Anda di halaman 1dari 9

ADAPTASI MORFOLOGI

Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas

PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas taufik dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah “Adaptasi Morfologi” tepat pada
waktunya. Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, serta semua umatnya hingga kini. Dan
semoga kita termasuk dari golongan yang kelak mendapatkan syafaatnya.
Dalam kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkenan membantu pada tahap penyusunan hingga selesainya
makalah ini. Harapan kami semoga makalah yang telah tersusun ini dapat
bermanfaat sebagai salah satu rujukan maupun pedoman bagi para pembaca,
menambah wawasan serta pengalaman, sehingga nantinya kami dapat
memperbaiki bentuk ataupun isi makalah ini menjadi lebih baik lagi.
Kami sadar bahwa kami ini tentunya tidak lepas dari banyaknya kekurangan,
baik dari aspek kualitas maupun kuantitas dari bahan penelitian yang dipaparkan.
Semua ini murni didasari oleh keterbatasan yang dimiliki kami. Oleh sebab itu,
kami membutuhkan kritik dan saran kepada segenap pembaca yang bersifat
membangun untuk lebih meningkatkan kualitas di kemudian hari.

Jakarta, 17 Agustus 1945


Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Adaptasi Morfologi................................................................ 2
B. Adaptasi Morfologi pada Hewan............................................................. 2
C. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan....................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 5
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk sebuah sifat yang nilainya
bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis. Yang pertama adalah
seleksi berarah (directional selection), yang merupakan geseran nilai rata-rata
sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive
selection), merupakan seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua
nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi keluar nilai rata-
rata).. Ketiga, seleksi pemantap (stabilizing selection), yaitu seleksi terhadap
nilai-nilai ekstrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai rata-rata.
Hal ini dapat menyebabkan organisme secara perlahan memiliki sifat yang
sama.
Bumi yang kita huni senantiasa selalu mengalami perubahan.
Perubahan-perubahan dibumi terjadi sepanjang masa. Baik pada organisme
yang menempati bumi maupun lingkungan fisik. Perubahan lingkungan fisik
dapat terjadi oleh berbagai faktor seperti bencana alam, perubahan iklim yang
drastis, atau karna manusia. Kelangsungan hidup suatu jenis organisme antara
lain dipengaruhi oleh tersedianya makanan, tempat hidup, air, oksigen, dan
cahaya yang cukup untuk mendapatkan unsur yang diperlukan untuk
kelangsungan hidupnya. Tetapi, sering kali dalam suatu lingkungan ekosistem,
terdapat berbagai jenis organisme yang membutuhkan makanan (mangsa),
tempat hidup, dan faktor-faktor lain yang sama.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah
yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa pengertian adaptasi morfologi?
2. Apa saja contoh adaptasi morfologi pada hewan?
3. Apa saja contoh adaptasi morfologi pada tumbuhan?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Adaptasi Morfologi


Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh dan struktur
tubuh luar makhluk hidup atau alat-alat tubuh makhluk hidup terhadap
lingkungannya. Adaptasi ini dilakukan untuk menyesuaikan bentuk tubuhnya
dengan kondisi tempat tinggalnya guna mempertahankan hidupnya.

B. Adaptasi Morfologi pada Hewan


1. Adaptasi Morfologi Pada Burung Elang Jawa
Elang jawa yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan
panjang tubuh antara 60-70 cm. Kepala berwarna coklat kemerahan,
dengan jambul yang tinggi menonjol yang terdapat 2-4 bulu, yang
panjangnya hingga 12 cm dan tengkuk yang coklat kekuningan. Ciri-ciri
elang jawa adalah iris mata kuning atau kecokelatan, paruh kehitaman,
sera (pangkal paruh) kekuningan, kaki kekuningan. Burung remaja dengan
kepala, leher, dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang,
tanpa coretan atau garis-garis.
2. Adaptasi Morfologi Pada Burung Kakaktua Jambul Kuning
Kakaktua jambul kuning adalah burung berukuran sedang, dengan
panjang sekitar 35 cm, dari marga Cacatua. Burung ini hampir semua
bulunya berwarna putih. Di kepalanya terdapat jambul berwarna kuning
yang dapat ditegakkan. Kakaktua jambul kuning berparuh hitam, kulit di
sekitar matanya berwarna kebiruan dan kakinya berwarna abu-abu.
Bulubulu terbang dan ekornya juga berwarna kuning. Burung betina
serupa dengan burung jantan. Kakaktua jambul kuning mempunyai kaki
dengan dua jari yang mengarah ke depan dan dua jari di belakang. Dengan
kaki yang seperti ini, maka akan mempermudah burung kakatua untuk
memanjat pohon.

2
3

3. Adaptasi Morfologi Pada Itik


Paruh itik, pada pangkalnya terdapat bentuk seperti sisir, berguna
untuk menyaring makanan dari air dan lumpur dan kaki pada bebek
berselaput di antara ruas jarinya untuk berenang dan berjalan di tanah
berlumpur.
4. Adaptasi Morfologi Pada Ayam
Ayam meliputi bentuk conus, dimana paruh pendek, lebih pendek
daripada kepala. Bentuk sayap panjang karena ukuran dari pengkolan
kedua sampai ke ujung lebih panjang daripada badan. Tipe bulu adalah
bulu lengkap, yaitu terdiri dari batang bulu dan lembaran bulu pendek.
Tarsus metatarsus merupakan tipe scutellata. Jari terangkat, yaitu
halluxnya melekat pada bagian yang lebih tinggi diatas perlekatan jari-jari
yang lain. Cakar tipe obtuse, cakar agak melngkung dengan ujung tumpul.
Kaki termasuk tipe berjalan, yaitu halluxnya terangkat sehingga
kedudukannya lebih tinggi dari jari-jari yang lain. Ekor bulat, yaitu bulu
tengah lebih panjang dan semakin ke tepi berangsur pendek.
5. Adaptasi Morfologi Pada Lalat
Lalat berukuran sedang, panjangnya 6-7,5 mm, berwarna hitam
keabu-abuan dengan empat garis memanjang pada bagian punggung. Mata
lalat betina mempunyai celah lebih lebar dibandingkan lalat jantan.
Antenanya terdiri atas 3 ruas, ruas terakhir paling besar, berbentuk silinder
dan memiliki bulu pada bagian atas dan bawah Bagian mulut atau probosis
lalat seperti paruh yang menjulur digunakan untuk menusuk dan
menghisap makanan berupa cairan atau sedikit lembek.
Bagian ujung probosis terdiri atas sepasang labella berbentuk oval
yang dilengkapi dengan saluran halus disebut pseudotrakhea tempat cairan
makanan diserap. Sayapnya mempunyai empat garis (strep) yang
melengkung ke arah kosta/rangka sayap mendekati garis ketiga. Garis
(strep) pada sayap merupakan ciri pada lalat rumah dan merupakan
pembeda dengan musca jenis lainnya. Pada ketiga pasang kaki lalat ini
ujungnya mempunyai sepasang kuku dan sepasang. Bantalan disebut
pulvilus yang berisi kelenjar rambut.
4

C. Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan


1. Adaptasi Xerofit
Tumbuhan Xerofit adalah jenis tumbuh- tumbuhan yang hidup di
tempat- tempat kering dan minim air seperti di gurun pasir atau savana.
Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini contohnya adalah kaktus dan
bunga mentega. Bentuk adaptasi yang di lakukan tumbuhan ini yaitu
dengan menyesuaikan bentuk daun, akar, dan bagian- bagian tubuh
lainnya.
2. Adaptasi Hidrofit
Tumbuhan Hidrofit adalah jenis tumbuh- tumbuhan yang hidup di
perairan. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini contohnya teratai
dan eceng gondok. Tumbuhan ini hidup diatas permukaan air dan
mengambang. Tumbuhan ini memerlukan unsur hara yang langsung
diperolehnya dari air.
3. Adaptasi Higrofit
Tumbuhan Higrofit adalah jenis tumbuh- tumbuhan yang hidup di
lingkungan yang lembab. Jenis tumbuhan yang hidup di lingkungan ini
contohnya adalah tumbuhan paku, keladi, dan lumut.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adaptasi morfologi bisa terjadi pada tumbuhan maupun hewan.
Adaptasi morfologi merupakan adaptasi yang dilakukan oleh makhluk hidup
sebagai upaya adaptasi dengan lingkungannya dengan disertai perubahan
bentuk dan alat tubuhnya. Agar bisa tetap bertahan hidup di lingkungannya
dan perubahan yang terjadi, tidak hanya hewan saja yang membutuhkan
penyesuaian diri namun hal ini juga terjadi pada tumbuhan untuk tetap
bertahan hidup.
Adaptasi morfologi pada tumbuhan ditandai dengan perubahan atau
perbedaan pada bentuk daun, akan, dan batang tumbuhan sebagai bukti
adaptasi penyesuaian diri terhadap lingkungannya. Adaptasi morfologi pada
tumbuhan dibagi menjadi tiga yaitu tumbuhan yang hidup di perairan
(hidrofit), tumbuhan yang hidup di daerah kering (xerofit), dan tumbuhan
yang hidup di daerah lembab (higrofit).

5
DAFTAR PUSTAKA

http://www.pengertianku.net/2015/10/pengertian-adaptasi-morfologi-dan-contohnya.html

https://dosenbiologi.com/tumbuhan/adaptasi-morfologi-pada-tumbuhan

http://www.teknokiper.com/2017/11/contoh-adaptasi-morfologi-pada-hewan.html

Anda mungkin juga menyukai