Anda di halaman 1dari 1

Nama : Muhammad Zul Fikri

NIM : 180303060

Sumber- Sumber Tafsir

Al-Ashil menurut bahasa adalah sesuatu yang memiliki asal yang kuat dalam objek
yang dimasukinya. Sedangkan menurut istilah, Al-Ashil adalah tafsir yang berlandaskan
kepada Al-Qur’an dan As- Sunnah, atau pendapat sahabat dan tabi’in dan atau berdasarkan
ijtihad dan ra’yun yang sesuai dengan kaidah bahasa Arab dan kaidah syari’ah.

Definisi Al-Ashil fi Al-Tafsir yang komprehensif adalah tafsir yang memiliki sumber
rujukan dan dasar yang jelas serta dapat dipertanggungjawabkan, baik sumber itu berasal dari
Al-Qur’an, hadis shahih, pendapat sahabat dan tabi’in yang valid atau berasal dari rasio sehat
yang memenuhi kriteria dan prasyarat ijtihad.

Sumber tafsir adalah Referensi utama yang dijadikan rujukan oleh seorang mufassir
ketika menafsirkan al-Qur’an. Sumber tafsir al-ashil ada dua, yaitu:

1. Bi al-ma’tsur (bi ar-riwayah au bi al-manqul)

Tafsir bi al-Ma’tsur adalah tafsir dengan riwayat, karena semua yang dinukilkan pada
saat ini melalui jalur periwayatan yang dapat dirujuk. Tafsir bi al-Ma’tsur terbagi menjadi
beberapa pembahasan yaitu: Penafsiran Al-Qur’an dengan Al-Qur’an, Penafsiran Al-Qur’an
dan as-Sunnah, Penafsiran Al-Qur’an dengan pendapat para ulama salaf, Penafsiran Al-
Qur’an dengan kaidah bahasa

2. Bi ar-ra’yi (bi ad-dirayah au bi al-ma’qul).

Tafsir bi al-Ra’yi adalah upaya untuk memahami nash Al-Qur’an atas dasar ijtihad
seorang ahli tafsir (mufasir) yang memahami betul bahasa arab dari segala sisinya, mengerti
betul lafadz- lafadznya dan dalalahnya, mengerti syiar syair arab sebagai dasar pemaknaan,
mengetahui betul ashab nuzul, mengerti nasikh dan mansukh di dalam Al-Qur’an, dan
mneguasai juga ilmu-ilmu lain yang dibutuhkan seorang mufassir.

Tafsir bi al-Ra’yi terbagi dua yaitu, yaitu tafsir yang bisa diterima (Mahmudah) dan tafsir
yang tidak bisa diterima (Mazmumah).

Anda mungkin juga menyukai