Nim: 200404005
1.a.Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua wilayah yaitu humanisme dan akademik.Sisi
humanisme mengembangkan manusia dari segi keterampilan dan praktik hidup.Sementara aspek
akademik menekankan nilai kognitif dan ilmu murni.Keduanya merupakan aspek penting yang
sebenarnya tidak dapat dipisahkan.Filsafat pendidikan berperan untuk terus menganalisis dan
mengkritisi aspek akademik dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh dan
seimbang.Humanisme modern dibagi kepada dua aliran.
a.Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak
seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas.
b.Setiap siswa berhak mendapat kan pendidikan walau pun dengan cara yang berbeda beda. disetiap
definisi dari filsafat pendidikan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.wajar saja
para ahli masih banyak yg memperdebatkan hal ini dikarenakan dia juga mau seluruh manusian
mendapat kan pendidikan yang terbaik.
3. Salah satu kritik para ahli pendidikan tentang pendidikan di Indonesia adalah tentang akses
pendidikan yang tidak merata, terutama pendidikan yang berkualitas. Bagaimana pandangan
Anda tentang hal ini dikaitkan dengan pandangan filosofis tentang pendidikan?
Jawab:
Pendidikan adalah usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan baik untuk
kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak, yang harus dipenuhi sepanjang
hayat,
tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang
sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan
hidup
mereka. Secara umum pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan
oleh
orang yang bertanggungjawab kepada anak didik.
5. Bagaimana cara guru membangun potensi filsafat Pendidikan perenialisme siswa di sekolah?
Jawab:
Peran Guru dalam Pandangan
Progresivisme
Dalam pandangan progresivisme
terdapat perbedaan antara peran guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Karena
prinsip pembelajaran progresivisme
menghendaki pembelajaran yang
dipusatkan pada siswa. Adapun peran guru
menurut aliran progresivisme ialah berperan
sebagai fasilitator, pembimbing, dan
pengarah bagi siswa. Menurut Gutek
(1974:146) pendidikan progresif mencari
guru yang memang berbeda dari guru di
pendidikan tradisional dalam hal watak,
pelatihan, dan teknik pengajarannya.
Karena kelas/pendidikan progresif
berorientasi pada kegiatan yang bertujuan,
pendidik progresif sangat perlu mengetahui
bagaimana cara mendorong untuk dapat
berpendapat, berencana, dan menyelesaikan
proyek mereka. Selain itu, guru juga perlu
mengetahui bagaimana tahapan kerja
kelompok karena pola dasar pengajaran
progresif berpusat pada partisipasi
kelompok.
Aliran progresivisme ingin
mengatakan bahwa tugas guru sebagai
pembimbing aktivitas anak didik/siswa dan
berusaha memberikan kemungkinan
lingkungan terbaik untuk belajar. Sebagai
Pembimbing ia tidak boleh menonjolkan
diri, ia harus bersikap demokratis dan
memperhatikan hak-hak alamiah anak
didik/siswa secara keseluruhan.