu objek yang kita lihat.

E. HASIL OBSERVASI
Studi kasus yang kami angkat adalah mengenai contoh dari pengangguran yang
setengah menganggur maksudnya adalah dimana seorang bekerja tapi tidak secara
maksimal melakukan pekerjaan yang mereka kerjakan. Dan juga mereka memiliki
jam kerja kurang dari 35 jam dalam seminggu, padahal dalam undang undang no 13
tahun 2003 menjelaskan jam kerja maksimal bagi seorang pekerja yaitu 6 jam dalam
hitungan hari dan 40 jam dalam hitungan minggu baru mereka bisa dikatakan
sebagai seorang pekerja.
Nah untuk kasus yang kami angkat ini merupakan contoh dari pengangguran
setengah menganggur, dimana aprian yang saat ini berusia 18 tahun lalu ia putus
sekolah karna faktor ekonomi memilih untuk melanjutkan hidupnya dengan cara
bekerja, dahulu ketika masih sekolah untuk melanjutkan hidupnya aprian bekerja
sebagai anak bundaran di sepanjang bundaran air tawar, namun setelah memasuki
usia kerja yaitu menginjak usia 18 tahun aprian memilih untuk menjadi supir
angkutan umum, tapi akibat covid-19 penumpang pun mulai sepi untuk menaikai
angkutan umum karna aturan lock down yang pemerintah. Dan aprian berhenti
bekerja sebagi supir dan kembali bekerja sebagai seorang anak bundaran. Aprian
hanya bekerja 2 kali dalam seminggu karna bergantian dengan temannya yang lain
setiap harinya. Maka dari itu kasus aprin ini bisa di katakan sebagai contoh dari
pengangguran setengah menganggur dimana yang pertama ia menganggur karna
kondisi covid dan yang kedua ia masuk kedalam kategori setengah menganggur
karena bekerja kurang dari 35 jam dalam seminggu.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pengangguran merupakan salah satu masalah yang harus dihadapi oleh setiap negara.
Pengangguran tidak hanya berbicaralah tentang masalah sosial tetapi juga masalah
ekonomi. Pengangguran sendiri dapat dibagi atas beberapa jenis yakni setengah
menganggur, pengangguran friksional, dan pengangguran struktural. Selain kekurangan
lapangan pekerjaan, pengangguran juga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu
pencari kerja masuk kembali ke dunia kerja, pindah pekerjaan, pekerja baru memasuki
dunia, faktor kemajuan teknologi, dan faktor imobilisasi pekerjaan. Teori sosial yang dapat
dijadikan solusi untuk mengatasi pengangguran salah satunya adalah teori femonologi.

B. SARAN
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari dari kata sempurna. Selain itu
masih banyak kekurangan serta kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran,
kritikan dan masukan dari pembaca demi perbaikan dan kesempurnaan penulisan makalah
ini.

DAFTAR PUSTAKA

feb.ugm.ac.id

https://liputan6.com

Ruangguru.com

Anda mungkin juga menyukai