Anda di halaman 1dari 1

TWK - Integritas Nasional KORUPSI

 Integritas  konsistensi atau keteguhan yang tidak bisa tergoyahkan dalam menjunjung nilai-  Bentuk Korupsi
nilai keyakinan dan prinsip. 1. Kerugian keuangan negara
 Tujuan dari integritas: 2. Suap-menyuap
1. satu kunci untuk meraih keberhasilan atau kesuksesan 3. Penggelapan dalam jabatan
2. menjadikan manusia bisa memimpin dan dipimpin 4. Pemerasan
3. membuat lahirnya kepercayaan 5. Perbuatan curang
4. melahirkan prestasi 6. Benturan kepentingan dalam pengadaan
 Fungsi dari integritas antara lain yaitu: 7. Gratifikasi
1. Cognitive functions of integrity  mencakup kecerdasan moral dan self insight. Sedangkan  UNDANG - UNDANG TIPIKOR  UU No. 20 Tahun 2001 ditetapkan oleh pemerintah pusat
self insight itu sendiri mencakup self knowledge dan self reflection. Artinya, integritas pada 21 November 2001  mencabut UU. 73 Tahun 1958 tentang Menyatakan Berlakunya
fungsinya memelihara moral dan akhlak seseorang yang selanjutnya mendorong dia untuk UU No. 1 Tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana untuk Seluruh Wilayah dan
mempunyai pengetahuan yang luas Mengubah Kitab Undang-undang Hukum Pidana, serta perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999
2. Affective functions of integrity mencakup conscience dan self regard. Dalam konteks ini tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU ini menegaskan  tindak pidana korupsi
integritas fungsinya memelihara nurani seseorang supaya tetap hanif sebagai seorang hamba tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merupakan pelanggaran terhadap hak
agar jelas perbedaan diantara dirinya dengan hewan. Seba secara biologis manusia dan hewan, sosial dan ekonomi masyarakat secara luas. Sehingga tindak pidana korupsi perlu digolongkan
samasama memiliki hepar “hati”, tetapi hewan tidak mempunyai qalb, sesuatu yang ada di diri sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus dilakukan secara luar biasa)
setiap manusia.  UPAYA PREVENTIF PEMBERANTASAN KORUPSI
 Manfaat Integritas 1. Pemberlakuan berbagai undang-undang yang mempersempit peluang korupsi,
1. Manfaat Secara Fisik  Diri kita akan merasa fit, sehat dan bugar. Kita setiap saat merasa siap 2. Pembentukan berbagai lembaga yang diperlukan untuk mencegah korupsi, misalnya Komisi
melaksanaan kegiatan atau pekerjaan sehari-hari Pemeriksa Kekayaan Penyelenggaraan Negara (KPKPN),
2. Manfaat Secara Intelektual  Dengan mental dan pengetahuan kita bisa memaksimalkan 3. Pelaksanaan sistem rekrutmen aparat secara adil dan terbuka,
kemampuan otak kita 4. Peningkatan kualitas kerja berbagai lembaga independen masyarakat untuk memantau kinerja
3. Manfaat Secara Emosional  Diri menjadi lebih penuh motivasi, sadar diri, empati, simpati, para penyelenggara negara,
solidaritas tinggi, dan penuh kehangatan emosional dalam interaksi kerja 5. Kampanye untuk menciptakan nilai anti korupsi secara nasional
4. Manfaat Secara Spiritual  Membuat diri seseorang menjadi lebih bijaksana dalam menilai  UPAYA DEFEKTIF PEMBERANTASAN KORUPSI
segala sesuatu termasuk pengalaman hidup, baik yang menyenangkan atau yang tidak 1. Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan masyarakat,
membuat senang seperti keberhasilan, kegagalan, dan penderitaan. 2. Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu,
5. Manfaat Secara Sosial  mampu membuat berkembang suatu hubungan baik satu sama 3. Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan fungsi publik,
lainya dalam lingkungan masyarakat, bisa bekerja sama untuk menyelesaikan tugas atau 4. Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di masyarakat
kegiatan yang menuntut kekompakan dan kerja sama yang baik, mempunyai kepekaan hati dan internasional,
perasaan untuk selalu memberi tempat untuk orang lain di dalam hati kita 5. Peningkatan kemampuan Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah (APFP) atau Satuan
 Ciri-ciri seseorang yang memiliki integritas : Pengawas Intern (SPI) dalam mendeteksi tindak pidana korupsi.
• Apabila berjanji selalu menepati  UPAYA REPRESIF PEMBERANTASAN KORUPSI
• Tidak plin plan dan taat asa 1. Pembentukan Badan atau Komisi Anti Korupsi. Pemerintah pada 2003 dengan membentuk
• Memiliki komitmen yang teguh dan bertanggung jawab ( KPK)
• Satu kata satu perbuatan 2. Penyidikan, penuntutan, peradilan dan penghukuman koruptor besar,
• Jujur dan terbuka 3. Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi yang diprioritaskan untuk diberantas,
• Menghargai waktu 4. Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam sistem peradilan pidana
• Menjaga prinsip dan nilai-nilai yang telah diyakini secara terus menerus
5. Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana korupsi secara terpadu
6. Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.

Anda mungkin juga menyukai