Anda di halaman 1dari 34

Pengantar:

Kompetensi Pembelajaran Kampus Merdeka “Pejuang Muda” terdiri dari 7 modul yaitu:

Modul 1 Pengantar Materi Umum sebanyak 9 materi yang wajib diikuti oleh semua peserta. Selanjutnya,
bagian kedua adalah Team- Based Project dengan program tematik sebanyak 4 jenis program yang terbagi
dalam 4 modul yaitu:

Modul 2: Pengembangan Program Bantuan Sosial;

Modul 3: Pemberdayaan Fakir Miskin dan Lanjut Usia;

Modul 4: Pola Hidup Sehat dan Kesehatan Lingkungan;

Modul 5: Fasilitas untuk Kepentingan Umum.

Untuk menunjang program Team- Based Project, terdapat 2 modul pendukung yaitu

Modul 6: Social Enterpreneurship/Kewirausahaan Sosial

Modul7:PengembanganProjectProposal
TEAM- BASED ACEH TIMUR
aAaAPROJECT
Perancangan Alat Penjernih Air Dengan Metode Teknologi Filtrasi Dan
Tawas Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Air Yang Layak Di
Konsumsi Bagi Masyarakat Desa Alue Jangat Kecamatan Darul Ihsan
Kabupaten Aceh Timur

NAMA TIM PENGUSUL:

Hidayah Dwi Kusuma (Ketua)


Sinta Wardani(Anggota)
Muhammad Jamil Akbar Saputra(Anggota)
Nurul Damayanti(Anggota)
Nurul Fazira Afan(Anggota)

Team- Based Project Program Pejuang Muda


Kementerian Sosial RI
2021
Perancangan Alat Penjernih Air Dengan Metode Teknologi Filtrasi Dan Tawas Sebagai Upaya Untuk
Meningkatkan Kualitas Air Yang Layak Di Konsumsi Bagi Masyarakat Desa Alue Jangat Kecamatan Darul
Ihsan Kabupaten Aceh Timur

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kemajuan sosial. Faktor-faktor yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat antara lain ekonomi, pendidikan, kondisi lingkungan, dan
tingkat kehidupan sosial budaya. Faktor penting dan dominan dalam menentukan luasan lingkungan dan
merupakan salah satu faktor lingkungan yang cukup berperan dalam kehidupan salahsatunya adalah air.
Manusia serta makhluk hidup lainnya yang tak hidup dalam air, senantiasa mencari tempat tinggal dekat air
agar praktis buat mengambil air untuk keperluan hidupnya. Selain itu pemenuhan kebutuhan air higienis bisa
tercukupi sehingga mereka bisa hidup sehat dan tak mudah terkena penyakit. Air ialah suatu sarana primer
buat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, sebab air adalah salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit. Air higienis artinya air yang jernih, yang tak berwarna, tawar serta tidak berbau. Melalui
penyediaan air higienis serta menjadi pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Salah satu daerah yang menjadi pusat perhatiann terkait kebutuhan air bersih ialah Alue Jangat
yang merupakan sebuah gampong (desa) yang terletak di kecamatan Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Timur,
Provinsi Aceh, Indonesia. Kepala desa setempat juga menjelaskan kendala yang di alami pada musim
kemarau, yaitu air sumur yang kering bahkan sudah menggunakan bor pada sumur tetap tidak dapat
dialirkan karena debit air yang sangat kecil, kendala lainnya yang mengkhawatirkan yaitu air yang berwarna
hitam dan memiliki tekstur yang licin dengan sebab yang belum pasti. Masyarakat telah melakukan berbagai
tindakan untuk mendapatkan air yang layak salah satunya pembuatan sumur bor dan penyaringan
sederhana yang telah dilakukan, ternyata tidak memenuhi kebutuhan yang di harapkan. Oleh sebab itu kami
berencana untuk mengadakan aktivitas penjernihan air untuk desa. Menggunakan cara yang telah kami
rencanakan dari segi keilmuan yang belum di terapkan dan diharapkan dapat memecahkan konflik
lingkungan dan kesehatan.
Menurut Bapak Ismail selaku Kepala Desa (Geuchik) Gampong Alue Jangat mewakili warganya
telah menceritakan dan mengharapkan bantuan serta harapan untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan
layak untuk warganya di desa tersebut sehingga kesehatan dan lingkungan ddapat terjaga dan hal yang
tidak di inginkan dapat di cegah sedari sekarang.

a. Profil Biodata Peserta yang mengikuti Program Ini


1. Nama : Hidayah Dwi Kusuma

Tempat, Tanggal Lahir : Siramah, 13 Januari 2000


Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi Bisnis
Universitas : Universitas Malikussaleh
No. PM : PM010505

2. Nama : Sinta Wardani


Tempat, Tanggal Lahir : Singkil, 07 Maret 2001
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas Malikussaleh
No. PM : PM010506

3. Nama : Muhammad Jamil Akbar Saputra


Tempat, Tanggal Lahir : 22 Februari 1998
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas SIngaperbangsa Karawang
No. PM : PM010507

4. Nama : Nurul Dayanti

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 02 Desember 2000


Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Ekonomi
Universitas : Universitas Negeri Medan
No. PM : PM010508

5. Nama : Nurul Fazira Afan

Tempat, Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 10 Desember 1999


Jurusan : Ilmu Hukum
Fakultas : Fakultas Hukum
Universitas : Universitas Sumatera Utara
No. PM : PM010509
b. Persyaratan Mengikuti Program melampirkan rekomendasi dari Kampus

1. Hidayah Dwi Kusuma


2. Sinta Wardani
3. Muhammad Jamil Akbar Saputra
4. Nurul Dayanti
5. Nurul Fazira Afan

c.
Profil

daerah yang dikunjungi/lokasi kegiatan


Kepala Desa/Keuchik : Ismail
Sekretaris Desa : Abdurrahman
Luas Wilayah : 2.50 KM2
Jumlah Penduduk : 620 Jiwa
Nama Desa : Alue Jangat
Kecamatan : Darul Ihsan
Kabupaten/Kota : Aceh Timur
Provinsi : Aceh
Negara : Indonesia

d. Waktu dan Jadwal Pelaksanaan

 03 November 2021

Rapat dan memberikan sosialisasi kepada kepala desa setempat terkait perencanaan dan persiapan
yang akan dilakukan seperti lokasi penempatan alat

 5 November – 26 November 2021

Meyiapkan alat dan bahan myang akan digunakan untuk menjalankan project

 7 November 0 9 Desember 2021

Proses pembuatan alat penyaringan

 10 Desember 2021

Sosialisai bagaimana penggunaan alat yang akan di terapkan di tempat yang sudah di laksanakan.

B. Rumusan Masalah
1.Kurang Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemahaman teknologi dan keilmuan terkait penjernihan air
dan kurangnya kesadaran masyarakat terkait dampak jangka panjang dari penggunaan air kotor
2.Sosialisasi bagaimana mekanisme dari penyaringan air kotor dan akibat yang ditimbulkan dari air tidak layak
3.Bagaimana perancangan alat penjernih air dengan metode teknologi filtrasi dan tawas sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas air yang layak di konsumsi bagi masyarakat setempat

C. Tujuan & Manfaat Team-Based Project

a. Mempunyai Manfaat untuk memecahkan masalah sosial dan kemiskinan yang ada.
Adapun tujuan yang ingin di capai dalam project ini yaitu:

1. Sebagai wujud orientasi pejuang muda dalam pemecahan masalah di daerah yang
membutuhkan perhatian khusus
2. Memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam membuat program untuk membantu daerah
yang membutuhkan perhatian khusus
3. Memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait dampak dari penggunaan air kotor
4. Memberikan solusi terkait bagaimana pernyaringan air kotor
5. Membangun semangat dan komunikasi bagi mahasiswa dalam bekerja sama secara tim dan
berkolaborasi dengan pemerintahaan setempat

Kemudian selain ada tujuan, adanya manfaat yang di harapkan di daerah ini, yaitu:
1) Bagi Pemerintah
a. Pemerintah dapat mengambil keputusan terkait perencanaan program yang akan
dilaksanakan dimasa mendatang pada wilayah tersebut
b. Membantu tumbuhnya dorongan potensi dan inovasi di kalangan anggota masyarakat
setempat dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi
2) Bagi Masyarakat
a. Masyarakat dapat membantu pengambilan keputusan terkait perencanaan program yang
akan dilaksanakan dimasa mendatang pada wilayah tersebut.
b. Memberikan bantuan pemikiran dan tenaga kepada masyarakat dalam pemecahan masalah
air kotor daerah setempat
c. Dapat memberikan perubahan-perubahan social, kesehatan dan pendidikan kearah yang
lebih baik bagi masyarakat
3) Bagi mahasiswa
a. Mahasiswa dapat melatih diri untuk menjadi inspirator dalam menghadapi persoalan
dimasyarakat
b. Meningkatkan pengetahuan, sikap, tindakan kearah positif dan memperoleh masukan
informasi dari masyarakat
c. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam berbagai bidang ilmu masing masing
dan praktek lansgung di lapangan sesuai situasi dan kondisi masyarakat.

b. Solusi tersebut dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di daerah yang dikunjungi

Solusi penting yang harus di tangani seperti sosialisasi dampak dari air tidak layak tersbut. Banyak
nya masyarakat minim pengetahuan terhadap bagaimana lingkungan sehat menjadi keresahan mengingat
dengan kebiasaan ini akan menghasilkan sumberdaya manusia yang tidak sesuai. Begitu banyak dampak
yang ditimbulkan begitu banyak sehingga dengan solusi yang kami ajukan dapat menjadikan acuan baru
bagi masyarakat untuk mau menerapkan bagaimana cara menjaga kesehatan, lingkungan yang sehat dan
sebagaimna.
BAB II
METODE PELAKSANAAN

A. Pelaksana Kegiatan Project


a. Untuk Implementasi Project kami, selain dari Team Pejuang Muda Aceh Timur kami juga melibatkan
Masyarakat dan perangkat Desa Alue Jangat untuk berkerjasama membuat dan Merealisasikan
teknologi penjernihan Air di Desa Alue Jangat.
b. Semua Anggota Team Pejuang Muda Aceh Timur bertanggung jawab dan berkerjasama untuk
merealisasikan roject ini.

B. Penjadwalan Kegiatan (Timeline Team-Based Project)

a. Rincian rencana Kegiatan disesuaikan dengan Jadwal kegiatan Project hingga selesai
Jika Project kami dinyatakan lulus pendanaan maka Jadwal kegiatan Project

No Waktu Rencana Kegiatan


1 3-24 November 2021 Rapat dengan Kepala Desa untuk Persiapan lokasi
Penempatan alat
2 5-26 November 2021 Menyiakan Alat Dan Bahan
3 7 November 2021 sampai 09 Pembuatan Alat
Desember 2021
4 10 Desember 2021 Sosialisasi kepada Masyarakat

b. Pembagian Pekerjaan / Job Desk Team-Based Project


No Nama Tugas
1 Hidayah Dwi Kusuma Kordinasi dengan Kepala Desa dan perencanaan
penempatan alat penjernih air.
2 Muhamad Jamil Akbar S. Perancangan alat
3 Sinta Wardani Perancangan alat
4 Nurul Fazira Afan Sosialisasi dan edukasi kepada masyarkat
5 Nurul Damayanti Sosialisasi dan edukasi kepada masyarkat

C. Alat dan Bahan

a. Alat bantu apa saja yang digunakan dalam pelaksanaan Team-Based Project ini
a. Alat

1. Multi Water Filter


2. Pompa Air
3. Pemoting Pipa
4. Kunci Piva Air
5. Pengukur PH Air
6. 3 Housing (Filter lanjutan)
b. Bahan
1. Tawas
2. Pipa ¾ inch
3. Lem pipa
4. Sambungan Pipa
5. Keran air
6. Socket pipa

b. Mekanisme Penjernihan Air

1 4 3 4 5 6

Gambar 1

1. Pompa mengakirkan air ke Tandon


2. Didalam Tandon Air diberi tawas lalu diaduk dan di diamkan selama 6 jam agar kotoran
dalam air mengendap.
3. Air yang sudah terpisah dari endapan lalu dipompa Ke Multi Water Filter
4. Lalu proses filtrasi oleh Multi Water filter
5. Dilanjutkan penyaringan agar lebih maksimal oleh 3 Housing
6. Penjernihan selesai dan siap didistribusikan
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN

A. Gambaran Detail Pelaksanaan Proyek (Rincian Kegiatan)

a. Strategi Pengembangan Kegiatan Progam selama Team-Based Project berlangsung

Upaya untuk menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan memberikan pengetahuan dan
juga ketrampilan kepada masyarakat Dusun Kecamatan Alue Jangat tentang upaya penjernihan air melalui
metode teknologi Filtrasi dan Tawas. Hal ini sangat perlu dilakukan agar supaya masyarakat mempunyai
pemahaman tentang pentingnya air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, selain itu masyarakat
juga mempunyai keterampilan dalam melakukan penjernihan air sumur bor secara sederhana namun dapat
menghasilkan air yang jernih dan sehat. Metode ini cukup sederhana dan bisa dilakukan oleh semua
kalangan masyarakat, mudah dan juga murah, alat dan bahan yang digunakan juga bisa didapat dengan
mudah dan murah. Selain itu juga menghasilkan air yang jernih.

Filtrasi Proses penyaringan merupakan bagian dari pengolahan air yang pada prinsipnya adalah
untuk mengurangi bahan-bahan organik maupun bahan-bahan anorganik yang berada dalam air.
Penghilangan zat padat tersuspensi denggan penyaringan memiliki peranan penting, baik yang terjadi
dalam pemurnian air tanah maupun dalam pemurnian buatan di dalam instalasi. pengolahan air. Bahan
yang dipakai sebagai media saringan adalah pasir yang mempunyai sifat penyaringan yang baik, keras dan
dapat tahan lama dipakai bebas dari kotoran dan tidak larut dalam air. Penjernihan air ini memakai teknologi
penjernihan dengan cara kimia dan proses penyaringan. Bahan kimia yang digunakan adalah kaporit,
bubuk kapur dan tawas. Bahan-bahan ini mudah didapat di daerah pedesaan atau kota-kota kecil di seluruh
Indonesia.

b. Strategi Sosialisasi dan Publikasi

Strategi sosialisasi dan publikasi merupakan strategi yang digunakan dalam rangka melakukan pendekatan
kepada masyarakat tentang seberapa penting penggunaan air bersih dalam kehidupan sehari-hari agar
masyarakat terhindar dari segala penyakit baik itu efek jangka panjang maupun efek jangka pendek

Keterangan Strategi
1. Memberikan edukasi kepada masyarakat
tentang efek maupun bahaya dalam
menggunakan air yang tidak bersih

2. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat


Sosialisasi tentang pentingnya menjaga Kesehatan
melalui penggunaan air yang bersih

3. Melakukan sosialisasi tentang ciri air bersih


yang berkaitan dengan SDGs (Sustainable
Depelopment Goals)
Publikasi 1. Publikasi dilakukan untuk menarik masyarakat
diluar daerah tersebut tentang pentingnya
penggunaan air bersih dalam kehidupan
sehari-hari
2. Publikasi dilakukan dengan cara mengangkat
topik permasalahan desa ke media sosial

3. Publikasi dilakukan dengan cara berkoordinasi


dengan dinas sosial setempat tentang solusi
yang dapat duiberikan terkait kondisi air di
daerah setempat

c. Pelaksanaan Team-Based Project di lapangan


Teknik Filtrasi Air meggunakan teknologi memiliki prosedur yang dapat menjernihkan air, dapat diketahui
bahwa metode dari Filtrasi Air ini adalah sebagai berikut
 Metode pertama untuk menjernihkan air dengan menggunakan teknologi adalah dengan memasang
alat filter air yang dijual di toko-toko. Filter air yang dibuat khusus untuk rumah-rumah umumnya
mempunyai spesifikasi penyaringan yang sangat baik sehingga akan menjadikan kebutuhan air bersih
pada rumah Anda bisa tercukupi dengan baik.
 Metode selanjutnya untuk menjernihkan air dengan teknologi adalah dengan memanfaatkan lampu
dan filter ultraviolet. Metode ini umumnya dipakai dalam tempat pengisian ulang air minum karena cara
ini ampuh dalam menjernihkan air. Selain itu juga saat ini sudah banyak yang menjual lampu senter
ultraviolet sehingga Anda bisa menjernihkan air di mana saja dengan mudah

Berikut ini bagian dari Filter Bangunan yang digunakan untuk menyaring partikel flokulen yang tidak
terendapkan pada proses sedimentasi, Bangunan ini terdiri dari beberapa bagian yang meliputi :
1) Media Saringan
Media saringan berfungsi sebagai penyaring yang terdiri dari media filtrasi dan media
penyangga. Media penyangga yang umumnya dipakai umumnya adalah kerikil, untuk penyaring
air sederhana untuk sistem air bersih pedesaan bisa digunakan ijuk. Sedangkan media filtrasi bisa
menggunakan single-media berupa pasir silica, atau dual-media yaitu pasir dan karbon aktif
(umumnya digunakan antrasit). Untuk penyaring air sederhana untuk sistem air bersih pedesaan
karbon aktif bisa menggunakan arang tempurung kelapa.
2) Sistem underdrain
Selain dilengkapi media saringan, sistem outlet delengkapi dengan sistem underdrain.
Sistem ini berbentuk teepee. Jumlah lubang dan diameter orifice dihitung berdasarkan kriteria
desain yang telah ditentukan.
3) Pencucian media
Pencucian filter dilakukan untuk menghilangkan bahan tersuspensi yang terdapat pada
permukaan filter bahkan disela-sela media filter selama berlangsungnya proses filtrasi.

B. Hasil Team-Based Project (bentuk akhir / fungsi atau manfaat Team-Based Project)

a. Dari Permasalahan sosial yang ada setelah Pejuang Muda datang apa saja yang berubah

Air yang berada di bumi tidak pernah dalam bentuk murni, meskipun demikian bukan berarti bahwa
semua air telah terjadi penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal [Sunu, 11 2001]. Ciri-ciri fisik yang
utama dari air adalah bahan padat keseluruhan yang terapung dan terlarut, kekeruhan, warna, rasa dan
bau, dan suhu. Disamping itu air yang terdapat di alam memiliki kemampuan untuk melarutkan zat-zat
mineral atau zat-zat kimia dalam jumlah tertentu. Bahan-bahan tersebut antara lain: nitrit, sulfida, amonia,
dan CO2 agresif [Linsley, 1991]. Beberapa zat kimia meskipun dapat bersifat racun, masih dapat ditolerir
kehadirannya dalam air minum asalkan tidak melebihi konsentrasi yang ditetapkan. Hingga saat ini masih
banyak masyarakat Indonesia yang belum terlayani air bersih dan memanfaatkan air sungai (air baku,
bukan air bersih).

Tim Pejuang Muda Kabupaten Aceh Timur melakukan uji pemahaman dan uji keterampilan pra
kegiatan dan pasca kegiatan pendidikan dan pelatihan dari Perancangan Alat Penjernih Air dengan Metode
Teknologi Filtrasi dan Tawas sebagai upaya untuk meningkatan kualitas air yang layak dikonsumsi bagi
masyarakat Alue Jangat Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh Hal ini bertujuan sebagai parameter
keberhasilan kegiatan yang akan kita lakukan untuk menjaga kesehatan masyarakat setempat.

Hasil Air Sebelum di Treatment Hasil Air Sesudah di Treatment

Berdasarkan hasil pengujian parameter fisik air sumur bor atau galian, maka pencemaran yang
terjadi di beberapa sampel air sumur tersebut tergolong pencemaran ringan karena berdasarkan indikator
tidak menunjukkan ciri air yang tercemar berat. Air merupakan pelarut yang baik, sehingga air di alam tidak
pernah murni akan tetapi selalu mengandung berbagai zat terlarut maupun zat tidak terlarut serta
mengandung mikroorganisme atau jasad renik. Apabila kandungan berbagai zat maupun mikroorganisme
yang terdapat di dalam air melebihi ambang batas yang diperbolehkan, kualitas air akan terganggu,
sehingga tidak bisa digunakan untuk berbagai keperluan baik untuk air minum, mandi, mencuci atau
keperluan lainya. Air yang terganggu kualitasnya ini dikatakan sebagai air yang tercemar.

b. Manfaat yang dirasakan/diterima masyarakat setelah adanya Team-Based Project ini apa saja

Project Tim Pejuang Kabupaten Aceh Timur tentang Perancangan Alat Penjernih Air dengan Metode
Teknologi Filtrasi dan Tawas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas air yang layak dikonsumsi bagi
masyarakat Alue Jangat kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh, hal ini dilakukan
untuk kebermanfaatan keberlanjutan bagi masyarakat tersebut, kdapat diketahui manfaat nya antara lain
sebagai berikut.

 Dengan adanya filter air atau alat penyaring air untuk mendapatkan air sehat dan bersih.

 Dapat membuang toksin dari dalam tubuh jika di konsumsi.

 Aman saat ingin menurunkan berat badan dengan cara membakar lemak menggunakan air putih

 Aman saat menggunakan air untuk mandi karena tidak ada kontaminasi bakteri yang dapat
mengganggu kesehatan kulit
 Terhindar dari diare dan keracunan karena air kotor Lebih merasa nyaman ketika harus memasak
menggunakan air, baik saat mencuci bahan makanan dan memasak makanan.

Berikut Indikator keberhasilan dari Project Pengelolaan Air Bersih yang dicapai dalam skala
keluarga/terkecil hingga komunitas/wilayah:

1) Menghasilkan air yang jernih

Air minum yang dihasilkan oleh filter air harus bisa jernih dan tidak keruh lagi. Sebab air
jernih menjadi indikator dari air bersih yang dapat dikonsumsi oleh manusia. Keruhnya air
biasanya disebabkan oleh butiran halus debu, tanah liat, atau yang lainnya. Dan filter air yang baik
harus bisa digunakan untuk menyaring kandungan ini.

2) Menghasilkan air yang tidak berwarna

Indikator air bersih selanjutnya adalah air tidak boleh berwarna. Artinya harus bening dan
tidak kuning atau warna lainnya yang merupakan penanda dari kerusakan dan tercemarnya air.
Filter air yang baik harus bisa menyerap warna air yang tercemar oleh limbah pabrik menjadi lebih
jernih dan tidak berwarna.

3) Menghasilkan pH yang netral

Derajat keasaman juga menjadi poin penting yang perlu dipertimbangkan saat Anda
membeli filter air minum. Pastikan bahwa derajat keasaman air yang dihasilkan oleh filter air yang
Anda pilih dapat masuk dalam taraf angka yang normal, tidak asam apalagi basa.

4) Menghasilkan air yang tidak berasa

Bukan rahasia jika air laut berasa asin, dan beberapa jenis air berasa asam, dan yang
lainnya. Jika Anda memiliki air seperti ini maka pastikan bahwa filter air yang Anda pilih dapat
menyingkirkan rasa pada air tersebut. Air yang tidak memiliki rasa dan menyegarkan menjadi
indikator yang baik untuk air sehat dan aman untuk dikonsumsi.

5) Menyingkirkan bakteri dari air Filter air untuk minum seharusnya bisa menghilangkan bakteri dari
air. Salah satu bakteri yang sering ditemukan adalah E. Coli. Di mana bakteri ini biasanya ada
dalam kotoran.

6) Menghilangkan zat kimia

Selain bakteri, zat kimia juga harus dihilangkan dari air yang akan Anda gunakan untuk kebutuhan
sehari-hari, khususnya diminum. Maka dari itu, saat membeli filter air, untuk dapat mencoba terlebih dulu
dan menanyakan spesifikasi lengkap sekaligus testimoninya dengan detail. Anda bisa mencoba Nicofilter
yang sudah terbukti efektif menghasilkan air minum dengan teknologi reverse osmosisnya

c. Indikator Keberhasilan yang Dicapai

N Nilai Deskripsi Indikator keberhasilan


o
Skala Keluarga
1 pengetahuan Masyarakat Desa Alue Jangat sangat Melalui edukasi dan sosialisasi
minim pengetahuan tentang masalah masyarakat menjadi mengerti tentang
kebersihan air sehingga mereka tetap ciri air bersih dan air yang layak untuk
menggunakan air yang kotor tersebut digunakan
baik untuk mandi maupun untuk
mencuci
2 Kesehatan Masyarakat Desa Alue Jangat tidak Masyarakat Desa Alue Jangat
mengetahui tentang efek jangka memahami tentang masalah
pendek maupun efek jangka panjang Kesehatan dan dapat mempraktikkan
dalam Kesehatan bila menggunakan nilai-nilai Kesehatan khususnya yang
air yang tidak bersih tersebut berkaitan dengan air bersih dan
sanitasi
3 Kemandirian Selama ini masyarakat Desa Alue Dengan adanya program ini
Jangat menggunakan air bersih untuk masyarakat dapat mandiri dalam
mencuci bahan makanan dengan cara menghasilkan air untuk mencuci bahan
membeli air tersebut makanan sehingga tidak perlu
membeli air hanya untuk mencuci
bahan makanan yang harganya
berkisar antara Rp 5.000-Rp
10.000/Hari
Skala Desa
1 Pemahaman Pentingnya penggunaan air yang layak Masyarakat Desa Alue Jangat secara
Secara Makro sangat berpengaruh terhadap segala Makro (keseluruhan) tanpa terkecuali
aspek dalam kehidupan baik itu sudah mengetahui tentang pentingnya
kesehatan maupun kebersihan penggunaan air bersih dan dampaknya
bagi kesehatan.
2 Kemandirian Kemandirian desa dapat dilihat dari Dengan pemasangan instalasi filtrasi
Desa seberapa banyak Pendapatan Asli di empat titik yang berbeda desa dapat
Desa (PAD) yang dihasilkan oleh desa memanfaatkan filtrasi air bersih
tersebut tersebut untuk dijual keluar Desa Alue
Jangat yang nantinya penghasilan
tersebut dapat dimasukkan ke dalam
BUMDes (Badan Usaha Milik Desa)
yang nantinya dapat digunakan untuk
membuat titik-titik baru tempat
penyaringan air di desa tersebut

C. Penerima manfaat (penerima manfaat langsung dan penerima manfaat tidak langsung)

a. Target Penerima Manfaat Team-Based Project

Projek yang akan dikembangkan oleh mahasiswa pejuang muda tentang Perancangan Alat
Penjernih Air dengan Metode Teknologi Filtrasi dan Tawas sebagai upaya untuk meningkatkan
kualitas air yang layak dikonsumsi bagi masyarakat Alue Jangat kecamatan Darul Ihsan Kabupaten
Aceh Timur Provinsi Aceh ditujukan bagi tinggal di kawasan padat penduduk, yang kemungkinan
besar air yang ada di sekitar Anda sudah terkontaminasi dengan bakteri-bakteri yang jahat yang
seharusnya disaring. Tidak hanya dijernihkan dalam artian keruh tetapi juga dijernihkan dari bakteri-
bakteri yang sudah terlanjur larut di dalamnya. Dalam hal ini, kewaspadaan orang-orang yang
tinggal di daerah yang sangat padat haruslah ditingkatkan. Wujud kewaspadaan ini dapat
ditunjukkan melalui kebutuhan Anda akan filter air yang dapat menghilangkan kontaminan yang
berada di dalam air yang digunakan dalam keperluan sehari-hari.

b. Masukan dan Saran Masyarakat terhadap Team-Based Project (Luaran dan kontribusi
terhadap indikator kinerja utama

Saran dari masyarakat setempat mengenai projek yang akan dikembangkan oleh Mahasiswa
Pejuang Muda mengenai Perancangan Alat Penjernih Air dengan Metode Teknologi Filtrasi dan
Tawas sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas air yang layak dikonsumsi bagi masyarakat Alue
Jangat kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh, disambut baik oleh masyarakat
setempat karena pada awalnya mereka mengeluh akan air tersebut memiliki warna dan keruh, tetapi
seiring berjalan nya waktu, masyarakat setempat mulai terbiasa memakai air tersebut untuk kepeluan
pribadi seperti mencuci, mandi, air wudhu dan lain sebagainya. Masyarakat sangat berharap bahwa:

Teknik Filtrasi tersebut tidak hanya dilakukan untuk sumur bor atau sumur galian umum
melainkan di setiap rumah yang memiliki sumur bor didalam dan diluar rumah atau kediamannya, hal
tersebut untuk memudahkan masyarakat beraktivitas didalam rumah dan membersihkan diri setelah
bekerja seharian.
BAB IV
RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

A. Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) Kegiatan

Rincian Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk memperkirakan
keuagan yang merupakan dasar untuk pengendalian biaya proyek serta aliran kas proyek yang akan dijalankan.
RAB merupakan hal paling penting sebagai acuan dasar dalam perencanaan proyek mulai dari pemilihan bahan
material sampai dengan pengawasan agar proyek berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Berikut merupakan
Rencana Anggaran Biaya (RAB) untuk perancangan alat penjernih air dengan metode teknologi filtrasi dan tawas
sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas air yang layak di konsumsi bagi masyarakat Desa Alue Jangat
Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur Provinsi Aceh.

Anggaran ini merupakan anggaran yang akan diajukan ke kemensos dalam rangka perancangan alat penjernih
air dengan menggunakan metode teknologi filtrasi dan tawas.

No Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah


Bahan utama
1 Pompa air utama 4 Unit Rp 800.000,- Rp 3.200.000,-
2 Multi water filter 4 Unit Rp 4.500.000,- Rp 18.000.000,-
3 Tangki air 4 m3 Rp 3.200.000,- Rp 12.800.000,-
4 Pompa air kecil 4 Unit Rp 350.000,- Rp 1.400.000,-
5 Filter air pembantu 8 Unit Rp 200.000,- Rp 1.600.000,-
6 Pipa 3/4 inch 80 m Rp 50.000,- Rp 4.000.000,-
7 keran 4 Unit Rp 20.000,- Rp 80.000,-
8 tawas 2 Kg Rp 12.000,- Rp 24.000,-
Subtotal Rp 41.104.000,-
Bahan pendukung
1 Sambungan pipa L 16 Unit Rp 4000,- Rp 64.000,-
2 Socket pipa 16 unit Rp 2000,- Rp 32.000,-
3 Lem pipa 225 gr Rp 8000,- Rp 40.000,-
4 Pengukur PH air 4 Unit Rp 200.000,- Rp 800.000,-
5 Pemotong pipa 1 Unit Rp 100.000,- Rp 100.000,-
6 Tape lilit pipa 10 unit Rp 3000,- Rp 30.000,-
Subtotal Rp 1.036.000
Bangunan
1 Semen 2 sak Rp 50.000,- Rp 100.000,-
2 Pasir 1 m3 Rp 250.000,- Rp 250.000,-
3 Balok 6x12 64 m Rp 96.000,- Rp 1.536.000,-
4 Balok 2x3 120 m Rp 50.000,- Rp 1.500.000,-
5 seng 24 lbr Rp 70.000,- Rp 1.680.000,-
6 Paku 3 inch 2 kg Rp 30.000-, Rp 60.000,-
7 Paku 2 inch 3 kg Rp 25.000,- Rp 75.000,-
8 Paku payung 2 kg Rp 35.000,- Rp 70.000,-
Subtotal Rp 5.271.000,-
TOTAL Rp 47.411.000,-

B. Rekapitulasi Anggaran:
No Sumber dana Rincian Biaya
Bahan Utama Rp 41.104.000,-
1 Pengajuan kepada kemensos
Bahan Pendukung Rp 1.036.000,-
Subtotal Rp 42.140.000,-
1 Swadaya Masyarakat Bangunan Rp 5.271.000,-
Subtotal Rp 5.271.000,-
TOTAL Rp 47.411.000,-

Berdasarkan analisis yang kami lakukan, pemasangan alat penjernih air akan dilakukan di 4 titik.
Oleh karena itu dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) menyebutkan kebutuhan akan multi water filter
sebanyak empat unit karena akan dipasang di 4 titik yang berbeda dalam satu desa tersebut.
Kemudian yang dimaksud dengan bahan pendukung yang disebutkan dalam Rencana Anggaran
Biaya (RAB) adalah segala bahan yang diperlukan untuk mendukung proses penyelesaian dan perakitan
bahan utama agar dapat digunakan
Bangunan dalam hal ini merupakan bangunan yang dibuat untuk melindungi alat penjernih air dari
panas maupun hujan. Bangunan sangat diperlukan agar alat-alat tersebut tidak mudah rusak dan dapat
bertahan dalam waktu yang lama sehingga dapat menjadi program yang berkelanjutan bagi masyarakat.
Dalam hal ini, bangunan merupakan swadaya yang dilakukan oleh masyarakat karena pemeliharaan dan
perawatan alat penjernih air ini merupakan tanggung jawab masyarakat bersama.
Semua biaya yang tercatat dalam Rencana Anggaran Biaya adalah biaya yang dibutuhkan dalam
proses perancangan dan pembuatan alat penjernih air untuk Desa Alue Jangat dan penyusunan biaya
tersebut merupakan kolaborasi dari tim pejuang muda Kabupaten Aceh Timur beserta dengan perangkat
desa Alue Jangat.
BAB V
KEBERLANJUTAN TEAM-BASED PROJECT

A. Gambaran Keberlanjutan Team-Based Project

Keberlanjutan proyek sosial sangat penting karena tidak selamanya pejuang muda ada di daerah tersebut.
keberlanjutan proyek sosial sangat bergantung pada masyarakat dan perangkat desa setempat.

a. Pengelolaan oleh Masyarakat dan Perangkat Desa


Tim pejuang muda Kabupaten Aceh Timur telah berkoordinasi dengan kepala desa Alue Jangat
mengenai pengelolaan dan perawatan alat-alat yang digunakan untuk program penjernian air dan
didapatkan kesimpulan bahwa jika nanti proposal proyek disetujui oleh Kementrian Sosial, untuk perawatan
akan dilakukan oleh perangkat desa setempat yang didampingi dengan masyarakat yang sudah
berpengalaman mengenai alat tersebut. baik itu masyarakat lokal Desa Alue Jangat maupun Ahli dari luar
untuk melakukan pengecekan terkait alat-alat agar kinerjanyanya tetap maksimal karena air di desa
tersebut mengandung banyak kotoran sehingga memerlukan perawatan dan perhatian ekstra. Oleh karena
itu untuk menjaga agar peralatan penjernih air tetap terjaga dan dapat digunakan dalam jangka waktu yang
panjang kami melakukan koordinasi dengan perangkat desa setempat supaya program ini dapat
dilaksanakan secara berkelanjutan dan tidak terhenti walaupun pejuang muda telah keluar dari desa
tersebut.

b. Rencana Pengelolaan
Alat-alat penjernih air ini nantinya akan digunakan untuk masyarakat secara berkelanjutan. Maka
dari itu perlu adanya planning dalam kurun waktu tiga bulan sampai dengan satu tahun. Tim pejuang muda
Kabupaten Aceh Timur berkoordinasi dengan Kordinator Kabupaten dan kepala desa setempat dan
menemukan solusi bahwa untuk pengelolaan akan dilakukan oleh masyarakat secara bergiliran.
Pengecekan dilakukan minimal tiga kali dalam waktu satu hari untuk menjaga agar persediaan air tidak
sampai habis. Pengecekan dilakukan bergiliran agar masyarakat memiliki rasa tanggung jawab karena jika
nanti program tersebut terealisasi maka alat-alat penjernih air dan alat pendukung lainnya akan menjadi
milik masyarakat bersama dan perangkat desa setempat menjadi penanggung jawabnya. Dalam hal
pengelolaan oleh masyarakat secara bergiliran ini maka akan dilakukan evaluasi secara periodik antara
sebulan sampai tiga bulan kemudian satu tahun.

c. Rencana Evaluasi Program


Evaluasi akan dilakukan secara bertahap yaitu dalam waktu satu bulan, tiga bulan sampai dengan
satu tahun. Dalam hal ini semua aspirasi masyarakat akan ditampung sebagai bahan untuk melakukan
pengembangan pengelolaan alat-alat penjernih air yang digunakan. Evaluasi ini dilakukan dengan maksud
untuk melihat apakah cara-cara perawatan, metode-metode perawatan dan pemeliharaan alat
sebagaimana yang telah disebutkan pada poin di atas yaitu masyarakat secara bergiliran melakukan
pengecekan dinilai efektif atau tidak. Jika metode tersebut dinilai cukup efektif untuk perawatan dan
pemeliharaan alat-alat penjernih air, maka metode tersebut akan dilanjutkan namun jika metode tersebut
nantinya kurang efektif maka dapat dilakukan dengan metode yang lainnya sesuai dengan yang diinginkan
oleh masyarakat karena pada akhirnya semua alat dan bahan yang digunakan untuk menjernihkan air
adalah milik masyarakat bersama sehingga perawatan dan pemeliharannya juga dilakukan secara
bersama-sama

B. Sumber Dana untuk Operasional Keberlanjutan


Dana maupun keuangan merupakan suatu hal yang sangat penting dan sangat menentukan apakah
program tersebut dapat berlanjut atau tidak. Dengan adanya koordinasi dana maka akan didapatkan sebuah
kesimpulan tentang bagaimana mekanisme pendanaan agar proyek sosial yang dibuat tetap berlanjut dan
berguna bagi masyarakat.
a. Sumber Dana Berkelanjutan
Setelah melakukan rapat koordinasi dengan Kepala Desa Alue Jangat kami tim pejuang muda
aceh timur mendapat kesimpulan bahwa karena ini merupakan fasilitas yang nantinya akan digunakan
oleh masyarakat, maka sumber dana yang gunakan sebagai dana perawatan dan pemeliharaan juga
berasal dari swadaya masyarakat. Dana tersebut nantinya dikelolah oleh desa dengan menjunjung
tinggi prinsip transparansi sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap uang yang digunakan
untuk pemelirahaan dan perawatan. Mekanisme pembiayaan untuk perawatan adalah mengutip uang
kepada mereka yang nantinya akan menerima manfaat air bersih sebesar Rp10.000-,/Bulan dan akan
sepenuhnya ditanggung jawabkan oleh perangkat desa yang mengelolah. Uang tersebut nantinya
digunakan untuk perawatan rutin alat-alat penjernih air agar kinerja alat tersebut tetap maksimal dan
dapat bertahan lama.
b. Perolehan Dana Pembiayaan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya dan yang tertuang dalam Rancangan Anggaran Biaya
(RAB), biaya atau dana yang digunakan untuk perawatan akan diambil dari masyarakat yang nantinya
akan menerima manfaat air bersih ini. Dana ini nantinya akan disebut dengan dana Swadaya
masyarakat yang akan digunakan untuk merawat, memelihara serta biaya darurat jika ada kerusakan
alat maupun untuk pembelian tawas sehingga program ini tidak hanya berjalan ketika pejuang muda
Kabupaten Aceh Timur masih dilokasi tetapi agar program ini nantinya memiliki manfaat yang
berkelanjutan guna menyediakan air bersih untuk masyarakat.
c. Pertanggung Jawaban Keberlanjutan Proyek
Pertanggung jawaban keberlanjutan proyek ini ada di tangan pemerintah desa dan masyarakat
desa Alue jangat. Masyarakat bertanggung jawab untuk mengelolah dan menjaga ketersediaan air
dalam penampungan secara berkala agar tetap dapat digunakan yang nantinya akan dilakukan secara
bergilir sedangkan perangkat desa bertanggung jawab terhadap segala kemungkinan yang terjadi baik
itu pemeliharaan atau pembersihan alat dan pengelolaan keuangan yang nantinya akan digunakan
untuk memelihara dan merawat alat-alat tersebut. Jadi, masyarakat dan perangkat desa bersama sama
mengelolah dan bersama-sama menjadi penganggung jawab terhadap hal-hal yang diperlukan guna
akses air bersih tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang Panjang.

C. Pelaksanaan Pasca Proyek


Pelaksanaan pasca proyek merupakan hal yang sangat penting. Masyarakat harus memiliki
tanggung jawab terhadap pengelolaan alat-alat penjernih air dan bersinergi dengan perangkat daerah
setempat guna program yang ada akan menjadi manfaat bagi masyarakat.
a. Keberlanjutan Proyek Sosial
Jika kita membahas tentang seberapa besar keberhasilan program ini maka jawabannya ada
dimasyarakat yang menerima air bersih tersebut. jika masyarakat dan perangkat desa memiliki
pandangan yang sama dan kompak maka program ini akan berhasil dan menjadi program yang
berkelanjutan dan sebaliknya, jika masyarakat dan perangkat desa setempat tidak ada keinginan
untuk mengelolah maka ketika pejuang muda sudah meninggalkan daerah tersebut program
tersebut tidak akan berjalan. Namun dari beberapa survey yang kami lakukan dan rapat dengan
kepala desa Alue Jangat, mereka sangat antusias terhadap program yang akan dibuat sehingga
kami sebagai tim pejuang muda dari Kabupaten Aceh Timur yakin bahwa masyarakat dan perangkat
desa akan sepenuhnya bertanggung jawab terhadap keberlanjutan program karena pada dasarnya
air ini adalah masalah yang urgent di daerah tersebut dan masyarakat juga menginginkan adanya
perubahan.
b. Solusi untuk Keberlanjutan Proyek
Program yang berkelanjutan merupakan program yang sudah dibangun dengan perencanaan yang
matang dan tentu saja dengan mekanisme yang baik. Ada beberapa solusi yang dapat kami
tawarkan agar program tentang penyelesaian masalah air ini menjadi program yang berkelanjutan:
a. Adanya komunikasi yang baik antara masyarakat dengan perangkat desa agar segala
kendala yang nantinya dihadapi dapat diselesaikan dengan baik sehingga alat-alat penjernih
air tersebut tidak sia-sia
b. Perlunya transpransi perangkat desa dalam mengelolah keuangan bulanan yang digunakan
sebagai biaya perawatan sehingga kepercayaan antara masyarakat dan perangkat desa
dapat terjalin dengan baik
c. Adanya koordinasi tentang pemeliharaan alat-alat yang digunakan untuk menjernihkan air
baik itu perawatan rutin untuk membersihkan kotoran maupun perawatan lainnya sehingga
alat-alat tersebut dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang dan program ini akan
otomatis menjadi program yang berkelanjutan
d. Adanya pengawasan (Controlling) guna menjaga alat-alat yang telah dibuat sehingga
terhindar dari kehilangan maupun kerusakan.
BAB VI
KESIMPULAN & PENUTUP

A. Ukuran Keberhasilan Team-Based Project

Ukuran keberhasilan sebuah proyek dapat dilihat dari feedback yang diberikan oleh masyarakat. Dalam hal ini,
keberhasilan sebuah proyek penjernian air dapat dilihat dari fungsi dan kegunaan air bagi masyarakat sekitar.

a. Perubahan yang Dirasakan Masyarakat

Masyarakat Desa Alue Jangat sudah sejak lama menggunakan air yang dapat dikatakan tidak layak
tersebut. berdasarkan informasi yang kami himpun dari beberapa warga, mereka tidak mengetahui harus
kepada siapa mereka mengajukan keberatan terhadap penggunaan air yang kotor ini, termasuk juga kepala
desa. Kepala Desa Alue Jangat mengatakan bahwa tidak ada Gerakan dari pemerintah baik itu kabupaten
maupun provinsi untuk melakukan penjernian air disekitar daerah tersebut sehingga warna terpaksa
menggunakan air itu. Dalam hal kegiatan sehari hari seperti mencuci pakaian, warga Desa Alue Jangat
terpaksa menggunakan air tersebut. Untuk mencuci tidak terlalu terlihat dampak signifikan yang ditimbulkan
dari penggunaan air tersebut namun jika air tersebut digunakan untuk merendam pakaian selama kurang lebih
tiga jam maka akan terlihat perubahan yang terjadi pada kain yaitu warnanya menjadi kusam. Masyarakat
Desa Alue Jangat juga menggunakan air yang tidak layak ini untuk mandi dan ada beberapa dampak yang
ditimbulkan jika tidak terbiasa yaitu gatal-gatal. Hal ini tentu saja cukup mengkhawatirkan terlebih air tersebut
tidak dapat dikonsumsi. Untuk konsumsi dan untuk keperluan sehari-hari contohnya mencuci beras, minum,
mencuci sayuran maupun bahan makanan lainnya, masyarakat menggunakan air yang dibeli dari penjual air
yang kira-kira memerlukan biaya Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,- perhari. Hal ini tentunya juga menjadi beban
bagi masyarakat disamping penghasilan yang secara umum dibawah rata-rata. Dengan adanya perancangan
yang dilakukan oleh tim pejuang muda Kabupaten Aceh Timur ini diharapkan agar terjadi perubahan yang
signifikan di masyarakat. Misalnya dalam hal untuk konsumsi seperti minum, masyarakat dapat merebus
langsung air yang telah disaring oleh modifikasi filtrasi sehingga air menjadi layak untuk di konsumsi, selain itu
dampak perubahan lainnya yang akan dirasakan adalah yang awalnya tadi masyarakat harus membeli air
bersih untuk mencuci bahan makanan yang kira-kira memerlukan biaya Rp 5.000,- sampai Rp 10.000,- perhari
setelah adanya alat penjernian air hasil dari modifikasi yang dilakukan oleh tim pejuang muda Aceh Timur,
minimal mereka tidak perlu membeli lagi air bersih yang hanya sekedar digunakan untuk mencuci bahan
makanan sehingga pengeluaran yang tadinya digunakan untuk membeli air dapat mereka simpan untuk
kebutuhan lainnya baik itu kebutuhan sekolah maupun kebutuhan sehari-hari.

b. Potensi Keberlangsungan program

Tim pejuang muda Kabupaten Aceh Timur sangat optimis dalam pandangan kedepan untuk program yang
dilaksanakan ini karena telah mendapat dukungan baik dari masyarakat maupun perangkat desa yang terkait.
Perangkat Desa Alue Jangat yang langsung diwaliki oleh Kepala Desa sangat mengapresiasi program yang
jika nantinya dapat benar-benar terealisasi. Masyarakat juga sangat berterimakasih terhadap pengangkatan
masalah yang ada di desa mereka sebagai bahan untuk penyusunan proposal karena memang sudah sejak
lama mereka merasakan ketidaknyaman akibat air ini namun mereka tidak tahu harus melapor kepada siapa.

Potensi keberlangsungan program ini juga sangat besar karena memang masalah ini cukup urgent dan
sangat perlu perhatian khusus dari berbagai pihak karena ini menyangkut masa depan dimana air menjadi
salah satu sumber kehidupan. Hal ini juga yang menjadi latar belakang tim pejuang muda Kabupaten Aceh
Timur untuk mengangkat permasalahan ini karena sesuai dengan salah satu agenda pembangunan dunia
atau yang lebih dikenal dengan SDGs (Sustainable Development Goals) yaitu air bersih dan sanitasi. Oleh
karena itu potensi keberlangsungan program sangat besar karena air merupakan salah satu kebutuhan dasar
dan menyangkut hajat hidup masyarakat.

B. Penutupan

Demikian proposal ini kami buat, dengan adanya proposal Perancangan Alat Penjernih Air Dengan Metode
Teknologi Filtrasi Dan Tawas Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Air Yang Layak Di Konsumsi Bagi
Masyarakat Desa Alue Jangat Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur, dana yang di perlukan untuk
pembangunan sebesar Rp 47.411.000,- (empat puluh tujuh jjuta empat ratus sebelas ribu rupiah) dengan rincian
anggaran biaya terlampir. Semoga proposal ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa
kami ucapkan syukur kepada Tuhan YME karena atas segala Rahmat dan Hidayah-Nya kami dapat
menyelesaikan proposal ini. Dan tidak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
membantu dalam pembuatan proposal ini. Kami berharap Bapak/Ibu berkenan untuk membantu realisasi proposal
Perancangan Alat Penjernih Air Dengan Metode Teknologi Filtrasi Dan Tawas Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan
Kualitas Air Yang Layak Di Konsumsi Bagi Masyarakat Desa Alue Jangat Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh
Timur. Kami berharap bahwa proposal ini disetujui, sehingga proses pembangunan dapat segera berjalan.
Demikian proposal permohonan proposal Perancangan Alat Penjernih Air Dengan Metode Teknologi Filtrasi Dan
Tawas Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kualitas Air Yang Layak Di Konsumsi Bagi Masyarakat Desa Alue
Jangat Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur ini kami ajukan untuk ditindaklanjuti. Atas perhatian dan
perkenan Bapak/Ibu, kami ucapkan terima kasih.

Data Pendukung Kegiatan Proposal Program

a. Foto Kegiatan/ Foto Lokasi/Peta (google maps),


b. Peta (Google Maps)
c. Biodata Ketua dan Tim
1. Nama : Hidayah Dwi Kusuma

Tempat, Tanggal Lahir : Siramah, 13 Januari 2000


Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi Bisnis
Universitas : Universitas Malikussaleh
No. PM : PM010505

2. Nama : Sinta Wardani


Tempat, Tanggal Lahir : Singkil, 07 Maret 2001
Jurusan : Teknik Sipil
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas Malikussaleh
No. PM : PM010506

3. Nama : Muhammad Jamil Akbar Saputra


Tempat, Tanggal Lahir : 22 Februari 1998
Jurusan : Teknik Mesin
Fakultas : Teknik
Universitas : Universitas SIngaperbangsa Karawang
No. PM : PM010507

4. Nama : Nurul Dayanti

Tempat, Tanggal Lahir : Medan, 02 Desember 2000


Jurusan : Pendidikan Ekonomi
Fakultas : Ekonomi
Universitas : Universitas Negeri Medan
No. PM : PM010508

5. Nama : Nurul Fazira Afan

Tempat, Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 10 Desember 1999


Jurusan : Ilmu Hukum
Fakultas : Fakultas Hukum
Universitas : Universitas Sumatera Utara
No. PM : PM010509

Anda mungkin juga menyukai