Anda di halaman 1dari 4

1 3

Pengertian dari logo K3 bahaya potensial yang terdapat diarea proyek. Serta
Bebas dari kecelakaan menjadi dasar untuk menginformasikan kepada seluruh
dan sakit akibat kerja pekerja dalam hal kebijakan. Manajemen K3L dan
Roda gigi memiliki persyaratan K3L berdasarkan prosedur pengenalan K3L
makna bekerja dengan (HSE Induction) Karyawan/Tenaga Kerja wajib mengisi
kesegaran jasmani dan Pernyataan pengenalan K3L (HSE Induction).
rohani
Sebelas gerigi roda Patuhilah rambu-rambu K3 dan rambu-rambu yang lain
adalah unsur 11 Bab yang berlaku dilokasi proyek
dalam UU Keselamatan
Kerja (UU no.1 Tahun
1970

Keluarga Menunggu Kita Dirumah


Wujud kasih sayang kita kepada keluarga adalah
bekerja sesuai dengan petunjuk kerja aman dan tidak
ceroboh. Kita adalah tumpuan harapan keluarga.
Sebelum memulai suatu pekerjaan
Pelajari, pahami buku panduan K3 ini, camkan mana
yang terkait dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan
laksana kan sesuai petunjuk. Jagalah Kebersihan, kerapihan, kedisiplin serta
kesadaran dan tanggungjawab baik dalam bekerja
Setiap awal pekerjaan supervisor menjelaskan kepada maupun diling- kungan proyek.
para pekerja :
Izin Kerja (Work Permit)
1. Apakah yang dikerjakan hari ini
2. Bagaimana cara mengerjakannya Salah satu tugas sebelum memulai pekerjaan, untuk
3. Peralatan apa saja yang dipakai mengingatkan pekerja akan bahaya yang mungkin timbul
4. Berapa jumlah tenaganya dan untuk memastikan bahwa pekerjaan tersebut selamat
5. Identifikasi resiko kecelakaan dan cara untuk dilakukan. Semua petunjuk keselamatan yang
pencegahannya disebut kan pada ijin kerja harus dipatuhi oleh semua
pribadi yang bertanggungjawab sebelum memulai
pekerjaan

5 7
Alat Pelindung Diri (APD) Bahan berbahaya adalah bahan yang karena keadaan
Dengan komitmen dari manajemen yang tinggi terdapat atau jumlahnya mempunyai bahaya terhadap ledakan,
keselamatan dan kesehatan kerja, maka salah satu kebakaran, racun, gas, uap, atau yang bersifat merusak.
bentuk nyata dari komitmen tersebut adalah bahwa Penting untuk pekerja ketahui mengenai bahan-bahan
APD yang diperuntukan bagi karyawan dan pekerja kimia atau bahan-bahan berbahaya :
dilingkungan kerja agar dapat bekerja lebih aman. Maka 1. Semua pekerja harus mempunyai akses ke
manajemen telah mengatur pembagiannya dengan informasi yang berhubungan dengan bahan kimia
prosedur pemeliharaan dan pengendalian APD. yang ada atau mungkin dipakai ditempat kerja
2. Bahan-bahan berbahaya terdiri dari bensin, solar,
Peralatan Listrik cairan pelarut, cat, asam, beberapa bahan kimia
Jika menemukan hal yang sub standard (kondisi rusak) dan produk lainnya
dalam peralatan listrik saat akan digunakan, silahkan 3. Pekerja harus mengetahui tentang keberadaan
lapor ke supervisor atau atasan dengan segera bahan berbahaya tersebut ditempat kerja
kemudian pada peralatan tersebut digantung tagging 4. Semua bahan berbahaya harus tercantum MSDS
peralatan rusak (out of service) serta diletakan dan 5. Semua bahan berbahaya harus tersimpan ditempat
disim- pan pada diposisi yang aman, agar diketahui penyimpanan yang telah ditentukan dan didaerah
kerusak- annya dan tidak akan digunakan oleh orang ter- sebut harus diberi tanda agar mudah dikenal
lain. 6. Semua orang harus waspada terhadap tumpahan
Wajib memahami prosedur Keselamatan Kelistrikan: dan kebocoran lapor ke supervisor
a. Semua perlengkapan elektrik yang digunakan oleh 7. Pekerja yang sedang melakukan pekerjaan yang
kontraktor harus terdaftar berhubungan dengan bahan-bahan berbahaya
b. Peralatan listrik yang rusak atau terdeteksi harus harus bekerja dibawah pengawasan
diberi label “Out of Service” dan dikembalikan 8. Laporkan setiap penyimpangan dan tumpahan atau
secepatnya keruangan peralatan untuk diperbaiki kebocoran dari tempat penampungan atau
c. Jangan memakai peralatan elektrik yang telah penyimpanan bahan atau cairan yang berbahaya
rusak dari perbaikan yang tidak sah dan beracun dengan segera kepada supervisor.
d. Jika dibutuhkan bekerja pada tegangan tinggi
(diatas 600 volt) jalur-jalur berenergi dan
perlengkapanpekerja harus mendapatkan
persetujuan dari pengawas pahami prosedur Izin
Listrik Voltage Tinggi
4 2
Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko (IBPR) Kebijakan larangan mengkonsumsi minuman beralkohol
Metode untuk mencari dan mengangkat potensi-potensi obat-obatan terlarang dan membawa senjata
akan timbulnya suatu bahaya saat pekerjaan tersebut Manajemen berkomitmen terhadap keselamatan,
dilakukan, sehingga diharapkan dapat dicarikan solusi kesehatan dan lingkungan untuk produktifitas kerja
atau jalan keluarnya untuk mengatasi potensi-potensi Minuman beralkohol, obat-obatan terlarang dan segala
bahaya yang akan timbul, agar semua bahaya dapat senjata tidak diperkenankan digunakan ditempat kerja
dikontrol sehingga tidak menimbulkan kecelakaan saat ataupun dilingkungan kerja. Maka penyalahgunaan terha-
bekerja. dap obat-obatan, alkohol, dan senjata baik itu digunakan
HIRARKI PENGENDALIAN K3 yaitu : maupun dibawa kelingkungan kerja sangat tidak
1. Hilangkan potensi bahaya dari pekerjaan yang akan diperkenankan Setiap tenaga kerja / karyawan jika
kita lakukan. memakan atau me- minum obat resep, maka harus
2. Ganti urutan langkah-langkah yang sudah ada jika memberitahukan kepada pengawas/supervisor atau
masih dirasakan potensi bahaya itu dapat timbul dokter yang ditunjuk untuk memverifikasi apakah ia
3. Modifikasi atau rekayasa peralatan yang akan kita mampu bekerja sementara di bawah pengaruh obat
ker- jakan jika memungkinkan tersebut
4. Administrasi semua dokumen dan data adalah cara Manjemen berhak untuk melakukan pencarian atau mela-
yang lebih efektif dalam hal menyelesaikan kukan tes untuk menetukan adanya alkohol atau obat-
pekerjaan tersebut serta peralatan yang gunakan obatan atau membawa senjata. Karyawan / Tenaga Kerja
agar dapat terinspeksi. yang meno- lak untuk dilakukan tes urine dapat dikenakan
5. Pergunakan alat pelindung diri (APD), jika tidak tindakan disipliner yang dapat mengakibatkan pemutusan
dapat diatasi lagi pekerjaan tersebut maka yang hubungan kerja Berdasarkan monitoring dan pengujian
paling efektif kita meng- gunakan APD sehingga kosumsi alkohol dan obat-obatan terlarang, pekerja yang
jika terjadi accident maka potensi ci- dera dapat ditemukan mengkonsumsi minuman beralkohol, obat-
dikurangi. obatan terlarang dan membawa segala macam senjata
Dalam pembuatan IBPR sebaiknya langsung dibuat akan dikeluarkan dari proyek.
oleh orang yang akan melakukan pekerjaan itu
sehingga dia menjadi paham potensi bahaya yang akan Pengenalan K3L atau HSE Induction Pekerja Baru
timbul. Tujuan dari pengenalan atau orientasi adalah untuk
Dalam pengisian formulir IBPR berisikan Aktivitas, memastikan bahwa seluruh pekerja atau vendor,
Bahaya Resiko, dan Pengendalian. Dalam kolom subkontrak- tor atau supplier maupun tamu-tamu yang
aktivitas hendaknya dibuat secara sederhana sehingga memasuki area proyek Manajemen sudah mendapatkan
tidak membingungkan orang yang menggunakannya. informasi perihal peraturan K3 serta Lingkungan di area
pekerjaan dan

