Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Prinsip-Prinsip Islam dalam Transaksi Perbankan Syariah

Dalam Transaksi Keuangan Syariah, Prinsip-Prinsip Islam Diterapkan yaitu:

1. Mudharabah

Adalah akad kerja sama antara shahibul maal (pemilik modal) dan mudharib (pengelola dana) yang
pembagian keuntungannya berdasarkan bagi hasil menurut kesepakatan awal.

Apabila usaha yang dijalankan mengalami kerugian, seluruh kerugian ditanggung shahibul maal, kecuali
ditemukan adanya kelalaian atau kesalahan yang diperbuat mudharib, seperti penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan dana. Prinsip mudharabah dibagi menjadi dua, yakni mudharabah
mutlaqah dan mudharabah muqayyadah.

2. Musyarakah

Musyarakah adalah akad kerja sama di antara dua atau lebih shahibul maal untuk mendirikan usaha
bersama dan bersama-sama mengelolanya. Perihal keuntungan dibagi sesuai kesepakatan, sedangkan
kerugiannya ditanggung menurut kontribusi modal masing-masing. Jenis-jenisnya ada empat, yakni
Syirkah Mufawadhah, Syirkah ‘inan, Syirkah a’mal, dan Syirkah Wujuh.

3. Wadiah

Adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain. Prinsip wadiah digolongkan menjadi dua macam,
yakni Wadiah Yad Amanah dan Wadiah Yad dhamanah. Keduanya berbeda: Wadiah Yad Amanah bisa
diartikan si penerima wadiah tidak bertanggung jawab jika ada kehilangan dan kerusakan pada wadiah
yang bukan disebabkan kelalaian atau kecerobohan penerima wadiah.

BNI KPR Griya Mobile


Sementara dalam Wadiah Yad dhamanah, si penerima wadiah boleh menggunakan wadiah atas seizin
pemiliknya dengan syarat dapat mengembalikan wadiah secara utuh kepada pemiliknya.

4. Murabahah

Murabahah berarti akad jual beli yang melibatkan bank dengan nasabah yang disepakati kedua belah
pihak.

5. Salam

Adalah transaksi jual beli suatu barang tertentu antara pihak penjual dan pembeli dengan harga yang
terdiri atas harga pokok barang dan keuntungan yang ditambahkannya telah disepakati bersama.

6. Istishna

Bisa diartikan sebagai transaksi jual beli yang hampir sama dengan prinsip salam, yakni jual beli dan
penyerahan yang dilakukan kemudian, sedangkan penyerahan uangnya bisa dicicil atau ditangguhkan.

7. Ijarah

Prinsip ijarah merupakan akad pemindahan hak guna barang atau jasa dengan pembayaran upah sewa
tanpa diikuti dengan pemindahan kepemilikan.

8. Qardh

Prinsip yang satu ini merupakan perjanjian pinjam-meminjam uang atau barang yang dilakukan tanpa
ada orientasi keuntungan. Namun, pihak bank sebagai pemberi pinjaman boleh meminta ganti biaya
yang diperlukan dalam kontrak Qardh.

9. Hawalah/Hiwalah

Prinsip hawalah diartikan sebagai pengalihan utang dari orang yang berutang kepada orang lain yang
wajib menanggungnya.

10. Wakalah
Prinsip wakalah timbul karena salah satu pihak memberikan suatu objek perikatan yang berbentuk jasa
atau dapat juga disebut sebagai meminjamkan dirinya untuk melakukan sesuatu atas nama diri pihak
lain
Prinsip Perbankan Syariah merupakan bagian dari ajaran Islam yang berkaitan dengan ekonomi. Salah
satu prinsip dalam ekonomi Islam adalah larangan riba dalam berbagai bentuknya, dan menggunakan
sistem antara lain prinsip bagi hasil. Dengan prinsip bagi hasil, Bank Syariah dapat menciptakan iklim
investasi yang sehat dan adil karena semua pihak dapa saling berbagi baik keuntungan maupun potensi
risiko yang timbul sehingga akan menciptakan posisi yang berimbang antara bank dan nasabahnya.
Dalam jangka panjang, hal ini akan mendorong pemerataan ekonomi nasional karena hasil keuntungan
tidak hanya dinikmati oleh pemilik modal saja, tetapi juga oleh pengelola modal.

A. Implementasi Prinsip-prinsip Tentang Perbankan Syariah

Di dalam mengoperasionalkan perbankan syariah dikenal beberapa prinsip-prinsip pengelolaan kegiatan


usaha perbankan syariah. Adapun prinsip-prinsip tersebut pada garis besarnya sebagai berikut:

1. Prinsip kepercayaan dan prinsip kehati-hatian pengelolaan kegiatan usaha perbankan syariah

Salah satu misi perbankan adalah menerima simpanan baik berupa giro, tabungan, dan deposito. Dana
ini dibutuhkan bank dalam menjalankan usahanya, yang tindak mungkin hanya diandalkan dan modal
bank sendiri. Untuk itu, dalam rangka menarik dana segar dari masyarakat, bank pun terus melakukan
pembaharuan dalam menawarkan jasa perbankan. Selain itu bank sebagai salah satu komponen dalam
menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional dalam menjalankan usahanya
memerlukan kepercayaan masyarakat.

2. Prinsip-Prinsip Akad Pengelolaan Kegiatan Usaha Perbankan Syariah

Implementasi prinsip akad pada kegiatan usaha atau operasional perbankan syariah sebagai berikut:
a. Kegiatan penghimpunan dana.

Kegiatan penghimpunan dana dapat ditempuh oleh perbankan melalui mekanisme tabungan, giro, serta
deposito. Khusus untuk perbankan syariah, tabungan dan giro dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
tabungan dan giro didasarkan pada akad wadiah, serta tabungan dan giro yang didasarkan pada akad
mudharabah. Sedangkan khusus deposito hanya memakai akad mudharabah, karena deposito memang
ditujukan untuk kepentingan investasi.

b. Kegiatan penyaluran dana

Kegiatan penyaluran dana kepada masyarakat (lending) dapat: ditempuh oleh bank dalam bentuk
murabahah, mudharabah,[ musyarakah, ataupun qard. Bank sebagai penyedia dana akan mendapatkan
imbalan dalam bentuk margin keuntungan untuk murabahah, bagi hasil untuk mudharabah dan
musyarakah, serta biaya administrasi untuk qard.
c. Jasa bank
Kegiatan usaha bank di bidang jasa dapat berupa penyediaan bank garansi (kafalah), Letter of Credit
(L/C), Hiwalah, Wakalah, dan jual beli valuta asing
.

Anda mungkin juga menyukai