Anda di halaman 1dari 62

BAB IV

BAB IV
(yang membedakannya dengan jenis energi lain)

 Tidak dapat dirasakan


 Dapat menembus bahan

Oleh karena itu alat ukur radiasi mutlak


dibutuhkan dalam pemanfaatan teknologi nuklir
Apa yang diukur ?
 Intensitas (laju dosis)
 Dosis
mengukur laju dosis atau dosis
radiasi untuk keperluan keselamatan
 Dosimeter Perorangan
 Survaimeter
Mengukur dosis yang mengenainya
secara akumulasi

Jenisnya :
 Dosimeter saku
 Film Badge
 TLD
Dosimeter Saku

Gas
Jarum Quartz

0
Dosimeter Saku

Gas
Jarum Quartz

20
TLD (Thermoluminescence Dosemeter)

Detektor dibuat dari bahan kristal anorganik


(misalnya: LiF atau CaSO4) yang akan
menghasilkan percikan cahaya bila terkena
radiasi

Untuk mengetahui jumlah dosis radiasi


yang telah diterima, TLD harus diproses
dengan cara dipanaskan. Alat yang
digunakan untuk memproses dosimeter ini
adalah TLD reader.
Film
Film baru

Setelah
diproses

Film

Larutan
developer

radiasi Setelah
dikenai radiasi
Kurva Tingkat Kehitaman Film

Tingkat
Kehitaman B

10 mrem Dosis Radiasi


Filter pada Film Badge
Jenis Dosimeter Keunggulan Kelemahan
Dosimeter Saku Dapat Dibaca Langsung Tidak Teliti
Ada arus Bocor
Lebih Teliti
Film Badge Akumulasi lebih baik Tidak dapat dibaca langsung
Sebagai dokumentasi
Paling teliti Tidak dapat dibaca langsung
TLD Akumulasi lebih baik
Kristal dapat dipakai kembali
Mengukur laju
paparan atau laju
dosis radiasi di
tempat kerja secara
langsung
Surveimeter Neutron Tele Surveimeter
 Periksa sertifikat kalibrasi
Faktor kalibrasi
Tanggal validasi kalibrasi

 Periksa Batere
 Pelajari pembacaan dan
pengoperasian
Periksa sertifikat kalibrasi
battery range ‘OK’

Periksa
Survaimeter
battery test

Rate mode
Integral mode (mGy/h; Gy/h)
(mGy; Gy)

Source check
Skala Pembacaan
Penggunaan
Suatu nilai yang membandingkan antara laju
dosis sebenarnya (Ds) dan laju dosis yang
ditunjukkan oleh alat ukur (Du).

Ds
Fk 
Du
Contoh soal

1. Alat ukur di bawah ini merupakan dosimeter perorangan,


kecuali:
a. TLD c. Surveimeter
b. Dosimeter saku d. Film badge

2. Jika pada alat ukur terbaca besar laju paparan 10 mR/jam,


faktor kalibrasi alat ukur 0,98, maka laju paparan sebenarnya
adalah:
a. 9,8 mR/jam c. 1,2 mR/jam
b. 10 mR/jam d. 10,98 mR/jam

3. Dosimeter perorangan yang dapat dibaca langsung untuk


mengetahui dosis yang diterima adalah:
a. TLD c. Surveimeter
b. Dosimeter saku d. Film badge
Contoh soal

4, Dosimeter perorangan yang dapat membedakan jenis dan


energi radiasi yang diterima adalah:
a. TLD c. Surveimeter
b. Dosimeter saku d. Film badge

5. Dosimeter yang setelah diproses akan memancarkan cahaya


tampak jika terkena radiasi adalah:
a. TLD c. Surveimeter
b. Dosimeter saku d. Film badge
BAB V
STRUKTUR SEL
Inti sel

Membran sel

Sitoplasma

Sel Jaringan Organ Tubuh


Kerusakan Sel

Interaksi radiasi
* Langsung
* Tdk langsung
EFEK BIOLOGI RADIASI PADA
TUBUH
a. Klasifikasi Efek Radiasi

• Jenis sel :
genetik (pewarisan) dan
somatik (segera  tertunda)

• Dosis radiasi :
stokastik  deterministik
Klasifikasi Efek Radiasi (lanjutan)

Sel terpapar radiasi

Perbaikan secara enzimatis

Sel mati Sel hidup

Disfungsi organ Sel abnormal


Sel normal
Efek deterministik Efek stokastik

Efek segera Efek tertunda Efek tertunda

Eritema; Sterilitas; Katarak Kanker; Efek


Retardasi mental pewarisan, Leukimia
1) Efek Somatik
Terjadi pada orang yang terkena paparan radiasi

 Dapat timbul dengan segera (efek segera) atau


tertunda (efek tertunda)

 Munculnya efek dipengaruhi :


- laju dosis (kronik atau akut)
- luas dan bagian tubuh yang teriradiasi
- usia
2) Efek Genetik

 Terjadi pada keturunan orang yang terkena paparan


radiasi

 Terjadi karena adanya kerusakan sel yang terkandung


dalam sperma dan atau sel telur yang diproduksi
orang tuanya

 Muncul sebagai efek tertunda & berdasarkan peluang


kejadian (merupakan efek stokastik)
3) Efek Stokastik
Efek stokastik dapat terjadi jika sel yang terkena paparan
radiasi pengion mengalami modifikasi

Ciri-ciri efek stokastik:


• bersifat random
Probability of
Occurrence

• tidak memiliki dosis


ambang
• probabilitas kejadian
bergantung dosis
• dapat terjadi pada
Dose individu terpapar dan
turunannya
4) Efek Deterministik

Efek deterministik terjadi karena adanya kematian sel sebagai


akibat dari paparan radiasi baik pada sebagian atau seluruh tubuh

Ciri-ciri efek deterministik:


• memiliki dosis ambang
Frequency of

• tingkat keparahan
Effect
Threshold

bergantung dosis
dose

• terjadi hanya pada


individu terpapar
Dose
a. Efek deterministik pada
beberapa organ tubuh

1) Efek Radiasi pada Kulit

Efek Radiasi Rentang Dosis Waktu


(Gy)

Eritema awal 2–3 6 – 24 jam


Epilasi dan deskuamasi 3–8 3 – 6 minggu
kering
Deskuamasi basah 12 – 20 4 – 6 minggu
Nekrosis > 20 10 minggu
Efek paparan radiasi oleh Ir-192 (185 GBq) selama
2 jam

Hari ke-5

Hari ke-21
Hari ke-11
Kecelakaan Industri Radiografi
di Yanango, Lima PERU
Ir-192 (37 Ci / 1,37 TBq), 20 Feb. 1999

22 Februari 1999 1 Maret 1999

3 Mei 1999
Kecelakaan Radiasi
di Yanango, Peru.
20 Februari 1999
Desa Yanango
PERU
Sumber Radiasi:
Ir-192
Tampak atas

Pigtail
(ekor babi):
Sumber
Radiasi
Hari ke-2: 22 Februari 1999
Hari ke-3: 23 Februari 1999
Hari ke-9: 1 Maret 1999
Hari ke-23: 15 Maret 1999
Hari ke-27: 19 Maret 1999
Hari ke-72: 3 Mei 1999
Hari ke-241: 19 Oktober 1999 (8 bulan)
Hari ke-297: 14 Desember 1999 (10 bulan)
Hari ke-297: 14 Desember 1999 (10 bulan)
Hari ke-419: 28 April 2000 (14 bulan)
Bokong istri korban:
Maret 1999

Bokong istri korban:


April 1999
2) Efek Radiasi pada Mata (katarak)
• Paling sensitif  lensa mata  katarak
• Dosis 0,5 Gy  kekeruhan lensa yang teramati
• Semakin tinggi dosis  semakin singkat masa laten
Efek Radiasi Rentang Dosis (Gy) Waktu

Katarak 2 - 10 6 Bulan – 35 Tahun


3) Efek Radiasi pada Testis

Efek Radiasi Rentang Dosis (Gy)


Oligosperma 0,15
Steril untuk beberapa bulan <1
Steril untuk 1 -2 tahun 1–3
Steril permanen 3,5 - 6
4) Efek Radiasi pada
Sistem Pembentukan Darah
Dosis ambang : 0,5 Gy
Efek radiasi pada sistem pembentukan darah berupa
penurunan segera komponen darah

Jenis Sel Fungsi Waktu


Darah
Eritrosit Transport O2 dan CO2 Beberapa minggu
Leukosit
• Limfosit Sistem kekebalan tubuh Beberapa jam
• Granulosit Sistem kekebalan tubuh Beberapa hari –
Trombosit Sistem pembeku darah minggu
Beberapa hari -
minggu
b. Sindroma Radiasi Akut

Sindroma Radiasi Akut (SRA) :


sekumpulan sindrom yang timbul akibat paparan radiasi
dosis tinggi, lebih besar dari 1 Gy, pada seluruh tubuh
secara akut

Tahapan Sindroma Radiasi Akut:


• Prodromal, timbulnya simptom awal segera pasca
paparan
• Masa laten, masa dimana tidak timbul simptom
• Perwujudan SRA, timbulnya sindrom pada sistem
hematopoitik, pencernaan, dan sistem syaraf pusat
• Masa penyembuhan atau kematian
Sindroma Radiasi Akut (lanjutan)

Paparan Waktu

MASA PERWUJUDAN PENYEMBUHAN


PRODROMAL LATEN Atau
SRA
KEMATIAN
• Asimptomatik
• Mual
• Kembali ke tahap
• Muntah
Prodromal
• Diare
• Infeksi
• Hemorrhage
Perwujudan Sindroma Radiasi Akut
Pencernaan

Hematopoitik Cardiovascular/

Syaraf Pusat
Subklinis

Bertambahnya Dosis
1) Sindroma pada Sistem
Hematopoitik
Organ target : sumsum tulang

Dosis Ambang Waktu Simptom


(Gy) (minggu)

1 2–4 Anemia, penurunan


sistem kekebalan tubuh,
infeksi, hemorrage
2 2–8 kematian
2) Sindroma Sistem Pencernaan
Organ target : usus halus

Dosis Ambang Waktu Simptom


(Gy) (hari)

5 3–5 Malabsorbsi, paralityc


uleus, dehidrasi,
pendarahan GI,
10 3 – 14 sepsis
Kematian
3) Sindroma Sistem Syaraf Pusat
Organ target : otak

Dosis Ambang Waktu Simptom


(Gy)

20 3 jam Pembengkakan
otak, paru,
jantung, otot,dan
jaringan sel
50 < 3 hari Kematian
Latihan Soal

1. Jaringan tubuh yang paling sensitif mengalami kerusakan


akibat paparan sinar-x/gamma adalah :
a. Darah c. Organ dalam
b. Lensa mata d. Otak

2. Efek biologi radiasi berikut ini yang merupakan efek


stokastik adalah:
a. Kemandulan (sterilitas) c. Katarak
b. Kanker d. Kemerahan kulit
3. Sindroma radiasi akut yang ditandai dengan gejala
gangguan sistem syaraf pusat akan terjadi apabila
menerima penyinarana dosis sebesar :
a. 1 Gray c. 20 Gray
b. 10 Gray d. 30 Gray

4. Efek biologi yang dapat terjadi karena kematian sel


adalah:
a. Kemerahan kulit c. Sterilitas
b. Katarak d. Semua jawaban benar

Anda mungkin juga menyukai