Disusun oleh :
Mega SeptiaPutri (K1518045)
1
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Lokasi
Bendung lodoyo berada pada urutan ke empat dalam cascade aliran sungai
brantas,setelah Bendungan Sengguruh, Bendungan Sutami dan Bendungan
Wlingi. Dimanainflow airnya di dapat dari outflow PLTA Wlingi dan Kali
Putih.
2
Gambar 1.3Tampak Samping Bendung Lodoyo
1.2 Sejarah
3
Lohor (1977), Lengkong Baru (1973), Lodoyo (1983), Wadaslintang dan
Wonorejo.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Gambarb 2.1Bendung Tetap
6
c. Bendung Gerak, yang berupa bendung karet
Ada banyak kelebihan bendung karet dibanding pintu air, antara lain
bentangnya jauh lebih lebar dan operasinya dilakukan secara otomatis,
tanpa menjaga dan mengoperasikan pintu secara terus menerus, baik
pada aliran tinggi maupun aliran rendah. Namun dengan kondisi sungai
yang banyak mengandung sedimen kasar atau sampa padat, bendung
karet tidak dianjurkan karena akan cepat robek.
Isi bendung karet bisa udara bisa juga diisi air, namun pengisian udara
lebih mudah karena tidak diperlukan tampungan air untuk mengisi
bendung karet.
7
tubuh bendung ini dibuat dengan melintangi sungai. Bagian-bagian dari
tubuh bendung yaitu ambang dasar, mercu bendung, serta peredam energi.
2. Pintu Air
Pintu air adalah struktur bendung yang memiliki kegunaan untuk
mengatur aliran air yang keluar dari saluran, baik membuka maupun
menutup aliran air. Pintu air terdiri atas daun pintu, rangka pengatur arah
gerakan, angker, dan hoist. Daun pintu berfungsi untuk menahan tekanan
air. Rangka pengatur gerakan berperan untuk menjaga supaya gerakan
daun pintu sesuai perencanaan. Sedangkan angker berguna untuk
menopang rangka pengatur arah gerakan sehingga dapat memindahkan
muatan dari pitu air ke dalam konstruksi beton. Dan hoist memiliki fungsi
untuk menggerakkan daun pintu supaya bisa dibuka-tutup dengan mudah.
3. Pintu Pengambilan
Bagian dari bendung yang berperan dalam mengelola jumlah debit
air yang masuk ke saluran dan mencegah benda-benda padat masuk ke
saluran disebut pintu pengambilan. Struktur ini bisa dibuat sebanyak 1-2
buah di samping kanan dan kiri pintu utama. Perlu diperhatikan, jika pintu
pengambilan yang dibuat 2 buah, maka dibutuhkan pula pendirian
bangunan penguras sebanyak 2 buah untuk mendukungnya. Pilihan lain
yakni membangun gorong-gorong pada tubuh bendung sebagai area
pengambilan sehingga pembuatan bangunan pengambilan cukup sebuah.
4. Kolam Peredam Energi
Kolam peredam energi diciptakan untuk menurunkan kekuatan
aliran air pada palung dan sodetan yang notabene masih memiliki
kecepatan yang cukup deras. Dengan membangun struktur bendung ini,
maka potensi gerusan setempat dapat diminimalisir. Bentuk hidrolis dari
kolam peredam energi merupakan perpaduan antara penampang miring,
penampang lengkung, dan penampang lurus.
5. Pintu Penguras
8
Pintu penguras merupakan struktur yang berguna untuk menguras
bahan-bahan endapan yang terletak di bagian udik pintu tersebut. Pintu ini
berada di antara dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengan
pilar atau pilar dengan pilar. Biasanya pintu penguras dibuat di sebelah
kanan atau kiri bendung tergantung pada letak pintu pengambilan. Jika
posisi pintu pengambilan berada di sebelah kanan, maka pembangunan
pintu penguras pun dilakukan pada sisi kanan. Demikian juga sebaliknya.
9
Bendung Lodoyo merupakan waduk harian dengan bendungan pintu
(barrage gate)dengan tinggi 14 m dan luas daerah tangkapan 3.017 km 2
dengan kapasitas reservoir pada saat awal 5,8 juta m3 dan 1996 sudah
berkurang menjadi + 2.73 jutam3.PLTA Lodoyo existing menghasilkan
energi rata-rata tahunan sebesar 38 GWh yang penyalurannya
diinterkoneksikan ke Gardu Induk Wlingi melalui SUTM 20 Kv dan atau
penyulang ke arah Blitar langsung ke jaringan distribusi yang
beroperasisecara komersial sejak tahun 1983. Dengan Luas daerah aliran
sungai ± 13.017 km2, Curah hujan rata-ratatahunan yang tercatat adalah
1.653 mm.
2.6 Spesifikasi
10
Berikut adalah beberapa spesifikasi yang dimiliki Bendung Lodoyo :
11
BAB III
KESIMPULAN
12
13
DAFTAR PUSTAKA
10