I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Suku / Bangsa : Sasak / Indonesia
Agama : Islam
Status Material : Menikah
Pekerjaan : Wiraswasta
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan : SMA
Alamat : Pagutan
Kiriman Dari : Puskesmas Pagutan
Cara Masuk : Langsung IGD
Diagnosa Medis : Tb Paru
Alasan Dirawat : Sesak + Batuk
1
B. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.W
Umur : 32 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Suku / Bangsa : Sasak / Indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Guru
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pendidikan : S1
Alamat : Pagutan
Hubungan Dengan Pasien : Bapak
C. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan sesak
2. Keluhan Saat Dikaji
Pasien mengatakan sesak, batuk berdahak, nyeri dada, nafsu makan
menurun, serta mual muntah.
3. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien mengatakan rujukan dari Puskesmas Pagutan pada tanggal 3
Februari 2020pukul 19 : 41 pasien dirujuk ke RSUD PROVINSI
NTB dengan keluhan sesak, batuk dan di diagnosa medis TB Paru.
Pada saat dikaji pada tanggal 5 Februari 2020 pukul 10 : 10 Pasien
mengatakan sesak, batuk berdahak, nyeri dada, nafsu makan
menurun, mual dan muntah, tampak berkeringat banyak, akral
dingin, dengan berat badan 44 kg serta tinggi badan 156 cm, pasien
tampak pucat, kurus, serta tampak lemas, suara nafas ronchi,
frekuensi pernafasan 32x/menit,terpasang O2 canul 3 lpm.
2
4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan tidak pernah mengalami penyakit ini
sebelumnya.
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluargannya mengalami
penyakit seperti yang ia rasakan saat ini.
6. Keadaan Kesehatan Lingkugan
Pasien mengatakan bahwa keadaan lingkungannya bersih, terdapat
selokan, serta ventilasi tetap dibuka, halaman dan bagian dalam
rumah tetap disapu dan dipel.
7. Riwayat Kesehatan Lainnya
Pasien mengatakan bahwa tidak memiliki riwayat alergi makanan
maupun obat-obatan.
3
Saat Sakit : Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
makan hanya 1 – 5 sendok dan tidak
menghabiskan porsi dari rumah sakit serta minum
5-8 gelas/ hari.
3. Pola Eliminasi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan BAB 1 kali sehari dengan
frekunsi ± 200 ml dan BAK 4 – 5 kali sehari
dengan frekuensi ± 1500 cc.
Saat Sakit : Pasien mengatakan setelah 2 hari baru BAB
dengan frekuensi ± 200 ml dan BAK 4 – 5 kali
sehari dengan frekuensi ± 1500 cc .
4. Pola Tidur Dan Istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan tidur siang tidak pernah dan
tidur malam dari jam 1 – jam 11 siang.
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidur lebih lama dari pada
sebelum sakit, sebentar-bentar tidur. Siang dari
jam 11 sampai jam 15 : 30 malam dari jam 22 : 15
sampai jam 7 pagi.
5. Pola Aktivitas Dan Latihan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan bereaktivitas seperti biasanya
tidak ada hambatan untuk melakukan aktivitas
tanpa bantuan.
Saat Sakit : Pasien mengatakan hanya dapat melakukan
aktivitas yang ringan saja. Dan aktifitas sebagian
dibantu oleh keluarga.
6. Pola Hubungan Dan Peran
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan berperan sebagai bapak
sebagaimana biasanya dan tetap menjalin
hubungan baik dengan keluarga, sosial,
lingkungan masyarakat setempat.
4
Saat Sakit : Pasien mengatakan hubungan dan perannya
terganggu serta tidak dapat berkomunikasi dengan
sosial dan lingkungan masyarakat setempat
dikarenakan pasien di rawat di rumah sakit.
7. Pola Persepsi Dan Konsep Diri
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan penuh percaya diri karena
masih mampu memenuhi kebutuhan untuk
masalah kebersihan dirinya sendiri.
Saat Saat : Pasien mengatakan tidak percaya diri dengan
kondisinyayang saat ini yang keliatan kurus sekali
dan kebersihan dirinya berkurang.
8. Pola Sensori Dan Kognitif
SebelumSakit : Pasien mengatakan tidak memahami penyakitnya
yang ia derita saat ini. Pasien hanya mengira
hanya sesak dan batuk biasa saja.
