Anda di halaman 1dari 12

UTILITAS 1

PERENCANAAN PERPIPAAN AIR KOTOR PADA BANGUNAN

DOSEN : Dr. MARLYN YUNIAS, ST., MT.Kes


NAMA : YUNDRI ANDRIAN BUSU
NIM : 2006090075

UNIVERSITAS NUSA CENDANA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

TAHUN AJARAN

2021-2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan yang maha esa karena berkat dan penyertaanNya penyusun
dapat menyelesaikan laporan karya ilmiah ini yang membahas tentang AIR BERSIH.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada pihak – pihak yang membantu dalam
menyelesaikan laporaan karya ilmiah ini.

Laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Maaf jika dalam laporan ini terdapat
banyak kekurangan. Mohon kritikan dan saran terhadap laporan ini. Terima kasih.

KUPANG, 23 september 2021

PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................4

LATAR BELAKANG..............................................................................................................4
RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................4
TUJUAN PENULISAN............................................................................................................4
MANFAAT PENULISAN.........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................5

APA SAJA JENIS-JENIS AIR KOTOR..................................................................... 5


APA SAJA SUMBER AIR KOTOR.......................................................................................6
APA SAJA KARAKTERISTIK DARI AIR KOTOR............................................................6
APA SAJA CIRI-CIRI AIR KOTOR………………………………………………………...7
BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………….11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………..12
BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Utilitas Bangunan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mendukung tercapainya unsur
kenyamanan, kesehatan, keselamatan, komunikasi dan mobilitas dalam suatu bangunan. Jadi
secara umum utilitas bangunan dapat didefisikan sebagai suatu kelengkapan fasilitas yang
melengkapi bangunan untuk menunjang segala aktivitas baik di dalam maupun di luar
bangunan. Utilitas bangunan merupakan hal yang harus diperhatikan sejak awal tahap
perencanaan dan perancangan bangunan, khususnya bangunan bertingkat. Hal ini dikarenakan
apabila utilitas bangunan dalam suatu gedung tidak lengkap maka gedung tersebut tidak akan
berfungsi dengan baik.

RUMUSAN MASALAH

Apa saja jenis-jenis air kotor ?

Apa saja sumber air kotor?

Apa saja karakteristik dari air kotor?

Apa saja ciri-ciri dari air kotor?

TUJUAN PENULISAN
Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis air kotor
Untuk mengetahui apa saja sumber air kotor
. Untuk mengetahui apa saja karakteristik dari air kotor
Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri dari air kotor
MANFAAT PENULISAN
Laporan karya ilmiah ini diharapkan mampu menambah wawasan pengetahuan dan
memperluas kreatifitas khususnya mahasiswa program studi Teknik Arsitektur dalam mempelajari air
bersih.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Air Limbah


Air limbah atau air buangan adalah air sisa yang dibuang yang berasal dari rumah tangga, induksi
maupun tempat-tempat umum lainnya, dan pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat yang
dapat membahayakan bagi kesehatan manusia serta mengganggu lingkungan hidup.

2. Jenis, Sumber dan karakteristik Air Limbah


a. Jenis air limbah

 Air sabun (Grey Water)


Air sabun umumnya berasal dari limbah rumah tangga, hasil dari cuci baju, piring atau pel
lantai. Air ini sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk menyirami tanaman karena pada kadar
tertentu alam masih memiliki kemampuan untuk mengurai sabun, yang pada dasarnya
merupakan rantai karbon yang umum terdapat di alam. Hanya saja perlu diperhatikan jika
sabunnya mengandung bahan berat pembunuh kuman seperti karbol, atau mengandung
minyak yang sulit terurai seperti air hasil cuci mobil yang umumnya tercemar oli.

 2) Air Tinja/Air limbah padat (Black Water)


Air tinja merupakan air yang tercemar tinja, umumnya berasal dari WC. Volumenya dapat
cair atau padat, umumnya seorang dewasa menghasilkan 1,5 L air tinja/hari. Air ini
mengandung bakteri coli yang berbahaya bagi kesehatan, oleh sebab itu harus disalurkan
melalui saluran tertutup ke arah
pengolahan/penampungan. Air tinja bersama tinjanya disalurkan ke dalam septic tank.
Septic tank dapat berupa 2 atau 3 ruangan yang dibentuk oleh beton bertulang sederhana.
Air yang sudah bersih dari pengolahan ini barulah dapat disalurkan ke saluran kota, atau
lebih baik lagi dapat diresapkan ke dalam tanah sebagai bahan cadangan air tanah.
b. Sumber air limbah

 1) Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic waste water), adalah air
limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari
ekskreta ( tinja dan air seni, air bekas cucian dapur dan kamar mandi dan umumnya terdiri
dari bahan organik.

2) Air buangan dari industri (industrial waste water), Air buangan dari industri (industrial
waste water) adalah air buangan yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses
produksi. Zat-zat yang terkandung di dalamnya sangat bervariasi, sesuai dengan bahan baku
yang dipakai industri antara lain : nitrogen, sulfida, amoniak, lemak, garam-garam, zat
pewarna, mineral logam berat, zat pelarut dan sebagainya. Oleh karena itu pengelolaan jenis
air limbah ini, agar tidak menimbulkan polusi lingkungan lebih rumit daripada air limbah
rumah tangga.

3) Air buangan kotapraja (manucipal wastes water), yaitu air buangan yang berasal dari
perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah dan
sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan
air limbah rumah tangga.

c. Karakteristik air limbah

1) Karakteristik fisik
Sebagian besar terdiri dari bahan-bahan padat dan suspensi, terutama air limbah rumah
tangga biasa berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau, kadang-kadang
mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian beras dan sayur, bagian-bagian tinta
dan sebagainya.

2) Karakteristik kimiawi
Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-zat kimia anorganik yang berasal dari
air bersih serta bermacam-macam zat organik yang berasal dari penguraian tinja, urine dan
sampah-sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basah pada waktu masih
baru, dan cenderung bau asam apabila sudah mulai membusuk.
3) Karakteristik bakteriologis

Kandungan bakteri pathogen serta organisme golongan coli terdapat juta dalam air limbah
tergantung dari mana sumbernya, namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan
air buangan.

3. Pengelolaan Air Limbah

Air limbah merupakan air bekas yang berasal dari kamar mandi, dapur atau cucian yang dapat
mengotori sumber air seperti sumur, kali ataupun sungai serta lingkungan secara keseluruhan.
Banyak dampak yang ditimbulkan akibat tidak adanya SPAL yang memenuhi syarat kesehatan.
Hal yang pertama dirasakan adalah mengganggu pemandangan, dan terkesan jorok karena air
limbah mengalir kemana-mana. Selain itu, air limbah juga dapat menimbulkan bau busuk
sehingga
mengurangi kenyamanan khususnya orang yang melintas sekitar rumah tersebut. Air limbah juga
bisa dijadikan sarang nyamuk yang dapat menularkan penyakit seperti malaria serta yang tidak
kalah penting adalah adanya air limbah yang melebar membuat luas tanah yang seharusnya dapat
digunakan menjadi berkurang. Pengelolaan air limbah dapat dilakukan dengan membuat saluran
air kotor dan bak peresapan dengan memperhatikan ketentuan sebagai berikut:

a. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya baik air dipermukaan
tanah maupun air di bawah permukaan tanah.

b. Tidak mengotori permukaan tanah.c. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada


permukaan
tanah.
d. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
e. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu.
f. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat dan murah.

g. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.

Pengelolaan yang paling sederhana ialah pengelolaan dengan menggunakan pasir dan
benda-benda terapung melalui bak penangkap pasir dan saringan. Benda yang melayang
dapat dihilangkan oleh bak pengendap yang dibuat khusus untuk menghilangkan minyak
dan lemak. Lumpur dari bak pengendap pertama dibuat stabil dalam bak pembusukan
lumpur, di mana lumpur menjadi semakin pekat dan stabil, kemudian dikeringkan dan
dibuang. Pengelolaan sekunder dibuat untuk menghilangkan zat organik melalui oksidasi
dengan menggunakan saringan khusus. Pengelolaan secara tersier hanya untuk
membersihkan saja. Cara pengelolaan yang digunakan tergantung keadaan setempat, seperti
sinar matahari, suhu yang tinggi di daerah.

4. Ciri-ciri air kotor


1. Mengandung bahan pelarut atau endapan

Seperti sudah disebutkan di atas, tidak menutup kemungkinan jika di dalam air terlarut
juga bahan-bahan yang tidak seharusnya ada, termasuk endapan. Bahan pelarut atau
endapan ini dapat membuat air jadi berbau, memiliki keasaman dengan derajat cukup
tinggi, memiliki rasa, serta menjadi berwarna. Ini sudah pasti ciri-ciri air kotor atau sudah
terkontaminasi, sebaiknya tidak digunakan atau diminum.

2. Air berbau

Saat air yang Anda gunakan atau hendak Anda olah menjadi air minum ini
mengeluarkan bau tertentu, terutama aroma tidak sedap, berarti air sudah kotor dan
terkontaminasi. Standar air bersih adalah tidak memiliki bau apa-apa. Oleh sebab itu, air
yang mengeluarkan bau tidak sedap adalah ciri-ciri air kotor.

