Anda di halaman 1dari 7

ASSIGNMENT I

Tujuan standar akuntansi sebagaimana telah dijelaskan bahwa secara garis besar informasi
keuangan jangan sampai menjadi menyesatkan, oleh karena itulah yang menjadi tujuan standar
keuangan yaitu melaporkan informasi keuangan yang relevan, dapat diandalkan, dapat
dipahami, dan dapat diperbandingkan, ditunjukkan kepada para pemangku kepentingan. Di
negara-negara lain seperti di negara-negara maju dan negara berkembang, standar akuntansi
keuangan berkembang sesuai dengan kondisi perekonomian, hukum budaya, atau politik yang
ada pada suatu negara tersebut, sehingga timbullah keragaman perkembangan standar
akuntansi keuangannya. Tetapi bila melihat secara umum dapat dikelompokkan menjadi
kelompok besar yaitu:

1. Kelompok Anglo-Amerika
Negara yang menggunakan model akuntansi ini meliputi: Australia, Inggris, Israel, AS, dan
negara lain. Prinsip dasar model ini dikembangkan di Inggris dan Amerika Serikat, dengan
partisipasi Belanda. Ide utama dari model ini adalah orientasi akuntansi terhadap kebutuhan
informasi investor dan kreditor. Negara-negara yang menggunakan model ini memiliki pasar
sekuritas yang berkembang dengan baik, di mana sebagian besar, pembiayaan organisasi
dilakukan. Mereka juga dibedakan oleh sistem pendidikan kejuruan tingkat tinggi. Model ini
tidak dicirikan oleh regulasi akuntansi yang ketat. Dia yang paling fleksibel dan liberal. Jumlah
negara terbesar di berbagai belahan dunia condong ke arahnya. Namun, di semua negara model
ini, pengaruh AS dan Inggris Raya sangat besar.

Karakteristik Kelompok Anglo-Amerika


• Orientasi pelaporan, pertama-tama, untuk kebutuhan investor dan kreditor perusahaan.
• Peraturan profesional metodologi akuntansi diterapkan, bukan peraturan pemerintah
• Tugas memberikan dukungan informasi terhadap kebutuhan negara dalam person
otoritas perpajakan dikeluarkan dari kerangka sistem akuntansi keuangan dan
pelaporan keuangan
• Perhitungan hasil keuangan riil dari aktivitas perusahaan adalah sangat penting.
• Di negara-negara terkemuka model ini, pasar sekuritas berkembang dengan baik, ada
profesionalisme yang tinggi tidak hanya dari akuntan, tetapi juga pengguna informasi
akuntansi.

2. Kelompok Kontinental
Model ini digunakan di sebagian besar negara Eropa, Australia, dan Jepang. Umum model ini
adalah ketergantungan tinggi organisasi pada pinjaman bank, yang tercermin dalam konsep
akuntansi. Berfokus pada permintaan manajemen kreditor (berbeda dengan model Anglo-
Amerika) bukanlah tugas prioritas akuntansi. Model kontinental dicirikan oleh peraturan
negara yang agak ketat dan dicirikan oleh konservatisme. Peraturan yang relevan mengatur
aktivitas organisasi akuntansi profesional dan aturan audit. Sistem akuntansi membahas
kebutuhan makroekonomi dari perencanaan, regulasi dan perpajakan. Praktik akuntansi di satu
negara mungkin berbeda secara material dari yang lain. Bagan akun bisa seragam atau
profesional. Tingkat pelatihan akuntan profesional cukup tinggi, tetapi akuntan profesional
sendiri memainkan peran yang lebih rendah daripada di Inggris dan Amerika Serikat.
Karateristik Kelompok Kontinental
• Laporan keuangan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan pajak dan otoritas
pemerintah lainnya.
• Akuntansi diatur oleh undang-undang, dicirikan oleh konservatisme yang signifikan
dan tingkat campur tangan pemerintah yang tinggi dalam praktik akuntansi.
• Memfokuskan laporan keuangan pada kebutuhan investor bukanlah prioritas.
• Praktik akuntansi di satu negara berbeda secara signifikan dari yang lain.
• Bisnis ini memiliki hubungan dekat dengan bank

