Anda di halaman 1dari 5

DAFTAR ISI

Daftar isi…………………………………………………………………………………………………

A.Latar belakang masalah………………………………………………………………………

B. Rumusan masalah………………………………………………………………………………

C.Tujuan penelitian………………………………………………………………………………..

D. Manfaat penelitian…………………………………………………………………………….

E. Definisi istilah…………………………………………………………………………………….

F. Landasan teori…..……………………………………………………………………………….

1. peran guru………………………………………………………………………………………

2. Membaca………………………………………………………………………………………..

3. Membaca permulaan……………………………………………………………………….

4. Hasil penelitian terdahulu…………………………………………………………………

5. Kerangka berpikir……………………………………………………………………………..

G. Metode penelitian……………………………………………………………………………...

1. Jenis penelitian……………………………………………………………………………….

2. Setting penelitian…………………………………………………………………………….

3. Subjek dan penelitian………………………………………………………………………

4. Sumber data…………………………………………………………………………………….

5. Teknik pengumpulan data………………………………………………………………..

6. Teknik keabsahan data……………………………………………………………………..

7. Teknik analisis data………………………………………………………………………....

DAFTAR PUSTAKA
PENGARUH PERAN GURU KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBACA

PEMULA BAGI SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR

A.Latar belakang masalah


Pendidikan adalah pengajaran yang diselenggarakan disekolah sebagai lembaga pendidikan
Formal.Hampir seluruh dimensi kehidupan manusia terlibat dalam proses pendidikan,baik secara
langsung maupun tidak langsung. Dalam proses pendidikan,ada unsur politik,ekonomi,hukum,
Sosial,budaya,kesehatan,iklim,psikologi,etika,dan sebagainya.Penanganan pendidikan dengan
begitu perlu pertimbangan dimensi-dimensi tersebut,agar strategi yang ditempuh benar-benar
mengantarkan pada pencapaian tujuan yang selama ini diharapkan dan ditunggu-tunggu
kehadirannya .Pendidikan diharapkan juga bias melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
Guru adalah salah satu tenaga kependidikan yang secara professional pedagogis merupakan
tanggung jawab besar didalam proses pembelajaran menuju keberhasilan pendidikan,khususnya
keberhasilan para siswanya untuk masa depannya nanti. Begitu juga pelaksanaan kurikulum dalam
sistem instruksional yang telah didesain dengan sistematik membutuhkan tenaga guru yang
professional. Sehingga dengan memiliki profesionalisme, guru akan menghasilkan proses.
Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam proses pendidikan. Hal ini
mengandung arti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung
bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa,untuk mencapai hasil belajar yang optimal.
Pendidikan memang mengandung arti yang luas,yakni meliputi semua upaya menumbuhkan
kembangkan seluruh kemampuan individu manusia Yang terkadang dapat dilakukan dengan cara
mengajar diri sendiri untuk pengembangan potensi atau kemampuan manusia secara menyeluruh
yang pelaksanaannya dilakukan pada cara mengajarkan atau menyampai berbagai pengetahuan
dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.Menurut Bubacher dalam
Musaheri,pendidikan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan olehseseorang kepada
orang lain untuk mengembangkan dan mengfungsionalkan rohani manusia dan jasmani manusia
agar meningkat wawasan pengetahuannya,menambah terampilan sebagai bekal kelangsungan
hidup dan kehidupannya disertai akhlak mulia dan mandiri ditengah masyarakat. Pendidikan
adalah memberi kita pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak akan tetapi diperlukan
dimasa dewasa.
Jadi pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat
yang cerdas,pandai,berilmu pengetahuan yang luas,berjiwa demokratis serta berakhlak mulia.
Pendidikan sekolah dasar dapat diartikan sebagai proses pembimbing,mengajar dan melatih
peserta didik yang berusia 7-12 tahun untuk memberi bekal kemampuan dasar dalam aspek
intelektual,social dan personal yang sesuai dengan karakteristik perkembangannya sehingga dapat
melanjutkan pendidikan SLTP atau sederajat. Tujuan pendidikan disekolah dasar mencakup
pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia seutuhnya sesuai dengan tingkat
perkembangannya.Maka dari itu, perlu ditanamkan pendidikan diusia dasar sebagai bekal untuk
melanjutkan pendidikan selanjutnya,agar nantinya peserta didik mampu mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan usiannya. Pembentukan dasar kepribadian tersebut meliputi nilai-
nilai, keterampilan dan sikap dasar yang kuat guna menyiapkan peserta didik melanjutkan
kejenjang pendidikan yang lebih tinggi. Salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh peserta
didik, yaitu keterampilan berbahasa Indonesia yang baik dan benar.
Adapun fungsi menguasai bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah:(1)sebagai alat untuk
menjalankan administrasi, yang terlihat dalam surat- surat resmi,surat keputusan,peraturan
perundang-undang,pertemuan resmi;(2)sebagai alat pemersatuan berbagai suku yang memiliki
latar belakang budaya dan bahasa yang berbeda-beda;(3) sebagai wadah penampung
kebudayaan.Mengingat pentingnya fungsi bahasa Indonesia yang baik dan benar, dan pembinaan
bahasa Indonesia tersebut terletak pada pendidikan formal, salah satunya di pendidikan sekolah
dasar.
Adapun empat aspek keterampilan berbahasa Indonesia,yaitu membaca,menulis,berbicara,dan
menyimak.Keempat aspek tersebut tidak dapat dipisahkan dan saling berkaitan.Pada waktu guru
mengenalkan menulis,siswa tentu akan membaca tulisannya,begitu pula ketika guru
berbicara,siswa pun ikut menyimak.Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang
sangat penting peranannya dalam kehidupan.Membaca mempunyai peranan penting dalam
melahirkan generasi penerus bangsa yang cerdas, kreatif, dan kritis. Dengan membaca seseorang
dapat memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru.Semua yang
diperoleh melalui bahan bacaan akan memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya
pikirnya,mempertajam pandangannya,dan memperluas wawasannya. Dengan demikian,kegiatan
membaca merupakan kegiatan yang sangat diperlukan oleh siapapun yang ingin maju dan
meningkatkan diri.

Berdasarkan penelitian diatas, maka peneliti perlu melanjutkan penelitian yang berhubungan
dalam bentuk proposal dengan judul “PENGARUH PERAN GURU KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR
MEMBACA PEMULA BAGI SISWA KELAS II SD” sebagai wujud pentingnya permasalahan ini.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas,maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh peran guru kelas terhadap motivasi belajar membaca pemula bagi siswa kelas II SD?

C. TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas,maka tujuan yang ingin di capai dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui Pengaruh peran guru kelas terhadap motivasi belajar membaca pemula bAgi siswa
kelas II SD.
D. MANFAAT PENELITIAN

Berdasarkan tujuan penelitian yang hendak dicapai,maka penelitian ini diharapkan mempunyai
manfaat dalam pendidikan baik secara teoritis maupun praktis.Adapun manfaat penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1.Manfaat Teoritis

Secara teoritis,manfaat penelitian ini untuk menambah wawasan bagi dunia pendidikan tentang
pengaruh peran guru kelas terhadap motivasi belajar membaca pemula bagi siswa kelas II SD,dan dapat
meningkatkan mutu pendidikan khususnya bagi sekolah dasar.

2.Manfaat praktis

a.Bagi penulis sebagai calon guru, dapat menambah wawasan mengenai peran guru kelas dalam
memotivasi belajar membaca pemula.

b.Bagi guru,dapat dijadikan informasi untuk meningkatkan prestasi siswa dalam mengajarkan membaca
pemula.

c.Bagi mahasiswa,khususnya jurusan fkip program studi pendidikan guru sekolah dasar(PGSD) serta
mahasiswa di berbagai perguruan tinggi secara umum guna meningkatkan wawasan dalam pengetahuan
sebagai calon sarjana pendidikan.

E. Definisi istilah

Untuk memudahkan memahami dalam pembahasan penelitian yang akan dilakukan, kiranya lebih
dahulu dijelaskan mengenai istilah yang akan dipakai untuk penelitian yang berjudu “PENGARUH PERAN
GURU KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR MEMBACA PEMULA BAGI SISWA KELAS II SD”adalah sebagai
berikut:

1.Peran guru kelas

Peran guru kelas adaLah sangat penting didalam kelas yakni


mendidik,mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai,dan mengevaluasi pembelajaran. Selain
itu tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan bahan pelajaran yang telah ditetapkan,tetapi guru harus
menguasai dan menghayati secara mendalam semua materi pelajaran.

2.Motivasi belajar

Motivasi belajar adalah merupakan dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri
siswa,yang mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar serta memberikan arah pada
kegiatan belajar,sehingga tujuan yang di kehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai