Anda di halaman 1dari 10

JURNAL NOMOSLECA

Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

STRATEGI KOMUNIKASI PERSUASIF


DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Nisful Laily Zain


Kepala SMK PGRI 1 Pasuruan
anislailyzain2@gmail.com

Abstrack

This research was conducted to find out what kind of personal communication strategy of
teachers to improve student learning motivation in SMK JAWARA PGRI 1 Pasuruan. This
research method using single case study with qualitative descriptive approach. This research
is done by using object observation and interview to various informants that are directly
related. From the research, it was found that personal communication done by the teacher to
students and guardians, parents have a significant role in improving students' learning
motivation. Personal communication approaches to students and parents need more
seriousness and diligence than for teachers, because it takes up more energy, time, energy
and also the cost necessary to communicate personally.

Keywords: Personal communication, motivation, seriousness.

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seperti apa strategi komunikasi personal para guru
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK JAWARA PGRI 1 Pasuruan. Metode
penelitian ini menggunakan studi kasus tunggal (single case study) dengan pendekatan
kualitatif deskriptif. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan observasi objek dan
wawancara kepada berbagai informan yang terkait secara langsung. Dari penelitian yang
dilakukan diperoleh hasil bahwa, komunikasi personal yang dilakukan oleh guru kepada siswa
maupun wali siswa, orang tua siswa memiliki peran signifikan dalam meningkatkan motivasi
belajar siswa. Pendekatan komunikasi personal terhadap siswa dan orang tua siswa perlu
keseriusan dan ketekunan dari pada guru, sebab menyita lebih banyak energi, waktu, tenaga
dan juga biaya yang diperlukan untuk menjalin komunikasi secara personal.

Kata Kunci: Komunikasi personal, motivasi, keseriusan.

595
Nisful Laily Zain

PENDAHULUAN lingkungan belajar, akan terkikis dengan


sendirinya.
Dalam proses pendidikan, belajar Secara rinci dapat dijelaskan hal hal
merupakan kegiatan yang paling utama. yang menyebabkan siswa mengalami
Artinya berhasil atau tidaknya pencapaian kesulitan dan masalah dalam belaja. Hal ini
tujuan pendidikan ditentukan oleh proses diperkuat dari hasil penelitian yang
belajar dan pembelajaran siswa di sekolah dilakukan oleh Inayah, dkk (2013) seperti
tersebut. Sedangkan keberhasilan belajar tidak adanya motivasi untuk belajar,
seseorang dipengaruhi oleh banyak faktor mereka tidak bersemangat dan tidak mau
di antaranya adalah motivasi siswa tersebut untuk datang kesekolah, tidak bergerak
dalam belajar. Kenyataan di lapangan, aktif dan bermalas-malasan dalam kelas,
banyak dijumpai siswa belajar karena antara lain adalah: a) faktor psikologis
terpaksa menuruti kemauan orang tua atau seperti intelegensi, bakat, minat,
karena merasa memiliki kewajiban untuk kematangan dan motivasi. Motivasi murid
belajar, atau juga karena malu jika tidak dalam proses belajar hendaknya
belajar atau mengenyam pendidikan. diperhatikan guru, sebab motivasi erat
Kondisi belajar yang demikian bukan sekali hubungannya dengan tujuan belajar,
karena kebutuhan, sehingga kegiatan bila murid tidak mempunyai motivasi
belajar tidak dilakukan dengan sepenuh dalam belajar tentu prestasi belajar akan
hati, atau sekedarnya saja, asal dikerjakan. menurun, b) faktor yang bersumber dari
Hal ini berdampak pada hasil yang lingkungan sekolah dapat menimbulkan
diperoleh menjadi tidak maksimal. kesulitan belajar yaitu kurikulum, metode
Padahal, motivasi memegang belajar, hubungan guru dengan guru,
peranan yang penting dalam proses belajar. hubungan murid dengan guru, hubungan
Apabila guru dan orang tua dapat murid dengan murid serta sarana
memberikan motivasi yang baik pada prasarana. Metode mengajar guru yang
siswa dan anaknya, maka dalam diri siswa tidak tepat digunakan dalam pembelajaran
atau anak akan timbul dorongan dan hasrat mampu menurunkan motivasi belajar
untuk belajar lebih baik. Memberikan siswa. c) faktor yang bersumber dari
motivasi yang baik dan sesuai, maka anak lingkungan keluarga yaitu ekonomi
dapat menyadari akan manfaat dan tujuan keluarga, hubungan sesama keluarga,
yang hendak dicapai dengan belajar. tuntutan orang tua, pendidikan orang tua,
Motivasi yang tepat dan berhasil akan dan lain-lain. d) Faktor lingkungan
memacu dan memicu siswa untuk lebih masyarakat dapat menimbulkan
giat lagi dalam belajar. menurunnya motivasi belajar seperti media
Motivasi yang muncul dalam diri elektronika, ponsel, buku-buku pornografi
setiap siswa akan meminimalisasi dan lain lain.
kelemahan dan rasa bosan atau suasana Fenomena yang terjadi akhir akhir
yang tidak nyaman, dalam belajar. ini di kalangan pelajar sangat
Sehingga, mungkin saja siswa yang karena memprihatinkan. Seiring dengan pesatnya
siswa kurang motivasi baik dari dalam diri perkembangan kemajuan teknologi dan
sendiri maupun dari luar dirinya yakni ilmu pengetahuan selain membawa
kondisi keluarga, orang tua maupun dampak positif bagi mereka ternyata juga
menimbulkan dampak negatif. Canggihnya

596
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

alat-alat komunikasi menyuguhkan motivasi siswa terhadap apa yang


tawaran tawaran yang mengiurkan bagi dipelajari. Siswa yang termotivasi dalam
anak anak seusia mereka. Kenakalan belajar menunjukkan minat kegairahan dan
remaja yang makin meningkat menjadikan ketekunan dalam belajar tanpa tergantung
orang tua, pihak sekolah, masyarakat banyak pada guru.
semakin kuatir. Kasus-kasus pelecehan Berbagai upaya guru dalam
seksual, video porno, bolos sekolah dan memotivasi siswa dapat dilakukan, salah
gengster makin marak terjadi. satunya adalah pendekatan personal/
Jika dilihat lebih jauh dan pendekatan pribadi (personal approach).
mencermati sebenarnya siswa bermasalah Pendekatan personal merupakan
di sekolah adalah rangkaian dari mata pendekatan langsung yang dilakukan oleh
rantai permasalahan-permasalahan yang guru terhadap anak didiknya untuk
mereka hadapi di rumah. Sekolah sebagai memecahkan masalahnya, diberikan
tempat kedua adanya interaksi dan perhatian khusus dibandingkan dengan
aktivitas yang melibatkan remaja usia siswa yang lain. Dalam hal ini guru atau
sebaya. Secara Psikologis kepribadian pendidik dituntut yang namanya
mereka masih labil. Kondisi demikian “kesabaran” dan juga menyita waktu yang
menyebabkan anak akan mengalami cukup banyak, diperlukan komunikasi
kesulitan dalam proses pembelajaran yang yang intens dalam bentuk pendampingan
menimbulkan dampak bagi dirinya dan pendampingan. Dengan pendekatan secara
sekolah tersebut, untuk itu seorang guru personal kepada siswa ini diharapkan dapat
harus mengetahui dan membantunya untuk digunakan untuk mengatasi “siswa
lebih mendorong atau memotivasi. bermasalah” di sekolah.
Menurut pendapat Makmum dan Pendekatan personal pada siswa
Surya (Riduan, 2009: 20) guru sebagai dapat dilakukan oleh guru kelas, guru mata
motivator bagi siswanya harus mampu pelajaran maupun guru bimbingan
untuk (1) meningkatkan dan memeberikan konseling. Masing masing guru dituntut
dorongan siswa untuk belajar (2) untuk memiliki kemampuan dan keahlian
menjelaskan secara kongkrit kepada siswa untuk membimbing siswa yang bermasalah
apa yang dapat dilakukan pada akhir dengan caranya masing masing.
pelajaran (3) memberikan ganjaran untuk Pendekatan personal adalah salah
prestasi yang dicapai dikemudian hari (4) satu cara yang efektif yang dapat
membuat regulasi (aturan) perilaku siswa. digunakan untuk membantu para siswa
Dalam kegiatan belajar-mengajar, motivasi dalam menghadapi permasalahannya.
sangat diperlukan. Hasil belajar siswa akan Untuk mengetahui lebih jauh bagaimana
menjadi optimal bila ada motivasi. Hal ini peran personal approach dalam
sejalan dengan pendapat Halwey yang meningkatkan motivasi belajar siswa,
mengatakan bahwa para siswa yang strategi personal approach seperti apa
memiliki motivasi tinggi, belajarnya lebih yang bisa meningkatkan motivasi belajar
baik dibandingkan dengan para siswa yang siswa dan apa hambatan dan tantangan
motivasinya rendah. dalam menerapkan personal approach
Motivasi merupakan jantungnya maka penulis melakukan sebuah penelitian
proses belajar, maka tugas guru yang di SMK PGRI 1 Pasuruan.
utama adalah bagaimana membangun