3. Kelompok Amerika Latin


Model ini digunakan oleh: Argentina, Brasil, Peru, Chili, dan negara lain di kawasan ini.
Mereka disatukan oleh bahasa kecuali Brasil (Portugis), ini adalah negara-negara berbahasa
Spanyol. Selain itu, negara-negara tersebut memiliki masalah ekonomi yang sama, terutama
inflasi. Perbedaan utama model ini dari yang dijelaskan di atas adalah penyesuaian permanen
dari pengaruh data akuntansi terhadap tingkat inflasi. Secara tradisional, negara-negara
Amerika Latin telah memperhitungkan inflasi, sementara Argentina, Brasil, Uruguay, dan Chili
telah memperkenalkan standar akuntansi inflasi dan perundang-undangan nasional. Di negara-
negara ini, indeks resmi dari tingkat harga umum digunakan sebagai indeks penyesuaian utama,
di mana data modal ekuitas dan aset tetap (tidak lancar) dihitung ulang, persediaan dinilai
kembali dengan biaya penggantian. Liabilitas dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs
pada akhir tahun pelaporan.

Secara umum, akuntansi difokuskan pada kebutuhan otoritas perencanaan pajak dan negara
bagian, dan metode akuntansi yang digunakan di perusahaan cukup seragam. Otoritas negara
di negara-negara ini secara praktis mengatur metodologi akuntansi. Badan akuntan profesional
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap metodologi dan praktik akuntansi

Karateristik Kelompok Amerika Latin


• Secara umum, akuntansi difokuskan pada kebutuhan pemerintah dan otoritas pajak.
• Akuntansi diatur oleh hukum.
• Metode akuntansi yang digunakan di perusahaan cukup seragam.
• Ciri khas dari negara-negara tersebut adalah penyesuaian laporan keuangan untuk
tingkat inflasi.

Laporan keuangan yang ada pada:

1. PSAK No. 1
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 1 tentang
Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal 27 Agustus 2014.
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 1
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN
Pernyataan ini mengatur persyaratan penyajian laporan keuangan, struktur laporan keuangan,
dan persyaratan minimal isi laporan keuangan. Entitas menerapkan Pernyataan ini dalam
penyusunan dan penyajian laporan keuangan bertujuan umum sesuai dengan SAK. Pernyataan
ini tidak berlaku bagi penyusunan dan penyajian laporan keuangan entitas syariah.
Komponen laporan keuangan lengkap terdiri dari:
a) laporan posisi keuangan pada akhir periode.
b) laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode.
c) laporan perubahan ekuitas selama periode.
d) laporan arus kas selama periode.
e) catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang signifikan dan
informasi penjelasan lain.
f) informasi komparatif mengenai periode terdekat sebelumnya sebagaimana ditentukan
dalam paragraf 38 dan 38A.
g) laporan posisi keuangan pada awal periode terdekat sebelumnya ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam
laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.
Entitas menerapkan Pernyataan ini untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2015. Entitas menerapkan penyesuaian paragraf 128 dan secara prospektif
untuk periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015.