8 6
Lock Out Tag Out (Loto) e Kabel yang bertegangan pada cabang, panel circuit
Semua bentuk kerusakan atau penyimpangan dari breaker dan perlengkapan yang serupa harus ter-
semestinya harus wajib dilaporkan kepada atasan. Jika lindungi dan diberi tanda
pekerja tidak diberi wewenang “jangan mencoba untuk f Pencahayaan sementara harus memiliki penjagaan
memperbaiki atau mengotak-atik, bahkan berusaha disekitar bola lampu, bila bola lampu rusak/mati
untuk memperbaikinya sebelum mendapatkan ijin dari harus segera diganti, jangan mengganti sebelum
atasan karena hal ini mungkin ada pertimbangan dalam aliran listrik dipadamkan
segi keselamatan yang belum pekerja ketahui. g Daerah berbahaya harus dibarikade dan diberi tanda
Berikut prosedur penting LOTO yang harus diingat : peringatan yang tepat harus terpasang
a. Pekerja harus mengikuti program dan prosedur
Loto dari pimpinan Perhatikan kabel listrik sementara
b. Program Loto di design untuk menghindari Pada waktu mengangkut pipa atau besi beton perhatikan
kecelakaan akibat dari sumber energi seperti situasi/kondisi lingkungan dimana letak kabel listrik
listrik, tabung gas, cairan, uap air, peralatan, sementara, jangan sampai pipa atau besi beton bersing-
yang berputar dan lainnya gungan dengan kabel listrik tersebut.
c. Memberikan program Loto termasuk ketentuan Pergunakan alat bantu listrik sesuai dengan petunjuk
untuk pemberian label, penguncian, pemberian manual peralatan tersebut dan periksalah safety device
blanko, penutupan atau pemblokiran dari alat tersebut.
pergerakan bagian-bagian sistem mekanikal dan
elektrikal untuk menghindari dari kecelakaan atau Bahan- Bahan berbahaya dan MSDS
pengoperasian yang tidak diijinkan Jangan menyentuh atau mengotak-ngatik tempat
d. Pekerja harus memahami program Loto untuk penyimbahan-bahan kimia beracun dan berbahaya(B3),
pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerja telah diberi wewenang oleh
e. Tanpa Loto pekerja dilarang bekerja didekat supervisor/atasan dan pekerja telah mendapatkan dan
peralatan elektrikal, peralatan mekanikal, atau memahami Mateterial Safety Data Sheet (MSDS) serta
sistem tekanan yang berdampak terhadap mengetahui pencegah- pertama dari bahayanya bahan
pemberian energi dan dapat diaktif kan, pada kimia tersebut.
bejana-bejana, sistem perpipaan, atau peralat- an
yang mengandung unsur berbahaya dan beracun
yang dapat diaktifkan atau terlepas
11 9
berbicara, bergerak cepat, jangan berlari, ikuti arah para f. Mencabut Loto tanpa ijin, dengan sengaja atau tidak
pe- kerja yang telah terlatih dan jangan kembali pada memenuhi syarat dengan Loto proyek/prosedur Loto
area ker- ja sebelum adanya instruksi dari pimpinan. maka akan diberhentikan sebagai pekerja
Api dan Asap Jangan pernah merusak atau melepas dan membuang
Ketika asap atau api ditemukan, bunyikan alarm bila LOCK DAN TAG
tersedia atau berteriak untuk menyiagakan para pekerja
atau diarea sekeliling dekat dengan api untuk berpindah Crane dan Alat Angkut
ketitik terdekat dari area evakuasi atau untuk wajib Pahami Prosedur Pengangkatan atau Lifting
mengantisipasi kearah berkumpul. Jika terdapat asap 1. Training yang sesuai SIO diperlukan untuk
tebal lewatilah bagian paling bawah asap dan berjalan pengoperasian crane
membungkuk ke arah jalan keluar terdekat atau area 2. Kepastian angkat yang ditetapkan, kecepatan
yang aman. Jika telah terlatih dalam meng- gunakan operasi yang dianjurkan, peringatan yang bahaya
APAR gunakan penarik, bidikan, genggam dan bidikan khusus dan informasi penting lainnya harus
serta tekan dan arahkan kesumber api yang terlihat dipasang dengan jelas pada setiap crane, peralatan
dekat dari area evakuasi atau untuk mengantisipasi pengangkat dan peralatan lainnya. Ikuti selalu
kearah berkumpul. petunjuk ini :
a. jangan mencoba mengangkat melebihi
P3K kapasitas yang ditetapkan
Jika ada cidera dan sakit saat bekerja, tindakan b. kapasitas angkat bervariasi sesuai dengan
pertolongan pertama langsung diberikan oleh pengawas radius boom, gunakan outrigger dan standard
P3K. Laporkan peristiwa kecelakaan sekecil apapun itu operasinya.
kepada atasan secepatnya, perawatan akan segera c. crane harus ditempatkan diatas tanah yang
dilakukan dan peristiwa akan didokumentasikan. Jika padat dan rata untuk mencegah rusaknya
pekerja mengalami cidera dan sakit yang tidak boom atau terbaliknya alat.
terlaporkan sebelum meninggalkan lokasi kerja,pekerja 3. Operator hanya boleh menerima isyarat dari satu
harus menghubungi atasan. Jika menerima perawatan orang tetapi dalam keadaan bahaya kode stop dapat
medis diluar dari proyek untuk cidera dan sakit yang diberikan oleh siapa saja.
berkaitan dengan kerja, sebaiknya harus memberitahu 4. Pengisian bahan bakar atau perbaikan tidak boleh
keatasan secepatnya. Para pengawas subkontraktor dilakukan ketika peralatan tersebut sedang bekerja
harus melaporkan semua peristiwa cidera, kecelakaan 5. Periksalah sling beban dengan teliti, kawat yang
kendaraan, kerusakan properties dan peristiwa penting sudah rusak tidak dapat digunakan lagi
yang hampir terjadi.

13 15
nimbulkan bahaya bagi orang lain, masukan kedalam wewenang untuk berhenti bekerja ketika pekerja percaya
kotak peralatan dan disimpan kedalam ruang bahwa ada situasi yang menempatkan. mereka, rekan
perlengkapan. kerja, pada resiko atau dalam bahaya buruk yang dapat
Toilet, tempat cuci dan tempat minum disediakan untuk mempengaruhi keamanan pengoperasian, menyebabkan
kenya- manan, apabila ada masalah dengan fasilitas kerusakan, bahaya pekerja itu sendiri dll.
tersebut sege- ra laporkan kepada atasan.
Stop Work Authority dilakukan jika suatu kondisi:
Struktur Organisasi P2K3 penempatan pekerja diyakini dalam resiko atau bahaya,
tidak mempergunakan APD, kondisi yang apabila
dibiarkan terus-menerus dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan pekerja
Unsafe Action: Tindakan yang tidak aman dan
berbahaya bagi para pekerja ditempat kerja seperti :

a. melakukan mencampur bahan kimia sembarangan


dapat menyebabkan keracunan dan ledakan
b. membuang sampah sembarangan tempat
c. bekerja sambil bercanda
d. mengerjakan pekerjaan yang tidak sesuai ketrampilan
Struktur Organisasi K3 di Proyek
e. tidak melaksanakan prosedur kerja dgn baik
Unsafe Condition : Kondisi yang tidak aman dan
berbahaya bagi para pekerja ditempat kerja seperti :

a. tempat kerja yang tidak memenuhi syarat


b. APD yang tidak sesuai/standard
c. kebisingan ditempat kerja
d. waktu kerja yang berlebihan
e. perlakuan yang tidak menyenangkan dari atasan

----oo0oo----
10 12
6. Daerah yang dapat dijangkau oleh radius ayunan Peringatkan setiap pekerja yang merokok
beban harus diperhatikan dengan teliti selama dilingkungan proyek, area berbahaya dan setiap
operasi untuk mencegah timbulnya kecelakaan bekerja
7. Dilarang mengangkat beban diatas kepala orang Berilah peringatan yang keras bagi yang masih
lain Dilarang berdiri diatas barang yang sedang melanggar Dilarang keras untuk membuat api
diangkat Pastikan hanya pekerja dengan ijin kerja dilingkungan proyek, di- tempat kerja.
yang berada diradius aktifitas pengangkatan dan
beri pembatas dengan safety line diarea beresiko Kebersihan dan kerapian ditempat kerja
selama pengangkatan.
Sling atau rantai harus diperiksa secara visual sebelum Selalu menjaga agar tempat kerja selalu BERSIH dan
digunakan serta pastikan struktur rangkaiannya dan RAPI Gunakan wadah untuk menempatkan barang dan
per- lengkapannya masih baik dan aman untuk semua barang harus pada tempatnya, jangan ada cairan
mengangkat muatan dan jangan sampai terlilit. yang bercecean, ini dapat menyebabkan terpeleset dan
jatuh.
Perancah (Scaffolding) dan Tangga Jalur menuju Kotak P3K dan APAR harus bebas dari
Sebelum menggunakan perancah pekerja harus benda yang menghalangi. Material atau peralatan
memastikan handrail, toe board dan working platform disimpan dalam tempat yang benar dan dipastikan tidak
sudah tersedia. Jangan gunakan perancah yang tidak jatuh maupun rubuh. Jauhkan bahan dan barang-barang
aman dan dilarang memasang, membongkar atau bekas dari jalan, tangga, dan jauhkan dari peralatan
meninggikan pe- perancah kecuali diawasi oleh darurat.Simpanlah peralatan, bahan dan perlengkapan
supervisor yang berwenang ditempatnya masing-masing, hal ini mencegah kerusakan
dan memper- mudah menemukannya kembali bila
Tangga diperlukan.Kabel dan selang yang melintas dijalan harus
dilindungi un- tuk mencegah hubungan pendek atau
Tangga harus diperiksa sebelum dan setelah dipakai kerusakan.Kabel-kabel peralatan listrik harus digulung
dan tangga harus mempunyai kaki yang anti dan disimpan dengan rapi agar tidak menyebabkan
menggelincir kerangkanya harus kuat dan keadaan tersandung bagi orang yang lewat. Puntung rokok dan
baik. Tangga untuk pekerjaan yang berhubungan bekas korek api jangan dibuang sembarangan karena
dengan listrik harus terbuat dari bahan yang tidak dapat menimbulkan kebakaran. Aturan DILARANG
menghantarkan arus listrik MEROKOK harus diterapkan dengan tegas disemua
Keadaan Darurat daerah berbahaya dan dilingkungan proyek.
Limbah dan besi bekas harus ditempatkan pada tempat
Prosedur Evakuasi, mengetahui dan menentukan rute yang berbeda, tempat sampah harus diberi tutup.
evakuasi pekerja dan area tempat pengumpulan yang Perhatiakn dan pahami prosedur Pengelolaan,
aman, selama proses evakuasi jangan terlalu banyak Pengangkutan, dan Penyimpanan limbah B3 dan Limbah
non B3 .Jangan meninggalkan peralatan dan material
yang dapat

16 14
Struktur Organisasi
TeamDarurat dan P3K Proyek

Selama Pandemi COVID’19 PERINGATAN


Selama di area proyek, wajib menggunakan APD (Alat
WAJIB Pelindung Diri) yang disyaratkan dan Kartu Identitas
PROTOKOL KESEHATAN Pekerja, Pengujung/Visitor.
Mematuhi Rambu - Rambu dan Tidak memasuki area
DAN yang diberi pembatas / proteksi
SURAT KETERANGAN SEHAT Dilarang membawa senjata api dan senjata tajam lainnya.
Membuang sampah tidak pada tempatnya Dilarang
Menyalakan Api dan Merokok di area proyek
MEMAKAI MASKER SWA(Stop Work Authority)
MEMBERSIHKAN TANGAN Kebijakan yang memberdayakan semua peker- ja untuk
MENJAGA JARAK menghentikan operasi jika ada kondisi yang berbahaya.
Tujuan dari program stop work authority adalah untuk
memastikan bahwa se- mua pekerja diberikan
tanggungjawab dan

Anda mungkin juga menyukai