Anda di halaman 1dari 3

TUBAGUS VIKRA PERDANA

NIM: 043525091

Tugas 1

Anda diminta untuk membuat Bab Pendahuluan yang terdiri dari:


a. Judul
b. Latar belakang
c. Permasalahan penelitian
d. Tujuan penelitian
e. Batasan penelitian

Selamat mengerjakan tugas!

JAWABAN

a. Judul
Pengaruh Perubahan Sistem Kerja Menjadi Work From Home terhadap Efektivitas
Kerja Pegawai di Subbagian Persuratan, Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan
b. Latar belakang
Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah resmi
meningkatkan status Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) secara global menjadi
pandemi pada tanggal 12 Maret 2020. Pandemi Covid-19 menyebar secara cepat ke
seluruh penjuru dunia, termasuk salah satunya ke Indonesia. Pada awal kemunculan
Covid-19 di Indonesia, hampir seluruh wilayah daerah di Indonesia melaporkan bahwa
terdapat masyarakatnya yang terkonfirmasi potitif virus ini. Melalui Instruksi Presiden
Joko Widodo yang diwaikili oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Istana
Negara pada tanggal 15 Maret 2020, pemerintah menetapkan pandemi Covid-19
dengan status bencana nasional.
Menindaklanjuti Instruksi Presiden, Kementerian Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) menyampaikan kebijakan
tentang penyesuaian sistem kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) selama adanya kasus
pandemi Covid-19. Kebijakan tersebut diatur dalam Surat Edaran Menteri PAN-RB No.
19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya
Pencegahan Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah, yang digunakan sebagai
pedoman Instansi Pemerintah dalam melaksanakan tugas kedinasan dengan bekerja
di rumah (Work From Home) bagi Aparatur Sipil Negara dalam rangka upaya
mencegah dan meminimalisasi penyebaran Covid-19.
Sejalan dengan surat edaran Kementerian PAN-RB, maka Kementerian
Keuangan Republik Indonesia juga menerapkan hal yang sama. Kementerian
Keuangan telah menetapkan berbagai kebijakan terkait, salah satu di antaranya
adalah dengan mengeluarkan Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-5/MK.1/2020
tentang Panduan Tindak Lanjut Terkait Pencegahan Penyebaran Coronavirus
TUBAGUS VIKRA PERDANA
NIM: 043525091

Disease 2019 (Covid-19) di Lingkungan Kementerian Keuangan pada tanggal 14


Maret 2020, yang diantaranya mengatur terkait kebijakan bekerja dari rumah (Work
From Home). Seluruh instansi yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan
wajib melaksanakan surat edaran tersebut. Sebagai salah satu unit kerja yang berada
di bawah Kementerian Keuangan, Subbagian Persuratan Sekretariat Jenderal
Kemenkeu, yang berlokasi di Jakarta, juga telah melaksanakan sistem kerja Work
From Home sejak bulan Maret tahun 2020.
Work From Home merupakan istilah dari kegiatan bekerja yang dilakukan dari
rumah, sehingga para pegawai tidak perlu datang ke kantor secara tatap muka dengan
pegawai lainnya. Menurut Crosbie & Moore (2004), bekerja dari rumah adalah
pekerjaan berbayar yang dilakukan terutama dari rumah (minimal 20 jam per minggu).
Dengan demikian, pegawai akan mendapatkan waktu bekerja yang fleksibel sehingga
pegawai dapat mengatur kebutuhan jam kerjanya sesuai prioritas mereka masing-
masing. Akan tetapi di sisi lain pelaksanaan Work From Home juga memiliki beberapa
tantangan seperti keterbatasan sarana dan prasarana untuk melakukan pekerjaan di
rumah, berkurangnya komunikasi dan koordinasi secara langsung antar pegawai,
distraksi orang rumah saat bekerja, dan lain sebagainya. Hal ini tentunya menjadi
tantangan bagi manajemen agar tidak mempengaruhi efektivitas pegawai dalam
bekerja.
Sebagai salah satu unit kerja yang menjalankan sistem Work From Home, para
pegawai di Subbagian Persuratan Setjen Kemenkeu juga mengalami hambatan-
hambatan yang sama seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Menurut Agraris
dalam Tangkilisan (2003), tolok ukur efektivitas kerja yaitu diantaranya meliputi
pencapaian tujuan, kuantitas kerja, tepat waktu, kepuasan kerja, dan kualitas kerja.
Dengan mengacu pada tolok ukur ini, manajemen bisa menilai apakah perubahan
sistem kerja menjadi Work From Home yang dilakukan berpengaruh kepada
efektivitas kerja pegawai di tempatnya. Berdasarkan paparan di atas, penulis tertarik
mengangkat kondisi ini menjadi sebuah karya tulis yang dilihat dari perspektif kajian
disiplin Ilmu Manajemen dan bermaksud untuk mengulas bagaimana pengaruh
perubahan sistem kerja secara Work From Home terhadap efektivitas kerja pegawai
di Subbagian Persuratan Setjen Kementerian Keuangan.

c. Permasalahan penelitian
1. Bagaimana pelaksanaan Work From Home di unit kerja Subbagian Persuratan
Setjen Kementerian Keuangan?
2. Bagaimana pengaruh Work From Home terhadap efektivitas kerja pegawai
Subbagian Persuratan Setjen Kementerian Keuangan?
3. Bagaimana faktor penghambat dalam pelaksanaan Work From Home bagi
pegawai Subbagian Persuratan Setjen Kementerian Keuangan?
d. Tujuan penelitian
1. Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Work From Home
di unit kerja Subbagian Persuratan Setjen Kementerian Keuangan.
2. Penelitian bertujuan untuk mengetahui apa pengaruh Work From Home terhadap
efektivitas kerja pegawai Subbagian Persuratan Setjen Kementerian Keuangan.
3. Penelitian bertujuan untuk mengetahui faktor penghambat dalam pelaksanaan
Work From Home bagi pegawai Subbagian Persuratan Setjen Kementerian
Keuangan.
e. Batasan penelitian
Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya penyimpangan
maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Beberapa
batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
TUBAGUS VIKRA PERDANA
NIM: 043525091

1. Luas lingkup meliputi informasi sekitar tolok ukur efektivitas bekerja.


2. Lokasi penelitian yaitu di unit kerja Subbagian Persuratan, Sekretariat Jenderal
Kementerian Keuangan.

Anda mungkin juga menyukai