Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH ZONASI PADA PPDB

TERHADAP SEKOLAH

Nama Ketua : Julius Herbert S.

Nama Anggota : 1. Adit Achmad F.

2. Alicia Hendrayani P.

3. Deviana Anissa S.

4. Dewi Silvana H.

SMA NEGERI 4 KOTA BOGOR


Jl. Dreded No.36, Empang, Bogor Selatan, Kota Bogor, Jawa Barat.
Tahun Ajaran 2018/2019

Kata Pengantar

Puji syukur kami haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah


berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga mahalah ini bisa menambah pengetahuan pembaca.


Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bogor, 25 Februari 2019

Kelompok 4

Penyusun
Daftar Isi

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang...........................................................................................1


1.2 Rumusan masalah.....................................................................................2
1.3 Tujuan.......................................................................................................2
1.4 Manfaat.....................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Definisi sistem zonasi..............................................................................3

2.2 Aturan seleksi zonasi...............................................................................3

2.3 Dampak sistem zonasi terhadap sekolah.................................................4

2.4 Tujuan seleksi zonasi PPDB...................................................................5

2.5 Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem zonasi............................5

BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................................6

3.2 Saran......................................................................................................6
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PPDB adalah suatu sistem penerimaan peserta didik baru di


sekolah yang dinaungi oleh pemerintah, khususnya pada taraf SMP dan
SMA/sederajat. Pada awalnya, PPDB mempunyai 2 jenis seleksi yaitu,
melalui jalur akademik dan jalur non-akademik. Jalur akademik
merupakan jalur yang ditempuh oleh siswa-siswi melalui nilai NEM yang
mereka raih dalam ujian nasional. Jalur non-akademik merupakan jalur
yang dapat diraih oleh siswa-siswi melalui prestasi-prestasi yang telah
mereka raih, KETM (Kartu Keluarga Ekonomi Tidak Mampu),
Pengharagaan permasalahan guru dan anak berkebutuhan khusus (ABK).

Namun pada tahun 2018, pemerintah melakukan perubahan dalam


sistem seleksi PPDB dengan menambahkan aturan sistem zonasi dalam
jalur non-akademik. Sistem zonasi juga mengacu pada peraturan terbaru
tentang PPDB yakni Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018.

Sistem zonasi ditujukan untuk pemerataan akses pendidikan serta


mendekatkan lingkungan sekolah dengan peserta didik. Tujuan lainnya
adalah mengurangi penumpukan guru berkualitas pada satu sekolah.

Selain itu, zonasi mengatur integrasi antara pendidikan formal dan


nonformal, berikut instansi pendidikan swasta. Dengan demikian,
diharapkan tidak akan ada lagi instansi pendidikan yang mendapatkan
perlakukan tidak wajar seperti kerap dialami yayasan swasta.

Di sisi lain, dengan adanya aturan sistem zonasi, pemerintah


memastikan praktik jual beli kursi dalam penerimaan peserta didik baru
(PPDB) dapat diminimalisir. Hal ini karena penerimaan berbasis sistem
zonasi ini mengutamakan siswa yang berdomisili pada radius terdekat
dengan sekolah.
Maka dari itu, kami tertarik untuk membuat makalah yang berjudul
“Pengaruh Sistem Zonasi Pada PPDB Terhadap Sekolah.” Karena sistem
ini berdampak positif untuk siswa-siswi yang bertempat tinggal di sekitar
lingkungan sekolah.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan sistem zonasi dalam PPDB?
2. Bagaimana aturan seleksi zonasi?
3. Apakah dampak seleksi zonasi terhadap sekolah?
4. Apa saja tujuan seleksi zonasi dalam PPDB?
5. Apa saja yang perlu diperhatikan mengenai sistem zonasi dalam
PPDB 2018?
1.3 Tujuan
1. Memahami arti sistem zonasi PPDB
2. Mengetahui aturan-aturan seleksi zonasi dalam PPDB.
3. Mengetahui dampak negatif maupun positif seleksi zonasi terhadap
sekolah.
4. Mengetahui tujuan seleksi zonasi dalam PPDB.
5. Mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sistem zonasi.
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat kita peroleh dari makalah ini adalah kita dapat
menambah pengetahuan tentang tata cara PPDB. Selain itu kita juga dapat
menambah wawasan seputar jalur PPDB online yang setiap tahun nya
dapat berubah.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem Zonasi