Saat Sakit : Pasien mengatakan dapat memahami penyakitnya
sedikit demi sedikit.
9. Pola Seksual Dan Reproduksi
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada masalah pada sistem
reproduksinya.
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak ada masalah pada tidak
ada masalah pada sistem reproduksinya.
10. Pola Tata Nilai Dan Kepercayaan
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan jarang melakukan ibadah
sholat 5 waktu
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak pernah melakukan
ibadah.
11. Pola Mekanisme / Penaggulangan Stres
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan untuk mengatasi stress selalu
berkumpul dengan keluarga dan menceritakan
kepada isterinya.
5
Saat Sakit : Pasien mengatakan bias mengatasi stress hanya
dengan tidur saja serta melakukan relaksasi untuk
stress
E. Observasi
1. Keadaan Umum : Sedang
2. Gcs : E4 V5 M6 = 15
3. Tanda – Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg
N : 84x/Menit
S : 36,4 ͦ C
RR : 32x/Menit
4. Antropometri
BB sekarang : 44 Kg
TB : 156 cm
IMT = BB
TBXTB
= 44 Kg
1,56x1,56
= 18,1 ( Termasuk Berat Badan Kurang )
Normal : 18,5-25
6
5. Pemeriksaan Fisik
7
bab, pertumbuhan
gigi rata,lidah
terdapat bintik-
bintik putih,tidak
ada pembengakakn
dan terdapat jamur
di rongga mulut .
Telinga Bentuknya simetri Tidak ada
s,tidak ada luka, nyeri, tidak
tidak ada pembeng ada nodul
kakan,terdapat
kotoran berwarna s
eperti kurma
Rambut Terlihat berwarna Teraba bermi
hitam,tidak ada nyak,lengket,
kutu,terdapat keto dan kasar,pert
mbe,pertumbuhan umbuhan ram
rambut panjang but cukup
kuat.
Wajah Terlihat pucat,tida Tidak ada
k ada lesi,terlihat nyeri tekan
cemas,gelisah,mur tidak ada
ung,tidak ada pem nodul.
bengkakan
Leher Tidak ada pemben Tidak ada
gakakan,tidak ada nyeri tekan,
lesi, tidak ada tidak ada
kesulitan menelan nodul.
Abdomen Tidak ada lesi,tida Tidak ada Bising usus
k ada pembengkak nyeri tekan, 8-10x/menit
an,perut tidak tidak ada
kembung, tidak nodul
8
tampak adanya
asites
Integumen Kulit pasien kering Teraba kering,
, pertumbuhan ram tidak ada
but tangan tidak nyeri
lebat,tidak ada ker tekan,tidak
usakan integritas ada nodul.
kulit, warnanya
sawo matang
Dada Terlihat simetris, Tidak ada Suara jantung Suara
terlihat sesak, nyeri tekan, lup dup, suara jantung
pergerakan dindin tidak ada nafas ronchi pekak,sua
g dada cepat, tidak nodul, teraba ra paru
ada lesi, tidak ada gerakan taktil sonor.
pembengkakan, fremitus
tidak tampak
adanya
penggunaan otot
bantu nafas
Ekstermitas Bentuknya simetri Tidak adanya
atas s tangan sebelah nyeri tekan,
kiri terpasang infus tidak ada
RL 20 tpm, tidak nodul, CRT 1
ada lesi,tidak ada detik
pembengkakan,ke
kuatan otot 5,kuku
panjang dan kotor
Ekstermitas Bentuknya Tidak ada
Bawah simetris,tidak ada nyeri tekan,
lesi,tidak ada tidak ada
pembengkakan,ke nodul.
kuatan otot 5,kuku
9
panjang dan kotor
F. Pemeriksaan Penunjang
G. Terapi
10
membahayakan nyawa
7 Inj.Dexametason 1 IV Untuk mengobati kondisi
Amp seperti arthritis
A. Analisis Data
11
canul 3 lpm
Secret tidak keluar
Tampak adanya pada saat batuk
pernafasan cuping
hidung Bersihan jalan nafas
Ttv tidak efektif
TD : 120/80mmHg
N : 84x/menit
S : 36,4 ͦ C
RR : 32x/menit
Suara nafas ronchi
Do : Berkembang
Pasien tampak kurus menghancurkan
Pasien terlihat lemas jaringan ikat sekitar
BB pasien 44 kg
TB 156 cm
Bagian tengah
Pasien diberikan diet
nekrosis
TKTP
IMT pasien 18,1
Membentuk jaringan
Ttv
keju
TD : 120/80mmHg
N : 84x/menit
Secret keluar saat
S : 36,4 ͦ C
batuk
RR : 32x/menit
Batuk Produktif
12
Batuk Berat
Distensi Abdomen
Mual muntah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
13
3 Ds : Pasien mengatakan TB Paru Nyeri Akut
nyeri dada pada saat batuk.
