Numerik Full
Numerik Full
2
Paket Rumus Matematika Dasar
(Bilangan dan Perbandingan, Deret Matematika, Himpunan dan
Peluang, Bangun Datar dan Bangun Ruang)
Bilangan
Pengukuran
Standar lainnya:
3
Ukuran Berat dan Panjang
1 kuintal = 100kg 1 kg =10 ons 1 inchi = 2,54 cm
1 ton = 1,000kg 1 ons = 1,000 gram 1 kaki = 12 inchi
1 kg = 2 pon 1 pon = 5 ons 1 yard = 3 kaki
1 mil = 1760 yard
Ukuran waktu
1menit = 60 detik 1 hari = 24 jam 1 lustrum = 5 tahun
1 jam = 60 menit 1minggu = 7 hari 1 dekade = 10 tahun
1jam = 3,6 00 detik 1 warsa = 1 tahun 1 dasawarsa = 10 tahun
1 abad = 100 tahun
Ukuran luas
Standar: dari km² → mm² tiap turun tangga dikali 100, tiap naik satu tangga dibagi 100
Lainnya: 1 hm² = 1 ha
1 dam² = 1 are
1 m² = 1 ca
Ukuran Volume
Standar: dari km³ → mm³ tiap turun tangga dikali 1,000, tiap naik satu tangga dibagi 1,000
Lainnya: 1 liter = 1 dm³
1 cc = 1 cm³
Ukuran Jumlah
1 rim = 500 lbr 1 kodi = 20 helai
1 lusin = 12 buah 1 gros = 144 buah = 12 lusin
Deret
Deret Arimatika Deret Geometri
Suku ke-n = Suku ke-n
Jumlah n suku pertama = Jumlah n suku pertama ,r>1
=
Sisipan pada barisan ,r<1
Beda baru = Sisipan pada barisan
Beda baru =
Banyaknya suku baru =
Banyaknya suku baru =
Suku tengah =
Suku tengah =
a + b = a – (-b)
4
a – b = a + (-b)
-a – b = -(a+b)
-a + b = b – a
Eksponen
.
:
Persamaan Kuadrat
3.
Nilai maksimum dan minimum.
1. Nilai maksimum diperoleh apabila a<0
2. Nilai minimum diperoleh apabila a>0
Besarnya nilai minimum atau maksimum, A(p,q) ditentukan sbb.
Perbandingan
Perbandingan Senilai : jika suatu faktor dinaikan, maka faktor yg lain juga akan naik.
Perbandingan berbalik nilai: jika suatu faktor diturunkan, maka faktor yang lain akan naik.
Skala dan peta : perbandingan antara jarak pada peta dengan jarak yang sebenarnya.
5
Kecepatan
Kecepatan rata-rata
= (s1 +s2)/t total
=(v1.t1 + v2.t2)/(t1 + t2)
Himpunan
Peluang
6
3. Permutasi n elemen apabila ada elemen yang sama
P=
4. Permutasi siklis
P=(n-1)!
Kombinasi
Susunan dari beberapa atau semua elemen dari suatu himpunan yang tidak
mementingkan urutan elemen.