Sistem zonasi adalah sistem yang mewajibkan sekolah menerima
calon pesserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari
sekolah yang paling sedikit 90% dari jumlah peserta didik yang diterima.
Sistem zonasi ini telah diterbitkan oleh pemdikbud yakni Nomor
14 Tahun 2018 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru. Dimana dalam
peraturan terbaru ini mewajibkan sekolah yang diselenggarakan oleh
pemerintah memberlakukan sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta
Didik Baru (PPDB).
2.2 Aturan Seleksi Zonasi
Seleksi zonasi memiliki beberapa aturan :
1. Sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah (pemda)
wajib menerima calon peserta didik berdomisili pada radius
terdekat dari sekolah dengan kuota paling sedikit 90% dari total
jumlah keseluruhan peserta didik yang diteirma.
2. Domisili calon peserta didik yang termasuk dalam zonasi sekolah
didasarkan pada alamat dalam kartu keluarga (KK) yang
diterbitkan paling lambat 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan
PPDB.
3. Radius zona terdekat dalam sistem zonasi ditetapkan oleh pemda
sesuai dengan kondisi di daerah tersebut dengan memperhatikan
ketersediaan anak usia sekolah di daerah tersebut; dan jumlah
ketersediaan daya tampung sekolah.
4. Penetapan radius zona pada sistem zonasi ditentukan oleh pemda
dengan melibatkan musyawarah/kelompok kerja kepala sekolah
5. Bagi sekolah yang berada di daerah perbatasan
provinsi/kabupaten/kota, ketentuan presentase penerimaan siswa
dan radius zona terdekat dapat ditetapkan melalui kesepakatan
tertulis antar pemerintah daerah yang saling berbatasan.
6. Calon siswa diluar zonasi dapat diterima melalui beberapa cara
yakni:
a. Melalui jalur prestasi dengan kuota paling banyak 5% (lima
persen) dari total keseluruhan siswa yang diterima.
b. Alasan perpindahan domisili orangtua/wali atau alasan
terjadi bencana alam/sosial dengan paling banyak 5% dari
total keseluruhan siswa yang diterima.
7. Sistem zonasi menjadi prioritas utama atau terpenting dalam PPDB
jenjang SMP dan SMA. Setelah seleksi zonasi baaru kemudian
dipertimbangkan hasil seleksi ujian tingkat sd atau hasil ujian
nasional SMP untuk tingkat SMA.
8. Untuk jenjang SD, sistem oznasi menjadi pertimbangnan seleksi
tahap kedua setelah faktor minimum usia masuk sekolah sudah
terpenuhi. Sedangkan bagi SMK sama sekali tidak terikat
mengikuti sistem zonasi.
2.3 Dampak Sistem Zonasi Terhadap Sekolah
Pemberlakuan sistem zonasi sesuai dengan peraturan
permendikbud terbaru ini bertujuan untuk menjamin bahwa penerimaan
peserta didik baru akan berjalan secara objektif, transparan, akuntabel,
nondiskriminati, dan berkeadilan dalam rangka mendorong peningkatan
akses layanan pendidikan maupun pemerataan pendidikan.
Dampak dari pemberlakuan sistem jurnasi ini yakni masih ada saja
sekolah yang kekurangan peserta didik baru atau kuota yang telah di
tetapkan sekolah belum semuanya terpenuhi. Hal ini disebabkan karena
sebelum diberlakukannya sistem zonasi, banyak peserta didik baru yang
berasal dari luar daerah dan karena keterbatasan daerah penetapan zonasi,
dimana hal tersebut menyebabkan terbatasnya juga calon peserta didik
baru yang mendaftar.
Sistem zonasi ini juga membuka peluang bagi oknum-oknum
internal maupun eksternal yang tidak bertanggung jawab.
Oknum internal misalnya berasal dari sekolah yang bersangkutan
dengan menawarkan kepada orangtua calon peserta didik yang untuk
meloloskan anaknya dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) dengan
membayar biaya sesuai yang mereka inginkan. Sedangkan oknum
eksternal adalah orangtua calon peserta didik dalam ekonomi yang mampu
memuat dan melampirkan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) palsu
atau bukti lainnya yang diterbitkan oleh pemerintah daerah agar anaknya
bisa diterima pada sekolah yang mereka inginkan.
2.4 Tujuan Seleksi Zonasi PPDB
Tujuan dari sistem zonasi ini sendiri adalah agar anak dapat
bersekolah di tempat yang dekat dari domisilinya serta pemerataan agar
tidak ada lagi istilah sekolah favorit, sehingga anak-anak yang dianggap
sebagai anak pintar hanya akan masuk ke sekolah favorit saja.
Menurut Mendikbud, kebijakan zonasi diambil sebagai respons
atas terjadinya “kasta” dalam sistem pendidikan yang selama ini ada
karena dilakukannya seleksi kualitas calon peserta didik dalam penerimaan
peserta didik baru.
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen
Dikdasmen) Hamid Muhammad mengatakan bahwa pemanfaatan zonasi
akan diperluas untuk pemenuhan sarana prasarana, redistribusi dan
pembinaan guru, serta pembinaan kesiswaan. Ke depan, sistem zonasi
bukan hanya untuk UN dan PPDB, tetapi menyeluruh untuk
mengoptimalkan potensi pendidikan dasar dan menengah.
2.5 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Sistem Zonasi
 Tiap provinsi punya jalur pendaftaran yang berbeda-beda.
 Jangan ketinggalan tanggal-tanggal pentingnya.
 Perhatikan kelengkapan syaratnya.
 Cek data calon peserta PPDB di website.
 Perkaya wawasan tentang pilihan SMA dan jurusan.
 Perhatikan jarak rumah ke sekolah.
 Lebih dekat jarak rumah ke sekolah maka akan lebih di
prioritaskan.
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sistem Zonasi merupakan salah satu peraturan terbaru yang
mengacu pada Permendikbud Nomor 14 Tahun 2018. Dalam sistem ini,
sekolah yang diselenggrakan pemerintah wajib menerima paling sedikit 90
persen dari jumlah keseluruhan peserta yang diterima untuk calon perserta
didik yang berdomisili pada radius terdekat.
2. Saran
Jadi pada intinya jika ingin masuk sekolah melalui sistem zonasi
uang paling utama adalah bertempat tinggal yang jaraknya dekat dengan
sekolah. Dan juga dapat memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
Daftar Pustaka

