Anda di halaman 1dari 7

BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NUKLIR NAMA =


YOGYAKARTA NIM =

UJIAN AKHIR SEMESTER GANJIL 2015/2016

Program Studi : ELIN TFN


Mata Kuliah : K3 dan Ergonomi
Dosen : Ir. Zaenal Abidin, M.Kes
Waktu : 100 menit, Close book

Soal dikerjakan pada lembar ini dengan cara menyilang jawaban yang Anda
anggap paling benar!

1. Faktor-faktor penyebab terjadinya PAK dari lingkungan adalah


a. Golongan fisik, golongan kimia, golongan infeksi
Golongan Kimia : pneumoconioses ( silicosis, absestosis )
Uap : “metal fume fever”, dermatitis, keracunan
Gas : keracunan CO, H2S
Larutan : dermatitis
Awan & kabut : racun serangga, racun jamur
b. Golongan infeksi : bibit penyakit anthrax atau brucella
c. Golongan fisiologis : sikap badan kurang baik, salah melakukan pekerjaan,
kesalahan konstruksi mesin
d. Golongan mental-psikologis : keadaan monoton

2. Jelaskan 3 spesialisasi ergonomi!


Jawab:
a. Ergonomi fisik, berkaitan dengan anatomi manusia, antrometri, fisiologi,
biomekanik saat melakukan melakukan aktivitas.
b. Ergonomi koniktif, berkaitan dengan proses mental, persepsi, ingatan, alasan,
respon motorik dalam hubungan pekerjaan.
c. Ergonomi organisasi, berkaitan dengan optimalisasi system sosioteknik termasuk
struktur organisasi, kebijakan dan manajemen komunikasi, manajemen sumber
daya manusia.
d. Ergonomic fisik, koknitif dan organisasi

3. Faktor-faktor atau penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah


a. Peran manajemen, keadaan berbahaya, gaji rendah
b. Peran manajemen, keadaan berbahaya, perbuatan berbahaya
c. Peran manajemen, keadaan berbahaya, ras
d. Salah semua

4. Perancangan secara ergonomi harus memenuhi EASNE yaitu


a. Efektif, Aman, Sehat, Efisein
b. Ekonomis, aman, sehat, nyaman, efisien
c. Efektif, aman, sehat, nyaman, efisien
d. Ekonomis, aman, sehat dan nyaman serta efisein

5. Tujuan dari analisa kerja adalah


a. Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi
b. Menentukan penyebab sebenarnya
c. Mengembangkan tindakan control, dan mengukur risiko
d. Menunjukkan peran serta

6. Definisi K3 yang dirumuskan oleh ILO dan WHO dapat ditelaah dengan
menggunakan sistematika 4W yaitu:
a. What, who, when, way
b. WILO, WHO, when, where
c. What, Who, When, Where
d. WHO, WHO, W-ILO, WHEN

7. Kesehatan kerja bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan kerja yang setinggi-
tingginya baik fisik, mental dan social di tempat kerja; upaya pencegahan terhadap

Hal 1 dari 7
penyakit yang diakibatkan oleh kondisi kerja; Mencegah pekerja dari faktor-faktor
risiko di tempat kerjanya yang berpengaruh bagi kesehatan; Penempatan kembali dan
pemeriksaan kesehatan pekerja yang disesuaikan dengan kondisi fisiologis dan
kemampuan psikologis, dan disimpulkan menyesuaikan pekerjaan dengan pekerja
maupun pekerja dengan pekerjaannya adalah definisi menurut:
a. OSHA
b. ILO
c. ILO/WHO 1950 sesi I dan 1995 sesi XII
d. WHO

8. Bila merujuk pada definisi ILO dan WHO yang mana terdapat kata promotion,
prevention, protection, dan maintenance, menunjukkan bahwa K3 dalam
penerapannya dilakukan di semua tahapan proses. Tahapan yang dimaksud misalnya:
a. tahap disain, tahap proses berjalan, serta dapat dilakukan pada saat pasca
operasi khusunya untuk penanganan masalah keselamatan dan kesehatan produk
dan masalah limbah produksi.
b. preventif dan promotif, protection dan maintenance, west
c. desain, pekerja, mandor, manajemen
d. perencanaan, perizinan, palaksanaan, pengopahan

9. Status kesehatan seseorang, menurut blum (1981) ditentukan oleh empat faktor yakni
a. Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan
b. Lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, genetik
c. Lingkungan, adat istiadat, keturunan, pelayanan kesehatan
d. Salah semua

10. diberlakukan pembayaran terhadap pekerja yang mengalami kecelakaan sehingga


menyebabkan cacat atau meninggal. Pada saat itu masyarakat pekerja sudah mengenal
akan bahaya vapour di lingkungan kerja sehingga disyaratkan bagi pekerja yang
bekerja pada lingkungan yang mengandung vapour harus menggunakan masker, ini
terjadi pada zaman
a. Zaman Pra-Sejarah
b. Zaman Bangsa Babylonia
c. Zaman Mesir Kuno
d. Abad Pertengahan

11. Segitiga Epidemiologi terdiri dari


a. Penjamu, manusia, lingkungan
b. Host, penjamu, lingkungan
c. Lingkungan, penjamu, agent
d. Penjamu, penyakit, lingkungan

12. Kelelahan secara umum, kemungkinan merupakan sejenis “mekanisme melarikan diri
dari kenyataan” pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja
akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja, merupakan kelelahan
a. fisik
b. organisasi
c. patologis
d. psikologis dan emotional fatique

13. Ada 3 penyebab kecelakaan yaitu: Penyebab Langsung, Penyebab Dasar, dan Kurang
Kendali/ Lack of Control ini merupakan definisi menurut
a. WHO
b. ILO
c. OSHA
d. ILCI (International Loss Control Institute)

14. Penyebab Langsung adalah suatu keadaan yang biasanya bisa dilihat dan secara
langsung dirasakan mengakibatkan terjadinya sebuah kecelakaan. Penyebab
Langsung biasanya dibedakan ke dalam 2 kriteria, yaitu:
a. Unsafe act dan unsafe condition
b. ILO
c. OSHA
d. ILCI (International Loss Control Institute)

Halaman 2 dari 7
15. adalah suatu kondisi dimana atau kapan munculnya sumber bahaya telah dapat
dikendalikan ketingkat yang memadai, dan ini adalah lawan dari bahaya (danger)
a. Unsafe act/ unsafe condition
b. safe
c. control of accident loss
d. the ability to identify and eliminate un acceptable risk
16. adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya(hazard)
tertentu yang terjadi
a. Hazard
b. Risk
c. Harm
d. loss
17. adalah hasil pengkajian terhadap suatu kecelakaan dan atau gabungan kecelakaan sehingga dapat
diberikan syarat-syarat perbaikan agar kejadian kecelakaan yang sejenis tidak terulang kembali,
sekaligus dapat ditetapkan subyek hukum yang bertanggung jawab terhadap kecelakaan tersebut.
a. Analisis Kecelakaan Kerja
b. Analisis Kecelakaan
c. Analisis penyakit akibat kerja
d. control of accident loss
18. has been defined as that science and art devoted to the anticipation, recognition, evaluation and
control of those environmental factors or stresses, arising in or from the workplace, which may cause
sickness, impaired health and well-being or significant discomfort among workers or among the
citizens of the community.
a. accident
b. Ergonomic
c. Industrial Hygiene
d. Safe (ILO/WHO)
19. adalah cahaya yang dipancarkan langsung dari sumber kepermukaan bidang tempat
kerja dimana tenaga kerja melakukan aktivitasnya.
a. Pencahayaan general
b. Pencahayaan refleksi
c. Pencahayaan reflektor
d. Pencahayaan lokal
20. Kelelahan pada pekerja dapat mengakibatkan berkurangnya produktivitas kerja dan
meningkatnya kasus kecelakaan kerja. Keadaan pada pekerja dapat dideteksi dengan
beberapa cara antara lain:
a. Flicker fusio test
b. Penilaian gejala-gejala atau perasaan lelah, pengukuran waktu reaksi, uji
hilang kerlipan, pengamatan ttg koordinasi dan efisiensi kerja fisik dan
pendekatan kemampuan konsentrasi
c. Penilaian gejala-gejala atau perasaan lelah, pengukuran waktu reaksi, uji
hilang kerlipan, pengamatan ttg koordinasi dan efisiensi kerja fisik dan
pendekatan kemampuan konsentrasi, flicker fusion test
d. Salah semua
21. Standar Menurur ISO 2631, gangguan yang dapat ditimbulkan getaran dibagi menjadi
3 bagian
a. Mengganggu kenyamanan, meningkatkan kelehan, mengganggu kesehatan
b. Flicker fusio, unsafe act, unsafe condition
c. Meningkatkan kenyamana, kelelahan, kesehatan
d. Acceptable, still permishabel, dangerous
22. kebisingan akibat adanya pukulan, tembakan/meriam, ledakan termasuk
a. kebisingan kontinu
b. kebisingan impulsif
c. kebisingan terputus-putus
d. kebisingan impulsif berulang
23. Efek toksik yang paling berarti pada paparan benzene
a. Kerusakan hati dan sumsum
b. Kerusakan sumsum tulang yg terjadi secara diam-diam dan sering irreversible
c. Kerusakan sumsum tulang yg irreversible, perubahan hematologis ,
leukopenia
d. Kerusakan sumsum tulang, perubahan trombositopenia, leukopenia/anemia
(pansitopenia)
24. Segitiga api adalah
a. Bahan, api, udara
b. Oksigen, bahan/material, energi
c. Oksigen, benda, tenaga

Halaman 3 dari 7
d. Api, bahan bakar, udara
25. Menurut beberapa standar, jumlah petugas P3K dan isi kotak P3K dapat dibedakan
berdasar risiko yang mungkin terjadi, yaitu:
a. Risiko rendah, resiko menengah, resiko tinggi
b. Risiko rendah (1 petugas / 200 pekerja, 1 petugas kondisi darurat), resiko
menengah (1 petugas/ 100 pkj, 1), resiko tinggi (1 petugas utk 50 pkj)
c. Risiko rendah (1 ptg P3K utk tiap 100 pkj), resiko menengah (1 ptg P3K utk
tiap 100 pkj), resiko tinggi(1 ptg P3K utk tiap 50 pkj, 1 ptgs P3K terltih utk
kondisi darurat)
d. Risiko rendah( 1 ptgs P3K utk 50 pkj, 1 ptgs P3K terlatih utk kondisi darurat)

Halaman 4 dari 7
Soal dikerjakan pada lembar ini dengan cara melingkari jawaban yang Anda
anggap paling benar!

26. adalah ukuran kemungkinan kerugian yang akan timbul dari sumber bahaya(hazard)
tertentu yang terjadi
a. Hazard
b. Risk
c. Harm
d. Loss

27. adalah hasil pengkajian terhadap suatu kecelakaan dan atau gabungan kecelakaan
sehingga dapat diberikan syarat-syarat perbaikan agar kejadian kecelakaan yang
sejenis tidak terulang kembali, sekaligus dapat ditetapkan subyek hukum yang
bertanggung jawab terhadap kecelakaan tersebut.
a. Analisis Kecelakaan Kerja
b. Analisis Kecelakaan
c. Analisis penyakit akibat kerja
d. control of accident loss

28. has been defined as that science and art devoted to the anticipation, recognition, evaluation and
control of those environmental factors or stresses, arising in or from the workplace, which may cause
sickness, impaired health and well-being or significant discomfort among workers or among the
citizens of the community.
a. accident
b. Ergonomic
c. Industrial Hygiene
d. Safe (ILO/WHO)

29. adalah cahaya yang dipancarkan langsung dari sumber kepermukaan bidang tempat
kerja dimana tenaga kerja melakukan aktivitasnya.
a. Pencahayaan general
b. Pencahayaan refleksi
c. Pencahayaan reflektor
d. Pencahayaan lokal

