Metode line balencing dipilih dari hasil perhitungan performansi disetiap metode. Adapun perhitungan performansi dengan membandingkan metode line balancing terbaik yang dilihat dari metode nilai efesiensi (LE) tertinggi, dengan Smoothness index (SI) terkecil, Delay Time (DT) terkecil dan %Delay Time (%DT) terkecil. Metode Killbridge Wester (Region Approach) memiliki nilai efisiensi lini sebesar 92,31%, smoothness index 5,27. delay time 31,3 dan %delay time 0,07%. Metode Ranked Position (RPW) memiliki nilai efisiensi lini sebesar 92,31%, smoothness index 31,14. delay time 107,06 dan %delay time 22,26%. Metode Largest Candidate Rule (LCR) memiliki nilai efisiensi lini sebesar 82,05%, smoothness index 24,30. delay time 81,75 dan %delay time 17,94%. Metode Moodie Young (MY) memiliki nilai efisiensi lini sebesar 82,05%, smoothness index 21,95. delay time 31,3 dan %delay time 17,94%. LE nilai tertinggi berada pada metode RA dan RPW yang memiliki nilai sebesar 92,31%, nilai SI paling rendah pada Si 5,27 pada metode RA nilai SI tertinggi berada pada periode sebelumnya. nilai SI paling rendah pada DT ada pada metode RA sebesar 31,13. RPW yang memiliki nilai sebesar 92,31%, nilai SI paling rendah pada Si 5,27 pada metode RA nilai SI tertinggi berada pada periode sebelumnya. 4.5 Analisa Perhtiungan waktu Perhitungan waktu lintasan terrbagi menjadi 4 yaitu perhitungan wakltu tinggal, perhitungan waktu tunggu antrian, 4.5.1 Analisa Perhitungan waktu tunggal Perhitungan waktu tunggal dihitung dengan menghitung selisih waktu mulai proses dengan waktu mulai proses. Pada tabel perhitungan untuk elemn kerja 7 di stasiu 18 waktu proses dimulai dari 0.02.22 dengan waktu mulai perakitan dari 0.00.14 sehingga selisih dari waktu proses mulai ataupun Waktu Tinggal sebear 0.02.08. sedanngkan terakhir memiliki terget sebanyak 18.00 4.5.2 Analisa Perhitungan waktu tunggu antrian Perhitungan waktu tunggu dihitung dengan menghitung selisih waktu mulai perakitandengan waktu mulai proses. Pada tabel perhitungan untuk elemen kerja 7 di stasiun 18 waktu proses dimulai dari 0.03.33 dengan waktu masuk memberikan perlengkapa dari 0.00.14 sehingga selisih dari waktu proses mulai ataupun Waktu stasiun untuk atasiun 7 sedanngkan terakhir memiliki terget sebanyak detik. Karena jalur sudah aman aangker dapat. adapun 4.5.3 Analisa Perhitungan waktu proses Waktu proses merupakan waktu yang dibutuhkan suatu saatstasiun Waktu tunggu antrian dilakukan untuk mengetahui keadaan aman. Pada perhitungan waktu perakitan. Perhitungan waktu proses dilakuan dengan menghitung. Adapun waktu proses peserta menghilang tanpa tujuan. Perhitungan waktu proses dilakukan dengan cara mengulangi waktu proses selesai pada tabel, perhitungannya adalah waktu selesaikan stasiun yaitu dengan mengurangi waktu selesai stasiun - waktu mulai stasiun. Seperti pada contoh mengurangi waktu selesaoi stasiun kerja dimana waktu selesai stasiun adalah 0.03.33 - 03.02-20 sehingga waktu prosesnya adalah 0.00.13 detik. 4.5.4 Analisa Perhitungan Delay Tim Waktu proses merupakan waktu yang menganggur dibutuhkan suatu saatstasiun Waktu tunggu antrian dilakukan untuk mengetahui keadaan aman. Pada perhitungan waktu perakitan. Perhitungan waktu proses dilakuan dengan menghitung. Adapun waktu proses peserta menghilang tanpa tujuan. Perhitungan waktu proses dilakukan dengan cara mengulangi waktu proses selesai pada tabel, perhitungannya adalah waktu selesaikan stasiun yaitu dengan mengurangi waktu selesai. Seperti pada contoh mengurangi waktu selesaoi stasiun kerja dimana waktu selesai stasiun adalah 0.06.14- 0.06.33 sehingga waktu prosesnya adalah 0.00.19 detik.