Anda di halaman 1dari 2

4.

4 Analisa Pemilihan Metode Line Balencing


Metode line balencing dipilih dari hasil perhitungan performansi disetiap metode.
Adapun perhitungan performansi dengan membandingkan metode line balancing
terbaik yang dilihat dari metode nilai efesiensi (LE) tertinggi, dengan Smoothness
index (SI) terkecil, Delay Time (DT) terkecil dan %Delay Time (%DT) terkecil.
Metode Killbridge Wester (Region Approach) memiliki nilai efisiensi lini sebesar
92,31%, smoothness index 5,27. delay time 31,3 dan %delay time 0,07%. Metode
Ranked Position (RPW) memiliki nilai efisiensi lini sebesar 92,31%, smoothness
index 31,14. delay time 107,06 dan %delay time 22,26%. Metode Largest Candidate
Rule (LCR) memiliki nilai efisiensi lini sebesar 82,05%, smoothness index 24,30.
delay time 81,75 dan %delay time 17,94%. Metode Moodie Young (MY) memiliki
nilai efisiensi lini sebesar 82,05%, smoothness index 21,95. delay time 31,3 dan
%delay time 17,94%.
LE nilai tertinggi berada pada metode RA dan RPW yang memiliki nilai sebesar
92,31%, nilai SI paling rendah pada Si 5,27 pada metode RA nilai SI tertinggi berada
pada periode sebelumnya. nilai SI paling rendah pada DT ada pada metode RA
sebesar 31,13. RPW yang memiliki nilai sebesar 92,31%, nilai SI paling rendah pada
Si 5,27 pada metode RA nilai SI tertinggi berada pada periode sebelumnya.
4.5 Analisa Perhtiungan waktu
Perhitungan waktu lintasan terrbagi menjadi 4 yaitu perhitungan wakltu tinggal,
perhitungan waktu tunggu antrian,
4.5.1 Analisa Perhitungan waktu tunggal
Perhitungan waktu tunggal dihitung dengan menghitung selisih
waktu mulai proses dengan waktu mulai proses. Pada tabel perhitungan
untuk elemn kerja 7 di stasiu 18 waktu proses dimulai dari 0.02.22 dengan
waktu mulai perakitan dari 0.00.14 sehingga selisih dari waktu proses mulai
ataupun Waktu Tinggal sebear 0.02.08. sedanngkan terakhir memiliki terget
sebanyak 18.00
4.5.2 Analisa Perhitungan waktu tunggu antrian
Perhitungan waktu tunggu dihitung dengan menghitung selisih waktu
mulai perakitandengan waktu mulai proses. Pada tabel perhitungan untuk
elemen kerja 7 di stasiun 18 waktu proses dimulai dari 0.03.33 dengan
waktu masuk memberikan perlengkapa dari 0.00.14 sehingga selisih dari
waktu proses mulai ataupun Waktu stasiun untuk atasiun 7 sedanngkan
terakhir memiliki terget sebanyak detik. Karena jalur sudah aman aangker
dapat. adapun
4.5.3 Analisa Perhitungan waktu proses
Waktu proses merupakan waktu yang dibutuhkan suatu
saatstasiun Waktu tunggu antrian dilakukan untuk mengetahui keadaan
aman. Pada perhitungan waktu perakitan. Perhitungan waktu proses
dilakuan dengan menghitung.
Adapun waktu proses peserta menghilang tanpa tujuan. Perhitungan
waktu proses dilakukan dengan cara mengulangi waktu proses selesai pada
tabel, perhitungannya adalah waktu selesaikan stasiun yaitu dengan
mengurangi waktu selesai stasiun - waktu mulai stasiun. Seperti pada
contoh mengurangi waktu selesaoi stasiun kerja dimana waktu selesai
stasiun adalah 0.03.33 - 03.02-20 sehingga waktu prosesnya adalah 0.00.13
detik.
4.5.4 Analisa Perhitungan Delay Tim
Waktu proses merupakan waktu yang menganggur dibutuhkan suatu
saatstasiun Waktu tunggu antrian dilakukan untuk mengetahui keadaan
aman. Pada perhitungan waktu perakitan. Perhitungan waktu proses
dilakuan dengan menghitung.
Adapun waktu proses peserta menghilang tanpa tujuan. Perhitungan
waktu proses dilakukan dengan cara mengulangi waktu proses selesai pada
tabel, perhitungannya adalah waktu selesaikan stasiun yaitu dengan
mengurangi waktu selesai. Seperti pada contoh mengurangi waktu selesaoi
stasiun kerja dimana waktu selesai stasiun adalah 0.06.14- 0.06.33 sehingga
waktu prosesnya adalah 0.00.19 detik.

Anda mungkin juga menyukai