597
Nisful Laily Zain

TINJAUAN PUSTAKA dari orang yang diajak berkomunikasi


secara persuasif. Motivasi (motivation)
Strategi Komunikasi Persuasif diartikan sebagai kekuatan dorongan,
kebutuhan semangat, tekanan atau
Ada beragam definisi komunikasi
mekanisme psikologis yang mendorong
persuasif yang dikemukakan oleh para ahli.
seseorang atau sekelompok orang untuk
Menurut Kamus Ilmu Komunikasi (dalam
mencapai apa yang dikehendakinya
Rakhmat, 2008: 14), komunikasi persuasif
(Danim, 2004: 2).
diartikan sebagai suatu proses untuk
Dalam melakukan pendekatan
mempengaruhi pendapat, sikap dan
komunikasi personal menurut Djamarah
tindakan orang dengan menggunakan
(2005, 165) guru harus melakukan
manipulasi psikologis sehingga orang
beberapa hal diantaranya adalah:
tersebut bertindak seperti atas
a. Mendengarkan secara simpati dan
kehendaknya sendiri. Selain itu,
menanggapi secara positif pikiran
komunikasi persuasif juga diartikan
anak didik dan membuat hubungan
sebagai komunikasi yang dilakukan
saling percaya
sebagai ajakan atau bujukan agar mau
b. Membantu anak didik dengan
bertindak sesuai dengan keinginan
pendekatan verbal dan pendekatan
komunikator (Barata, 2003:70).
non verbal
Menurut Devito, usaha melakukan
c. Membantu anak didik tanpa harus
persuasi ini memusatkan perhatian pada
mendominasi atau mengambil alih
upaya mengubah atau memperkuat sikap
tugas
atau kepercayaan khalayak atau pada
d. Menerima perasaan anak didik
upaya mengajak mereka bertindak dengan
sebagaimana adanya atau menerima
cara tertentu. Persuasi juga dipahami
perbedaannya dengan penuh
sebagai usaha merubah sikap melalui
perhatian
penggunaan pesan dan berfokus pada
e. Menangani anak didik dengan rasa
karakteristik komunikator dan pendengar
aman, penuh pengertian, dan
(Devito, 2011: 499).
mungkin memberikan beberapa
Dalam Suranto (2011), komunikasi
alternatif pemecahan
persuasif menggunakan teori yang
dicetuskan oleh Wilbur Schramm 1950-an
the bullet theory of communication atau
teori peluru. Ia disebut pula dengan Motivasi Belajar Siswa
hypodermic-needle theory atau teori jarum
hipodermik. Kadang-kadang disebut pula Leavitt (1992), motivasi belajar
transmission belt theory atau teori lajur diartikan sebagai keseluruhan daya
transmisi. Dalam teori ini dibahas penggerak baik dalam diri maupun dari
mengenai pengaruh pesan yang disalurkan luar siswa (dengan tidak menciptakan
melalui media massa dan mengatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
bahwa media massa itu ampuh untuk kondisi kondisi tertentu) yang menjamin
mengubah perilaku massa. kelangsungan dan memberikan arah pada
Komunikasi persuasif memiliki kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
sasaran yang berkorelasi dengan motivasi dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat

598
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

tercapai. Motivasi ekstrinsik bersumber mengalami kelemahan kelemahan


atau kemunculan dari luar diri setiap orang. yang dialami oleh individu.
Motivasi intrinsik mempunyai arti seperti Pembimbing memfokuskan tujuannya
bunyinya, yaitu memotivasi dari dalam diri pada kelemahan kelemahan individu
seseorang, seseorang melakukan sesuatu dan selanjutnya berupaya untuk
karena ingin melakukannya. Motivasi memperbaikinya.
ekstrinsik berasal dari luar diri orang 3. Pendekatan preventif. Pendekatan
tertentu. preventif merupakan pendekatan yang
Hurlock menuliskan berbagai diarahkan pada masalah umum
perubahan sikap dan perilaku sebagai individu, mencegah jangan sampai
akibat dari perubahan yang terjadi pada masalah tersebut menimpa individu.
masa puber. Sikap dan perilaku yang Guru memberikan upaya seperti
dimaksudkan adalah; ingin menyendiri, informasi dan ketrampilan untuk
bosan, inkoordinasi, antagonism social, mencegahnya.
emosi yang meninggi, dan hilangnya 4. Pendekatan Perkembangan.
kepercayaan diri (1980: 192). Pendekatan perkembangan
Dalam Sardiman (2007) interaksi menekankan kepada pengembangan
kegiatan belajar-mengajar berdasarkan potensi dan kekuatan yang ada pada
motivasi siswa menunjukkan minat, pengembangan potensi dan kekuatan
inisiatif dan aktif dalam kegiatan belajar. yang ada pada individu secara optimal.
Sehingga akan terbentuk komunikasi Setiap individu memiliki potensi dan
timbal-balik antara guru dan siswa. kekuatan tertentu melalui penerapan
Dengan demikian, akan diperoleh hasil berbagai bimbingan potensi, kemudian
yang lebih baik bagi siswa yaitu tidak kekuatan kekuatan tersebut
sekedar ilmu pengetahuan tapi juga nilai- dikembangkan. Layanan bimbingan
nilai yang bisa membentuk perkembangan ini diberikan kepada setiap individu
pribadi siswa seutuhnya. bukan hanya yang memiliki masalah.
Menurut Nurihsan (2006)
pendekatan yang dilakukan kepada siswa
dalam menangulangi permasalahan antara METODE PENELITIAN
lain:
Penelitian ini menggunakan metode
1. Pendekatan Krisis. Pendekatan krisis
studi kasus, karena penelitian ini bertujuan
disebut juga pendekatan kuratif
untuk mengamati bagaimana strategi
merupakan upaya bimbingan yang
komunikasi personal yang dilakukan oleh
diarahkan kepada individu yang
para guru di SMK PGRI 1 Pasuruan, dapat
mengalami krisis atau masalah.
meningkat motivasi belajar siswa.
Pendekatan ini bertujuan mengatasi
Penelitian ini menyediakan gambaran yang
krisis atau masalah masalah yang
cukup lengkap mengenai apa yang terjadi
dialami individu, selanjutnya mereka
pada saat penelitian dilakukan.
memberikan bantuan sesuai dengan
Sementara itu, desain penelitian
masalah yang dirasakan oleh siswa.
(research design) yang dipilih dalam
2. Pendekatan Remedial. Pendekatan
penelitian ini adalah single-case study
remedial merupakan pendekatan yang
dengan pendekatan kualitatif deskriptif.
diarahkan kepada individu yang

