Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MINI RISET & PROJECT

“SEJARAH SISTEM KEUANGAN INDONESIA TERKAIT STABILITASNYA ”


Disusun untuk memenuhi tugas:
Dalam Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro
Dosen Pengampu:
Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M. Si / Munzir Phonna, S.Pd, M.Si
Prof Indra Maipita, M. Si/ Dr. faisal Dongoran, M. Si

Disusun Oleh:

Lia Debersi BR Depari (7202550003)


Muammar Zaky (7203250023)
Riris Devina Theresia Sihotang (7203250022)

PROGRAM STUDI BISNIS DIGITAL


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun Mini Riset dan
Project ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Mini Riset dan Project ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk
membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini.
Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Mini Riset dan project ini.

Kami menyadari bahwa Mini Riset dan Project ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami meminta maaf dan mengharapkan kritik serta saran
yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan ke depannya.

Akhir kata semoga Mini Riset dan Project ini dapat memberikan manfaat bagi kita
semua.

Medan, 27 Mei 2021

Penyusun
Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI.................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN……....……………………………………………………………....4
1.1 LATAR BELAKANG……..………………………………………………………………...4
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH………………………………………………………………..4
1.3 PERUMUSAN MASALAH………………………………………………………………..5
1.4 TUJUAN PENULISAN……………………………………………………………………5
BAB 2 KAJIAN TEORI…………………………....…………………………………………...5
2.1 PENGERTIAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN…………………………………...5
2.2 KONSEP…………………………………………………………………………………...6
BAB 3 PEMBAHASAN………………………………………………………………………..8
3.1 PERAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN…………………………………………...8
3.2 PERAN BANK INDONESIA TERHADAP STABILITAS SISTEM
KEUANGAN……………………………………………………………………………………9
BAB 4 PENUTUP……………………………………………………………………………..10
4.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………….10
4.2 SARAN…………………………………………………………………………………….10
DAFTAR PUSTAKA….................................................................................................. 11
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Sistem keuangan di Indonesia telah banyak mengalami perubahan dari
masa ke masa. Sistem keuangan di Indonesia sendiri terus berkembang mengikuti
kehidupan masyarakat,baik kebijakan-kebijakannya maupun penerapannya juga
selalu memperhatikan kebutuhan masyarakat. Sistem keuangan di Indonesia juga
memiliki sejarah yang cukup menarik untuk dikaji mulai dari perkembangan yang
terjadi diakibatkan oleh pemerintahan yang sedang berjalan maupun pengaruh
politik terhadap sistem keuangan.
Sistem keuangan di Indonesia dimulai dari masa kerajaan-kerajaan
berkuasa sampai sekarang merupakan bukti adanya perkembangan kehidupan
masyarakat di Indonesia. Sejarah sistem keuangan di Indonesia dimulai dari barter
hingga pengaruh pasar global terhadap sistem keuangan menjadi hal menarik
untuk dikupas tuntas,inilah yang menjadi alasan mengapa sejarah sistem keuangan
di Indonesia perlu ditelaah untuk memberikan dampak yang baik bagi sistem
keuangan Indonesia dan alasan sistem keuangan di Indonesia perlu dipelajari
adalah agar tidak terjadi krisis ataupun kesalahan yang sama terkait keputusan
yang diambil untuk sistem keuangan di Indonesia.
1.2. IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang diidentifikasi dalam makalah ini adalah :
1.2.1. Pengertian stabilitas sistem keuangan.
1.2.2. Konsep sistem keuangan.

1.3. PERUMUSAN MASALAH


Berikut perumusan masalah yang dikaji di dalam makalah ini,antara lain :
1.3.1. Bagaimana peran stabilitas sistem keuangan?
1.3.2. Bagaimana peran Bank Indonesia terhadap stabilitas sistem keuangan?
1.4.TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini,antara lain :
1.4.1. Mengetahui peran stabilitas sistem keuangan.
1.4.2. Mengetahui peran Bank Indonesia terhadap stabilitas sistem keuangan
BAB 2
KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Stabilitas sistem keuangan adalah suatu kondisi yang memungkinkan sistem


keuangan nasional berfungsi efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap
kerentanan internal dan eksternal, sehingga alokasi sumber pendanaan atau pembiayaan
dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional. Banyak
ahli mencoba untuk menjelaskan pengertian dan pemahaman tentang stabilitas sistem
ekonomi beberapa diantaranya adalah:

1. Albulescu dan Goyeau dalam Sukrudin (2014): mengatakan kestabilan sistem


keuangan adalah suatu sistem yang selalu menuju ke arah keseimbangan setelah
terjadi masalah dari eksternal dan internal, kemudian masih mampu melakukan
fungsinya seperti biasa yaitu mengalokasikan dana secara efisien, untuk
menjamin sistem pembayaran yang baik, menyelesaikan distorsi harga dan tetap
berkontribusi dengan baik dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
2. Menurut Gunadi dkk., (2012): stabilitas sistem keuangan adalah suatu sistem
yang saling berhubungan antara lembaga-lembaga keuangan dan pasar, artinya
ketidakstabilan yang terjadi pada salah satu sistemnya akan berpengaruh juga
pada bagian yang lainnya.
3. Menurut Nasution dalam Sukrudin (2014): mengatakan stabilitas sistem
keuangan sangat terkait dengan kestabilan harga yang terkait dengan kestabilan
moneter.

2.2 KONSEP

Stabilitas sistem keuangan di Indonesia tidak seluruhnya menjadi wewenang Bank


Indonesia, lembaga keuangan lainnya seperti otoritas jasa keuangan dan beberapa
lembaga keuangan lainnya juga memiliki peran dalam menjaga stabilitas sistem
keuangan. Oleh karena itu harus dibuat sebuah kerangka kerjasama antara bank
Indonesia dengan lembaga keuangan lain agar tidak terjadi gesekan antara
masing-masing lembaga keuangan. Berikut adalah gambar kerangka kestabilan sistem
keuangan:

Sumber: Bank Indonesia


Gambar 2.1. Kerangka Stabilitas Sistem Keuangan
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 PERAN STABILITAS SISTEM KEUANGAN

Mengapa Stabilitas Sistem Keuangan(SSK) sangat Penting? Kita semua tahu


bahwa krisis yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 adalah titik balik dari sistem
keuangan dan juga moneter di Indonesia. Jadi, kita dapat menarik benang merah bahwa
sebenarnya SSK sangat berhubungan erat dengan stabilitas moneter. Menurut peneliti
Eksekutif Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan, Bank Indonesia, Dr.
Agusman, stabilitas keuangan dapat dilihat dari dua hal. Yang pertama adalah institusi
yang stabil yang dapat dilihat dari tidak adanya bank atau Lembaga Keuangan yang
collapse dan dipertaruhkan kredibilitasnya oleh masyarakat luas. Yang kedua adalah
pasar yang stabil.
Pentingnya SSK ini berpengaruh langsung terhadap stabilitas makro dalam sebuah
sistem perekonomian dan begitu juga sebaliknya. Ketika stabilitas makro bergejolak,
stabilitas keuangan juga akan menerima dampaknya. Kondisi makro ekonomi seperti
stabilnya daya beli masyarakat, kuatnya permintaan domestik, serta stabilnya nilai tukar
rupiah bisa membawa pengaruh positif bagi kestabilan sistem keuangan.

Stabilitas sistem keuangan memegang peranan penting dalam perekonomian


suatu negara karena merupakan kondisi dimana mekanisme perekonomian dalam
penentuan harga, pengalokasian dana dan pengelolaan risiko berfungsi dengan baik, dan
mendukung pertumbuhan ekonomi. Jika sistem keuangan tidak stabil dan tidak
berfungsi secara efisien maka alokasi dana tidak akan berjalan dengan baik sehingga
dapat menghambat pertumbuhan ekonomi di dalam negeri (ADB Institute, 2015).
Stabilitas sistem keuangan dapat dipahami dengan meneliti faktor-faktor penyebab
ketidakstabilan. Ketidakstabilan sistem keuangan dapat dipicu oleh berbagai penyebab
dan fluktuasi yang umumnya merupakan kombinasi dari kegagalan pasar, baik yang
disebabkan oleh faktor struktural maupun perilaku. Kegagalan pasar sendiri bisa berasal
dari tekanan eksternal (internasional) dan internal (domestik). Berdasarkan kondisi di
atas, upaya untuk menghindari atau mengurangi risiko kemungkinan ketidakstabilan
sistem keuangan adalah diperlukan, terutama untuk menghindari kerugian besar
lainnya. Beberapa faktor yang mempengaruhi stabilitas sistem keuangan, secara teori
adalah arus modal, nilai tukar, suku bunga, inflasi, rasio kredit macet (non performing
loan) dan lain-lain. Rasio kredit bermasalah (NPL) terhadap total kredit yang biasa
dikenal dengan rasio NPL terhadap total kredit merupakan rasio antara jumlah kredit
yang tergolong kurang lancar, diragukan, dan bermasalah, terhadap total kredit.
Peningkatan NPL menunjukkan tanda penurunan kinerja sektor perbankan dan
penurunan kualitas portofolio kredit (Lehner, 2016).

3.2 PERAN BANK INDONESIA TERHADAP STABILITAS SISTEM


KEUANGAN

Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank
Indonesia tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan
(perbankan dan sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga
stabilitas moneter tanpa diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak
artinya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Ada 5 kebijakan
Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan, yaitu:
1. Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter
antara lain melalui instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka.
2. Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja
lembaga keuangan yang sehat, khususnya perbankan.
3. Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran.
4. Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat
mengakses informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan.
5. Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim
keuangan melalui fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR).
Fungsi LoLR merupakan peran tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral
dalam mengelola krisis guna menghindari terjadinya ketidakstabilan sistem
keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan likuiditas pada kondisi
normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang
menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang
bersifat sistemik.
BAB 4
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Stabilitas sistem keuangan di suatu negara tentunya dapat dilihat dari
beberapa aspek seperti tingginya pendapatan nasional dan sebagainya. Sistem
keuangan di Indonesia sendiri juga dari waktu ke waktu telah mengalami
perkembangan untuk mencapai stabilitas sistem keuangannya meski kerap kali ada
beberapa hambatan namun baik pemerintah maupun masyarakat bekerja sama
untuk membentuk sistem keuangan yang baik dan stabil.

4.2. SARAN
Adapun beberapa saran terkait stabilitas sistem keuangan,antara lain :
4.2.1. Sistem keuangan di suatau negara harus memperhatikan keadaan yang
sedang dialami oleh masyarakat dengan mempertimbangkan aspek
lainnya.
4.2.2. Stabilitas sistem keuangan tentunya harus diperhatikan oleh pemerintahan
Indonesia dengan memberikan kebijakan yang tepat dan mendukung usaha
kecil menengah yang berkembang di masyarakat.
4.2.3. Pemerintah dan masyarakat harus saling mendukung satu sama lain agar
mencapai stabilitas sistem keuangan di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.bi.go.id/id/fungsi-utama/stabilitas-sistem-keuangan/ikhtisar/Default.aspx

https://www.mag.co.id/stabilitas-sistem-keuangan/

https://www.ojk.go.id/id/kanal/perbankan/stabilitas-sistem-keuangan/Pages/Peran-Ban
k-Indonesia.aspx

Critical Journal Review Pengantar Ekonomi Makro Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai