JUDUL :

PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE PENUNTUTAN

PIDANA TAMBAHAN UANG PENGGANTI
DALAM PERKARA TINDAK PIDANA KORUPSI
---------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
DAFTAR ISI
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................,,........ 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 14
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian .......................................................................... 15
1.3.1 Tujuan Penelitian
1.3.1.1 Tujuan Umum ………………………………………………………… 15
1.3.1.2 Tujuan Khusus ………………………………………………………. 16
1.3.2 Manfaat Penelitian
1.3.2.1 Manfaat Teoritis ……………………………………………………... 16
1.3.2.2 Manfaat Praktis ……………………………………………………… 17
BAB II KERANGKA TEORI DAN KONSEP
1.3.3 Kerangka Teori
1.3.3.1 Teori Utilitis / Kemanfaatan Hukum ………………………………… 18
1.3.3.2 Teori Tujuan Pemidanaan ………………………………………….. 23
1.3.3.3 Teori Gabungan ……………………………………………………… 30
1.3.3.4 Teori Integratif ………………………………………………………... 32
1.3.3.5 Teori Dualistis Pertanggungjawaban Pidana …………………….. 35
1.3.3.6 Teori Kewenangan …………………………………………………… 44
1.3.4 Kerangka Konsep
1.3.4.1 Konsep Tindak Pidana Korupsi …………………………………….. 55
1.3.4.2 Konsep Pidana Dan Pemidanaan ………………………………….. 58
1.3.4.3 Konsep Pertanggungjawaban Pidana ........................................... 62
1.3.4.4 Konsep Restorative Justice ........................................................... 67
1.3.4.5 Konsep Kerugian Keuangan Negara ............................................. 72
1.3.4.6 Konsep Uang Pengganti Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi . 77
1.4 Metode Penelitian ............................................................................................... 81
BAB III PENDALAMAN KONSEP DAN KERANGKA HUKUM TERKAIT RESTORATIVE
JUSTICE

A. KEMANFAATAN HUKUM DAN TUJUAN PENGEMBALIAN UANG PENGGANTI

KERUGIAN NEGARA AKIBAT KORUPSI
1. Tujuan Kemanfaat HUkum Pemberantasan Korupsi
2. Pengembalian Kerugian Keuangan Negara sebagai Salah Satu Tujuan
Pemberantasan Korupsi

B. UPAYA PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA DAN

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PIHAK KETIGA DALAM SISTEM PEMIDANAAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
1. Upaya Pengembalian Kerugian Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi
2. Pertanggungjawaban Pihak Ketiga Dalam Tindak Pidana Korupsi

C. KONSTRUKSI HUKUM KEPERDATAAN, HUKUM ADMINISTRASI NEGARA DAN

HUKUM KEUANGAN NEGARA DALAM UNSUR MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
DALAM PASAL TINDAK PIDANA KORUPSI
1. Konstruksi Hukum Perdata Dalam Unsur Merugikan Keuangan Negara
2. Konstruksi Hukum Administrasi Negara Dalam Unsur Merugikan Keuangan Negara
3. Konstruksi Hukum Keuangan Dalam Unsur Merugikan Keuangan Negara

D. KONSTRUKSI HUKUM KEUANGAN NEGARA TERKAIT UNSUR MERUGIKAN

KEUANGAN NEGARA DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI

E. PERKEMBANGAN PENGATURAN RESTORATIVE JUSTICE DALAM SISTEM

HUKUM INDONESIA
1. Pengaturan Penyelesaian Sengketa Kerugian Keuangan Negara Dalam Hukum
Keuangan Negara
2. Pengaturan Restorative Justice Dalam Sistem Peradilan Anak
3. Pengaturan Restorative Justice Dalam Peradilan Pencemaran Lingkungan
4. Pengaturan Restorative Justice Dalam Penyelesaian Sengketa Bisnis
5. Pengaturan Restorative Justice Dalam Peradilan Pidana

F. PERKEMBANGAN PERAMPASAN ASET TANPA KESALAHAN DIBERBAGAI

NEGARA
1. NCB Aset Foifeiture Di Amerika
2. NCB Aset Foifeiture Di Inggris
3. NCB Aset Foifeiture Di Australia

G. PENGANUTAN PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN SECARA BERIMBANG DAN

PENGANUTAN SISTEM PEMBUKTIAN NEGATIF DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
1. Pembalikan Beban Pembuktian Secara Berimbang Dalam Tindak Pidana Korupsi
 2. Sistem Pembuktian berdasarkan Undang Undang secara Negative Dalam
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

H. KONSTRUKSI HUKUM SITA ASET BERBASIS PROPERTI DALAM TINDAK PIDANA

KORUPSI
1. Konstruksi Hukum Penyitaan Aset Dalam KUHAP
2. Konstruksi Hukum Penyitaan Aset Berdasarkan Undang Undang TPK

I. KEWENANGAN PENYIDIK DAN PENUNTUT UMUM UNTUK

MENGIMPLEMENTASIKAN RESTORATIVE JUSTICE / PENYELESAIAN DI LUAR
PENGADILAN
1. Gambaran Kewenangan Penyidik terkait penyelesaian kerugian negara
berdasarkan Undang Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara
Pidana dan Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasn Tindak
Pidana Korupsi serta Undang Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia.
2. Gambaran Kewenangan Penuntut Umum terkait penyelesaian kerugian negara
berdasarkan Undang Undang Nomor 8 tahun 1981 tentang Kitab Hukum Acara
Pidana dan Undang Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasn Tindak
Pidana Korupsi serta Undang Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia.

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. PENGATURAN RESTORATIVE JUSTICE / PENYELESAIAN DI LUAR PENGADILAN

DALAM SENGKETA PERDATA

B. PENERAPAN SISTEM PEMBALIKAN BEBAN PEMBUKTIAN KESEIMBANGAN

KEMUNGKINAN DALAM PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI

C. KEWENANGAN PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN UNTUK PENERAPAN

RESTORATIVE JUSTICE PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA
DALAM TINDAK PIDANA KORUPSI
1. Restorative Justice Tingkat Penyidikan
2. Restorative Justice Tingkat Penuntutan
3. Restorative Justice Tingkat Pengadilan
 D. KELEMAHAN SISTEM PENYITAAN ASET BERBASIS BARANG / PROFERTI DALAM
KAITANNYA DENGAN PEMBUKTIAN TINDAK PIDANA KORUPSI

E. PRAKTEK PENYELAMATAN KERUGIAN KERUGIAN KEUANGAN NEGARA DALAM

PRKATEK PERADILAN TINDAK PIDANA KORUPSI

F. ANALISIS EKONOMI ATAS HUKUM PIDANA

G. PERKEMBANGAN PLEA BARGAINING DIBERBAGAI NEGARA

H. PRAKTEK RESTORATIVE JUSTICE / PENYELESAIAN DI LUAR PENGADILAN

DALAM SENGKETA UANG PENGGANTI KERUGIAN NEGARA
1. Pengumpulan Data Dalam Bentuk Wawancara
2. Analisis Kewenangan Penyidik dan Penuntut Umum untuk melakukan Restorative
Justice Terhadap Pengoptimalan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara
3. Analisis Tentang Bentuk Bentuk Ideal Penyelesaian Diluar Pengadilan Terhadap
Pengejaran Pengembalian Kerugian Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. PERLUNYA TEROBOSAN HUKUM BARU BERUPA UPAYA
PENYELESAIAN DILUAR PENGADILAN RESTORATIVE JUSTICE
SEBAGAI UPAYA OPTIMALISASI TERHADAP PENGEMBALIAN UANG
PENGGANTI KERUGIAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI

2. PENERAPAN PENDEKATAN KEADILAN RESTORATIF RESTORATIVE

JUSTICE MELALUI PENYELESAIAN DILUAR PENGADILAN
TERHADAP KERUGIAN KEUANGAN NEGARA AKIBAT TINDAK
PIDANA KORUPSI PADA TAHAPAN PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN
OLEH PENYIDIK DAN PENUNTUT UMUM ADALAH SEJALAN DENGAN
KEWENANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSINYA DALAM
PENEGAKAN HUKUM TINDAK PIDANA KORUPSI.

3. BENTUK IDEAL PENYELESAIAN SENGKETA UANG PENGGANTI DI

LUAR PERSIDANGAN RESTORATIVE JUSTICE YANG BISA
DITERAPKAN OLEH PENYIDIK DAN PENUNTUT UMUM DALAM
 RANGKA OPTIMALISASI PENGEMBALIAN KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA KORUPSI BERUPA POLA
PENYELESAIAN ALTERNATIF PENYEELESAIAN SENGKETA
MEALAUI NEGOSIASI, MEDIASI DAN ATAU KONSILIASI.

B. SARAN - SARAN
1. PERLUNYA PERUBAHAN PERATURAN TERKAIT UANG PENGGANTI
PASAL 18 AYAT (2) DAN AYAT (3) UNDANG UNDANG NOMOR 31
TAHUN 1999 SEBAGAIMANA DIUBAH DENGAN UNDANG UNDANG
NOMOR 20 TAHUN 2001 TENTANG PEMBERANTASAN TINDAK
PIDANA KORUPSI
2. PERLUNYA DIBENTUK BADAN KHUSUS YANG MENANGANI UANG
PENGGANTI KERUGIAN NEGARA AKIBAT TINDAK PIDANA BERUPA
BADAN PENYELESAIAN UANG PENGGANTI KERUGIAN KEUANGAN
NEGARA (BPUP-KKN).

DAFTAR PUSATAKA
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

----------------------------------------------------------------------