A. Pengertian SMD
B. Latar Belakang
Sebagian besar masalah kesehatan muncul akibat perilaku masyarakat itu sendiri.
Masyarakat mempunyai hak dan kewajiban jadi bukan hanya sebagai obyek tetapi
sebagai subyek
D. Tujuan SMD
Musyawarah masyarakat desa (MMD) adalah pertemuan seluruh warga desa untuk
membahas hasil survey Mawas Diri dan merencanakan penanggulangan masalah
kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri (Depkes RI, 2007).
B. Tujuan MMD
Dengan melihat presentase hasil SMD di tiap desa berdasarkan dari sampel 265 KK dapat
menggambarkan bahwa sesuai dengan 10 Indikator PHBS yang telah disurvey Masih
banyak kepala keluarga yang perokok aktif, akan tetapi kita masih menyadari bahwa ada
beberapa indikator yang harus di perhatikan adalah : Bayi 0-6 bulan mendapat ASI
eksklusif, Balita ditimbang setiap bulan, Menggunakan air bersih, Menggunakan jamban
sehat, Persalinan di Faskes, Rumah tidak memenuhi syarat kesehatan, masih banyak kasus
penyakit baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular, serta keaktifan masyarakat
untuk mengikuti Posbindu PTM dan Posyandu Lansia masih sangat rendah.
Berdasarkan hasil SMD yang ada di tiap desa telah ditemukan beberapa kendala atau
permsalahan antara lain :
Masih ada masyarakat yang belum memiliki kartu jaminan kesehatan masyarakat
Masih ada Ibu yang melahirkan selain di Faskes ( di Rumah ) dan di tolong Oleh
Dukun
Masih banyak kasus penyakit : Batuk pilek, Diare, Malaria, Gatal-gatal, Ispa,
Jantung, Gastritis, Hipertensi,
Masih banyak keluarga yang tidak aktif ikut Posyandu baik posyandu balita,
Posbindu PTM, maupun Posyandu Lansia
Masih ada Keluarga Yang memiliki Jamban yang tidak memenuhi syarat
kesehatan
Masih ada keluarga yang tidak memiliki SPAL dan Tempat Sampah
Masih ada keluarga yang mempunyai anak sekolah yang belum menerapkan
PHBS disekolah
Masih ada keluarga yang belum tahu tentang penyakit HIV Aids dan TB Paru
E. Untuk Permasalahan yang ada kemudian dibahas dalam MMD dan dianalisis yaitu:
Untuk masalah PHBS di Tatanan RT lebih kepada beberapa indicator yang tidak
terpenuhi yaitu sebagian besar adalah kebiasaan merokok karena ketika 1 indikator
tidak terpenuhi maka keluarga tersebut dikategorikan sebagai keluarga yang tidak
melaksanakan PHBS di Tatanan RT
Untuk masalah kepemilikan kartu jaminana kesehatan lebih kepada pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dan pemerintah desa akan pentingnya kartu tersebut. Sehingga
perlu adanya data dari pemdes tentang data penduduk yang belum memiliki, dan
pengusulan kartu KIS bagi penduduk kurang mampu, dan sosialisasi bagi keluarga yang
mamu tentang teknis dan persyaratan membuat kartu sehat mandiri
Untuk Masalah persalinan di Faskes lebih kepada kesadaran masyarakat yang belum
baik akan pentingnya hal tersebut, karena pada dasarnya masyarakat sudah tahu bahwa
melahirkan seharusnya di Faskes tetapi mereka tidak mau melakukannya, sehingga perlu
adanya kerja sama dari pemdes tentang pembinaan bagi ibu hamil dan keluarga tentang
hal tersebut serta adanya sanksi yang tegas terhadap ibu hamil yang terbukti dengan
sengaja melahirkan dirumah seperti tidak akan dibuatkan surat keterangan lahir yang di
TTD oleh bidan desa dan kepala desa
Untuk Kasus Kematian Bayi ini dikarenakan factor bayi yang sudah meninggal
didalam perut sebelum lahir
Untuk kasus BBLR ini dikarenakan pengetahuan dan kesadaran Ibu Hamil akan
pentingnnya pemenuhan makanan bergizi mulai dari awal pada saat proses kehamilannya
serta kondisi ibu hamil pada saat hamil muda yang susah mengkonsumsi makanan
bergizi, perlu adanya sosialisasi tentang hal tersebut bagi setiap ibu hamil dan keluarga,
serta dukungan dari pemdes dalam hal bantuan PMT bagi Bumil.