-. (2018). Ini Alasan Kemdikbud Jalankan Sistem Zonasi. Diakses tanggal


4 Maret 2019. https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/05/22040311/ini-
alasan-kemendikbud-jalankan-sistem-zonasi.
-. (2018). Empat Kelemahan Sistem Zonasi Dalan PPDB. Diakses tanggal
4 Maret 2019. https://tirto.id/empat-kelemahan-sistem-zonasi-dalam-ppdb-
2018-cNP9.
Seftiawan, Dhita. (2017). PPDB 2018 Wajib Terapkan Mekanisme Zonasi.
Diakses tanggal 4 Maret 2019. https://www.pikiran-
rakyat.com/pendidikan/2017/11/14/ppdb-2018-wajib-terapkan-
mekanisme-zonasi-413692.
Sudjamiko, Tomi. (2019). PPDB 2019 Diubah, Kemdikbud siapkan 1.900
Zonasi Baru. Diakses tanggal 4 Maret 2019.
https://krjogja.com/web/news/read/77885/PPDB_2019_Diubah_Kemendik
bud_Siapkan_1_900_Zonasi_Baru.
Harususilo, Yohanes Enggar. (2018). Ini Aturan Mengenai Sistem Zonasi.
Diakses tanggal 4 Maret 2019.
https://edukasi.kompas.com/read/2018/06/05/16092291/ini-aturan-
mengenai-sistem-zonasi.
-. (2015). Hal-hal Penting Dalam Penerimaan Peserta Didik / Siswa Baru
(PPDB / PSB). Diakses tanggal 5 Maret 2019.
https://www.dadangjsn.com/2015/05/hal-hal-penting-dalam-
penerimaan.html?m=1.

Anda mungkin juga menyukai