Anda di halaman 1dari 11

Bahan-bahan yang perlu disiapkan adalah: peta zona gempa sni 2012

Siapkan diagram respon spektra desain

 Ss adalah parameter respon spektrum pada periode pendek (s = short)

 S1 adalah parameter respon spektrum pada periode 1 detik (1 = 1 detik)


Cara menentukan dan adalah dari peta gempa ( enam peta)

Ada peta untuk probabilitas terlampaui 2% dan 10% masing-masing dalam periode 50
tahun. Yang 2% itu setara dengan periode gempa 2500 tahunan dan yang 10% itu
setara dengan periode gempa 500 tahunan.
Yang direkomendasikan untuk digunakan adalah yang 2% yaitu periode gempa
2500 tahunan.
Untuk masing-masing periode gempa punya 3 peta lagi: respon spektra percepatan
puncak, 0.2 detik, dan 1 detik.
Untuk percepatan puncak tidak perlu dilihat, yang diperlukan cuma 0.2 detik dan 1
detik.
Untuk Ss dipakai peta Respon Spektra 0.2 detik Probabilitas 2%.
Untuk S1 digunakan peta Respon Spektra 1 detik Probabilitas 2%.

Contoh: untuk Jakarta

Dapat diambil Ss = 0,65 Karena Jakarta ada di antara garis 0.60 dan 0.70. Bila
mau diambil 0.64 atau 0.66 atau lainnya juga tidak apa-apa, hal tersebut
tergantung pada interpretasi si engineer.
Sementara untuk yang 1 detik, digunaakan S1 = 0,27 karena Jakarta berada di
antara garis 0.25 dan 0.3.

 Tentukan Kelas Lokasi (Site Class).

Data yang dibutuhkan adalah Nspt, cepat rambat gelombang, dan kuat geser niralir
(undrained). Minimal 2 dari 3 data tersebut harus ada.

Jadi, kondisi “normal”nya, untuk Indonesia yang sering digunakan adalah Kelas C
(keras), D (sedang), dan E (lunak).

 Buka Tabel Fa dan Fv.

Koefisien lokasi Fa

Kelas Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan pada


situs perioda pendek, T=0,2 detik, Ss
S,≤0,25 Ss=0,5 Ss=0,75 S9=1,0 S9≥1,25
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,2 1,2 1,1 1,0 1,0
SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1,0
SE 2,5 1,7 1,2 0,9 0,9
SF SSb

Koefisien lokasi Fv

Kelas Parameter respons spektral percepatan gempa (MCER) terpetakan pada


situs perioda pendek, T=0,2 detik, Ss
S1≤0,1 S1=0,2 S1=0,3 S1=0,4 S1≥0,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0
SC 1,7 1,6 1,5 1,4 1,3
SD 2,4 2,0 1,8 1,6 1,5
SE 3,5 3,2 2,8 2,4 2,4
SF SSb

Dapat digunakan interpolasi linear bila nilai Ss dan S1 nya ngga ada di tabel.
Contoh:

Jakarta, Kelas Lokasi E (tanah lunak), Ss = 0,65, dan s1 = 0,27.

Hasil pembacaan tabel:


Fa = 1,4 ( hasil interpolasi antara nilai Ss = 0,5 dan Ss=0,75)

Fv = 2,92 ( hasil interpolasi antara nilai S1 = 0,2 da S1 = 0,3 )

 Hitung SMs dan SM1

SMs = Fa x Ss
SM1 = Fv x S1
 Contoh, untuk kasus di atas:

SMs = 1,4 x 0,65 = 0,91


SM1 = 2,92 x 0,27= 0,788

 Hitung SDs dan SD1 dengan rumus

Contoh, untuk kasus di atas:

 Bila nilai dan , sudah diperoleh maka dapat digambar grafik respons
spektra (seperti gambar di atas).

Gunakan MS Excel, untuk membuat respon spektranya.


Selanjutnya, untuk Tentukan nilai R (faktor reduksi gempa)

 Tentukan kategori risiko bangunan, mulai dari kategori I sampai IV

Jenis pemanfaatan Kategori


risiko
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko rendah terhadap jiwa manusia I
pada saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk, antara lain:
- Fasilitas pertanian, perkebunan, perternakan, dan perikanan
- Fasilitas sementara
- Gudang penyimpanan
- Rumah jaga dan struktur kecil lainnya
Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk dalam kategori risiko II
I,III,IV, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Perumahan ; rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Ge dung perkantoran
- Ge dung apartemen/ rumah susun
- Pusat perbelanjaan/ mall
- Bangunan industry
- Fasilitas manufaktur
- Pabrik
Jenis pemanfaatan Kategori
Gedung dan non gedung yang memiliki risiko tinggi terhadap jiwa manusia III
risiko
-pada
Bioskop
saat terjadi kegagalan, termasuk, tapi tidak dibatasi untuk:
- Ge dung pertemuan
- Stadion
- Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki unit bedah dan unit gawat darurat
- Fasilitas penitipan anak
- Penjara
- Bangunan untuk orang jompo
Gedung dan non gedung, tidak termasuk kedalam kategori risiko IV, yang
-memiliki potensi untuk
Pusat pembangkit menyebabkan
listrik bias a dampak ekonomi yang besar
-dan/atau Fasilitas gangguan
penangananmassal
air terhadap kehidupan masyarakat sehari-hari bila
-terjadi Fasilitas
kegagalan,
penanganan
termasuk,
limbah tapi tidak dibatasi untuk:
- Pusat telekomunikasi
Gedung dan non gedung yang tidak termasuk dalam kategori risiko IV,
(termasuk,
Gedung dantetapi tidak dibatasi
non gedung untuk fasilitas
yang ditunjukkan manufaktur,
sebagai proses,
fasilitas yang penting, IV
-penanganan, penyimpanan,
Bangunan-bangunan penggunaan atau tempat pembuangan bahan
monumental
-bakar berbahaya,
Gedung bahan
sekolah dan kimiapendidikan
fasilitas berbahaya, limbah berbahaya, atau bahan
-yang Rumah
mudahsakitmeledak)
dan fasilitas
yangkesehatan
mengandung lainnya
bahan
yangberacun
memilikiatau
fasilitas
peledak bedah
di
termasuk, tetapi tidak dibatasi untuk :
-dan
mana Fasilitas
unit
jumlahpemadam
gawat kebakaran,
kandungan
darurat bahannyaambulans,
melebihidan kantor
nilai bataspolisi, serta garasi
-kendaraan
Tempat perlindungan
darurat terhadap gempa bumi, angin badai, dan tempat
yang disyaratkan
-perlindungan
Fasilitas oleh
kesiapan instansi
darurat,
darurat lainnya yang berwenang
komunikasi, dan cukup
pusat operasi dan menimbulkan
fasilitas lainnya
bahaya
-untuk bagi
Pusattanggap masyarakat
pembangkit jika terjadi kebocoran.
energi dan fasilitas publik lainnya yang dibutuhkan
darurat
-pada
Struktur tambahan
saat keadaan (termasuk menara telekomunikasi, tangki
darurat
penyimpanan
Gedung dan nonbahan
gedungbakar,
yang
menara
dibutuhkan
pendingin,
untukstruktur
mempertahankan
stasiun listrik,
fungsi
tangki airbangunan
struktur pemadamlainkebakaran atauke
yang masuk struktur
dalam rumah
kategoriatau struktur
risiko IV.
pendukung air atau material atau peralatan pemadam kebakaran ) yang
disyaratkan untuk beroperasi pada saat keadaan darurat
 Bila sdh diketahui Kategori Risiko Bangunan, tentukan Kategori Desain Gempa,

Gunakan tabel berikut.

Tabel Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons


pada perioda pendek.

Nilai 5D5 Kategori risiko


I atau II atau III IV
5D5< 0,167 A A
0,167 ≤ 5D5 0,33  B C
0,33 ≤ 5D5 0,50
 C D
0,50 ≤ 5D5 D D

Tabel Kategori desain seismik berdasarkan parameter respons


percepatan pada perioda 1 detik

Nilai 5D1 Kategori risiko


I atau II atau III IV
5D1< 0,067 A A
0,067 ≤ 5D1 0,133
 B C
0,133 ≤ 5D1 0,20
 C D
0,20 ≤ 5D1 D D

Untuk kasus di atas, Jakarta Sds = 0,61, dan Sd1= 0,625 maka Kategori Desain
Gempanya adalah D
Apabila dari ke 2 tabel di atas hasilnya berbeda, maka diambil yang “terberat”.
Misalnya dari tabel pertama hasilnya C, tapi dari tabel kedua hasilnya D, maka yang
dipakai adalah D.

 Selanjutnya cek tabel berikut

Untuk Kategori D, itu termasuk risiko gempa tinggi. Sehingga harus dipakai
sistem SRPMK atau SDSK.
SRPMK = Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus,
SDSK = Sistem Dinding Struktural Khusus D

 Kemudian ditentukan nilai R dengan mengunakan tabel sebelumnya

( kategori I – IV )
Misalnya, tipe strukturnya adalah beton bertulang ( tidak pakai shearwall) cari di
tabel:
Dari tabel untuk no. 5 ( rangka momen beton bertulang), Maka R = 8

 Setelah ditentukan nilai R, terakhir adalah menentukan periode getar alami


struktur, T ini bisa dihitung dengan menggunakan program komputer, atau bisa juga
dengan rumus empiris yang sudah disediakan. Prosedur perhitungan beban
gempanya sudah mulai mirip dengan SNI Gempa sebelumnya

V = Cs.W = (sa.I.W)/R

Sa = spectrum respon percepatan rencana

I = Faktor keutamaan

W = Berat total struktur

R = Koefisien modifikasi respon


V
V3
W3
V2
V
W2
V1

W W1

Anda mungkin juga menyukai