2. SAK ETAP
Standar Akuntansi Keuangan untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)
dimaksudkan untuk digunakan entitas tanpa akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas
publik adalah entitas yang memiliki dua kriteria yang menentukan apakah suatu entitas
tergolong entitas tanpa akuntabilitas publik (ETAP) yaitu:
1) Tidak memiliki akuntabilitas publik yang signifikan. Suatu entitas dikatakanMmemiliki
akuntabilitas yang signifikan jika:
a. Entitas telah mengajukan pernyataan pendaftaran atau entitas dalam proses
pengajuan pernyataan pendaftaran pada otoritas pasar modal (BAPEPAM-LK) atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal. Oleh sebab itu Bapepam
sendiri telah mengeluarkan surat edaran (SE) Bapepam-LK No. SE- 06/BL/2010
tentang larangan penggunaan SAK ETAP bagi lembaga pasar modal, termasuk emiten,
perusahaan publik, manajer investasi, sekuritas, asuransi, reksa dana, dan kontrak
investasi kolektif.
b. Entitas menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok besar
masyarakat, seperti bank, entitas asuransi, pialang dan/atau pedagang efek, dana
pensiun, reksa dana, dan bank investasi.
2) Tidak menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial
statements) bagi pengguna eksternal. Contoh pengguna eksternal adalah:
a) Pemilik yang tidak terlibat langsung dalam pengelolaan usaha
b) Kreditur
c) Lembaga pemeringkat kredit
Laporan Keuangan Berdasarkan SAK ETAP Laporan Keuangan Lengkap
Laporan keuangan entitas meliputi (SAK ETAP, 2009:17):
i. Neraca
ii. Laporan laba rugi
iii. Laporan perubahan ekuitas yang juga menunjukkan:
(i) Seluruh perubahan dalam ekuitas
(ii) Perubahan ekuitas selain perubahan yang timbul dari transaksi dengan pemilik
dalam kapasitasnya sebagai pemilik
iv. Laporan arus kas
v. Catatan atas laporan keuangan yang berisi ringkasan kebijakan akuntansi yang
signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
3. SAK EMKM
ada pernyataan IAI dalam ED SAK EMKM Bab 3 point 3.9, Laporan keuangan minimum
terdiri dari:
1. Laporan Posisi Keuangan Akhir Periode
Dikutip dalam ED SAK EMKM, Bab 4 Tentang Laporan Posisi Keuangan dalam ayat 2
menyatakan bahwa informasi, informasi laporan posisi keuangan yang disajikan sebagai entitas
dapat mencakup akun-akun berikut:
• Kas dan setara kas
• Piutang
• Persediaan
• Aset tetap
• Utang usaha
• Utang bank
• Ekuitas
Di dalam fungsi penggunaan laporan posisi keuangan yaitu suatu cara untuk membuat
keputusan keuangan yang lebih tepat agar mengurangi resiko kerugian dan juga dapat
mengontrol arus kas (cash flow) tersebut. Pada data keuangan serta informasi perusahaan dari
laporan keuangan, maka kreditur dan investor akan menggunakan laporan untuk menentukan
kelayakan investasi dan pemberian kredit terhadap bisnis Anda. Berikut ini contoh laporan
keuangan SAK EMKM pada laporan posisi keuangan yaitu :
2. Laporan Laba Rugi Selama Periode
Pada pernyataan Pada pernyataan IAI dalam ED SAK EMKM Bab 5 point 5.2, pada informasi
laporan laba rugi yang disajikan sebagai entitas dapat mencakup akun-akun berikut:
• Pendapatan
• Beban keuangan
• Beban pajak
Adanya laporan laba rugi, berguna supaya Anda dapat melihat apakah bisnis bisa mendapatkan
hasil laba atau rugi dalam periode tertentu. Biasanya periode laporan laba rugi dapat ditentukan
per bulan, kuartal, bahkan tahunan.
Fungsi laporan laba rugi dibutuhkan oleh pihak kepentingan internal seperti tim manajemen
dan dewan direksi, serta pihak kepentingan eksternal seperti investor dan kreditur. Penggunaan
laporan ini berfungsi untuk mengevaluasi profitabilitas bisnis dan membantu menilai tingkat
risiko keuangan bisnis. Kemudian perhitungan rasio profitabilitas pada laporan laba rugi juga
dapat dijadikan acuan untuk melihat rasio keuangan lainnya misalnya rasio solvabilitas,
rentabilitas, dan sebagainya. Berikut contoh laporan keuangan SAK EMKM pada laporan laba
rugi yaitu:
3. Catatan Atas Laporan Keuangan
Pada pernyataan Pada pernyataan IAI dalam ED SAK EMKM Bab 6 point 6.2, informasi
catatan atas laporan keuangan yang berisi tambahan dan rincian akun-akun tertentu yang
relevan yaitu sebagai berikut :
• Suatu pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun sesuai dengan ED SAK EMKM
• Ikhtisar kebijakan akuntansi
• Informasi tambahan dan rincian akun tertentu yang menjelaskan transaksi penting dan
material sehingga bermanfaat bagi pengguna untuk memahami laporan keuangan.
Catatan atas laporan keuangan dapat tercatat secara sistematis, sehingga dapat
mengkategorikan setiap akunnya yang sudah tersajikan disetiap laporan keuangan. Sehingga
informasi tersebut dapat terkait di dalam catatan laporan keuangan, berikut ini contoh laporan
keuangan SAK EMKM pada catatan atas laporan keuangan yaitu :

Anda mungkin juga menyukai