30. Kelelahan pada pekerja dapat mengakibatkan berkurangnya produktivitas kerja dan
meningkatnya kasus kecelakaan kerja. Keadaan pada pekerja dapat dideteksi dengan
beberapa cara antara lain:
a. Flicker fusio test
b. Penilaian gejala-gejala atau perasaan lelah, pengukuran waktu reaksi, uji
hilang kerlipan, pengamatan ttg koordinasi dan efisiensi kerja fisik dan
pendekatan kemampuan konsentrasi
c. Penilaian gejala-gejala atau perasaan lelah, pengukuran waktu reaksi, uji
hilang kerlipan, pengamatan ttg koordinasi dan efisiensi kerja fisik dan
pendekatan kemampuan konsentrasi, flicker fusion test
d. Salah semua

31. Jelaskan 3 spesialisasi ergonomi! Jawab:


e. Ergonomi fisik, berkaitan dengan anatomi manusia, antrometri, fisiologi,
biomekanik saat melakukan melakukan aktivitas.
f. Ergonomi koniktif, berkaitan dengan proses mental, persepsi, ingatan, alasan,
respon motorik dalam hubungan pekerjaan.
g. Ergonomi organisasi, berkaitan dengan optimalisasi system sosioteknik termasuk
struktur organisasi, kebijakan dan manajemen komunikasi, manajemen sumber
daya manusia.
h. Ergonomic fisik, koknitif dan organisasi

32. Yaitu reaksi imflamasi pada paru karena hal – hal tertentu biasanya berupa BBB yg
masuk ke paru–paru dlm bentuk asap, debu atau bentuk partikel lain seperti serat.
a. Sirosis
b. Pneumokoniosis
c. bronchopulmoner
d. Karsinogen

33. Faktor-faktor atau penyebab terjadinya kecelakaan kerja adalah


a. Peran manajemen, keadaan berbahaya, gaji rendah

Halaman 5 dari 7
b. Peran manajemen, keadaan berbahaya, perbuatan berbahaya
c. Peran manajemen, keadaan berbahaya, ras
d. Salah semua

34. Perancangan secara ergonomi harus memenuhi EASNE yaitu


a. Efektif, Aman, Sehat, Efisein
b. Ekonomis, aman, sehat, nyaman, efisien
c. Efektif, aman, sehat, nyaman, efisien
d. Ekonomis, aman, sehat dan nyaman serta efisein

35. Tujuan dari analisa kerja adalah


a. Menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi
b. Menentukan penyebab sebenarnya
c. Mengembangkan tindakan control, dan mengukur risiko
d. Menunjukkan peran serta

36. Definisi K3 yang dirumuskan oleh ILO dan WHO dapat ditelaah dengan
menggunakan sistematika 4W yaitu:
a. What, who, when, way
b. WILO, WHO, when, where
c. What, Who, When, Where
d. WHO, WHO, W-ILO, WHEN

37. Standar Menurur ISO 2631, gangguan yang dapat ditimbulkan getaran dibagi menjadi
3 bagian
a. Mengganggu kenyamanan, meningkatkan kelehan, mengganggu kesehatan
b. Flicker fusio, unsafe act, unsafe condition
c. Meningkatkan kenyamana, kelelahan, kesehatan
d. Acceptable, still permishabel, dangerous

38. kebisingan akibat adanya pukulan, tembakan/meriam, ledakan termasuk


a. kebisingan kontinu
b. kebisingan impulsif
c. kebisingan terputus-putus
d. kebisingan impulsif berulang

39. Efek toksik yang paling berarti pada paparan benzene


a. Kerusakan hati dan sumsum
b. Kerusakan sumsum tulang yg terjadi secara diam-diam dan sering irreversible
c. Kerusakan sumsum tulang yg irreversible, perubahan hematologis ,
leukopenia
d. Kerusakan sumsum tulang, perubahan trombositopenia, leukopenia/anemia
(pansitopenia)

40. Segitiga api adalah


a. Bahan, api, udara
b. Oksigen, bahan/material, energi
c. Oksigen, benda, tenaga
d. Api, bahan bakar, udara

41. Bila merujuk pada definisi ILO dan WHO yang mana terdapat kata promotion,
prevention, protection, dan maintenance, menunjukkan bahwa K3 dalam
penerapannya dilakukan di semua tahapan proses. Tahapan yang dimaksud misalnya:
a. tahap disain, tahap proses berjalan, serta dapat dilakukan pada saat pasca
operasi khusunya untuk penanganan masalah keselamatan dan kesehatan produk
dan masalah limbah produksi.
b. preventif dan promotif, protection dan maintenance, west
c. desain, pekerja, mandor, manajemen
d. perencanaan, perizinan, palaksanaan, pengopahan

42. Menurut beberapa standar, jumlah petugas P3K dan isi kotak P3K dapat dibedakan
berdasar risiko yang mungkin terjadi, yaitu:
a. Resiko rendah, resiko menengah, resiko tinggi
b. Resiko rendah (1 petugas / 200 pekerja, 1 petugas kondisi darurat), resiko
menengah (1 petugas/ 100 pkj, 1), resiko tinggi (1 petugas utk 50 pkj)

Halaman 6 dari 7
c. Resiko rendah (1 ptg P3K utk tiap 100 pkj), resiko menengah (1 ptg P3K utk
tiap 100 pkj), resiko tinggi(1 ptg P3K utk tiap 50 pkj, 1 ptgs P3K terltih utk
kondisi darurat)
d. Resiko rendah( 1 ptgs P3K utk 50 pkj, 1 ptgs P3K terlatih utk kondisi darurat)

43. Settling rate, Wetting, Floculation, Electrical, Optical properties merupakan


klasifikasi dari:
a. Pencahayaan
b. Sifat partikel debu
c. Kebisingan
d. Getaran

44. Menurut Guignard (1973) secara umum pengaruh kebisingan pada organ
pendengaran dapat dikategorikan dalam tiga jenis yaitu:
a. Trauma akustik, TTS, berkala
b. Trauma akustik, TTS, PTSS
c. Trauma akustik, temporar TS, Permanent akustik
d. Trauma akustik, temporar Threshold Shiff, PTS

45. adalah tahapan memasukan setiap sumber bahaya dalam suatu daftar bahaya
a. Pengenalan kegiatan
b. Pengenalan bahaya
c. Pengenalan K3
d. Validasi daftar bahaya

46. Kelelahan secara umum, kemungkinan merupakan sejenis “mekanisme melarikan diri
dari kenyataan” pada penderita psikosomatik. Semangat yang baik dan motivasi kerja
akan mengurangi angka kejadiannya di tempat kerja, merupakan kelelahan
a. fisik
b. organisasi
c. patologis
d. psikologis dan emotional fatique

47. Ada 3 penyebab kecelakaan yaitu: Penyebab Langsung, Penyebab Dasar, dan Kurang
Kendali/ Lack of Control ini merupakan definisi menurut
a. WHO
b. ILO
c. OSHA
d. ILCI (International Loss Control Institute)

48. Standar mesin menurut getarannya yang berdasarkan ISO 2372, mesin dibagi menjadi
4, yaitu:
a. G, A, ST, DT
b. Good, still permishabel, layak, TTS
c. Good, Acceptable, Still permishabel, dangerous
d. Good, dapat diterima, TTS, berbahaya

49. adalah getaran yang memberikan pengaruh pada seluruh tubuh tenaga kerja. Paparan
getaran berada pada pusat titik berat.
a. HAV
b. WBC
c. WBV
d. Intensitas getaran

50. getaran adalah gerakan bolak balik suatu massa melalui keadaan seimbang terhadap
suatu titik acuan. Pemaparan getaran terhadap pekerja merupakan efek dari peralatan
mekanik yang digunakan tersebut memberikan dampak yang beraneka ragam sesuai
dengan jenis, posisi dan frekuensi dan lama paparan getaran pada tenaga kerja.
a. Menurut Kep.Men.LH:KEP-49/MENLH/I/1997
b. Menurut Kep.Men.LH:KEP-49/MENLH/II/1997
c. Menurut Kep.Men.LH:KEP-49/MENLH/III/1996
d. Menurut Kep.Men.LH:KEP-49/MENLH/II/1996

Halaman 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai