2429 5260 1 SM
2429 5260 1 SM
1 / Januari 2009
ABSTRACT
Background: Herbal Tonic Beverage Carriers are considered as high risk group of low back
pain occurrence due to their activities such as bending position, lifting and carrying heavy
loads. This study aims to analyze factors influencing low back pain occurrence among herbal
tonic beverage carriers.
Method: It was a cross sectional analytical study involved 30 herbal tonic beverage carriers
in Geneng Village, Mijen Sub-district, District of Demak. Chi-square and logistic regression
were employed as analysis tools.
Result: This study found that age (p=0.355), working period (p=1.000), duration of lifting
(p=0.433), weight of load (p=0.029) and lifting technique (p=0.628) have no correlation
with low back pain occurrence. Multivariate analysis showed that sitting position was the
only factor which predicts the occurrence of low back pain. Regarding this finding, it is
recommended for herbal tonic beverage carriers to have a better working position during
their works in order to prevent their vertebrae from injury.
61
Beberapa Faktor Yang Berpengaruh ... (Mayrika PH, Yuliani S, Bina K, Martini)
62
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 4 / No. 1 / Januari 2009
wawancara dan observasi langsung terhadap (Budiono, 2003). Responden yang berada pada
responden. Uji statistik menggunakan Chi 40 tahun sebanyak 43,3%, artinya orang
Square dan Regresi Logistik. berumur lebih dari 40 tahun lebih berisiko
terpapar nyeri punggung bawah dibandingkan
HASIL DAN PEMBAHASAN dengan orang yang berumur di bawah 40 tahun.
Membuat jamu merupakan usaha Masa kerja merupakan akumulasi aktivitas
perorangan yang dilakukan oleh sebagian ibu kerja seseorang yang dilakukan dalam jangka
rumah tangga di desa Geneng untuk waktu panjang. Apabila aktivitas tersebut
mendapatkan penghasilan. Usaha ini menjadi dilakukan terus-menerus dalam jangka waktu
usaha yang banyak dilakukan, karena tempat bertahun-tahun tentunya dapat mengakibatkan
produksinya menjadi satu dengan rumah, gangguan pada tubuh (Tobing, 1996). Penjual
pembuatannya hanya memerlukan tenaga kerja jamu gendong yang masa kerjanya lebih 5
yang sedikit, menggunakan alat dan cara tahun sebanyak 66,7%. Pekerja yang bekerja
pengolahan yang tradisional. Pemasaran mengangkat dan membawa beban berat setiap
dilakukan dengan cara digendong. Tabel 1 hari, maka tulang belakangnya akan terus
menunjukkan hasil analisa univariat. mengalami penekanan sehingga lama kelamaan
Berdasarkan distribusi frekuensi diketahui sikap tubuhnya akan berubah. Perubahan ini
bahwa kebanyakan responden, sebanyak 83,3% terjadi sebagai akibat dari kebiasaan mereka
mengalami nyeri punggung bawah. Pertambahan bertumpu saat membawa beban. Cara bekerja
umur seseorang akan disertai dengan penurunan di dalam waktu lama dengan sikap yang salah,
kapasitas fisik dan kemampuan fungsional. Salah dapat menyebabkan nyeri pinggang yang kronis
satu gejala proses penuaan adalah terjadinya (Tobing, 1996).
degenerasi tulang, yang dapat meningkatkan Lama menggendong beban berkaitan
risiko nyeri punggung bawah. Hal ini terjadi pada dengan lama pembebanan terhadap tulang
saat seseorang berusia 40 tahun ke atas, sehingga punggung yang meningkatkan tekanan pada
kemampuan kerjanya menurun diskus sehingga terjadi kerusakan dan
63
Beberapa Faktor Yang Berpengaruh ... (Mayrika PH, Yuliani S, Bina K, Martini)
berdampak nyeri di daerah punggung mungkin terjadi akan kecil, dan akan
(Nurmianto, 1996). Sebanyak 90% penjual jamu menurunkan risiko terpapar nyeri punggung
gendong menggendong dagangannya selama bawah. Jadi semakin ergonomis teknik
lebih dari 2 jam. Hal ini berarti pembebanan pada mengangkat yang digunakan untuk mengangkat
tulang belakang semakin lama dan akan beban, maka risiko terpapar nyeri punggung
mempengaruhi paparan nyeri punggung bawah. bawah semakin kecil. Berdasarkan penelitian,
Jadi semakin lama waktu yang digunakan untuk sebanyak 43,3% penjual jamu gendong telah
mengangkat beban, maka risiko terpapar nyeri menggunakan teknik yang ergonomis saat
punggung bawah semakin tinggi. mengangkat beban.
Hasil penelitian menunjukkan 86,7% penjual Sikap duduk yang keliru akibat kursi yang
jamu gendong mengangkat beban yang beratnya tidak sesuai dengan antropometri tubuh, atau
lebih dari 10 kilogram. Semakin berat beban yang karena kesalahan posisi, dapat menambah
diangkat, tulang belakang akan bekerja semakin tekanan pada punggung bawah dan merupakan
keras untuk menahan beban tersebut. penyebab utama masalah punggung
Pembebanan berlebihan pada tulang belakang (Soedarjatmi, 2003). Sebanyak 20% penjual
mengakibatkan tulang belakang menjadi rusak jamu gendong telah bekerja dengan sikap duduk
sampai terjadi Hernia Nukleus Pulposus yang yang ergonomis. Semakin ergonomis sikap kerja
merupakan salah satu faktor terjadinya nyeri duduk, kemungkinan gangguan yang akan
punggung bawah (Nurmianto, 1996). Oleh dialami organ viseral dan tulang punggung
karena itu, semakin berat beban yang diangkat, semakin kecil sehingga risiko terpapar nyeri
maka kemungkinan terpapar nyeri punggung pinggang menjadi rendah.
bawah juga semakin besar. Berdasarkan hasil uji chi square, diketahui
Pekerjaan mengangkat dan mengangkut bahwa umur, masa kerja, lama mengangkat, berat
mempunyai risiko tinggi untuk mengakibatkan beban dan teknik mengangkat tidak berhubungan
nyeri pungggung bawah karena kerusakan tulang dengan kejadian nyeri punggung bawah.
belakang. Oleh karena itu diperlukan pencegahan Sedangkan sikap kerja duduk menunjukkan
kerusakan tulang belakang, salah satunya dengan adanya hubungan yang signifikan dengan nyeri
memperhatikan teknik mengangkat beban punggung bawah, sehingga variabel ini dilajutkan
(Sumakmur, 1989). Pada teknik mengangkat ke analisa regresi logistik. Hasil uji regresi logistik
yang ergonomis, tumpuan beban terletak pada diperoleh p=0,029 (a=0,05), yang berarti sikap
kedua kaki dan bukan pada tulang belakang atau kerja duduk berpengaruh terhadap nyeri
punggung. Dengan demikian tulang belakang punggung bawah. Konstanta regresi logistik yang
tidak harus bekerja keras menahan beban, diperoleh adalah 1,199, sedangkan konstanta
sehingga kerusakan tulang belakang yang variabel sikap kerja duduk adalah -2,398.
Tabel 2. Hasil uji chi square antara variabel bebas dan variabel terikat
64
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 4 / No. 1 / Januari 2009
65
Beberapa Faktor Yang Berpengaruh ... (Mayrika PH, Yuliani S, Bina K, Martini)
66
Jurnal Promosi Kesehatan Indonesia Vol. 4 / No. 1 / Januari 2009
67