P = Pasien mengatakan Alveolus
batuk berdahak menetap
Q = Pasien mengatakan Inflamasi paru
rasanya seperti ditusuk
R = pasien mengatakan pelepasan bahan
tuberkel dari dinding
nyerinya di dada
kavitas
T = Pasien mengatakan
nyerinya timbul kadang-
Trakeobronkial
kadang pada saat batuk
DO :
Penumpukan sekret
Pasien terlihat
meringis kesakitan
Batuk menetap
BTA (+)
Skala Nyeri = 5
Nyeri dada
Ttv
TD : 120/80mmHg
Nyeri Akut
N : 84x/menit
S : 36,4 ͦ C
RR : 32x/menit
14
B. Rumusan Diagnosa
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan akumulasi
secret kental ditandai dengan pasien mengatakan sesak,batuk
berdahak, pasien terpasang O2 canul 3 lpm, RR = 32x/menit,suara
nafas ronchi, TD = 120/80mmHg, S = 36,4 ͦ C, N = 84x/menit.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan mual,muntah ditandai dengan nafsu makan
berkurang, batuk berdahak, BB 44 kg, TB = 156 cm, pasien
tampak kurus, tampak lemas dan pucat , pasien mual muntah,
IMT = 18,1.
3. Nyeri akut berhubungan dengan inflamasi paru dan batuk menetap
ditandai dengan Pasien mengatakan nyeri dada pada saat batuk.
P = Pasien mengatakan batuk berdahak menetap
Q = Pasien mengatakan rasanya seperti ditusuk
R = pasien mengatakan nyerinya di dada
T = Pasien mengatakan nyerinya timbul kadang-kadang pada saat
batuk .
Pasien terlihat meringis kesakitan, BTA (+), Skala Nyeri = 5
TD : 120/80mmHg, N: 84x/menit, S: 36,4 ͦ C, RR : 32x/menit
15
III. Intervensi Keperawatan
Nama pasien : Tn. M No. RM : 032930
Umur : 50 Tahun Ruangan : Bougenville
A. Prioritas Masalah
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif
2. Ketidakseimbangan nutrisi
3. Nyeri akut
16
bebas dari distress m pemberian tera Untuk
pernafasan pi pasien meperbanyak
Mendemonstrasikan kebutuhan O2
batuk efektif Untuk menga
Tidak ada sianosi tasi dan men
dan dyspnea cegah masalh
Mampu mengeluark pasien
an sputum
Tidak ada
penggunaan otot
bantu nafas
17
tanda malnutrisi si sesuai dengan Untuk menen
Menunjukkan penin kebutuhan tubuh tukan diet pa
gkatan fungsi penge sien
capan dari menelan Untuk menga
Ttv dalam keadaan tasi dan men
normal : cegah masalh
TD : 120/80 mmHg pasien
N : 84x/menit
S : 36,4 ͦ C
RR : 20x/menit
3 Senin,5 III Setelah dilakukan tindak Kaji keadaan um Untuk menge
februari an selama 3x24 jam um pasien tahui keadaa
2020 (11.50) pasien diharapkan dengan Observasi TTV n umum pasi
tujuan : Observasi en
Nyeri pasien karakteristik Untuk menge
berkurang nyeri (PQRST) tahui TTV pa
Tidak ada tanda- Berikan posisi sien
tanda nyeri nyaman seperti untuk
Mampu mengontrol semi fowler menentukan
nyerinya Ajarkan teknik karakteristik
Dengan Kriteria Hasil : relaksasi dan nyeri
Skala nyeri 3 distraksi Untuk
Tidak meringis Anjurkan pasien memudahkan
kesakitan menekan dada pasien dalam
Dapat melakukan pada saat batuk bernafas
pengontrolan nyeri Kolaborasi Untuk
Pasien dapat relax dalam pemberian mengalihkan
18
S : 36,4 ͦ C Untuk
RR : 20x/menit mengurangi
rasa nyeri
19