599
Nisful Laily Zain

Penelitian ini dilakukan melalui Komunikasi interpersonal akan


pengamatan langsung (observasi) terhadap lebih efektif jika menggunakan komunikasi
objek pada saat penelitian dilakukan persuasif. Sebab, seorang persuader
dengan menggunakan observasi dan tertarik pada sikap dalam rangka
wawancara kepada pihak yang terlibat, kepentingannya untuk memprediksi secara
baik dari siswa guru, maupun orang tua persuasi, berdasarkan pengetahuan tentang
yang terkait langsung dengan kegiatan variabel yang mengantarai antara dampak
belajar. pesan, dan respon persuade terhadap pesan
Mulyana (2011) pengumpulan data yang disampaikan.
dilakukan dengan cara observasi langsung Berdasarkan beberapa pendapat
oleh peneliti dan pengumpulan data juga tersebut, dapat ditemukan bahwa
melalui informan. Observasi dilakukan komunikasi persuasif merupakan suatu
untuk melihat aktivitas dan kehidupan para proses di mana seseorang komunikator
siswa dan guru. Selain itu, peneliti juga menyampaikan rangsangan verbal untuk
melakukan wawancara langsung dengan mempengaruhi, mengubah pandangan,
informan kunci yang terdiri dari guru, sikap dan perilaku orang lain/kelompok
siswa dan orang tua. orang (komunikan) dengan cara
Bungin (2007) data yang diperoleh membujuk. Dengan komunikasi persuasif
kemudian disusun dengan menggunakan orang akan melakukan apa yang
teknik pengolahan data, mereduksi data, dikehendaki komunikatornya, dan seolah-
menyajikan data yang sudah diperoleh, dan olah komunikan melakukan pesan
menarik kesimpulan. komunikasi atas kehendaknya sendiri.
Peran komunikasi persuasif akan
HASIL PENELITIAN DAN terlihat dan akan mampu mewujudkan
PEMBAHASAN tujuan dari komunikasi, dalam hal ini
untuk memberikan persepsi dan
Komunikasi interpersonal atau
pemahaman tentang materi pembelajaran
komunikasi antar pribadi adalah sebuah
kepada siswa. Selain itu, komunikasi
proses interaksi antara dua orang yang
persuasif dapat menunjang kelancaran
dilakukan secara tatap muka (face to face)
dalam pelaksanaan proses pembelajaran,
atau melalui media. Karena itu, dengan
yaitu mampu memunculkan motivasi
kata lain, sebuah dialog atau percakapan
belajar siswa. Sifat komunikasi persuasif
yang terjadi antara dua orang bersifat
yang membujuk dapat meyakinkan
personal, langsung, dan akrab. Komunikasi
siswa, bahwa pembelajaran atau materi
interpersonal atau komunikasi antar pribadi
yang disampaikan sangat penting untuk
yang terjadi sebagian besar bergantung
dipahami. Sehingga siswa dengan
pada hubungan antara dua individu,
sendirinya akan termotivasi untuk
kesetaraan status, lingkungan sosial budaya
mempelajari materi yang diajarkan.
di mana komunikasi terjadi, dan lain
Dengan komunikasi persuasif,
sebagainya. Komunikasi interpersonal atau
guru mampu mengajak siswa untuk
komunikasi antar pribadi yang
berinteraksi dengan baik tanpa ada
menggunakan media dalam proses
pemaksaan. Sehingga motivasi belajar
pertukaran pesan biasanya disebut dengan
akan muncul dari dalam diri siswa.
komunikasi interpersonal bermedia.
Sehingga dapat disebutkan bawah,

600
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

Motivasi dilihat dari sumbernya terdiri dari dihargai dan menghargai orang lain,
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motovasi kebutuhan rasa aman, dan juga sebagai
intrinsik yang bersumber atau mahkluk sosial, anak mempunyai
kemunculannya dari diri setiap orang. kebutuhan untuk menyesuaikan dengan
Untuk meningkatkan motivasi lingkungan baik dengan temannya ataupun
belajar siswa peran guru sangatlah penting. dengan guru dan orangtuanya.
Keberadaan guru yang memiliki waktu Pendekatan yang dilakukan oleh
cukup lama dengan siswa sangat guru secara personal/ pribadi mampu
memungkinkan guru untuk mengetahui mengatasi perasaan perasaan negatif yang
permasalahan permasalahan motivasi sering muncul tak terduga dibenak siswa.
belajar siswa. Strategi yang dilakukan oleh Dengan pendekatan ini siswa merasa
guru untuk meningkatkan motivasi belajar memiliki teman dan orang yang dapat
siswa dengan melakukan pendekatan dipercaya untuk membantunya dalam
secara personal. Dalam sebuah menghadapi masalah. Biasanya siswa lebih
pembelajaran yang baik guru berperan terbuka menceritakan permasalahan yang
sebagai pembimbing dan fasilitator. Dalam dihadapi, mau mendengarkan saran,
peranannnya sebagai pembimbing, guru menerima kenyataan dan berbuat lebih
berusaha menghidupkan dan memberikan baik karena mampu mengatasi
motivasi agar terjadi proses interaksi yang perasaannya.
kondusif. Dari penelitian yang dilakukan
Ada beberapa pendekatan yang diperoleh data bahwa permasalahan siswa
dapat dilakukan oleh guru terhadap siswa yang terjadi di SMK PGRI 1 Pasuruan
nya yang bermasalah, dalam hal ini peneliti begitu kompleks di antaranya data paling
menfokuskan pada pendekatan personal/ banyak adalah pelanggaran kedisiplinan
pribadi pada siswa, yang berada di SMK terutama pada absen siswa dan
PGRI 1 Pasuruan. Baik pendekatan kepada keterlambatan. Angka ketidakhadiran
siswa secara langsung, maupun pendekatan siswa di sekolah dan siswa yang terlambat
dan komunikasi dengan orangtua siswa. cukup tinggi. Selebihnya pelanggaran
Kedua pendekatan dilakukan dengan kedisiplinan tidak mengikuti pelajaran
frekuensi dan pola yang beragam. pada mata pelajaran tertentu, terlambat
Pendekatan personal adalah masuk kelas, jajan dikantin di luar jam
pendekatan yang dilakukan oleh guru istirahat/ jam olahraga, merokok, tidak
terhadap siswa yang bertujuan untuk memakai seragam sesuai dengan jadwal
membimbing dan membantu siswa secara yang sudah ditentukan.
individual. Pendekatan personal adalah Permasalahan siswa yang juga
suatu pendekatan yang melayani perbedaan kerap kali muncul pada saat kegiatan
perbedaan perorangan siswa sedemikian belajar di kelas, antara lain, siswa tidak
rupa sehingga dengan penerapan memperhatikan guru pada saat
pendekatan personal memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar-mengajar
berkembangnya potensi potensi masing- (KBM), tidur pada saat kegiatan belajar,
masing siswa secara optimal. Sebagai mengaktifkan ponsel tidak tepat waktu,
individu anak mempunyai kebutuhan dasar membuat gaduh dan kegiatan kegiatan lain
baik fisik maupun kebutuhan anak untuk yang bersifat menganggu berlangsungnya
diakui sebagai pribadi, kebutuhan untuk kegiatan belajar di kelas.

601
Nisful Laily Zain

Siswa di sekolah menengah berada pemanggilan siswa kembali untuk diajak


pada fase remaja. Pada fase ini individu berkomunikasi, setelah pemangilan kedua
mengalami perubahan yang besar yang di guru akan melakukan pengamatan pada
mulai sejak datangnya fase masa puber. siswa dalam jangka waktu dua minggu.
Untuk menangani berbagai Jika dalam waktu dua minggu tidak terjadi
permasalahan siswa yang muncul di SMK perubahan sikap dan perilaku siswa maka
PGRI 1 Pasuruan seperti yang guru akan melakukan pemanggilan kepada
dikemukakan di atas, ada beberapa orang tua atau siswa.
beberapa pendekatan personal yang Tetapi pada kasus-kasus tertentu
dilakukan oleh guru, baik oleh guru wali, yang sifatnya sangat prinsip seperti absen
guru bimbingan konseling (BK) maupun siswa, maka guru hanya melakukan
guru mata pelajaran. Komunikasi juga pembinaan satu kali saja dengan siswa jika
dilakukan tidak sama setiap siswa, siswa mengulang maka guru akan langsung
beragam antara satu siswa dengan siswa melakukan komunikasi dengan orang tua
yang lain, tergantung tingkat kebutuhan. dengan mengundang orang tua datang ke
Pendekatan kepada siswa yang sekolah. Komunikasi dengan orang tua
bermasalah dilakukan dalam bentuk akan juga terus berlanjut baik melalui tatap
pendekatan personal di mana guru yang muka atau komunikasi dengan
mendapati siswa bermasalah akan mengunakan telepun atau pesan pendek
melakukan pendekatan secara individu lewat ponsel.
atau pribadi, guru memanggil siswa untuk Jika komunikasi dengan orang tua
berkomunikasi empat mata. Penanganan sulit dilaksanakan maka, guru akan
siswa yang bermasalah dilakukan dalam melakukan kunjungan kepada orang tua
waktu yang tidak ditentukan baik di dalam (home visit) beberapa orang tua terkadang
kelas atau pun di luar kelas, kebanyakan kurang respon terhadap upaya sekolah
guru melakukan pertemuan dengan siswa untuk menangani masalah siswa, dengan
di ruang konseling. Dengan durasi waktu alasan kesibukan sehingga tidak bisa
yang juga sangat bervariasi antara 15 menit meluangkan waktu datang ke sekolah,
sampai dengan 30 menit. maka guru akan datang berkunjung ke
Dari data yang diperoleh melalui rumah siswa. Dengan kedatangan guru
guru bahwa sekolah telah memiliki aturan bertemu langsung dengan orang tua di
terkait dengan prosedur penanganan rumah, maka akan semakin banyak data
permasalahan siswa, mulai dari yang diketahui oleh guru terkait dengan
penanganan langsung kepada siswa dengan masalah siswa, tidak hanya informasi yang
pemangilan siswa maksimal dua kali, jika diperoleh dari siswa atau orang tua saja,
tidak ada perubahan maka akan lakukan tetapi guru dapat melihat langsung kondisi
pemangilan orang tua. Dari setiap anak keluarga baik dari keluarga, lingkungan
yang memiliki permasalahan dan tempat tinggal, ekonomi, sosial atau hal
dilakukan penanganan maka guru akan lain yang mungkin menjadi salah satu
terus melakukan pengamatan pada sebab dari munculnya permasalahan siswa.
perubahan sikap dan perilaku, apakah Permasalahan siswa yang ditangani
terjadi perubahan atau tidak. Jika dalam secara intens membawa dampak yang
waktu 1 minggu siswa tidak terlihat signifikan terkait dengan perubahan
perubahan maka guru akan melakukan motivasi belajar siswa, siswa yang

602
JURNAL NOMOSLECA
Volume 3, Nomor 2, Oktober 2017

mendapatkan penanganan secara dini akan Dengan pendekatan personal guru


lebih muda untuk diperbaiki. Beberapa dapat membantu siswa dengan cara yang
informasi diperoleh dari siswa yang tepat dan paling efektif agar siswa yang
bermasalah, mereka merasa senang karena bermasalah dapat terselamatkan. Kasus
mendapatkan perhatian dari guru guru. kasus yang bervariatif dapat diminimalkan,
Dengan adanya pendekatan yang dilakukan setidaknya mampu dikendalikan sehingga
oleh guru yang bermasalah terkait dengan tdak menyebar atau menular pada siswa
turunnya motivasi mereka untuk belajar yang lainnya.
merasa mendapat tempat untuk
mencurahkan segala permasalahan yang Saran
dirasakan, mereka tidak segan untuk
1. Komunikasi personal dalam
berbicara kepada guru terkait dengan
praktiknya tidak gampang, butuh
masalah yang dirasakan dikeluargannya
pengorban lebih dari para guru, sebab
yang menjadikan mereka malas untuk
memerlukan waktu tenaga dan pikiran
datang ke sekolah, kenapa mereka
yang ekstra. Sehingga membutuhkan
terlambat dan lain sebagainya. Tidak
perhatian lebih untuk dapat
jarang pula permasalahan itu muncul dari
melaksanakannya sehingga hal ini
dalam sekolah sendiri, misalnya mereka
perlu ditanggapi secara serius.
tidak menyenangi pelajaran yang ada di
2. Kemampuan guru dalam melakukan
kelas, mereka tidak suka dengan guru yang
komunikasi interpersonal terhadap
mengajar karena dianggap tidak menarik
siswa menjadi perhatian utama untuk
atau juga karena sebab teman yang tidak
meningkatkanmotivasi siswa.
menyenangkan buat mereka.
DAFTAR PUSTAKA
PENUTUP
Barata, Atep Adya. 2003. Dasar- Dasar
Simpulan
Pelayanan Prima. Jakarta : Elex
Guru di SMK PGRI 1 Pasuruan Media.
menggunakan pendekatan komunikasi Bungin, Burhan. 2007. Penelitian
personal kepada siswa dan orang tua dalam Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi,
menyelesaikan persoalan motivasi belajar Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial
para siswa. Pendekatan komunikasi Lainnya. Jakarta: Kencana.
personal memiliki nilai efektif untuk Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi
meningkatkan motivasi belajar siswa. Kepemimpinan dan Efektifitas
Komunikasi personal dilakukan Kelompok. Jakarta: Rineka Cipta.
secara cara yang bertahap dan berkali, Devito, Joseph. 2010. Komunikasi
tidak hanya satu kali, dan tidak satu arah. Antarmanusia, Edisi Kelima. Jakarta:
Mulai dari komunikasi personal dengan Karisma Publishing Group
siswa dalam hitungan satu, dua, hingga Djamarah, Syaiful Bahri. 2005. Guru dan
tiga kali. Jika masih belum mampu Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif:
meningkatkan motivasi, maka komunikasi Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis.
personal akan dilakukan kepada orangtua Jakarta: Rineka Cipta.
siswa. Hurlock, Elizabeth B. 1980. Psikologi
Perkembangan: Suatu Pendekatan.

603
Nisful Laily Zain

Sepanjang Rentang Kehidupan.


Jakarta : Gramedia.

Inayah, Ridaul., dkk. 2013. Pengaruh


Kompetisi Guru, Motivasi Belajar
Siswa, Dan Fasilitas Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Mata
Pelajaran Ekonomi Pada Siswa Kelas
XI IPS SMK Lasem Jawa Tengah.
Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol.
01 No. 1 Tahun 2013.

Leavitt, Harold J. 1992. Psikologi


Manajemen. Jakarta: Erlangga.
Mulyana, Deddy. 2011. Metode Penelitian
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Nurihsan. 2006. Bimbingan dan Konseling
Dalam Berbagai Latar Kehidupan.
Bandung: PT Refika Aditama.
Rakhmad, Jalaluddin. 2011. Psikologi
Komunikasi. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Riduan. 2011. Belajar Mudah Penelitian
Untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung: Alfabeta
Sardiman. 2007. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali
Pers.

604

Anda mungkin juga menyukai