Anda di halaman 1dari 16

Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA)

Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah


By : Kelompok 1
Nama Anggota
 ADELIA BELLA SAPUTRI

 EGITA AFRILLIA

 GEBBY GRASELLA

 MUHAMMAD SYARIFUDIN TANZIL

 REVALINA SILMY ALVIRA

 TASYA FADILAH
Pengertian ISPA
ISPA atau Infeksi saluran pernapasan akut merupakan infeksi saluran nafas akut yang menyerang satu
komponen saluran pernapasan, tepatnya pernapasan bagian atas akibat virus dan bakteri. Bagian saluran
pernapasan atas yang terkena dapat meliputi hidung, sinus, faring, dan laring.

Disebut akut yaitu karena berlangsung selama 14 hari Adneksa yaitu :

• Sinus
• Rongga Telinga
• Pleura
Klasifikasi

 Secara anatomis yang termasuk infeksi saluran


pernafasan akut :

1) ISPA Atas : Faringitis, Raningitis, Otitis

2) ISPA Bawah : Laringitis, Bronkhitis, Pneumonia


Etiologi

Virus Penyebab Bakteri Penyebab :


1. Adenovirus, yang dapat o Stapilococus
o Pneumonia
menyebabkan pilek, bronkitis, dan
o Haemophillus
2. pneumonia.
o Corynebacterium diphteriae
Rhinovirus, yang dapat
o Mycoplasma pneumoniae
3. menyebabkan pilek.
Pneumokokus, yang dapat
o Chlamydia
menyebabkan meningitis dan
pneumonia.
Faktor Resiko

Faktor diri : Beberapa faktor risiko ISPA antara lain:

1. Umur  Bayi dari usia 6 bulan atau anak di bawah 1 tahun.


 Anak-anak yang lahir prematur atau yang memiliki
2. Jenis Kelamin riwayat jantung bawaan atau penyakit paru-paru.
3. Kebutuhan Gizi  Anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang
lemah.
 Bayi yang berada di tempat ramai.
 Orang-orang di usia pertengahan.
 Orang dewasa yang mengidap penyakit paru
obsruktif kronik, gagal jantung progresif, atau asma.
 Orang dengan sistem imun lemah, seperti orang
dengan transplantasi organ, leukemia, atau HIV/AIDS.
 Orang yang dikelilingi dengan pengidap yang bersin
atau batuk tanpa menutup hidung dan mulutnya.
Patofisiologi
Perjalanan Alamiah penyakit ISPA dibagi menjadi :

1 Tahap Prepatogenesis

2 Tahap Inkubasi

3 Tahap dini penyakit


Gejala ISPA
 Berikut beberapa gejala ISPA yang umumnya dialami pengidapnya.

- Hidung tersumbat dan pilek.

- Batuk kering tanpa dahak.

- Demam ringan.

- Nyeri tenggorokan.

- Nyeri kepala ringan.

- Bernapas cepat atau kesulitan bernapas.

- Warna kebiruan pada kulit akibat kurangnya oksigen.

- Gejala sinusitis, seperti wajah terasa nyeri, hidung beringus, dan demam.
Diagnosis ISPA
Seperti penyakit pada umumnya, dokter akan memulai dengan wawancara medis
dan pemeriksaan fisik. Setelah itu, bila dirasa perlu dokter juga akan melakukan
pemeriksaan penunjang untuk membantu menegakkan diagnosis ISPA.
Contohnya:

1. Pemeriksaan darah di laboratorium.


2. Pengambilan sampel dahak untuk diperiksa di laboratorium.
3. Pencitraan dengan x-ray atau CT scan, kedua pemeriksaan ini berutujuan
untuk menelisik lebih jauh kondisi paru-paru.
Komplikasi ISPA

 Komplikasi yang dapat terjadi akibat ISPA, antara lain gagal napas karena paru-paru
berhenti berfungsi, dan gagal jantung kongestif.

 Hal yang perlu digarisbawahi, komplikasi ISPA yang serius bisa mengakibatkan
kerusakan permanen bahkan kematian.
Penatalaksanaan Medis ISPA

A. Suportif meningkatkan daya tahan tubuh nutrisi yang adekuat pemberian multivitamin
dan lain-lain.

B. Antibiotik
- Idealnya berdasarkan kuman penyebab
- Utama ditunjukan pada S Pneumonia H Influenza dan S Aerus
Kotrimokasol, Amoksilin, Ampisilin, Penisilin Prokain
Pengobatan ISPA
Beberapa pengobatan yang dianjurkan dokter, antara lain:

 Obat untuk meredakan demam dan nyeri di tubuh.

 Obat untuk mengatasi hidung berair dan tersumbat.

 Obat untuk mengurangi batuk.

 Obat untuk mengurangi peradangan dan pembengkakan saluran pernapasan bagian atas
 Obat untuk membasmi bakteri penyebab infeksi jika disebabkan oleh bakteri.
Pencegahan
ISPA
Setidaknya terdapat upaya untuk mencegah ISPA, misalnya:

 Cucilah tangan secara teratur, apalagi setelah beraktivitas di tempat umum.


 Menghindari menyentuh bagian wajah, terutama mulut, hidung, dan mata dengan
tangan agar terhindar dari penyebaran virus dan bakteri.
 Menghindari merokok.
 Mengonsumsi makanan kaya serat dan vitamin untuk meningkatkan daya tahan
tubuh.
 Menutup mulut dan hidung dengan tisu atau tangan ketika bersin untuk mencegah
penyebaran penyakit kepada orang lain.
 Berolahraga secara teratur untuk membantu meningkatkan kekebalan tubuh.
Asuhan Keperawatan
PENGKAJIAN

Hal-hal yang dikaji dalam penyakit ISPA :

a) Riwayat
Demam, Batuk, Pilek, Badan terasa lemas

b) Tanda Fisik
Demam, Dyspneu, Tachipneu, menggunakan otot pernafasan, tonsil sakit menelan

c) Pengetahuan
Pengalaman terkena penyakit pernafasan pengetahuan tentang penyakitnya dan tindakan yang dilakukan
Diagnosa Keperawatan
• Hipetermi berhubungan dengan invasi mikroorganisme
• Resiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
• Kurang pengetahuan tentang penatalaksaan ISPA kurangnya informasi
• Pola nafas tidak efektif penurunan ekspansi paru
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai