Anda di halaman 1dari 3

Script VO / Video

1
Shalom selamat pagi bapak ibu sekalian, selamat merayakan hari kebangkitan Tuhan Yesus,
selamat merayakan hari Paskah. Firman Tuhan hari ini terambil dari Galatia 3:13-14
3:13 Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena
kita, sebab ada tertulis: "Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!" 3:14 Yesus
Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-
bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu.
Kita sangat mengucap syukur ketika kita tahu Kristus adalah Allah yang rela mati untuk kita,
sehingga kita yang seharusnya mati di atas kayu salib boleh diselamatkan, bahkan dikatakan
di sini Dia rela menjadi kutuk demi kita. Kita sungguh bersukacita di dalam Dia, bahwa dia
yang adalah Allah sungguh mengasihi kita, bahkan kasih terbesarnya ditunjukkan di atas
kayu salib demi kita. Mari kita mengucap syukur, mari kita mau mengerti bagaimana
anugerah yang luar biasa yang tidak layak itu. Sehingga kita mengerti juga keberdosaan kita,
kita mau hidup seturut dengan kehendak Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.
2
Saudara-saudara apa yang terlintas di pikiran saudara ketika menonton khotbah tadi?
Khotbahnya seperti tidak ada rasa bukan? Sangat flat, sangat monoton tidak ada intonasi,
tidak ada mimik. Khotbah seperti itu tidak bisa disebut khotbah yang baik.
“Pengkhotbah yang baik adalah pengkhotbah yang bisa menyampaikan khotbahnya secara efektif.”

Ngomomg-ngomong soal khotbah yang efektif, di dalam khotbah yang efektif perlu adanya teknik-
teknik dalam menyampaikan khotbah.

Salah satunya adalah Pathos. Apa itu Pathos? (ini di cut)

Saudara berkhotbah sama dengan berkomunikasi. Supaya komunikasi bisa berjalan dengan baik dan
pesan yang disampaikan bisa tersampaikan maka perlu adanya unsur Pathos di dalamnya. Apa itu
Pathos? Mengapa Pathos itu penting dalam berkhotbah? Apa yang berpotensi hilang dari sebuah
khotbah jika disampaikan tanpa Pathos? dan Apa itu nature dari Pathos?

Pathos secara sederhana disebut dengan perasaan atau emosi dengan adanya Pathos memunculkan
dorongan kepada pendengar untuk boleh menerima atau menolak pengajaran yang disampaikan
oleh pengkhotbah

Ketika pengkhotbah menyampaikan khotbahnya dengan unsur Pathos, ada unsur Pathos di
dalamnya. Khotbah itu bisa dirasakan oleh Jemaat lebih real, mereka bisa lebih merasakan khotbah
itu ketika ada unsur emosi di dalamnya. Eits tapi ini juga bukan penipuan jemaat ya saudara-
saudara, supaya jemaat nangis atau supaya Jemaat sedih. Bukan saudara-saudara, ini sebagai unsur
agar jemaat lebih bisa merasakan khotbah yang disampaikan, bisa lebih berdampak atau powerfull
kepada para pendengar yang mendengarkan ketika pengkhotbah menyampaikan khotbahnya
dengan unsur Pathos ada unsur pathos di dalamnya.

Sebagai seorang pengkhotbah Bagaimana caranya kita memunculkan Pathos dalam khotbah kita?
Nah berikut adalah langkah-langkahnya, jadi yang
Pertama kita harus mencari mood dari bacaan yang akan kita bawakan. Dari bagian yang akan kita
bawakan setiap kisah di dalam alkitab mempunyai emosi dan ide-ide tersendiri. Kita harus mencari
tahu dan kita harus juga ikut merasakannya, pertanyaan-pertanyaan yang dapat menuntun kita
untuk menemukan emosi dalam bagian yang akan kita bawakan adalah What does it means? bisa
juga How does it make me feel? Pertanyaan-pertanyaan ini bisa membuat kita atau bisa membantu
kita menemukan emosi dalam bagian yang akan kita bawakan.

Kedua adalah ketika kita sudah menemukan mood apa atau emosi apa dalam bagian yang kita akan
khotbahkan. Kita sebagai pengkhotbah harus merasakan terlebih dahulu kita juga harus masuk ke
dalam emosi tersebut, agar supaya ketika kita mengkhotbahkannya kita dapat secara natural
menyampaikan emosi itu kepada jemaat karena kita sudah merasakan terlebih dahulu ketika kita
mempersiapkan khotbah ini. Sehingga ketika Jemaat mendengarkan khotbah kita, menerima
pengajaran kita mereka juga dapat merasakan emosi yang sama, melalui mimik, melalui gerak-gerik
tubuh kita. Karena kita akan secara spontan untuk melakukan atau menghayati mood yang telah kita
rasakan terlebih dahulu dari bagian yang sudah kita persiapkan.

Akan tetapi di sini kita juga perlu hati-hati karena ketika kita membaca bagian firman Tuhan.
Misalnya bagian firman Tuhannya berkisah tentang emosinya bahagia tetapi, kita membacanya kita
berada si pengkhotbah berada dalam situasi tertekan, mood kita akan mempengaruhi bagaimana
kita membaca bagian tersebut. Dan ketika kita menyampaikan kepada jemaat yang mungkin
seharusnya pesan bahagia tapi malah terlihat juga seperti tertekan karena emosi kita masuk ke
dalam pemberitaan firman Tuhan. Kita tidak bisa merasakan sungguh-sungguh emosi yang ada
dalam bagian firman Tuhan yang ingin kita sampaikan, oleh sebab itu ketika kita mau
mempersiapkan firman Tuhan tentunya kita perlu meminta pertolongan dari Tuhan. Satu-satunya
jalan adalah kita perlu meminta dan berdoa kepada Dia agar supaya Tuhan yang memampukan kita
untuk boleh membawakan firman Tuhan dengan emosi yang sesuai dengan yang kita khotbahkan,
dan tidak mengikuti emosi pribadi kita.

Yang ketiga pengkotbah perlu memunculkan kebutuhan Jemaat di awal atau di introduction.
Pengkotbah harus bisa melihat Pathos dari bagian yang akan dibawakan dan mengaitkannya dengan
kebutuhan jemaat dan membawakannya dalam bentuk ilustrasi, sehingga jemaat bisa lebih real lagi
mengerti dan merasakan emosi dari bagian yang akan dia bawakan.

10

Saudara-saudara Pathos merupakan teknik yang sangat penting ketika pengkhotbah akan
membawakan khotbahnya, kenapa? Karena Pathos ini menjadikan khotbah itu lebih efektif karena
Jemaat bisa benar-benar merasakan bisa lebih real dengan bagian firman Tuhan yang disampaikan
oleh pengkhotbah tentunya. Khotbah juga tidak menjadi menarik ketika tidak ada unsur Pathos di
dalamnya. Contohnya seperti yang tadi di awal video tidak ada emosi tidak ada intonasi emosi mimik
karena tidak ada Pathos di dalamnya saudara-saudara. Ini membuat Jemaat juga tidak tertarik dan
akibatnya membuat Jemaat tidak bisa menerima firman Tuhan secara efektif dan pulang dengan
tidak membawa firman Tuhan secara utuh, akibatnya ini mempengaruhi pertumbuhan Jemaat
nantinya

11

Penting dan perlu kita tahu juga saudara bahwa Natur Pathos adalah keyakinan yang mendasar akan
apa yang disampaikan sungguh benar. Paulus mengatakan dalam 1 Tesalonika 1:5 Sebab Injil yang
kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan
oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Kira-kira apa yang dimaksud kepastian yang
kokoh yang disebutkan oleh Paulus di sini. Kepastian yang kokoh yang disebutkan di sini adalah
hasrat yang berasal dari dalam dirinya sendiri. Pathos yang benar ketika dalam berkhotbah sejatinya
adalah emosi dan hasrat yang lahir dari keyakinan bahwa apa yang disampaikan itu benar. Tanpa
keyakinan ini tidak ada yang namanya berkhotbah.

Penggunaan Pathos dalam berkhotbah setelah kita mendengarkan semuanya tadi tentunya kita
mengerti bahwa penggunaan Pathos ini sangatlah penting dan sah. Dengan menggunakan Pathos ini
bukan berarti kita mengurangi signifikansi logos atau pekerjaan Roh Kudus. Kita percaya bahwa
melalui Phatos Roh Kudus bekerja kepada setiap pengkhotbah yang berkotbah dengan
menggunakan teknik Pathos, agar firman Tuhan yang disampaikan sungguh-sungguh efektif dan
sampai kepada Jemaat melalui pimpinan dan tuntunan dari Roh Kudus tentunya.

Anda mungkin juga menyukai