Disusun Oleh :
Yetti Anita Sari
NIRM : E100120052
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
2
ANALISIS KESESUAIAN LAHAN UNTUK LOKASI
PERMUKIMAN KECAMATAN BANTUL KABUPATEN BANTUL
ABSTRAK
3
ANALYZE LAND SUITABILITY FOR A LOCATION OF
SETTLEMENTS IN BANTUL DISTRICT BANTUL REGENCY
ABSTRACT
4
1. Pendahuluan memadai, ketersedian air bersih,
1.1. Latar Belakang serta tekstur tanah yang tidak
Pertambahan penduduk tersebut mendukung dalam penentuan lokasi
mengakibatkan permintaan akan permukiman. Tekstur tanah akan
tempat tinggal sangat tinggi. Jumlah berpengaruh terhadap daya dukung
penduduk Kecamatan Bantul tahun tanah dan kondisi pengatusan. Daya
2001 adalah 52.597 orang. Tahun dukung tanah berpengaruh terhadap
2010 jumlah penduduk Kecamatan suatu pondasi bangunan. Pondasi
Bantul bertambah menjadi 66.512 bangunan harus mampu menahan
orang (BPS, 2011). Permintaan beban bangunan diatasnya dari
tempat tinggal di Kecamatan Bantul pengaruh angin, gempa, mengingat
tergolong banyak dibandingkan bahwa Kecamatan Bantul merupakan
dengan kecamatan lainnya di wilayah yang rentan terhadap
Kabupaten Bantul, karena gempa.Kesesuaian lahan untuk
pertumbuhan sarana dan fasilitas penentuan lokasi permukiman di
transportasi sangat pesat. Kecamatan Bantul, sebaiknya
Perkembangan permukiman di melihat keadaan fisik lahan di daerah
kecamatan Bantul disebabkan oleh tersebut.
pemekaran kota Yogyakarta ke arah Faktor yang mempengaruhi
selatan, dan pemenuhan kebutuhan penentuan lokasi permukiman adalah
tempat tinggal di kota tersebut kemiringan lereng, daya dukung
terbatas, dikarenakan lahan yang tanah, gerak massa batuan,
tersedia di kota Yogyakarta sempit kedalaman muka air tanah,
dan mahalnya harga lahan. kedalaman saluran, kemiringan
Penggunaan lahan permukiman lereng, kondisi pengatusan (drainase
dapat ditemui di desa Trirenggo dan permukaan), lama penggenangan
Bantul. Tetapi, ada tiga desa yang akibat banjir, tekstur tanah, tingkat
terdiri dari desa Ringinharjo, desa erosi, dan tingkat pelapukan batuan.
Palbapang, dan desa Sabdodadi 1.2.Tujuan
tersebut fasilitas umum yang Penelitian ini bertujuan untuk: (1)
terdapat di sana kurang lengkap dan menganalisis tingkat kesesuaian
5
lahan untuk permukiman di batuan, tingkat pelapukan, tekstur
kecamatan Bantul, (2) mengetahui tanah, bahaya longsor, bahaya banjir
persebaran dan luas lahan dan permeabilitas tanah.
permukiman eksisting berdasarkan Permukiman merupakan bagian
kelas kesesuaian lahan permukiman dari lingkungan di luar kawasan
di Kecamatan Bantul, dan (3) lindung, baik dalam lingkup ruang
mengetahui distribusi dan luas lahan perkotaan maupun pedesaan, dan
permukiman cadangan yang telah juga memiliki fungsi sebagai
sesuai dengan kelas kesesuaian lahan lingkungan tempat hunian serta
untuk lokasi permukiman Kecamatan tempat kegiatan yang mendukung
Bantul. perikehidupan dan penghidupan.
2. Dasar Teori Wilayah permukiman di perkotaan
Kesesuaian lahan pada yang sering disebut sebagai daerah
hakekatnya merupakan perumahan, memiliki keteraturan
penggambaran tingkat kecocokan bentuk fisik. Sebagian besar rumah
sebidang lahan untuk suatu pada daerah perumahan menghadap
penggunaan tertentu (Sitorus, 1985). secara teratur ke arah kerangka jalan
Lahan untuk perumahan atau yang ada dan sebagian besar terdiri
permukiman terletak pada kawasan dari bangunan permanen, berdinding
budidaya di luar kawasan lindung tembok, dan dilengkapi dengan
(UU No. 24 Tahun 1992) yang penerangan listrik (Koestoer, 1997).
mempunyai kriteria-kriteria 3. Metode Penelitian
kemiringan lereng, curah hujan, daya Tahap persiapan merupakan
dukung tanah, drainase, jenis tanah tahap awal yang dilakukan dalam
dan tidak pada daerah labil. penelitian ini yang meliputi studi
Kesesuaian lahan untuk permukiman pustaka dan persiapan alat dan data.
umumnya dinilai berdasarkan Data yang dibutuhkan adalah Peta
karakteristik lahan yang Geologi Bersistem Jawa Lembar
mempengaruhi pondasi bangunan, Yogyakarta 1408 – 2 dan 1497 -5
kenyamanan, kelestarian, skala 1:100.000, Peta Topografi
keselamatan bangunan, kekuatan skala 1 : 100.000, Citra Quickbird,
6
Peta Kemampuan Tanah skala 1 : permukiman, dan penentuan kelas
125.000, dan data primer hasil cek kesesuaian lahan untuk permukiman.
lapangan adalah kemiringan lereng, Pembuatan Peta Satuan Medan
kedalaman muka air tanah, lama merupakan pemetaan unit atau
penggenangan akibat banjir, wilayah yang mempunyai
kedalaman saluran, gerak massa, keseragaman faktor – faktor fisik
tingkat erosi, tingkat pelapukan pembentuk lahan yaitu bentuklahan,
batuan tekstur tanah, kondisi kemiringan lereng, dan jenis tanah.
pengatusan, dan daya dukung tanah. Penentuan titik sampel ini mewakili
Tahapan pengolahan data terdiri satuan medan yang berbeda,
dari pembuatan Peta Satuan sehingga pada saat melakukan cek
Medan, penentuan titik sampel, cek lapangan, parameter yang digunakan
lapangan, pengharkatan parameter dapat diuji, sesuai atau tidaknya
kesesuaian lahan untuk lokasi penilaian setiap parameter terhadap
permukiman, dan penentuan kelas kesesuaian lahan untuk lokasi
kesesuaian lahan untuk permukiman. permukiman.
Pembuatan Peta Satuan Medan Cek lapangan ini mengunakan
merupakan pemetaan unit atau metode purposive sampling, sampel
wilayah yang mempunyai yang akan diambil di lapangan
keseragaman faktor – faktor fisik mewakili hasil peta satuan medan.
pembentuk lahan yaitu bentuklahan, Kerja lapangan meliputi (1)
kemiringan lereng, dan jenis tanah. pengukuran kedalaman muka air
Penentuan titik sampel ini tanah, kedalaman saluran,
mewakili satuan medan yang kemiringan lereng, dan daya dukung
berbeda, sehingga pada saat tanah, (2) pengamatan tingkat erosi,
melakukan cek lapangan, Tahapan tingkat pelapukan batuan tekstur
pengolahan data terdiri dari tanah, kondisi pengatusan, dan gerak
pembuatan Peta Satuan Medan, massa, (3) pengambilan tekstur
penentuan titik sampel, cek tanah. Pengharkatan parameter
lapangan, pengharkatan parameter kesesuaian lahan untuk lokasi
kesesuaian lahan untuk lokasi permukiman sesuai dengan kriteria
7
parameter yang digunakan. Harkat a. Kemiringan Lereng
setiap parameter yang digunakan Pengukuran kemiringan lereng
adalah nilai 1 sampai 5. Jumlah menggunakan abney level,
parameter yang digunakan dalam berdasarkan lokasi satuan medan,
penelitian ini adalah 10 parameter. yaitu satuan medan F1IR,
Penentuan kelas kesesuaian lahan kemiringan lereng hasil pengukuran
untuk lokasi permukiman dapat adalah 1,6%. Daerah F1IR memiliki
diperoleh dari skor tertinggi relief yang cenderung datar. Satuan
dikurangi skor terendah kemudian medan F1IIR, kemiringan lerengnya
dibagi jumlah kelas. adalah 2,8%.
Tahapan penyelesaian terdiri dari Daerah yang reliefnya cenderung
layouting peta dan analisis datar, sangat baik digunakan untuk
kesesuaian lahan untuk lokasi lokasi pembangunan permukiman.
permukiman. Analisis tersebut Hal tersebut dikarenakan, daerah
berupa menganalisis data hasil cek yang datar pembangunan rumahnya
lapangan yang meliputi parameter – lebih mudah dibandingkan dengan
parameter kesesuaian lahan untuk daerah yang reliefnya agak miring
lokasi permukiman, lokasi yang tepat sampai terjal (kemiringan lereng
untuk pembangunan permukiman di 15% – >30%).
kecamatan Bantul sekarang ini, dan Tabel 4.1.Karakteristik Satuan
luas lahan cadangan permukiman Medan Berdasarkan Kelas
yang dapat dimanfaatkan sebagai Kemiringan Lereng
informasi untuk lokasi pembangunan No Satuan
Medan
Kemiringan
Lereng (%)
Harkat Kelas
9
Tabel 4.4.Karakteristik Satuan berpengaruh terhadap kondisi tanah
Medan Berdasarkan Lama Genangan terhadap bangunannya.
Akibat Banjir Tabel 4.5. Karakteristik Satuan
No Satuan
Medan
Lama
Genangan
Harkat Kelas Medan Berdasarkan Tingkat Erosi
Banjir
N Satuan Tingkat Erosi Harkat Kelas
1 F1IR Tidak Ada 5 Sangat
o Medan
Baik
2 F1IIR Tidak Ada 5 Sangat 1 F1IR Tidak ada 5 Sangat
Baik kenampkan Erosi Baik
2 F1IIR Tidak ada 5 Sangat
Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013
kenampkan Erosi Baik
e. Tingkat Erosi Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013
Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013
pembangunan permukiman
g. Tingkat Pelapukan Batuan
10
Hasil dari pengamatan di Kedalaman saluran yang diamati
lapangan baik pada satuan medan pada satuan medan F1IIR adalah 30
F1IIR dan F1IR adalah pelapukan cm atau 0,3 m. Pengamatan yang
sempurna. Pelapukan batuan kedua dilakukan di daerah satuan
dikatakan sempurna, karena pada medan F1IR, hasil pengukuran di
saat pengamatan di lapangan batuan lapangan adalah 20 cm atau 0,2 m.
yang diamati telah terjadi perubahan Pengukuran di satuan medan yang
warna menyerupai tanah dan kedua ini, hasilnya tidak jauh beda
kekerasan batuannya tidak keras, dan dengan pengukuran di daerah satuan
mudah digali. Pengaruh pelapukan medan F1IIR.
batuan dalam pendirian bangunan Tabel 4.8. Karakteristik Satuan
rumah adalah pada saat menggali Medan Berdasarkan Kedalaman
tanah yang akan dijadikan tempat Saluran
untuk meletakkan pondasi bangunan. No Satuan
Medan
Kedalaman
Saluran (m)
Harkat Kelas
1 F1IR 0, 2 5 Sangat
Tabel 4.7. Karakteristik Satuan Baik
2 F1IIR 0,3 5 Sangat
Medan Berdasarkan Tingkat Baik
Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013
(Kg/cm2)
perumahan. 1 F1IR 1 1 Jelek
2 F1IIR 2,5 2 Agak Jelek
Tabel 4.9. Karakteristik Satuan Sumber: Analisis Data dan Cek Lapangan Kecamatan Bantul Tahun 2013
Keterangan :
a : Kemiringan Lereng e : Tingkat Erosi i : Kondisi Pengatusan
b : Kedalaman Muka Air f : Gerak Massa j : Daya Dukung Tanah
c : Tekstur Tanah g : Tingkat Pelapukan Batuan
d : Lama Penggenangan Banjir h : Kedalaman Saluran
13
dukung tanah, dan kondisi Lokasi yang akan dijadikan sebagai
pengatusan. Tiga faktor tersebut tempat pembangunan permukiman
yang sangat perlu diperhatikan pada cadangan adalah daerah yang
saat pembangunan rumah adalah termasuk dalam kesesuaian lahan
daya dukung tanah. Jenis pondasi kelas sangat sesuai dan sesuai.
bangunan memperhatikan daya Penggunaan lahan non
dukung tanahnya. permukiman yang dapat
Pemilihan jenis pondasi dimanfaatkan sebagai tempat
bangunan yang sesuai dengan daya pendirian bangunan pada masa
dukung tanah, akan meminimalisir mendatang meliputi sawah, tegalan,
resiko bahaya runtuhnya atau dan kebun campuran (kecuali tubuh
keretakan suatu bangunan. Dampak Penggunaan lahan non permukiman
yang terjadi apabila bangunan yang dapat dimanfaatkan sebagai
tersebut runtuh adalah material dan tempat pendirian bangunan pada
korban jiwa. masa mendatang meliputi sawah,
4.3. Luas Lokasi Kesesuaian tegalan, dan kebun campuran
Lahan Permukiman Eksisting dan (kecuali tubuh air). Luas Lahan
Lokasi Cadangan Permukiman cadangan permukiman berdasarkan
Kecamatan Bantul kelas kesesuaian lahan untuk lokasi
Lokasi permukiman yang ada sesuai permukiman disajikan pada tabel
dengan kondisi fisik lahannya 4.13. Tabel 4.13. Luas Lahan
berdasarkan karakteristik satuan Cadangan Permukiman Berdasarkan
medannya disajikan pada Gambar Karakteristik Satuan Medan.
tabel 4.12 N Satuan Kelas Lokasi Luas %
o Medan Kesesuaian (Kelurahan/D (ha)
Lahan esa)
Tabel 4.12. Luas Permukiman 1 F1IR II (sesuai) Palbapang, 5421, 99, 65
Trirenggo, 48
Eksisting Berdasarkan Karakteristik Sebagian
Ringinharjo
Satuan Medan dan Bantul,
Sabdodadi
N Satuan Kelas Luas % 2 F1IIR I (sangat Sebagian 19, 25 0, 35
o Medan Kesesuaian (ha) sesuai) Bantul dan
Lahan
Ringinharjo
1 F1IR II (Sesuai) 8848,38 99,59
2 F1IIR I (Sangat Sesuai) 36,62 0,41
Jumlah 8885 100 Jumlah 5440, 100
Sumber: Hasil Perhitungan , 2013 73
Sumber : Hasil Perhitungan, 2013
14
Pengalokasian lahan cadangan Rencana Tata Ruang Wilayah
untuk digunakan permukiman warga Kabupaten Bantul Tahun 2010 –
sebaiknya melihat RDTRK (Rencana 2030, terkait dengan rencana
Detail Tata Ruang Kota) Kecamatan pengembangan kawasan budidaya
Bantul, hal itu sesuai dengan Kabupaten untuk peruntukan
kewenangan pemerintah setempat permukiman dalam pasal 60 ayat 2
dalam hal pengaturan tata ruang di menjelaskan bahwa Rencana
daerah tersebut. Kecamatan Bantul kawasan permukiman perkotaan di
saat ini belum mempunyai RDTK, wilayah Kabupaten Bantul
sehingga perlunya Pemerintah direncanakan seluas kurang lebih
Daerah dalam pembuatan RDTRK 5.434 (lima ribu empat ratus tiga
agar penataan ruangnya sesuai puluh empat) Hektar atau 10,72%
dengan peruntukannya. (sepuluh koma tujuh dua persen) dari
Kecamatan yang terdapat di luas wilayah Kabupaten Bantul
Kabupaten Bantul mempunyai penyebarannya difokuskan di
RDTRK terdiri dari Kecamatan wilayah Kecamatan Sewon,
Sewon, Kasihan, Pleret, Jetis, Kecamatan Banguntapan, Kecamatan
Imogiri, dan Sedayu, sedangkan 11 Kasihan, Kecamatan Pajangan,
Kecamatan belum mempunyai Kecamatan Bantul, Kecamatan Pleret
RDTRK termasuk Kecamatan dan Kecamatan Piyungan.
Bantul. Kecamatan yang belum Pasal 60 ayat 4 menjelaskan
mempunyai RDTRK, apabila ada Rencana untuk kawasan permukiman
perencanaan pembangunan wilayah perdesaan di wilayah Kabupaten
hanya mengacu PERDA RTRW Bantul direncanakan seluas kurang
secara makro dan hasil cek lapangan lebih 5.738 (lima ribu tujuh ratus tiga
yang dilakukan oleh instansi yang puluh delapan) Hektar atau 11,32%
berwenang.(Sumber: (sebelas koma tiga dua persen) dari
http://www.harianjogja.com/baca/20 luas wilayah Kabupaten Bantul
10/04/10/11-kecamatan-tidak-miliki- penyebarannya di seluruh kecamatan
rdtr-138985). PERDA Kabupaten di wilayah Kabupaten, kecuali
Bantul Nomor 4 Tahun 2011 tentang Kecamatan Banguntapan. Dari isi
15
PERDA tersebut telah jelas cadangan untuk pembangunan lokasi
menerangkan bahwa Kecamatan permukiman, pemanfaatan ruangnya
Bantul merupakan daerah yang di disesuaikan dengan cek lapangan
fokuskan dalam perencanaan yang dilakukan oleh instansi
kawasan permukiman perkotaan, berwenang, hal tersebut dikarenakan
sehingga pentingnya mengetahui luas Kecamatan Bantul belum
lahan cadangan yang sesuai dengan mempunyai RDTRK.
kesesuaian lahan untuk lokasi
permukiman. Peruntukan lahan
5.1. Kesimpulan
a. Tingkat kesesuaian lahan untuk kelas sesuai (II) adalah 8848,38
lokasi permukiman di Kecamatan ha.
Bantul dari hasil penelitian ini c. Luas lahan cadangan
adalah kelas I (sangat sesuai) dan permukiman yang nantinya akan
kelas II (sesuai). dijadikan sebagai lahan cadangan
- Kelas kesesuaian lahan pembangunan permukiman di
permukiman sangat sesuai masa mendatang telah sesuai
terdapat di satuan medan F1IIR dengan kesesuaian lahan untuk
50, 88 ha yang mempunyai faktor lokasi permukiman di Kecamatan
penghambat kondisi pengatusan. Bantul adalah kesesuaian lahan
- Kelas kesesuaian permukiman kelas sangat sesuai 19, 25 ha dan
sesuai dapat dijumpai di satuan 5421, 48 ha di daerah kesesuaian
medan F1IR 2.120,12 ha yang lahan kelas sesuai.
mempunyai faktor penghambat 5.2. Saran
kondisi pengatusan dan daya 1. Parameter untuk penilaian
dukung tanah. kesesuaian lahan untuk lokasi
b. Luas lahan permukiman permukiman tidak hanya 10
eksisting yang terdapat di lokasi parameter, masih perlu adanya
kesesuaian lahan kelas sangat penambahan parameter seperti
sesuai (I) adalah 36,62 ha dan kualitas air, kerawanan gempa
16
mengingat bahwa Indonesia Anonim. 2010. 11 Kecamatan Tidak
(termasuk daerah penelitian) Memiliki RDTR.
merupakan wilayah yang rawan http://www.harianjogja.com/baca
terjadinya gempa. /2010/04/10/11-kecamatan-tidak-
2. Penelitian ini jauh dari kurang miliki-rdtr-138985) diakses 28
sempurna, karena pengamatan Juli 2013
dan pengambilan tekstur tanah di Badan Pusat Statistik. 2010.
lapangan kurang detail, Kecamatan Bantul dalam Angka.
sebaiknya dalam pengambilan http://bantulkab.bps.go.id/
sampel tanah lebih dari satu diakses 26 Februari 2013.
sampel setiap unit satuan analisis. Koestoer, Raldi Hendro. 1997.
3. Pengalokasian lahan cadangan Perspektif Lingkungan Desa –
untuk peruntukan permukiman di Kota. Depok : Universitas
masa mendatang, sebaiknya Indonesia.
menyesuaikan dengan RDTRK Pemerintah Daerah Kabupaten
(Rencana Detail Tata Ruang Bantul. 2011. Peraturan Daerah
Kota). Apabila RDTRK belum Kabupaten Bantul Nomor 04
ada, maka peruntukan ruang Tahun 2011 Tentang Rencana
untuk permukiman merupakan Tata Ruang Wilayah Kabupaten
wewenang instansi yang terkait. Bantul Tahun 2010 – 2030.
Pemerintah Daerah sebaiknya Bantul
menyusun RDTRK untuk setiap Sitorus, Santun P. 1985. Evaluasi
daerah (Kecamatan) karena hal Sumberdaya Lahan. Bandung:
tersebut sangat penting dalam Tarsito
penataan ruang sesuai dengan
peruntukan.
6. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Undang-Undang No. 4
Tahun 1992 Tentang
Permukiman.
17
LAMPIRAN
Gambar 4.1. Peta Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi Permukiman Kecamatan Bantul Tahun 2013
18