Untuk masalah Pengetahuna ANC ini lebih kepada factor tingkat pendidikan yang
rendah serta kemauan untuk membaca Buku KIA yang rendah atau malas membaca,
serta masih kurangnnya pesan –pesan yang memuat informasi tentang ANC dalam
bentuk Baliho, Banner, Liflet, atau poster.
Untuk masalah pengetahuan tentang Imunisasi ini lebih kepada factor tingkat
pendidikan yang rendah serta kemauan untuk membaca Buku KIA yang rendah atau
malas membaca, serta masih kurangnnya pesan –pesan yang memuat informasi tentang
Imunisasi dalam bentuk Baliho, Banner, Liflet, atau poster.
Untuk kasus gizi kurang ini lebih kepada factor ekonomi masyarakat dalam hal
pemenuhan makanan bergizi serta keadaan desa dalam ketersediaan bahan makanan.
Sehingga perlu adanya sosialisasi dan pembinaan terkait pencegahan dan penanganan
kasus gizi kurang.
Untuk masalaha mengkonsumsi Makanan menu seimbang ini lebih kepada factor
ekonomi masyarakat dalam hal pemenuhan makanan bergizi serta keadaan desa dalam
ketersediaan bahan makanan.
Untuk masalah garam yang tidak beriodium ini karena pengetahuan masyarakat yang
belum tahu tentang mana garam yang beriodium dan yang tidak serta belum adanya
pemeriksaan terhadap kios – kios agar menjual garam yang beriodium oleh petugas
kesehatan bersama pemdes.
Untuk kasus penyakit baik penyakit menular maupun tidak menular ini lebih kepada
factor lingkungan desa yang tidak bersih serta perilaku masyarakat yang tidak
menerapkan PHBS di tatanan RT
Untuk masalah keaktifan ikut kegiatan posyandu lebih kepada pengetahuan dan
kesadaran masyarakat yang masih rendah akan pentingnnya Posyandu, baik posyandu
balita, Posbindu PTM, maupun Posyandu Lansia, sehingga perlu adanya pembinaan
kembali kepada masyarakat.
Untuk masalah jamban, SPAL, dan Tempat Sampah lebih kepada kesadaran
masyarakat yang masih rendah akan pentingnya hal tersebut, sehingga Diharapkan
pemerintah desa bisa menganggarkan dalam anggaran Dana Desa untuk membantu
masyarakat membuat Jamban, SPAL, dan TPS. Serta adanya sosialisasi dari puskesmas
tentang pentingnya hal tersebut.
Untuk masalah TOGA ini lebih kepada pengetahuan dan kemauan masyarakat yang
masih rendah akan pentingnya hal tersebut, sehingga Diharapkan adanya sosialisasi dan
pembinaan dari puskesmas tentang TOGA terhadap ibu-ibu PKK
Untuk kebiasaan merokok dan mengkonsumsi Alkohol ini lebih kepada kesadaran
masyarakat yang masih rendah akan bahaya bagi kesehatan jika melakukan hal tersebut,
sehingga diharapkan adanya dukungan dari pemdes untuk membuat perdes tentang
larangan merokok di TTU, serta memperjual-belikan minuman beralkohol, dan
sosialisasi tentang bahaya bagi kesehatan oleh petugas kesehatan
Untuk masalah PSN lebih kepada pengetahuan masyarakat yang masih rendah akan
pentingnya melakukan hal tersebut, sehingga perlu adanya pembinaan kepada
masyarakat tentang hal tersebut
Untuk masalah aktifitas fisik ini lebih kepada kesadaran masyarakat yang masih
rendah untuk melakukan hal tersebut, karena masyarakat pada dasarnya sudah tahu tapi
malas atau tidak mau melakukan yang sesuai dengan aturan kesehatan tentang aktifitas
fisik yang baik.
Untuk masalah penerapan PHBS disekolah bagi keluarga yang mempunyai anak sekolah
ini lebih kepada kesadaran anak itu sendiri, karena pada dasarnya mereka sudah tahu
tapi tidak mau melakukan, serta dukungan fasilitas yang belum memadai di sekolah
Untuk masalah pengetahuan penyakit HIV Aids dan TB Paru, lebih pada factor tingkat
pendidikan yang rendah dan kurangnya media informasi tentang jenis penyakit
tersebut, sehingga perlu adanya dukungan dari pemdes tentang pengadaan media pesan
tentang hal tersebut seperti : baliho,spanduk dll.