Anda di halaman 1dari 4

ILMU PENYAKIT MULUT

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


UNIVERSITAS HASANUDDIN

LAPORAN KASUS VARIASI NORMAL


TORUS DAN EXOSTOSIS

Oleh:
Nama : Masita Fajriani
NIM : J014201060
Dosen Pembimbing : drg. Ali Yusran, M.Kes

DIBAWAKAN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT MULUT
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
1. Definisi
Torus dan eksostosis merupakan pembengkakan tulang yang berkembang
di mulut. Pembengkakan ini terjadi dalam berbagai bentuk, ukuran dan posisi
(yaitu, di garis tengah atap mulut, sisi lidah rahang bawah atau sisi pipi rahang
atas dan bawah). Pembengkakan tulang ini diberi nama 'teknis' exostoses atau
tori. Eksostosis adalah proyeksi tulang jinak yang muncul dari korteks (paling
sering bukal) alveolus maksila atau mandibula.
Torus dianggap sebagai varian exostosis, torus palatinus adalah varian dari
eksostosis yang berkembang dari tulang kortikal palatal. torus sangat bervariasi
dalam ukuran dan morfologi. tori palatal biasanya muncul sebagai nodul tulang
tunggal, yang lain mungkin tampak nodular atau lobular. Tori mandibularis
terbentuk di sisi lidah rahang bawah, di regio premolar dan di atas lokasi
perlekatan otot mylohyoid ke mandibula. biasanya 90% kasus bilateral
membentuk pembengkakan yang keras dan membulat.1,2
2. Epidemiologi
Torus palatal adalah eksostosis oral yang paling umum daripada tori
mandibula. Prevalensi rata-rata torus palatal sekitar 20-40%.2 Kemudian Pada
suatu studi prevalensi torus palatinus bervariasi secara luas dari sejumlah studi
populasi sekitar 9-60%.3
3. Etiologi
Etiologi dari torus dan eksostosis belum diketahui secara pasti tetapi
terdapat beberapa faktor yang dianggap dapat menyebabkan terjadinya torus
dan eksostosis. Penyebab utama dijelaskan dalam bebrapa penelitian adalah
faktor genetika dengan faktor lingkungan, seperti oleh tekanan mastikasi.
Adapun penyebab lain yang adalah cedera superfisial dan kekurangan vitamin.4
4. Gambaran Klinis
Secara klinis, tori timbul sebagai beberapa, bongkahan bulat atau
kalsifikasi lobular, sementara eksostosis adalah selubung mukosa soliter,
berbasis luas, dan runcing ekstensi tulang. Torus palatinus yang paling mudah
dikenali adalah adanya tonjolan di langit-langit mulut (palatum). Tonjolan
dapat berbentuk datar atau membulat. Tonjolan tulang yang keras di tengah-
tengah palatum ini biasanya memiliki diameter kurang dari 2 cm. Torus
biasanya tidak memberikan rasa sakit.3

5. Penatalaksanaan
Perawatan yang dapat dilakukan untuk kondisi torus dan eksostosis
adalah:3

1) Umumnya tidak diperlukan perawatan, namun pada pasien yang akan


melakukan perawatan atau penggunaan gigi tiruan, torus palatinus harus
dihilangkan dengan tindak pembedahan, sebab torus palatinus dapat menjadi
ganjalan basis gigi tiruan

2) Untuk tindakan bedah dapat dilakukan dengan :

a. Insisi dibuat pada garis tengah palatum durum berbentuk hurf Y

b. Flap dibuka dengan menggunakan respiratorium atau elevator periosteal

c. Pembagian torus menggunakan bur

d. Chisel lalu digunakan untuk mematahkan fragmen torus, bevel menghadp


palatum

e. Haluskan dengan menggunakan bur akrilik

f. Flap dijahit dengan jahitan interrupted

Perawatan pasca operasi, pasien harus dibeitahu bahwa tanda dan gejala
yang mungkin terjadi selama periode pasca operasi seperti edema, hematoma,
nyeri ringan, dll. Pengobatan pasca operasi yang diberikan yaitu antibiotic,
analgesic dan antiinflamasi, kemudian menekankan kepada pasien agar
menjaga kebersihan rongga mulut.

DAFTAR PUSTAKA
1. Garcia ASG, Gonzales JMM, Font RG, Rivadeneira AS, Roldan LO. Current
status of the torus palatinus and torus mandibularis. Med Oral Patol Oral Cir
Bucal. 2010; 15(2): 353
2. Singh AK, Ramachandra SS, Arora S, Dicksit DD, Kalyan CG, Singh P.
Prevalence of oral tori and exostosis in Malaysian population – A cross-
sectional study. Journal of oral biology and craniofacial. 2017: 1
3. Hasan H, Mappangara S, Kawulusan N, Ruslin M. Palatine torectomy.
Makassar Dent J. 2019; 8(2): 79-82
4. Dos santos L, de souza GA, Fiho IJZ, Fujita MVR. Main considerations on the
exostosis and torus: Brief review. IJDOS. 2018; 5(4): 636

Anda mungkin juga menyukai