nKr=
Menentukan Peluang
A = suatu kejadian
n(A) = banyak elemen A
n(S) = banyak elemen ruang sampel
b. 0<P(A)<1
c. Apabila P(A)=1 maka disebut kejadian pasti; sehingga P(A) = 0 disebut sebagai kejadian
mustahil
2. Frekuensi Harapan
FH(A) = P(A). x
x = jumlah percobaan
- Kejadian majemuk
1. = Komplemen dari A atau bukan A
P(A)=P( )=1
2. Peluang gabungan dua kejadian
a. A dan B saling lepas
P(A B)= P(A)+P(B)
b. A dan B tidak saling lepas
P(A B)=P(A)+P(B)-P(A B)
3. A dan B saling bebas
P(A B) = P(A). P(B)
Statistik
Rata-rata(mean)
Rata-rata gabungan
7
kumpulan data bisa terdapat kebih dari satu
modus
Bangun datar
Segitiga layang-layang
Luas = x alas x tinggi Luas =
Keliling = sisi1+sisi2+sisi3
Bangun Ruang
Kubus Volume =
Luas permukaan =
Diagonal sisi =
Diagonal ruang =
Balok Volume =
Luas permukaan =
Diagonal sisi, ada tiga yaitu:
= ; ;
Diagonal ruang =
Kerucut Volume =
8
Luas permukaan =
Panjang garis pelukis =
Tabung Volume =
Luas permukaan =
Bola Volume =
Luas permukaan =
9
Paket Rumus Matematika Analitis
LOGIKA MATEMATIKA
Logika matematika merupakan materi yang berhubungan dengan pernyataan dan membentuk
pernyataan yang benar dalam konteks matematika. Logika matematika berhubungan erat dengan
pernyataan dan menarik kesimpulan dari premis (pernyataan) yang ada. Dalam menghadapi tes
CPNS wajib hukumnya memahami logika matematika.
Dengan ekuivalensi :
I. p → q ≡ ̴q → ̴p
II. q → p ≡ ̴p → ̴q
10
d. Penarikan Kesimpulan
1. Modus Ponens 2. Modus Tollens 3. Silogisme
p →q p →q p →q
P ̴q q→r
Q ̴p p→r
a. Silogisme Kategorial
Premis Fungsi pada simpulan Contoh
Premis Umum (Term Mayor) Predikat Semua manusia berkaki dua
Premis Khusus (Term Minor) Subjek Andi adalah manusia
Simpulan Syarat : Simpulannya :
1. Hapuskan kata yang ada 1. Kata manusia dihapus
di kedua Premis 2. Simpulan :
2. Simpulan terdiri dari: Andi berkaki dua
(Subjek) & Predikat (subjek) & (Predikat)
i. Dari dua Premis yang negative (mempunyai unsur kata “tidak”) tidak dapat dihasilkan
kesimpulan
ii. Bila salah satu premis negative maka kesimpulan harus negatif
iii. Jika kedua premis adalah Premis Khusus, maka tidak dapat dihasilkan kesimpulan
iv. Jika Term Mayor bersifat khusus, dan Term Minor bersifat negatif, tidak dapat dihasilkan
kesimpulan
b. Entimen
Premis Fungsi pada simpulan entimen Contoh
Premis Umum (Term Predikat Semua manusia berkaki dua
Mayor)
Premis Khusus (Term Subjek Andi adalah manusia
Minor)
Simpulan Entimen: 1. Term Penengah =
1. Terdiri dari (Subjek) Manusia
(Predikat) KARENA (kata yang 2. Entimen :
sama / Term Penengah) Andi berkaki dua karena ia
manusia
c. Silogisme Hipotetik
Premis Bentuk Contoh
Premis Umum (Term Proposisi “Jika (antecedent) Jika (hujan) maka (tanah akan
Mayor) Maka (konsekuen)” basah)
11
Premis Khusus (Term Pernyataan Kategorik Hari Hujan
Minor)
Simpulan Simpulan: Simpulan :
1. Jika Term Minor mengakui “Tanah basah”
(antecedent), maka simpulan
adalah (konsekuen) 1. Jika Term Minor = Tanah
2. Jika Term Minor tidak basah
mengingkari (antecedent), Simpulan:
maka simpulan adalah Hari tidak hujan
ingkaran (konsekuen)
3. Begitu pula sebaliknya
d. Silogisme Disjungtif
Premis Bentuk Contoh
Premis Umum (Term Kemungkinan / Pilihan Hasan Berbaju putih atau Merah
Mayor)
Premis Khusus (Term Menerima / Menolak salah satu Hasan Berbaju Merah
Minor) Pilihan
Simpulan Simpulan: Simpulan :
1. Jika menerima salah satu “Hasan tidak berbaju Putih”
pilihan, maka simpulan =
menolak pilihan yang lain
2. Begitu pula sebaliknya
12
13
14