3. Derajat keasaman berlebih

Jika berbicara mengenai air minum, air yang aman dikonsumsi adalah air dengan derajat
keasaman (pH) yang berada di angka 7 atau netral. Jika air tersebut memiliki derajat
keasaman yang kurang atau lebih dari level keasaman tersebut, maka air tersebut
dinyatakan asam atau basa. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa air dengan derajat
keasaman 8 masih bisa dikonsumsi, atau sering disebut dengan air alkali. Namun penelitian
ini masih diperdebatkan dan belum bisa dibuktikan kebenarannya secara penuh. Sementara
derajat keasaman air bersih umumnya berada di angka 6.5-8.5.

4. Terdapat banyak mikroorganisme

Untuk mengetahui banyak atau tidaknya mikroorganisme dalam air memang


memerlukan uji sampel lebih lanjut. Namun, terkadang Anda juga dapat melihat banyak
mikroorganisme pada air dengan mata telanjang. Adanya mikroorganisme dalam air
membuat pasokan oksigen pada air akan berkurang sehingga air menjadi tidak dapat
digunakan sebagaimana mestinya.
5. Air memiliki rasa tertentu

Air yang memiliki rasa jelas tidak aman. Ini adalah ciri-ciri air kotor yang harus Anda
hindari. Rasa air tersebut biasanya muncul sudah terkontaminasi dengan senyawa kimia
atau senyawa organik sintetis dalam air. Oleh sebab itu, biasakanlah mencari air yang
tawar dan tidak memiliki rasa tertentu, apalagi jika ingin digunakan sebagai konsumsi
sehari-hari.

6. Radioaktivitas pada air tinggi

Polutan yang berasal dari limbah industri seringkali membuat air mengandung zat
radioaktif. Jika air sudah mengandung zat radioaktif, maka air tersebut bukan lagi hanya
memenuhi ciri-ciri air kotor, tetapi juga memberikan dampak buruk bagi lingkungan
sekitar dimana air ini mengalir. Salah satunya adalah meningkatnya potensi kanker jika
terpapar zat radioaktif dalam waktu yang lama.

7. Suhu air berubah-ubah (tidak normal)

Anda harus tahu bahwa dalam kondisi yang normal, suhu air akan lebih rendah daripada
suhu sekitarnya. Jadi sangat wajar jika air cenderung bersuhu lebih dingin dari suhu sekitar
Anda. Namun jika yang terjadi justru sebaliknya atau suhu air kerap berubah-ubah, maka
dapat dipastikan air sudah kotor atau tercemar.

8. Air berwarna

Ciri-ciri air kotor yang terakhir sekaligus jadi ciri yang paling mudah dideteksi adalah
saat air tidak lagi bening tapi cenderung berwarna. Air jelas sudah kotor atau tercemar
sehingga tidak mungkin lagi untuk menggunakan air tersebut.

5. Sistem pembuangan air kotor pada bangunan


merupakan hal yang penting dalam perencanaan Bangunan. karena hal itu
merupakan salah satu pertimbangan dalam membuat bangunan di karenakan
Sanitasi bangun saat pembangunan di mulai, dan hampir tidak bisa di ganti saat
bangunan sudah berdiri.
Sistem Pembuangan Air kotor merupakan sistem instalasi untuk menyalurkan air
kotor yang berasal dari tempat-tempat air di suatu bangunan (  seperti Dapur,
kamar mandi, washtafel dll ). sistem pembuangan air kotor merupakan suatu
pelajaran penting dalam Arsitektur.

Sistem Pembuangan Air Buangan dipisahkan menurut perletakannya:


1.  Sistem pengasingan gedung, yakni sistem pengasingan yang berada didalam
gedung.
2. Sistem pengasingan luar, yakni sistem yang berada diluar gedung, disebut pun
riol gedung.

Sebelum air buangan dari perlengkapan saniter maupun dari buangan dapur dilemparkan
ke drainase umum / kota maka mesti dilaksanakan pengolahan terlebih dahulu dengan
Sewage Treatment Plant ( STP ), sehingga mengisi ambang baku yang dipersyaratkan.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN
Utilitas bangunan merupakan suatu yang penting diperhitungkan dalam merancang sebuah
bangunan gedung. Utilitas sendiri befungsi untuk menciptakan kenyamanan dan kamanan. Pada
system perpipaan air kotor ini, harus diperhatikan secara baik pengunaan pipa dan kesesuaian
dengan volume air.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.ilmutekniksipil.com/utilitas-gedung/air-kotor

https://sci-geoteknik.blogspot.com/2013/10/air-kotor.html

https://www.klopmart.com/article/detail/ciriciri-air-kotor-yang-harus-dihindari

https://www.ilmutekniksipil.com/utilitas-gedung/klasifikasi-sistem-pembuangan-air-kotor

Anda mungkin juga menyukai