Anda di halaman 1dari 36

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/301284040

Status Konservasi Raptor di Indonesia dan Upaya Konservasinya

Presentation · February 2016


DOI: 10.13140/RG.2.1.2538.7921

CITATION READS

1 1,241

1 author:

Asman Adi Purwanto


Raptor Indonesia
11 PUBLICATIONS   6 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Asman Adi Purwanto on 14 April 2016.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


STATUS KONSERVASI RAPTOR DI
INDONESIA DAN UPAYA
KONSERVASINYA

Asman Adi Purwanto


raptor.aap@gmail.com

Konferensi Nasional Penelliti dan Pemerhati Burung di Indonesia II, 4-6


Februari 2016, FTB. Atma Jaya, Yogyakarta

Anggota:
Jaringan Peneliti dan Konservasi Burung Pemangsa(Raptor) Indonesia (RAIN)
The Asian Raptor Research and Conservation Network (ARRCN)
BAHASAN

• Indonesia; kepulauan
• Burung di Indonesia
• Keanekaragaman jenis raptor
• Spesies endemik
• Spesies terancam
• Raptor migran
• Ancaman
• Upaya konservasi
INDONESIA, SEBUAH NEGARA
KEPULAUAN
• Negara kepulauan dengan jumlah pulau lebih kurang 17,508
dengan panjang timur – barat 5,120 km dan 1,760 kilometer dari
utara ke selatan.
• Berada di dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudera
(India dan Pasifik)
• Berada di garis khatulistiwa dengan dua musim (kemarau dan
penghujan)
• Kekayaan keanekaragaman hayati indonesia yang di pengarungi
faktor geografi yang unik.
• Hasilnya indonesia menjadi negara mega-biodiversiti dengan
tingkat endemisitas yang tinggi
BURUNG DI INDONESIA
• Hingga tahun 2014, jumlah total mencapai 1666 jenis burung dengan jumlah
burung endemik 472 jenis dan 248 jenis migran (Burung Indonesia 2014).

• Di waktu yang bersamaan, banyak jenis burung di indonesia yang juga terancam
punah.

(Burung Indonesia 2014)


KEANEKARAGAMAN RAPTOR DAN STUDI

• List raptor di Indonesia pertama kali dilakukan oleh Balen (1998) mengacu
pada Andrew (1992), total 68 jenis. Kemudian Sukmantoro et.al (2007)
merevisi jumlah tersebut menjadi 70 jenis.
• Mengacu pada beberapa literatur, dalam tata nama taksonomi, raptor di
indonesia diperkirakan sekitar 70-79 jenis diketaui ada di Indonesia (i.e.
Bidlstein et.al. 1998, Ferguson-Less & Christie 2005, dan Sukmantoro et.al.
2007).
• Dan lagi, catatan terbaru mengacu pada Supriatna (2012) jenis raptor di
Indonesia 81 jenis dimana 10-17 jenis merupakan jenis endemik. Termasuk
catatan baru Himalayan Griffon (Gyps himalayensis) di Sumatera (Li and
Kasorndorkbua 2008) dan Alapalap dahi-putih (Microhierax latifrons) oleh
Irham et.al (2012) .
KEANEKARAGAMAN RAPTOR DAN STUDI

• Dua catatan baru di tahun 2013 dan 2014, Eurasian


Sparrowhawk Accipiter nisus dan White-eyed Buzzard Butastur
teesa sebagai jenis baru di Indonesia (Purwanto and Sugiharto
2013, Shagir and Iqbal 2015).

• Dua catatan baru untuk region Sumatera Elangrawa Tangling


Circus melanoleucos, dan Elang Buteo Buteo japonicos untuk
Kalimantan (Iqbal and Giyanto 2010 ; Purwanto et.al. 2015).

• Banyak dari jenis raptor di indonesia tidak banyak diketahui


karena status distribusinya yang terbatas dan informasi terkait
dengan bilogi dan ekologinya masih sangat minim.
Dua catatan baru di tahun 2013
dan 2014, Eurasian Sparrowhawk
Accipiter nisus dan White-eyed
Buzzard Butastur teesa sebagai
jenis baru di Indonesia (Purwanto
and Sugiharto 2013, Shagir and
Iqbal 2015).
Dua catatan baru untuk region
Sumatera Elangrawa Tangling Circus
melanoleucos, dan Elang Buteo Buteo
japonicos untuk Kalimantan (Iqbal and
Giyanto 2010 ; Purwanto et.al. 2015).
SPESIES ENDEMIK
• Indonesia juga dikenal karena banyaknya jenis raptor yang endemik pulau,
misal di kawasan wallacea dengan jenis-jenis endemik pulau-pulau kecil.
• Saat ini diketaui 10-18 jenis dan anak jenis endemik yang ditemukan di
Kepulauan utama dan Pulau-pulau kecil. Misalkan:
• Jawa memiliki 2 jenis endemik, Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) dan Elangular
Bawean (Spilornis baweanus).
• Sumatera 2 Sub-species Endemik (Elang Brontok (Semalun Island), Elang
Wallacea (Nias Island), 4 Sub-species Spilornis , Endemik Pulau ( Simeuleu - S.
abbotti, Mentawai – S.sipora, Nias – S.asturinus , Bangka Belitung – S.natunensis)
• Sulawesi memiliki 6 jenis endemik dan 7 anak jenis. Juga di kawasan Maluku dan
Sunda Kecil yang masing-masing memiliki 11 jenis dan 12 anak jenis endemik.
Sikepmadu Sulawesi (Pernis celebensis)
SPESIES ENDEMIK
• Mengingat perubahan taksonomi terbaru dan melimpahnya jenis
raptor di indonesia bisa jadi untuk terjadinya pemisahan anak
jenis menjadi jenis tersendiri. Misalkan :
• Elangalap Kelabu (Accipiter novaehollandiae hiogaster) yang ada di kawasan Maluku
dan Nusa Tenggara dipisah menjadi Accipiter hiogaster dan Elangalap Kelabu
hanya terbatas di Papua dan New Guinea serta Australia (Birdlife International;
2014 Clement 2014)
• Selanjutnya, kekayaan keanekaragaman raptor dan tingkat
endemisitas jenis dan anak jenis ini, tampaknya indonesia
menjadi negara terkaya di dunia untuk jenis raptor dan
merefleksikan pentingnya hutan. Sekitar 60% jenis raptor
bergantung terhadap keberadaan hutan.
Varied Goshawk (Accipiter hiogaster)
SPESIES TERANCAM
• Seluruh Jenis elang dilindungi (UU No 5 tahun 1990, dan PP No 7 tahun 1990).
Akan tetapi, sedikit sekali data dan informasi karena kurangnya kegiatan penelitian.
Di sisi lain, jenis-jenis tersebut mendapatkan tekanan dan ancaman yang serius.

• Saat ini 7 jenis raptor di indonesia terancam dari kepunahan, 2 Kritis (Critically
Endangered), 1 Genting (Endengered), 4 Rentan (Vulnerable) dan 5 Mendekati
Terancam (Near Threatened) menururt IUCN (2010) dan GRIN (2015)

• Namun PHKA/Birdlife International (1995) hanya yang masuk kategori terancam


yakni Rajawali Papua (Harpyopsis novaeguineae) dan Elang Wallacea (Nisaetus nanus)
kategori Rentan (Vulnerable), dan satu jenis yang kategori Genting yakni Elang
jawa (Nisaetus bartelsi).
SPESIES TERANCAM
Migration
No Falconiformers Scientific Name CE IUCN
C P I
1 Lesser Fishing-eagle86 Ichthyophaga humilis  NT
2 Grey-headed Fishing-eagle87 Ichthyophaga ichthyaetus NT
3 Kinabalu Serpent-eagle90 Spilornis kinabaluensis  VU
4 Bawean Serpent-eagle Spilornis baweanus  CR
5 Sulawesi Small Sparrowhawk109 Accipiter nanus  NT
6 Doria's Hawk115 Megatriorchis doriae NT
7 New Guinea Eagle119 Harpyopsis novaeguineae VU
8 Greater Spotted Eagle123 Aquila clanga  VU
9 Gurney's Eagle121 Aquila gurneyi NT
10 Flores Hawk Eagle129 Spizaetus floris  CR
11 Javan Hawk Eagle130 Spizaetus bartelsi  EN
12 Wallace's Hawk Eagle133 Spizaetus nanus VU
Jenis raptor Terancam
Punah:

1. Elangikan Kecil
2. Elangikan Kepala-
kelabu
3. Rajawali Papua
4. Elang Flores
5. Elang Wallacea
6. Elang Jawa

Keterangan foto lihat halaman 14


RAPTOR MIGRAN
• Supriatna (2012) menyebutkan bahwa 42 jenis diketahui merupakan jenis yang
bermigrasi ke/dari Indonesia dari wilayah utara ,diantaranya 6 Complete Migrant, 27
Partial dan 7 Irruptive/local 3 jenis merupakan migrasi dari wilayah selatan Rajawali
ekor-baji Aquila audax, Alapalap Layang Falco cenchroides, dan Alapalap Australia Falco
longipennis (Purwanto et.al. 2015)

• 3 jenis utama umum di Indonesia; Sikepmadu Asia Pernis ptilorhyncus, Elangalap Cina
Accipiter soloensis dan Elangalap Nipon Accipiter gularis.

