0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
19 tayangan2 halaman
1. Dokumen ini memberikan prosedur standar untuk pencabutan gigi tetap di Puskesmas Selasari.
2. Terdapat dua metode anestesia yang digunakan yaitu anestesi infiltrasi untuk gigi atas dan anestesi blok untuk gigi bawah.
3. Prosedur pencabutan gigi meliputi persiapan, desinfeksi, anestesi, pencabutan gigi, dan pemberian instruksi kepada pasien setelah pencabutan.
1. Dokumen ini memberikan prosedur standar untuk pencabutan gigi tetap di Puskesmas Selasari.
2. Terdapat dua metode anestesia yang digunakan yaitu anestesi infiltrasi untuk gigi atas dan anestesi blok untuk gigi bawah.
3. Prosedur pencabutan gigi meliputi persiapan, desinfeksi, anestesi, pencabutan gigi, dan pemberian instruksi kepada pasien setelah pencabutan.
1. Dokumen ini memberikan prosedur standar untuk pencabutan gigi tetap di Puskesmas Selasari.
2. Terdapat dua metode anestesia yang digunakan yaitu anestesi infiltrasi untuk gigi atas dan anestesi blok untuk gigi bawah.
3. Prosedur pencabutan gigi meliputi persiapan, desinfeksi, anestesi, pencabutan gigi, dan pemberian instruksi kepada pasien setelah pencabutan.
No Revisi SOP Tanggal Terbit 16 Mei 2019 Halaman 1/2 UPTD Puskesmas Ania Kurniasih, Am.Kep Selasari NIP.19641226 198703 2 004 Pencabutan adalah tindakan untuk mengeluarkan gigi atau bagian gigi dari socketnya. Anestesi Blok adalah suatu metode anestesi yang mendeponirkan larutan anestetikum pada selaput perineural ( sekitar nervus alveolaris inferior sebelum masuk ke kanalis mandibularis ), sehingga dapan menahan implus afferent yang 1. Pengertian datang ke sentral ( pusat ). Metode ini digunakan untuk menganestesi semua gigi yang di injeksi kecuali incisivus sentralis dan incisivus lateralis. Anestesi Infiltrasi adalah suatu metode anestesi yang mendeponirkan larutan anestetikum di sekitar gigi yang akan di cabut, yaiti di bagian lipatan mukobukal, lingual atau bagian palatum. 2. Tujuan Sebagai acuan dalam melaksanakan pencabutan gigi tetap 3. Kebijakan 1. Standar Pelayanan Profesional Kedokteran Gigi Indonesia, Depkes RI. Direktorat Jendral Pelayanan Medik Direktorat Kesehatan Gigi tahun 1992 2. Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Pengurus Besar Persatua Dokter Gigi Indonesia ( PB PDGI ) tahun 1999 4. Referensi 3. Standar pengobatan puskesmas, Depkes RI tahun 2001 4. Tetsch.P and Wagner.W, Extraction of teeth, Alih bahasa Djaya A, 1992, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 5. Cooke-Waite, Atlas of Local Anesthesia in Dentistry, Alih Bahasa Purwanto, 1993, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta 5. Prosedur 1. Petugas menyiapkan surat pernyataan persetujuan/informed consent untuk diisi dan ditandatangani pasien 2. Petugas menyiapkan alat dan bahan Kapas Povidon iodin 10 % Lrutan anestetikum Jarum suntik Bein Tang pencabutan 3. Petugas memposisikan pasien senyaman mungkin pada kursi gigi 4. Petugas mendesinfeksi seputar gigi yang akan dicabut sampai area yang akan disuntikan dengan povidon iodine 10%. 5. Petugas melakukan anestesi dengan tehnik anestesi yang sesuai dengan tindakan medis yang tepat o Pencabutan Gigi Atas : Anestesi Infiltrasi o Pencabutan Gigi Bawah : Anestesi Blok dan Infiltrasi 6. Petugas melakukan tes efek anestesi 7. Petugas melakukan sondasi di sekeliling cervik gigi 8. Petugas memisahkan gigi dan gusi dengan bein 9. Petugas melakukan pencabutan gigi dengan tang pencabutan yang sesuai dengan gigi yang akan dicabut 10. Petugas melakukan gerakan luksasi sambil ditarik kearah bukal/labial sampai gigi keluar dari socketnya 11. Petugas membersihkan area disekitar gigi yang dicabut dari akses-akses yang tertinggal ( Pecahan gigi dan tulang alveolus, sisa karang gigi ) 12. Petugas memberikan tampon dengan povidon iodine 10% pada daerah pencabutan gigi 13. Petugas memberikan obat anti pendarahan secara topical dan atau sistemik jika terjadi pendarahan sesuai indikasi 14. Petugas memberikan pesan-pesan setelah pencabutan kepada pasien Tampon digigit selama 30 menit Jangan sering kumur-kumur Jangan makan dan minum panas dulu selama 1 x 24 jam Jangan merokok dulu sampai darah pada daerah bekas pencabutan berhenti Bekas pencabutan jangan dikorek-korek, disedot-sedot atau dipegang- pegang sama tangan Bekas pencabutan jangan dipakai untuk mengunyah selama 3x24 jam atau sesuai kondisi Minum obat sesuai aturan Bila terjadi pendarahan dalam 1 x 24 jam diberikan kompres dingin Bila ada keluhan segera kembali control 15. Petugas memberikan resep obat sesuai indikasi. 6. Diagram Alir 7. Hal-hal yang perlu diperhatikan 8. Unit Terkait Ruang kesehatan gigi dan mulut 9. Dokumen Terkait 10. Rekaman Historis No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai diberlakukan