Anda di halaman 1dari 38

2

TEKNIK PENYEHATAN

MATERI PERKULIAHAN
MATERI 001 : INTRODUCTION MATERI 009 : STUDI KASUS

MATERI 002 : KEBUTUHAN & PENYEIDAAN AIR MATERI 010 : TUGAS

MATERI 003 : PENGOLAHAN AIR MATERI 011 : PENGOLAHAN SAMPAH

MATERI 004 : KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN SPAM MATERI 012 : RECYCLING, REDUSE DAN REUSE

MATERI 005 : PENGOLAHAN LIMBAH MATERI 013 : PENGOLAHAN SAMPAH DI TPA

MATERI 006 : TARGET PENGOLAHAN LIMBAH MATERI 014 : ENERGI TERBARUKAN

MATERI 007 : QUIZ 1 MATERI 015 : QUIZ 2

8 16
UTS UAS
TEKNIK PENYEHATAN
Air merupakan sumberdaya yang sangat diperlukan oleh makhluk
hidup baik untuk memenui kebutuhannya maupun menopang
hidupnya secara alami.
Kegunaan air yang bersifat universal atau menyeluruh dari setiap
aspek kehidupan menjadi semakin berharganya air baik jika dilihat
dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Air dibumi sekitar 95,1% adalah air asin
sedangkan 4,9% berupa airtawar, hal ini
tentu saja menjadi perhatian yang sangat
penting mengingat keberadaan air yang
bisa dimanfaatkan terbatas sedangkan
kebutuhan manusia tidak terbatas

2
sehingga perlu suatu pengelolaan yang
baik agar air dapat dimanfaatkan secara
lestari.
https://younggeomorphologys.wordpress.com/2011/03/19/k
onsepsi-kebutuhan-air-batasan-dan-cara-perhitungannya/
Fenomena Selat Gibraltar, Memisahkan Dua
Laut Yang Berbeda

Fenomena yang sama di Selat Madura


TEKNIK PENYEHATAN
PEMANFAATAN AIR
Pemanfaatan air tentu akan sangat berkaitan dengan ketersediaan
dan jenis pemanfaatan seperti pemanfaatan air untuk irigasi,
perikanan, peternakan, industry dan lainnya.
Irigasi Terasiring
KONFLIK
Adanya berbagai kepentingan
\dalam pemanfaatan air dapat
menimbulkan terjadinya konflik
baik dalam penggunaan airnya
maupun cara
memperolehnya. Seiring dengan

2 bertambahnya penduduk maka


persaingan untuk mendapatlkan air
untuk berbagai macam kepentingan
pun terus meningkat.
TEKNIK PENYEHATAN
KONSEP PENYEDIAN AIR
Konsep mengenai ketersediaan dan kebutuhan air perlu dipahami
dengan baik agar pola penggunaan air atau manajemen dapat baik
pula sehingga hal-hal negative seperti krisis air, banjir, kekeringan
maupun dampak-dampak lainnya setidaknya dapat direduksi.
Banyaknya kasus-kasus degradasi sumberdaya air seperti intrusi air
laut oleh pengambilan yang berlebihan melebihi batas aman,
pencemaran airtanah maupun air permukaan disebabkan oleh
pemanfaatan air yang tidak berwawasan lingkungan yang cenderung
mengedapankan kebutuhan saja tanpa mempertimbangkan
ketersediaannya.

2
Untuk itu, evaluasi sumberdaya air sangat penting dilakukan agar
semua potensi air yang ada dapat diinventarisasi dan dihitung
ketersediaannya.
TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR DOMESTIK
Air akan sangat dibutuhkan untuk bertahan hidup dan aktivitas
manusia (Jasrotia dkk, 2009).

Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk,


tingkat pertumbuhan, kebutuhan air perkapita dan proyeksi waktu air
akan digunakan (Yulistiyanto dan Kironoto,2008).

Standar kebutuhan air


domestik adalah dari
Departemen
Pemukiman dan
Prasarana Wilayah

2 tahun 2003 dan SNI


tahun 2002.
TEKNIK PENYEHATAN
Standar Kebutuhan Air
Rumah Tangga
Berdasarkan Jenis Kota dan
Jumlah Penduduk.

Sumber: Pedoman Konstruksi dan


Bangunan, Dep. PU dalam Direktorat
Pengairan dan Irigasi Bappenas. 2006.

dimana :
Q (DMI) = kebutuhan air untuk kebutuhan domestik (m³/tahun)

2
q(u) = konsumsi air pada daerah perkotaan (liter/kapita/hari)
q(r) = konsumsi air daerah pedesaan (liter/kapita/hari)
P(u) = jumlah penduduk kota
P(r) = jumlah penduduk pedesaan
TEKNIK PENYEHATAN
Kebutuhan air domestik akan dipengaruhi juga oleh pola
konsumsinya seperti penduduk kota menggunakan air lebih banyak
dibandingkan penduduk desa.
Berdasarkan SNI tahun 2002 tentang sumberdaya air penduduk kota
membutuhkan 120L/hari/kapita, sedang penduduk pedesaan
memerlukan 60L/hari/kapita.
Berdasarkan asumsi tersebut maka dapat diformulasikan kebutuhan
air penduduk desa maupun kota (SNI, 2002).
Kebutuhan air penduduk pedesaan =
penduduk x 365 x 60 L = ………. L/Tahun.
Kebutuhan air penduduk perkotaan =

2 penduduk x 365 x 120 L = ………. L/Tahun


TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR IRIGASI
Air irigasi merupakan air yang diambil dari suatu sungai atau waduk
melalui saluran-saluran irigasi yang disalurkan ke lahan pertanian
guna menjaga keseimbangan air dan kepentingan pertanian
(Suhardjono, 1994 dalam Gunawan, 2008).
Air sangat dibutuhkan untuk produksi pangan, seandainya pasokan
air tidak berjalan baik maka hasl pertannian pn akan terpengaruh
(Sutawan, 2001).
Air irigasi dapat berasal dari air hujan maupun air permukaan atau
sungai. Pemanfaatan air irigasi tidak hanya untuk pertanian saja
melainkan dapat juga dimanfaatkan untuk kegiatan-kegiatan yang lain

2
seperti perikanan atau peternakan.
TEKNIK PENYEHATAN
Kebutuhan air irigasi
dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu kebutuhan :
1. Untuk penyiapan
lahan (IR), kebutuhan
air konsumtif untuk
tanaman (etc),
2. Perkolasi (P), SUBAK: Sistem Pengairan Sawah (irigasi)
kebutuhan air untuk Tradisional Bali
penggantian lapisan
air (RW), curah hujan
efektif (ER), efisiensi

2
air irigasi (IE), dan luas
lahan irigasi (A)
(SNI,2002).
TEKNIK PENYEHATAN

keterangan :
IG = kebutuhan air irigasi (m3),
Etc = kebutuhan air konsumtif (mm/hari),
IR = kebutuhan air untuk penyiapan lahan (mm/hari),
RW = kebutuhan air untuk mengganti lapisan air (mm/hari),
P = perkolasi (mm/hari),
ER = hujan efektif (mm/hari),
EI = efisiensi irigasi (-),
A = luas areal irigasi (m2).

2
TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR KONSUMTIF
Kebutuhan air konsumsi memiliki makna bahwa setiap tanaman akan
memiliki kebutuhan tertentu terhadap air sehingga antara tanaman
satu dengan lainnya akan memiliki kebutuhan yang berbeda dalam
menggunakan air.
Dengan menggunakan standar yang sudah ada maka besarnya
kebutuhan air konsumtif dapat dihitung menggunakan rumus berikut:
dengan:
Etc = kebutuhan air konsumtif
(mm/hari),
Eto = evapotranspirasi (mm/hari),
kc = koefisien tanaman.

2 Evapotranspirasi dapat dihitung menggunakan metode Penman


sedangkan koefisien tanaman dapat melihat panduan dari FAO yang
ada dalam standar irigasi.
TEKNIK PENYEHATAN
EVAPOTRANSPIRASI
adalah gabungan evaporasi dan transpirasi tumbuhan yang hidup di
permukaan bumi. Air yang diuapkan oleh tanaman dilepas ke
atmosfer. Evaporasi merupakan pergerakan air ke udara dari berbagai
sumber seperti tanah, atap, dan badan air.
Penguapan atau Evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam
keadaan cair (contohnya air) dengan spontan menjadi gas (contohnya
uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi. Umumnya
penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-
angsur ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Transpirasi adalah proses hilangnya air dalam bentuk uap air dari

2
jaringan hidup tanaman yang terletak di atas permukaan tanah
melewati stomata, lubang kutikula, dan lentisel. Selain itu transpirasi
juga terjadi melalui luka dan jaringan epidermis pada daun, batang,
cabang, ranting, bunga, buah dan akar.
TEKNIK PENYEHATAN
Koefisien Tanaman (kc)

Sumber: Direktorat Pengairan dan Irigasi


Bappenas. 2006
Kebutuhan air untuk penyiapan
lahan
Perhitungan kebutuhan air untuk penyiapan lahan ditentukan oleh kebutuhan
maksimum irigasi. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air
untuk penyiapan lahan adalah:
1. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan

2
penyiapan lahan,
2. Jumlah air yang diperlukan untuk penyiapan lahan.
Perhitungan kebutuhan air yang digunakan didasarkan dari penelitian van de
Goor dan Zijlstra (1968) (dalam Direktorat Pengairan Irigasi, 2006).
TEKNIK PENYEHATAN
keterangan :
IR = kebutuhan air irigasi di tingkat
persawahan (mm/hari),
M = kebutuhan air untuk menganti
kehilangan air akibat evaporasi dan
perkolasi di sawah yang telah
dijenuhkan,= Eo + P, Eo = 1,1 x Eto; P =
Perkolasi (mm/hari),
T = jangka waktu penyiapan lahan (hari) dan
k = M x (T/S),
S = kebutuhan air untuk penjenuhan
ditambah dengan lapisan air 50 mm.

Perhitungan kebutuhan air untuk penyiapan lahan digunakan T = 30


hari dan S = 250 mm. Ini sudah termasuk banyaknya air untuk

2
penggenangan setalah transplantasi, yaitu sebesar 50 mm serta
kebutuhan untuk persemaian.
TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR PERIKANAN
Aspek perikanan merupakan kegiatan yang banyak sekali
menggunakan air karena tentu untuk menggenagi kolam budidaya
ikan diperlukan air dalam volume besar agar tercipta tempat hidup
yang cocok untuk perkembangan ikan.
Kebutuhan ini dimaksudkan pada saat awal tanam dan pergantian air
(Heru, 1986).
Setiap jenis budidaya ikan akan berbeda pola penggunaan airnya,
misalnya untuk ikan lele dumbo memerlukan 1x dalam sebulan
sedangkan ikan gurame perlu 1 minggu sekali (SNI, 2002).

2
Menurut Sri Najiyanti (1992) (dalam SNI, 2002) menjelaskan bahwa
air yang diganti adalah kurang lebih sepertiga tinggi genangan kolam
atau 7 mm/hari/ha.
TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR PERIKANAN

keterangan :
Q(FP) = Kebutuhan air
untuk perikanan
(m3/hari),
q(f) = Kebutuhan air
untuk pembilasan

2
(mm/hari/ha),
A(FP) = Luas kolam ikan
(ha).
TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR PERTENAKAN
Bidang peternakan juga membutuhkan air untuk minum ternak.
Cara yang mudah untuk menghitung kebutuhan air ternak adalah
menghitung jumlah ternak dan mengalikan dengan kebutuhan airnya
(Yulistyanto dan Kironoto,2008).
Jenis ternak yang berbeda memiliki kebutuhan air yang berbeda
pula. Standar yang digunakan untuk menghitung kebutuhan setiap
ternak adalah dari SNI 2002 yang didasarkan pada hasil penelitian
tentang sumberdaya air nasional tahun 1992.
Besar kecilnya peternakan akan berpengaruh juga terhadap
kebutuhan airnya seperti peternakan skala besar dengan jumlah

2 ternak yang banyak dan jenisnya sapi, maka konsumsi air akan lebih
besar dibandingkan dengan jumlah ternak babi yang sama, Jenis
ternak juga memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan air.
TEKNIK PENYEHATAN

dimana :
Q(L) : Kebutuhan air untuk ternak (m³/tahun)
q(c/b) : Kebutuhan air untuk sapi/kerbau (liter/ekor/hari)
q(s/g) : Kebutuhan air untuk Domba/Kambing (liter/ekor/hari)
q(pi) : Kebutuhan air untuk babi (liter/ekor/hari)
q(po) : Kebutuhan air untuk unggas (liter/ekor/hari)
P(c/b : Jumlah sapi/kerbau
P(s/g) : Jumlah domba/kambing
P(pi) : Jumlah babi
P(po) : Jumlah unggas

Unit kebutuhan air untuk peternakan


Sumber: Technical Report

2 National Water Resources


Policy tahun 1992 dalam
SNI, 2002
TEKNIK PENYEHATAN
KEBUTUHAN AIR INDUSTRI
Kebutuhan air untuk industry merupakan kebutuhan untuk
kegiatan produksi meliputi bahan baku, pekerja, industry dan
kebutuhan pendukung industry lainnya (Gunawan, 2008).
Menurut Erwan dkk (1996) dalam SNI 2002, untuk memperoleh
data yang akan digunakan untuk menghitung kebutuhan air
industry diperlukan kuesioner dan wawancara langsung, namun
jika datanya terbatas maka prediksi penggunaan air dapat
menggunakan standar dari Direktorat Teknik Penyehatan, Ditjen
Cipta Karya Depertemen Pekerjaan Umum.
Besar kebutuhan rata-ratanya adalah 2.000 lt/unit/hari atau 500

2 lt/hari/karyawan (Nippon Koei, 1995 dalam SNI, 2002).


TEKNIK PENYEHATAN
Kebutuhan Air Industri Berdasarkan Beberapa Proses
Industri

2 Sumber : Pedoman Konstruksi dan Bangunan,


Dep. PU
TEKNIK PENYEHATAN
Proyeksi kebutuhan air Standar kebutuhan air untuk berbagai sektor
industri sangat kompleks
dengan segala faktor-faktor
yang ikut mendukungnya.
Semakin besar suatu
industri maka pemanfaatan
air akan semakin banyak,
hal ini juga dipengeruhi
oleh jenis industri yang
diusahakan misalnya
industri sedang minuman
ringan lebih kecil
kebutuhannya

2
dibandingkan industri
besar minuman ringan.
Sumber: Standar Nasional
Indonesia, 2002
TEKNIK PENYEHATAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyediaan_air

Penyediaan air adalah penyediaan air oleh fasilitas umum, organisasi


komersial, upaya masyarakat atau perorangan, yang mana biasanya
dilakukan melalui suatu sistem pompa dan pipa. Irigasi dibahas secara
terpisah dari topik ini.

AKSES GLOBAL KE AIR BERSIH


Pada tahun 2010, sekitar 85% populasi global (6,74 miliar orang) telah
memiliki akses ke penyediaan air melalui pipa baik dengan cara
sambungan ke rumah ataupun suatu sumber air yang diperbaiki
melalui cara lain selain sambungan rumah seperti pipa leding berdiri,
kios air, penyediaan langsung dari mata air, dan sumur yang
terlindungi.

3
Namun sekitar 14% (884 juta orang) tidak memiliki akses ke sumber
air yang diperbaiki dan harus menggunakan mata air atau sumur yang
tak terlindungi, kanal, danau atau sungai untuk memenuhi kebutuhan
mereka akan air.
TEKNIK PENYEHATAN
https://id.wikipedia.org/wiki/Penyediaan_air
Suatu pasokan air bersih—khususnya air yang tidak tercemar dengan
materi feses karena kurangnya sanitasi—adalah faktor penentu yang
paling penting dalam kesehatan masyarakat.
Kerusakan pasokan air dan/atau infrastruktur sanitasi setelah bencana
besar (gempa bumi, banjir, perang, dll.) menyebabkan ancaman
langsung epidemi yang parah dari penyakit yang ditularkan melalui air,
yang mana beberapa di antaranya dapat mengancam jiwa.
Tinja atau feses atau dalam
bahasa kasarnya disebut tahi
adalah produk buangan saluran
pencernaan hewan yang
dikeluarkan melalui anus atau
kloaka. Pada manusia, proses

3 pembuangan kotoran dapat


terjadi (bergantung pada individu
dan kondisi) antara sekali setiap
satu atau dua hari hingga
beberapa kali dalam sehari.
TEKNIK PENYEHATAN
Dalam epidemiologi, epidemi
(dari bahasa Yunani epi- pada +
demos rakyat) adalah penyakit
yang timbul sebagai kasus baru
pada suatu populasi tertentu
manusia, dalam suatu periode
waktu tertentu, dengan laju yang
melampaui laju "ekspektasi"
(dugaan), yang didasarkan pada
pengalaman mutakhir.

STOP WABAH

3
TEKNIK PENYEHATAN
https://id.wikipedia.org/wiki/
AIR MINUM Air_minum
Air minum adalah air yang digunakan untuk konsumsi manusia.
Menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak
berasa, tidak berbau, tidak berwarna, tidak mengandung
mikroorganisme yang berbahaya, dan tidak mengandung logam berat.
Air minum adalah air yang melalui proses pengolahan ataupun tanpa
proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat
langsung di minum (Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 907 Tahun
2002)
Walaupun air dari sumber
alam dapat diminum oleh
manusia, terdapat risiko

3
bahwa air ini telah
tercemar oleh bakteri
(misalnya Escherichia coli)
atau zat-zat berbahaya.
TEKNIK PENYEHATAN
Bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, tetapi
banyak zat berbahaya, terutama logam, yang tidak dapat dihilangkan
dengan cara ini. Saat ini terdapat krisis air minum di berbagai negara
berkembang di dunia akibat jumlah penduduk yang terlalu banyak
dan pencemaran air.
Minum air putih memang
menyehatkan, tetapi kalau
berlebihan dapat
menyebabkan
hiponatremia yaitu ketika
natrium dalam darah
menjadi terlalu encer.

3 SAMBIL MENYELAM
MINUM AIR
TEKNIK PENYEHATAN
Pembagian kategori air menurut total zat padat yang terkandung di
dalamnya adalah:
> 140 ppm : air minum biasa, (lebih dari 500 ppm berbahaya bagi
kesehatan)
26 - 140 ppm : air minum yang mengandung mineral anorganik
1 - 25 ppm : air organik yang tidak banyak mengandung unsur
anorganik
0 ppm : air murni
ppm adalah istilah dalam ilmu kimia
singkatan dari part per milion atau dapat
diartikan perbandingan konsentrasi zat

3
terlarut dan pelarutnya.
Istilah "air organik" dan "air anorganik"
merupakan istilah dagang yang tidak
sesuai dengan kaidah ilmiah.
TEKNIK PENYEHATAN
KELANGKAAN AIR
https://id.wikipedia.org/wiki/Kelangkaan_air
Kelangkaan air adalah minimnya jumlah air yang tersedia untuk
memenuhi kebutuhan di suatu wilayah. Kelangkaan air telah
mempengaruhi setiap benua kecuali Antartika, dan sekitar 2.8 miliar
manusia hidup di daerah yang mengalami kelangkaan air setidaknya
sebulan dalam setahun. Lebih dari 1.2 miliar manusia memiliki akses
terhadap air minum yang tidak mencukupi.
Kelangkaan air dapat disamakan dengan stres air, defisit air, dan krisis
air. Stres air dapat disebut juga kesulitan mendapatkan sumber air
bersih untuk digunakan pada periode waktu tertentu dan dapat
memperparah kelangkaan air. Kelangkaan air dapat disebabkan oleh

3
perubahan iklim karena berubahnya pola cuaca seperti terjadinya
pergantian ekstrem antara kekeringan dan musim banjir. Pencemaran
air dan peningkatan jumlah populasi manusia yang membutuhkan air
juga menjadi penyebab kelangkaan air.
TEKNIK PENYEHATAN
Kelangkaan air dapat merupakan hasil dari dua mekanisme, yaitu :
1. Kelangkaan Air Secara Fisik.
Kelangkaan air secara fisik dihitung berdasarkan jumlah air yang
tersedia secara alami dan kebutuhannya di suatu wilayah.
2. Kelangkaan Air Secara Ekonomi
Kelangkaan air secara ekonomi dikarenakan kemiskinan yang
terjadi meski air tersedia secara mencukupi.
Berdasarkan UNDP (United Nations Development Programs),
kelangkaan air secara ekonomi lebih sering terjadi karena perebutan air
antara kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri, dan pelestarian
lingkungan. Pengurangan kasus kelangkaan air merupakan tujuan
pemerintahan di berbagai negara di dunia. PBB menekankan

3
pentingnya akses terhadap air dan sanitasi bagi penduduk suatu
negara. Negara yang mengadopsi Millenium Development Goals
menyatakan bahwa pada tahun 2015 akan mengurangi kasus
kelangkaan air menjadi setengahnya.
TEKNIK PENYEHATAN
Lebih dari seperenam manusia di dunia hidup di daerah yang
mengalami stres air, yang berarti mereka tidak memiliki akses yang
mencukupi ke air minum.
Sekitar 1.1 miliar jiwa dari manusia yang hidup dalam lingkungan stres
air berada di negara miskin dan berkembang. Wilayah atau negara
disebut "stres air" ketika suplai air tahunan berada di bawah 1700
kubik meter per orang per tahun.

Pada level di antara 1000 dan 1700


meter kubik per orang per tahun,
suplai air terjadi secara periodik. Di
bawah 1000 meter kubik per orang
per tahun, kelangkaan air terjadi.

3
Pada tahun 2006, 700 juta jiwa di
43 negara hidup di bawah batas
suplai air 1700 meter kubik per
orang per tahun.
TEKNIK PENYEHATAN
Stres air sedang meningkat di China, India, Afrika sub Sahara. Kawasan
dengan wilayah yang paling mengalami stres air adalah Timur Tengah
dengan rata-rata suplai air 1200 meter kubik per orang per tahun.
Di China, lebih dari 538 juta orang hidup di kawasan stres air di sekitar
basin sungai di mana penggunaan sumber daya air jauh melebihi
tingkat pengembaliannya.
Perubahan iklim diperkirakan telah menjadi
salah satu penyebab berkurangnya jumlah
air tawar yang tersedia. Perubahan iklim
melelehkan gletser lebih cepat dari tingkat
pengembaliannya, mengurangi jumlah air
yang mengalir di sungai, dan memperkecil

3
danau. Di berbagai tempat, akuifer (lapisan
bawah tanah yang mengandung air dan
dapat mengalirkan air) dipompa berlebihan.
TEKNIK PENYEHATAN
Meski air tawar secara keseluruhan tidak dipompa secara habis,
banyak sumber air tawar yang telah tercemar sehingga tidak bisa
digunakan sebagai air minum dan untuk memenuhi kebutuhan
pertanian dan industri. Petani harus berjuang untuk mempertahankan
produktivitas dengan jumlah air yang terbatas, sedangkan perkotaan
dan industri harus mencari cara untuk menghemat penggunaan air.

Sebuah studi yang dipubikasikan Journal


of Climate menemukan bahwa di sebelah
tenggara Amerika Serikat, kelangkaan air
terjadi lebih disebabkan oleh
peningkatan populasi. Setelah melakukan
pengambilan data iklim dan cuaca serta

3
melakukan permodelan dengan laju
peningkatan populasi manusia,
disimpulkan bahwa kondisi ini akan tetap
terjadi.
Peta Kelangkaan Air Fisik dan Ekonomi Tahun 2006
Peta Stress Air 2013
drink a lot
to be healthy

Anda mungkin juga menyukai