Anda di halaman 1dari 5

Nama: Yuni Hesti Harahap

Nim: 200404005

Prodi: Pendidikan Bahasa Indonesia

Mk: Filsafat Pendidikan

Ujian Akhir Semester

1. Cari lima definisi tentang filsafat pendidikan.


a. Tentukan aspek-aspek yang sama dan berbeda dari definisi itu!
b. Apa simpulan yang dapat ditarik dari lima definisi itu? Jelaskan!
Jawab:
•Gazalba (1974:7) mengatakan bahwa filsafat adalah hasil kegiatan berpikir
yang radikal, sistematis, universal.
•Ada beberapa definisi filsafat yang dikemukakan Titus (1984:3-4),
sebagai berikut.
1. Filsafat adalah suatu sikap tentang hidup dan alam semesta.
2. Filsafat adalah suatu metode berpikir reflektif dan penelitian penalaran.
3. Filsafat adalah suatu perangkat masalah-masalah.
4. Filsafat adalah seperangkat teori dan sistem berpikir.
•Titus
(1984: 3) mengemukakan pengertian filsafat dalam arti sempit maupun dalam arti
luas. Dalam arti sempit filsafat diartikan sebagai ilmu yang berkaitan dengan
metodologi atau analisis bahasa secara logis dan analisis makna-makna. Filsafat
diartikan sebagai “science of science” yang bertugas memberi analisis secara
kritis terhadap asumsi-asumsi dan konsep-konsep ilmu, mengadakan sistematisasi
atau pengorganisasian pengetahuan.
•Al-Syaibani (1979:26) mengatakan bahwa hikmat mengandung
kematangan pandangan dan pikiran yang jauh, pemahaman dan pengamatan yang
tidak dapat dicapai oleh pengetahuan saja. Dengan hikmat filsuf akan mengetahui
pelaksanaan pengetahuan dan dapat melaksanakannya.
Seorang filsuf akan memperhatikan semua aspek
•Randall dan Buchler (via Sadulloh,
2007:17) memberikan kritik terhadap pengertian tersebut, dengan mengemukakan
bahwa definisi tersebut tidak memuaskan, karena beberapa alasan, yaitu: 1) tidak
menunjukkan karakteristik yang berbeda antara berpikir filsafati dengan fungsi-
fungsi kebudayaan dan sejarah, 2) para ilmuwan juga berpikir reflektif dan kritis,
padahal antara sains dan filsafat berbeda, 3) ahli hukum, ahli ekonomi juga ibu
rumah tangga sewaktu-waktu berpikir reflektif dan kritis, padahal mereka bukan
filsuf atau ilmuwan.

1.a.Pendidikan dapat dibedakan menjadi dua wilayah yaitu humanisme dan akademik.Sisi
humanisme mengembangkan manusia dari segi keterampilan dan praktik hidup.Sementara aspek
akademik menekankan nilai kognitif dan ilmu murni.Keduanya merupakan aspek penting yang
sebenarnya tidak dapat dipisahkan.Filsafat pendidikan berperan untuk terus menganalisis dan
mengkritisi aspek akademik dan humanis demi sebuah pendidikan yang utuh dan
seimbang.Humanisme modern dibagi kepada dua aliran.
a.Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-Pencerahan dan diikuti banyak
seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian bebas.

b.Humanisme sekuler mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan


agama.

b.Setiap siswa berhak mendapat kan pendidikan walau pun dengan cara yang berbeda beda. disetiap
definisi dari filsafat pendidikan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing masing.wajar saja
para ahli masih banyak yg memperdebatkan hal ini dikarenakan dia juga mau seluruh manusian
mendapat kan pendidikan yang terbaik.

2. Dalam filsafat pendidikan terdapat aliran perenialisme, esensialisme, dan progresivisme.


a. Jelaskan gagasan umum ketiga aliran itu!
b. Kemukakan pandangan Anda tentang praktik pendidikan di Indonesia dikaitkan
dengan ketiga aliran itu!
JaJawab:
a. •Perenialisme adalah berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat
abadi. Aliran ini mengambil analogi realita sosial budaya manusia, seperti realita
sepohon bunga yang terus menerus mekar dari musim ke musim, datang dan
pergi, berubah warna secara tetap sepanjang masa, dengan gejala yang terus
ada dan sama.
•Esensialisme adalah pendidikan yang di dasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan
yang telah ada sejak awal peradaban umat manusia. Esensialisme muncul pada
zaman Renaissace.esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak
pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan
kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
•Progresivisme adalah suatu gerakan dan perkumpulan yang didirikan pada
tahun 1918. Aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan yang benar pada masa
kini mungkin tidak benar di masa mendatang. Pendidikan harus terpusat pada
anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang muatan. Progresivisme ini
sangat berpengaruh dalam pendidikan bangsa Amerika pada permulaan abad
ke-20.
b. Pendidikan merupakan proses budaya, karena itu ia tumbuh dan
berkembang dalam alur kebudayaan setiap masyarakat dan sering
bersumber pada agama dan tradisi yang dianut oleh masyarakat sehingga
kehadirannya mempunyai akar yang kuat pada budaya masyarakat.
Pendidikan menjadi modal dasar untuk membina dan mengembangkan
karakter serta perilaku manusia di dalam menata hidup dan
kehidupannya Dengan demikian Pendidikan
merupakan proses budaya, karena ia tumbuh dan berkembang dalam alur
kebudayaan setiap masyarakat dan sering bersumber pada agama dan
tradisi yang dianut oleh masyarakat sehingga kehadirannya mempunyai
akar yang kuat pada budaya masyarakat. Oleh karena itu, pendidikan
merupakan modal dasar untuk membina dan mengembangkan karakter serta
perilaku manusia di dalam menata hidup dan kehidupannya.

3. Salah satu kritik para ahli pendidikan tentang pendidikan di Indonesia adalah tentang akses
pendidikan yang tidak merata, terutama pendidikan yang berkualitas. Bagaimana pandangan
Anda tentang hal ini dikaitkan dengan pandangan filosofis tentang pendidikan?
Jawab:
Pendidikan adalah usaha manusia untuk
menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun
rohani
sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Pendidikan baik untuk
kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak, yang harus dipenuhi sepanjang
hayat,
tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang
sejalan
dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju sejahtera dan bahagia menurut konsep pandangan
hidup
mereka. Secara umum pendidikan adalah pengaruh, bantuan atau tuntutan yang diberikan
oleh
orang yang bertanggungjawab kepada anak didik.

4. Bagaimana penerapan, pengaruh, dan manfaat filsafat Pendidikan progresivisme dalam


dunia Pendidikan di Indonesia?
Jawab:
Abstrak Progresivisme merupakan aliran filsafat pendidikan modern yang menghendaki
adanya perubahan pelaksanaan pendidikan menjadi lebih maju. Aliran progresivisme ini
mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak dan menjadikan
pendidik hanya sebatas sebagai fasilitaor, pembimbing, dan pengarah bagi peserta didik.
Adapun tujuan dari aliran progresivisme dalam pendidikan ialah ingin merubah praktik
pendidikan yang selama ini terkesan otiriter menjadi demokratis dan lebih menghargai
potensi dan kemampuan anak, serta mendorong untuk dilaksanakannya pembelajaran yang
lebih banyak melibatkan peserta didik. Dengan menerapkan aliran progresivisme dalam
pendidikan, harapannya dapat membahwa perubahan dan kemajuan pendidikan di
Indonesia menjadi lebih berkualitas, sehingga mampu mewujudkan tujuan pendidikan
nasional Indonesia.
Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Dalam konteks ini, pendidikan
nasional Indonesia berfungsi
mengembangkan kemampuan dan
nmembentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa. Di
samping itu, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggungjawab

5. Bagaimana cara guru membangun potensi filsafat Pendidikan perenialisme siswa di sekolah?
Jawab:
Peran Guru dalam Pandangan
Progresivisme
Dalam pandangan progresivisme
terdapat perbedaan antara peran guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran. Karena
prinsip pembelajaran progresivisme
menghendaki pembelajaran yang
dipusatkan pada siswa. Adapun peran guru
menurut aliran progresivisme ialah berperan
sebagai fasilitator, pembimbing, dan
pengarah bagi siswa. Menurut Gutek
(1974:146) pendidikan progresif mencari
guru yang memang berbeda dari guru di
pendidikan tradisional dalam hal watak,
pelatihan, dan teknik pengajarannya.
Karena kelas/pendidikan progresif
berorientasi pada kegiatan yang bertujuan,
pendidik progresif sangat perlu mengetahui
bagaimana cara mendorong untuk dapat
berpendapat, berencana, dan menyelesaikan
proyek mereka. Selain itu, guru juga perlu
mengetahui bagaimana tahapan kerja
kelompok karena pola dasar pengajaran
progresif berpusat pada partisipasi
kelompok.
Aliran progresivisme ingin
mengatakan bahwa tugas guru sebagai
pembimbing aktivitas anak didik/siswa dan
berusaha memberikan kemungkinan
lingkungan terbaik untuk belajar. Sebagai
Pembimbing ia tidak boleh menonjolkan
diri, ia harus bersikap demokratis dan
memperhatikan hak-hak alamiah anak
didik/siswa secara keseluruhan.

6. Jelaskan aliran konstruktivisme dalam filsafat pendidikan!


Jawab:
Pendidikan dengan pola konstruktivisme, akan menciptakan pengalaman baru yang
menuntut aktivitas kreatif produktif dalam konteks nyata yang mendorong siswa untuk
berfikir dan berfikir ulang lalu mendemonstrasikan. Siswa yang kreatif, akan mudah
menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada. Tentunya ini akan berkaitan pula dengan
kemampuannya menjawab soal-soal ujian akhirnya. NEM akan meningkat, siswa putus
sekolah akan berkurang. Pembelajaran yang berorientasi pada permasalahan yang ada di
lingkungan, dan selalu mengikuti perkembangan, akan memperluas pandangan siswa,
sehingga pengetahuannya tidak terbatas pada apa yang didapat di kelas. Pengetahuannya
berkembang sesuai tuntutan zaman, sehingga pada saatnya nanti harus bekerja, aplikasi
ilmunya sesuai dengan apa yang diperlukan saat itu. Lulusan sekolah siap bekerja,
pengangguran akan berkurang.

7. Landasan filosofis pendidikan nasional adalah Pancasila, kemukakan rumusan tujuan


pendidikan nasional sebagai implikasi dari nilai-nilai Pancasila !
Jawab:

Anda mungkin juga menyukai