I. 2 Gambar Alat
1 4
5
2
6
3
7
15
8
16
11
17
10
11 13
1
12
1 14
Keterangan :
1. SH (Humidity Sensor)
2. SP-1 (Pressure Sensor)
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK FT-UNHAS
I. 3 Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui aliran fluida yang melewati Orifice Plate.
I. 4 Langkah Pengoperasian
1. Menyalakan sumber listrik
2. Menyalakan komputer
3. Menyalakan interface
4. Membuka software HCCC yang berada pada komputer
5. Mengklik tombol start
6. Mengecek apakah interface sudah berubah warna ke warna hijau
7. Mengatur pembukaan katub.
8. Memilih data yang diinginkan pada sensor plot, untuk mengambil data
grafik
9. Memutar tombol on sesuai arah jarum jam pada kolom actuator ssesuai
putaran yang dinginkan.
10. Mengklik tombol save data untuk mengambil setiap detik dari perubahan
data
LABORATORIUM MESIN-MESIN FLUIDA JURUSAN TEKNIK FT-UNHAS
11. Mengklik tombol accuired lot untuk menadai titik pada grafik disetiap
perubahan kecepatan comprresor sentrifugal
12. Mengklik tombol print plot untuk melihat grafik
13. Memutar tombol on berlawanan arah jarum jam pada kolom actuator untuk
mematikan alat
14. Mengklik tombol stop
15. Menutup software HCCC yang berada pada komputer
16. Mematikan interface
17. Mematikan sumber listrik
II.Tabel hasil Percobaan
BAB III
GRAFIK DAN PEMBAHASAN
III. 1 SPD 1 vs Pembukaan katup
-60
-80
-100
-120
250
200
SPD-2
150
100
50
0
0 25 50 75 100
40
30
20
10
0
0 25 50 75 100
Secara berturut-turut nilai SC-1 yang dihasilkan pada tiap pembukaan katup
yaitu, pada pembukaan 25% dihasilkan 55,441021 mmwc, pada pembukaan 50%
dihasilkan 59,1586168 mmwc, pada pembukaan 75% dihasikan 63,398841
mmwc dan pada pembukaan 100% dihasilkan 81,917833 mmwc . Berdasarkan
hasil pengolahan data dari pembukaan katup dan dibandingkan dengan SC-1,
menghasilkan grafik seperti di atas, dimana grafik yang dihasilkan cenderung
naik dikarenakan semakin besar Pembukaan katup keluar, maka SC-1 yang
dihasilkan semakin besar atau bisa dikatakan saling berbanding lurus.
Terjadinya kenaikan pada grafik disebabkan adanya perubahan yang terjadi
pada sudut pembukaan dari 25% sampai 100%. Pada saat sudut pembukaan
kecil, aliran angin yang keluar sedikit sehingga aliran angin yang masih terdapat
pada pipa dapat menyebabkan sensor aliran dalam pipa meningkat. Jadi semakin
kecil pembukaan katup, maka sensor aliran dalam pipa semakin kecil.
III. 4 SPD 1 vs SC 1
SPD-1 vs SC-1
0
0 25 50 75 100
-20
-40
SPD-1
-60
-80
-100
-120
SC-1
III. 5 SPD 2 vs SC 1
SPD-2 vs SC-1
300
250
200
SPD-2
150
100
50
0
0 25 50 75 100
SC-1
Gambar 3 5 Grafik SPD-2 vs SC-1
IV. Penutup
III. 1 Kesimpulan
- Pada grafik 1, dapat disimpulkan bahwa semakin besar pembukaan
katup dari 25%-100%, maka nilai dari SPD 1 akan semakin kecil
sehingga SPD 1 dapat dikatakan berbanding terbalik terhadap
pembukaan katup.
- Pada grafik 2, dapat disimpulkan bahwa semakin besar pembukaan
katup dari 25%-100%, maka nilai dari SPD 2 akan semakin kecil
sehingga SPD 2 dapat dikatakan berbanding terbalik terhadap
pembukaan katup.
- pada grafik 3, dapat disimpulkan bahwa semakin besar pembukaan
katup dari 25%-100%, maka nilai dari SC 1 juga semakin besar
sehingga SC 1 dapat dikatakan berbanding lurus terhadap pembukaan
katup.
- Pada grafik 4, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai dari SC 1,
maka nilai dari SPD 1 akan semakin kecil sehingga dapat dikatakan
hubungan antara SC 1 dan SPD 1 berbanding terbalik.
- Pada grafik 5, dapat disimpulkan bahwa semakin besar nilai dari SC 1,
maka nilai dari SPD 2 akan semakin kecil sehingga dapat dikatakan
hubungan antara SC 1 dan SPD 2 berbanding terbalik.
IV. 2 Saran
1. Laboratorium
- Tetap memelihara kebersihan Laboratorium
- Mengembalikan kursi dengan rapi
- Menyediakan hand sanitizer
2. Asisten
- Tetap ramah terhadap praktikan
- Mempertahankan sikap terbuka kepada praktikan
- Memberi tambahan waktu Ketika respon tulis