• Indonesia berada di dua jalur utama migrasi raptor di dunia yakni the East-Asian
Continental Flyways and the East-Asian Oceanic Flyway .

• Data mengenai migrasi raptor masih sangat minim, khususnya terkait dengan ekologi
dari raptor migran di Indonesia.


Elangalap Cina │Chinese Sparrowhawk│Accipiter soloensis

♂ ♀
Elangalap Nipon │Japanese Sparrowhawk │Accipiter gularis

♂ ♀
Indonesia berada di dua jalur
utama migrasi raptor di dunia yakni
the East-Asian Continental Flyways
and the East-Asian Oceanic Flyway
(Germi et.al. 2009)
RAPTOR MIGRAN

Nilai penting kepulauan Indonesia sebagai wintering area 4 jenis


raptor migran di Asia

• > 50, 000 – 300,000 Individu Elangalap Cina wintering di Indonesia


• > 20, 000 Individu Baza Hitam wintering di Sumatra
• > 60, 000 Individu Sikepmadu Asia wintering di Indonesia; Pulau Rupat
merupakan kawasan vital sebagai transit poin pada saat spring migration
• Diperkirakan Elang Kelabu dalam jumlah besar melakukan wintering di
Kepulauan Indonesia
ANCAMAN; KEHILANGAN HABITAT

Pulau Rupat, gerbang migrasi dan


persinggahan raptor migran ke/dari
Indonesia
KEHILANGAN HABITAT DAN
EKSPLOITASI,...

Hilangnya habitat dan eksploitasi yang merajalela telah menjadi masalah


utama hilangnya keanekaragaman burung di negara ini.

Sebagai contoh, dalam kurun waktu 2000-2005 indonesia telah kehilangan


1.089.560 ha hutan per tahun dan hutan tropis dataran rendah di
Indonesia, keanekaragaman hayati, adalah yang paling beresiko.

Sodhi dan Brook (2006) memperkirakan bahwa 24-63 % dari taksa endemik
di Asia Tenggara (termasuk 66% burung dan 85% mamalia) akan punah
sebelum 2100.
ANCAMAN; PERDAGANGAN

Rujukan : investigasi mengenai perdagangan pada tahun 2004 oleh


Nijman dkk, dalam kurun waktu 6 bulan, sekitar 20 ekor Elang Jawa
ditemukan diperdagangkan di beberapa kota di Pulau Jawa. Dalam
tahun yang sama, 10 ekor Elang Jawa dikirim melalui Jakarta menuju
Korea Selatan dan 11 ekor dikirimkan ke Singapore dan Taiwan melalui
Surabaya.
Asumsi : sekitar 53,2% kehilangan populasi jenis ini karena perburuan untuk
perdagangan.
Catatan Penegakan Hukum
Perdagangan Raptor
12 Agustus 2012
Tim Gabungan BBKSDA Jabar, Polsek
Pamanukan Subang, WCU, JAAN &
LASA.

Jenis raptor: Elang brontok & Elang jawa


Mereka yang tidak sukses bermigrasi pun berakhir di Pasar Satwa.
Foto oleh: Biodiversity Society
Elangalap Cina (Accipiter soloensis), betina dewasa tertangkap pemburu di
daerah Pati. Foto: M.Arfi 2011
UPAYA KONSERVASI
• Pelepasliaran elang hasil sitaan dan rehabilitasi ke habitat potensial
• Meningkatkan fungsi fasilitas Rescue dan Rehabilitasi untuk jenis-jenis elang paska
penyitaan oleh BKSDA dan Kepolisian.
Pelepasliaran Elang Jawa di CA/TWA
Kawah Ijen, 15 Januari 2013 bersama Balai
Besar KSDA Jawa Timur dan Kejaksaan
Tinggi Negergi Jawa Timur.
Pelepasliaran Elang Jawa (Nisaetus bartelsi),
muda di Taman Nasional Gunung Ciremai,
19 November 2013
All About Garuda ke-2 di Surabaya “ East Java Saving Garuda, 22 Desember 2012”
All About Garuda di Kabupaten
Kuningan dan Cirebon dalam
rangka penyelamatan Elang jawa
dan Elang lainnya di Taman
Nasional Gunung Ciremai pada
tahun 2013.
TERIMA KASIH │MATUR NUWUN │ HATUR NUHUN

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai