Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“LEMBAGA PEMBIYAAN”

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Dagang Yang


Diampuh Oleh Edo Akbar Yamin,S,E,M,M.

DISUSUN OLEH :

Santika :200261040

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


(STAI )

TULANG BAWANG

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun Tugas ini dengan baik dan tepat waktu.

Tugas ini kami buat untuk memberikan  penjelasan tentang Lembaga Pembiayaan.


Semoga makalah yang kami buat ini dapat membantu menambah wawasan kita menjadi lebih
luas lagi.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam menyusun  makalah ini. Oleh
karena itu,  kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna
kesempurnaan makalah ini.

Atas perhatian dan waktunya, kami sampaikan terima kasih.


  
Menggala, 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan

BAB II PEMBAHASAN  
2.1 Pengertian Lembaga Pembiayaan
2.2 Peran Lembaga Pembiayaan
2.3 Jenis – Jenis Lembaga Pembiayaan
2.4 Prinsip – Prinsip Lembaga Pembiayaan
2.5 Fungsi Lembaga Pembiayaan
2.6 Produk – Produk Lembaga Pembiayaan

BAB III PENUTUP 
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Manusia dalam mempertahankan hidupnya melakukan berbagai macam cara, salah
satunya adalah melakukan kegiatan atau aktivitas bisnis. Melalui kegiatan itu manusia dapat
memenuhi tuntutan hidupnya yang semakin hari semakin komplek. Kehidupan manusia di
jaman modern ini begitu cepat berputar. Setiap hari manusia bekerja demi mempertahankan
hidupnya. Kehidupan yang serba cepat memacu manusia untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya secara cepat pula. Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan
membuka peluang bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis. Aktivitas bisnis itu sendiri
diwarnai oleh berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang melibatkan para
pelaku bisnis. Hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang terjadi sangat beraneka ragam
tergantung pada bidang bisnis apa yang sedang dijalankan.

Dengan semakin berkembangnya aktivitas bisnis sekarang ini maka keperluan akan modal
atau dana bagi pelaku usaha juga semakin meningkat. Oleh karena itu, sarana penyediaan
dana yang dibutuhkan oleh pelaku usaha atau masyarakat perlu diperluas. Umumnya dana
yang dibutuhkan tersebut dapat disediakan oleh lembaga perbankan melalui fasilitas kredit.
Namun, fasilitas kredit dari perbankan sangat terbatas dan tidak semua pelaku usaha punya
akses untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari bank. Selain itu lembaga perbankan ini
juga memerlukan jaminan yang kadang kala tidak bisa dipenuhi oleh pelaku usaha yang
bersangkutan, maka perlu suatu upaya lain yaitu tanpa jaminan dan lebih mudah
prosesnya. Upaya lain tersebut dapat dilakukan melalui suatu jenis badan usaha yaitu melalui
Lembaga Pembiayaan.

1.2 Rumusan Masalah
a)      Apa Pengertian Lembaga Pembiayaan ?
b)      Apa saja Peran Lembaga Pembiayaan ?
c)      Apa saja Jenis – Jenis Lembaga Pembiayaan ?
d)     Apa saja Prinsip – Prinsip Lembaga Pembiayaan ?
e)      Apa saja Fungsi Lembaga Pembiayaan ?
f)       Apa saja Produk – Produk Lembaga Pembiayaan ?
1.3 Tujuan Penulisan
a)      Kita dapat mengetahui Pengertian Lembaga Pembiayaan.
b)      Kita dapat mengetahui Peran Lembaga Pembiayaan.
c)      Kita dapat mengetahui Jenis – Jenis Lembaga Pembiayaan.
d)     Kita dapat mengetahui Prinsip – Prinsip Lembaga Pembiayaan.
e)      Kita dapat mengetahui Fungsi Lembaga Pembiayaan.
f)       Kita dapat mengetahui Produk – Produk Lembaga Pembiayaan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lembaga Pembiayaan


Istilah lembaga pembiayaan (finance) merupakan istilah yang relatif lebih baru
dibandingkan dengan lembaga perbankan. Lembaga pembiayaan berkembang setelah adanya
Paket Deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88) dan Paket Deregulasi 20 Desember 1988
(Pakdes 88). Kegiatan usaha lembaga pembiayaan menekankan pada fungsi pembiayaan,
yaitu dalam bentuk penyediaan dana dan barang modal dengan tidak menarik dana secara
langsung dari masyarakat.

Lembaga pembiayaan diatur dalam Keputusan Presiden No. 61 Tahun 1988 tentang
Lembaga Pembiayaan dan Keputusan Menteri Keuangan No. 1251/KMK.013/1988 tentang
Ketentuan dan Tata cara Pelaksanaan Lembaga Pembiayaan. Pengertian lembaga pembiayaan
menurut Pasal 1 angka (2) Keppres No. 61 Tahun 1988 tentang Lembaga Pembiayaan, adalah
badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana  atau
barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Menurut kepres No.61 TAHUN 1988 dijelaskan bahwa lembaga pembiayaan adalah badan
usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau modal
dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.

Dari pengertian tersebut di atas terdapat beberapa unsur-unsur :


a)      Badan usaha, yaitu perusahaan pembiayaan yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan
yang termasuk dalam bidang usaha lembaga pembiayaan.
b)      Kegiatan pembiayaan, yaitu melakukan kegiatan atau aktivitas dengan cara membiayai pada
pihak-pihak atau sektor usaha yang membutuhkan.
c)      Penyediaan dana, yaitu perbuatan menyediakan dana untuk suatu keperluan.
d)     Barang modal, yaitu barang yang dipakai untuk menghasilkan sesuatu.
e)      Tidak menarik dana secara langsung.
f)       Masyarakat, Yaitu sejumlah orang yang hidup bersama di suatu tempat.

Selain itu juga Menurut Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2009 Tentang Lembaga
Pembiayaan, Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal.
Perbedaan antara Lembaga Pembiayaan dan Lembaga Perbankan
No. Lembaga Pembiayaan Lembaga Perbankan
1. Dalam pelaksanaan kegiatannya Dana bersumber dari masyarakat.
tidak memungut dana dari
masyarakat.

2. Menyediakan dana atau barang Hanya menyediakan modal finansial.


modal.

3. Kadang kala tidak memerlukan Selalu disertai dengan jaminan.


jaminan.
4. Biasanya memberikan tingkat Memberikan tingkat suku bunga yang lebih
suku bunga yang lebih tinggi. rendah.

5. Tidak dapat menciptakan uang Dapat menciptakan uang giral.


giral.

6. Pengaturan, perizinan, Pengaturan, perizinan, pembinaan dan


pembinaan dan pengawasan pengawasan dilakukan oleh Bank Indonesia
dilakukan oleh departemen (UU No. 10 Tahun 1998), selanjutnya
keuangan. dialihkan kepada lembaga pengawas jasa
keuangan sesuai UU No. 23 Tahun 1999.

 2.2 Peran Lembaga Pembiayaan


Lembaga pembiayaan mempunyai peranan yang lebih penting, yaitu sebagi salah satu
lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk menunjang pertumbuhan
perekonomian nasional disamping peran tersebut diatas, lembaga pembiayaan juga
mempunyai peran penting dalam hal pembangunan yaitu menampung dan menyalurkan
aspirasi dan minat masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga
pembiayaan ini diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor
yang umum dialami yaitu faktor permodalan.

2.3 Jenis – Jenis Lembaga Pembiayaan


A. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh lessee (nasabah) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pembayaran secara berkala. Perusahaan leasing dapat diselenggarakan oleh
badan usaha yang berdiri sendiri. Adapun keterbatasan usaha leasing adalah tidak boleh
melakukan kegiatan yang dilakukan oleh bank, seperti memberikan simpanan kredit dalam
bentuk uang.

B. Modal Ventura
Modal ventura adalah kegiatan usaha pembiayaan jangka panjang dalam bentuk
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan untuk
jangka waktu tertentu.

C. Anjak Piutang
Anjak piutang adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk pembiayaan dan atau
pengalihan, serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dalam
transaksi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.

D. Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan konsumen adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang kebutuhan konsumen dengan cara pembayaran angsuran atau berkala. Contoh:
FIF, Busan Automotif Finance (BAF), ADIRA, dan lainlain.
2.4 Prinsip – Prinsip Lembaga Pembiayaan
Dalam melakukan penilaian permohonan pembiayaan harus memperhatikan beberapa
prinsip utama yang berkaitan dengan kondisi secara keseluruhan calon nasabah.

A. Character
Yaitu penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima pembiayaan dengan
tujuan untuk memperkirakan kemungkinan bahwa penerima pembiayaan dapat memenuhi
kewajibannya.

B. Capacity
Yaitu penilaian secara subyektif tentang kemampuan penerima pembiayaan untuk
melakukan pembayaran. Kemampuan diukur dengan catatan prestasi penerima pembiayaan di
masa lalu yang didukung dengan pengamatan di lapangan atas sarana usahanya seperti toko,
karyawan, alat-alat, pabrik serta metode kegiatan.

C. Capital
Yaitu penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh calon penerima
pembiayaan yang diukur dengan posisi perusahaan secara keseluruhan yang ditujukan
oleh rasio finansial dan penekanan pada komposisi modalnya.

D. Collateral
Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan. Penilaian ini bertujuan untuk
lebih meyakinkan bahwa jika suatu resiko kegagalan pembayaran tercapai terjadi , maka
jaminan dapat dipakai sebagai pengganti dari kewajiban.

E. Condition
Melihat kondisi ekonomi yang terjadi di masyarakat secara spesifikmelihat adanya
keterkaitan dengan jenis usaha yang dilakukan oleh calon penerima pembiayaan. Hal tersebut
karena kondisi eksternal berperan besar dalam proses berjalannya usaha calon penerima
pembiayaan.

2.5 Fungsi Lembaga Pembiayaan


Sebagaimana lembaga keuangan yang lain, lembaga pembiayaan juga memiliki beberapa
fungsi. Lembaga pembiayaan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi
dan juga kesempatan kerja. Oleh karena itu, pembiayaan yang tersedia harus dimanfaatkan
sebaik-baiknya oleh para pengusaha diberbagai bidang. Lembaga lembiayaan juga
mempunyai fungsi penting dalam perekonomian. Berikut ini adalah beberapa fungsi lembaga
pembiayaan :

a)      Bagi masyarakat : fungsi lembaga pembiayaan yang paling utama ialah membantu
masyarakat dengan ekonomi lemah agar terbebas dari jeratan rentenir yang memberikan
pinjaman dengan bunga tinggi. Dengan adanya lembaga pembiayaan, pengusaha kecil dengan
modal terbatas bisa mendapatkan kredit dengan syarat mudah dan bunga yang ringan.
b)      Bagi pembangunan infrastruktur : fungsi lembaga pembiayaan tidak hanya berguna untuk
masyarakat dengan ekonomi lemah, dalam dunia bisnis termasuk pengembangan
infrastruktur,  keberadaan lembaga pembiayaan juga sangat diperlukan. Hal ini dikarenakan
tidak semua pengembang infrastruktur dan pelkau bisnis juga memiliki biaya besar untuk
tujuan mereka. Melalui lembaga pembiayaan, mereka bisa mendapatkan berbagai dana
pinjaman seperti pinjaman dana talangan, dana proyek, dan lain-lain. Sehingga ketersediaan
dana bagi para pelaku bisnis sudah bukan menjadi masalah lagi. Karena fungsinya yang
menyediakan dana, lembaga pembiayaan memiliki fungsi yang hampir mirip dengan bank
umum.

2.6 Produk – Produk Lembaga Pembiayaan


A. Perusahaan Sewa Guna Usaha
Perusahaan-perusahaan diseluruh dunia menggunakan sewa guna usaha atau leasing ini
untuk mendanai kendaraan, mesin, dan peralatan. Di negara-negara maju, pada umumnya
investasi pribadi satu pertiganya dibiayai dengan leasing. Saat ini, negara berkembangpun
sudah mulai menunjukkan pertumbuhan yang baik terkait pemanfaatan leasing.Secara umum
leasing dapat diartikan sebagai perjanjian antara lessor (perusahaan leasing) dengan lessee
(nasabah) dimana pihak lessor menyediakan barang dengan hak penggunaan oleh lessee
sebagai imbalan pembayaran sewa untuk jangka waktu tertentu. Dalam praktiknya transaksi
keuangan perusahaan leasing dibagi dalam beberapa bentuk:
1)      Direct Finance Leasse, di dalam transaksi ini pihak lessor membeli barang modal atas
permintaan lessee sekaligus menyewakan barang tersebut kepada lessee. Lessee dapat
menentukan sendiri spesifikasi barang yang diinginkan termasuk harga dan suppliernya. Oleh
karenanya dalam kasus ini, pihak lessor hanya memenuhi permintaan dan kebutuhan dari
lessee saja.
2)      Sales and Lease Back, proses ini dilakukan dimana pihak lessee menjual barang modal
kepada lessor untuk dilakukan kontrak sewa guna usaha. Metode ini biasanya dimanfaatkan
guna menambah modal kerja lease. Sedangkan dalam operating lease dimana pihak lessor
sengaja membeli barang modal untuk kemudian dileasekan kapada pihak lease. Biaya yang
dikenakan adalah biaya keluaran guna memperoleh barang yang dibutuhkan oleh lessee
berikut bunganya.

Ada banyak sekali contoh  perusahaan sewa guna usaha atau leasing di Indonesia yang
terdaftar di OJK, diantaranya: Adira Finance, BCA Finance, BFI Finance, FIF, WOM, Otto
Summit, Aditama Finance, dan sebagainya adalah contoh perusahan leasing konvensional.
Kemudian untuk perusahaan leasing syariah di Indonesia diantaranya adalah: Al Ijarah
Indonesia Finance, Amanah Finance, dan Citra Tirta Mulia.

B. Perusahaan Anjak Piutang


Sebuah perusahaan anjak piutang mendapatkan modal atau pembiayaan dari kegiatan
pengelolaan, pembelian dan pengambil alihan piutang dari sebuah perusahaan.  Setidaknya
ada empat perusahaan anjak pituang baik multinasional maupun lokal yang masih aktif di
Indonesia, yaitu:
1)      Aditama Finance, merupakan sebuah perusahaan pembiayaan yang hadir menawarkan
produknya berupa solusi anjak piutang dan sewa guna usaha atau finance lease.
2)      SG Finance, perusahaan ini awalnya hanya melayani pembiayaan atau modal dana pada alat
berat dan truk untuk dana di sector perkebunan, infrastruktur, dan di sector pertambangan.
Saat ini SG Finance berkembang menjadi perusahaan anjak piutang dan consumer finance.
3)      PT IFS Capital Indonesia, memberikan penyediaan jasa di bidang leasing untuk berbagai
usaha kecil dan menengah di Indonesia, dan juga di bidang anjak piutang. IFSI kini telah
menyediakan jasa bagi para importir dan eksportir di Indonesia.
4)      PT Tifa Finance, perusahaan ini berkfokus dan bergerak pada bidang sewa guna usaha, anjak
piutang, dan pembiayaan konsumen.
C. Perusahaan Pembiayaan Konsumen
Perusahaan pembiayaan konsumen sebenarnya hampir sama sistem dan kegiatan usahanya
dengan perusahaan leasing, yang membedakan ialah jika perusahaan leasing mereka berfokus
pada penyediaan barang modal sedangkan perusahaan pembiayaan konsumen penyediaan
barangnya bergantung pada kebutuhan dan keinginan konsumen dan bukan hanya barang
modal. Contoh perusahaan yang berfokus pada pembiayaan konsumen dengan penyediaan
barang-barang elektronik maupun kebutuhan rumah tangga yang dibayar secara kredit dan
angsuran adalah PT Adira Quantum Multifinance.

D. Perusahaan Penerbit Kartu Kredit


Kartu kredit nampaknya sudah menjadi kartu wajib yang harus dimiliki oleh sebagain
masyarakat Indonesia saat ini, hal ini disebabkan karena kartu kredit menjadi alternatif
pembayaran yang cashless sehingga pengguna tidak perlu membawa uang tunai dalam
jumlah banyak ketika bepergian atau berbelanja. Ada banyak sekali perusahaan-perusahaan
dan lembaga-lembaga yang sudah menerbitkan kartu kredit. Setidaknya ada sekitar 20 bank
penerbit kartu kredit di Indonesia, diantaranya yaitu:BCA yang saat ini telah mengeluarkan
sekitar 17 jenis kartu kredit yang dibedakan berdasarkan jumlah limit, fungsi, dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Bank Mandiri, saat ini Bank Mandiri telah
menerbitkan 15 jenis kartu kredit yang dibedakan berdasarkan limit, jaringan kartu (Visa atau
Mastercard), dan fungsi yang dapat disesuaikan dengan penggunanya mulai dari kelas pemula
hingga professional, dan bank-bank lainnya dengan jenis kartu kreditnya masing-masing.

E. Perusahaan Modal Ventura


Perusahaan modal ventura tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pembiayaan yang
membantu dalam kesiapan dana dan modal, namun juga mencakup dalam perihal bantuan
manajemen perusahaan. Setidaknya ada lima contoh perusahaan ventura yang masih aktif di
Indonesia, yaitu:
1)      CyberAgent Venture, merupakan perusahaan modal ventura yang berasal dari Jepang.
CyberAgent Venture bersama dengan east ventures bekontribusi terhadap tokopedia.
2)      500 Startups, perusahaan 500 Startups sudah berkembang di Indonesia sejak tahun 2013 dan
menjadi salah satu investor di Bukalapak. 500 Startups didirikan oleh orang-orang ternama
seperti para staff facebook, paypal, dan google.
3)      East Ventures, perusahaan ini merupakan perusahaan modal ventura pertama di Indonesia
yang didirikan sejak tahun 2010.
4)      IMJ, IMJ merupakan salah satu perusahaan modal ventura yang memberikan bantuan modal
kepada para startup. Selain itu, IMJ  juga memberikan bantuan di bidang jasa akses internet,
relasi pengembangan bisnis, dan pengembangan produk.
5)      Fenox Venture Capital, perusahaan ini menjadi salah satu perusahaan modal ventura yang
cukup terkenal di kalangannya. Calon partner mereka akan terhubung langsung dengan
perusahaan yang ada di Jepang dan di Silicon Valley, hal ini akan sangat membantu
pertumbuhan dari perusahaan partner dan akan menentukan perbedaan perusahaan kecil,
menengah, dan besar.

F. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur


Perusahaan pembiayaan infrastruktur yang ada di Indonesia salah satunya adalah PT
Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (PT SMI), perusahaan ini merupakan BUMN dengan
kepemilikan saham 100% milik Pemerintah Indonesia melalui Kementrian Keuangan
Republik Indonesia. PT SMI ini telah didirikan sejak 26 Februari 2009.PT SMI memainkan
peranan aktif dalam memfasilitasi pembiayaan infrastruktur di Indonesia, diantaranya
melakukan kegiatan pengembangan proyek dan melayani jasa konsultasi untuk seluruh
proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.

PT SMI membawa tugas guna mendukung agenda pembangunan infrastruktur pemerintah


Indonesia melalui kemintraan dengan lembaga-lembaga  keuangan swasta dan/atau
multilateral. Dengan demikian PT SMI ini berfungsi sebagai katalis dalam percepatan
pembangunan infrastruktur di Indonesia.Demikian uraian singkat tentang lembaga
pembiayaan mulai dari pengertian, jenis, fungsi, contoh, dan produk dari beberapa lembaga
pembiayaan yang ada di Indonesia. Semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi
kita semua. Stay foolish and stay hungry, selamat membaca. (Eva Oktafikasari)

  
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
A. Pengertian Lembaga Pembiayaan
lembaga pembiayaan adalah badan usaha yang dilakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari
masyarakat.

B. Peranan Lembaga Pembiayaan


Yakni sebagi salah satu lembaga sumber pembiayaan alternatif yang potensial untuk
menunjang pertumbuhan perekonomian nasional serta menampung dan menyalurkan aspirasi
dan minat masyarakat, berperan aktif dalam pembangunan dimana lembaga pembiayaan ini
diharapkan masyarakat atau pelaku usaha dapat mengatasi salah satu faktor yang umum
dialami yaitu faktor permodalan.

C. Kegiatan Usaha Perusahaan Pembiayaan


1)      Sewa Guna Usaha (Leasing)
2)      Anjak Piutang
3)      Usaha Kartu Kredit
4)      Pembiayaan Konsumen
5)      Perusahaan Modal Ventura

3.2 Saran
Kami Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan
lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber
yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawab kan.
DAFTAR PUSTAKA

http://zonaekis.com/pengertian-anjak-piutang/
Kasmir, Bank dan lembaga keuangan lainnya. Grafindo, Jakarta: 2002
Kasmir, SE. M.M. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta : Rajawali Pers.
Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991
PMK Nomor 18/PMK.010/2012 tanggal 1 Februari 2012 Tentang Perusahaan Modal
Ventura.

Anda mungkin juga menyukai