Anda di halaman 1dari 4

Standar Keselamatan Pasien wajib diterapkan rumah sakit dan penilaiannya dilakukan

dengan menggunakan Instrumen Akreditasi Rumah Sakit. Standar keselamatan pasien tersebut
terdiri dari tujuh standar yaitu:
1. hak pasien
2. mendidik pasien dan keluarga
3. keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
4. penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan
5. peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
6. mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien
8. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
9. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
10. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
11. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
12. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
13. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
14. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
15. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).
16. Keselamatan pasien merupakan prioritas dalam pelayanan kesehatan. Kita harus
melindungi klien dari terjadinya cedera fisik dan emosional dengan terus mencari dan
menghilangkan objek yang menjadi ancaman keselamatan. The Joint Commission
(TJC) setiap tahunnya memperbarui dan menerbitkan National Patient safety Goals.
Sebagai contoh tindakan yang mengancam keselamatan pasien adalah kesalahan
pemberian obat yang dilakukan oleh perawat. Ada dua pasien yang namanya sama
dengan diagnosa medis yang berbeda dan mendapatkan therapy yang berbeda pula.
Saat memberikan obat, perawat tidak menggunakan prinsip pemberian obat dengan
benar, perawat tidak memeriksa atau mencocokkan dulu apakah identitas pasien,
nama obat yang akan diberikan telah sesuai. Sehingga terjadi kesalahan pemberian
obat pada kedua pasien tersebut (Depkes RI, 2006).

Anda mungkin juga menyukai

  • Keselamatan Kerja
    Keselamatan Kerja
    Dokumen5 halaman
    Keselamatan Kerja
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Ref 1
    Ref 1
    Dokumen1 halaman
    Ref 1
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Safety
    Safety
    Dokumen1 halaman
    Safety
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Keselamatan Kerja
    Keselamatan Kerja
    Dokumen1 halaman
    Keselamatan Kerja
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Keselamatan Pasien
    Keselamatan Pasien
    Dokumen1 halaman
    Keselamatan Pasien
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Pedoman
    Pedoman
    Dokumen4 halaman
    Pedoman
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Safety
    Safety
    Dokumen4 halaman
    Safety
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Pedo Man
    Pedo Man
    Dokumen1 halaman
    Pedo Man
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Latar Belakang
    Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    Latar Belakang
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Permenkes RI NO.59 2013
    Permenkes RI NO.59 2013
    Dokumen1 halaman
    Permenkes RI NO.59 2013
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Analisis Pembelajaran 1
    Analisis Pembelajaran 1
    Dokumen1 halaman
    Analisis Pembelajaran 1
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 NSSI1 Orisinalitas
    BAB 1 NSSI1 Orisinalitas
    Dokumen2 halaman
    BAB 1 NSSI1 Orisinalitas
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • AKI Latar Belakang
    AKI Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    AKI Latar Belakang
    Anonymous ixpH35rAHl
    Belum ada peringkat
  • NSSI4
    NSSI4
    Dokumen1 halaman
    NSSI4
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • AKI Latar Belakang
    AKI Latar Belakang
    Dokumen1 halaman
    AKI Latar Belakang
    Anonymous ixpH35rAHl
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Nssi1
    Bab 2 Nssi1
    Dokumen1 halaman
    Bab 2 Nssi1
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • NSSI6
    NSSI6
    Dokumen1 halaman
    NSSI6
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • NSSI4
    NSSI4
    Dokumen1 halaman
    NSSI4
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Timeline Pembinaan Tim PKM UNDIP Ke PIMNAS 33 PDF
    Timeline Pembinaan Tim PKM UNDIP Ke PIMNAS 33 PDF
    Dokumen31 halaman
    Timeline Pembinaan Tim PKM UNDIP Ke PIMNAS 33 PDF
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Nssi1
    Bab 1 Nssi1
    Dokumen1 halaman
    Bab 1 Nssi1
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • BAB 1 NSSI1 Tujuankhsuus
    BAB 1 NSSI1 Tujuankhsuus
    Dokumen1 halaman
    BAB 1 NSSI1 Tujuankhsuus
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • NSSI4
    NSSI4
    Dokumen1 halaman
    NSSI4
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • NSSI4
    NSSI4
    Dokumen1 halaman
    NSSI4
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Lomba Kreativitas N Inovasi
    Lomba Kreativitas N Inovasi
    Dokumen10 halaman
    Lomba Kreativitas N Inovasi
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • 13 Jaringan
    13 Jaringan
    Dokumen22 halaman
    13 Jaringan
    oktavian saputra
    Belum ada peringkat
  • Tata Tertib Logbook
    Tata Tertib Logbook
    Dokumen1 halaman
    Tata Tertib Logbook
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • Laporan 4 Mikroteknik Mesentrium
    Laporan 4 Mikroteknik Mesentrium
    Dokumen5 halaman
    Laporan 4 Mikroteknik Mesentrium
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • NSSI7
    NSSI7
    Dokumen1 halaman
    NSSI7
    Desy Armalina Anwar
    Belum ada peringkat
  • 14 Tahap Menggunting
    14 Tahap Menggunting
    Dokumen9 halaman
    14 Tahap Menggunting
    Desy Armalina Anwar
    78% (9)