Anda di halaman 1dari 17

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEPATUHAN REMAJA TERHADAP COVID-19 DAN PROGRAM JOGO TONGGO


KEPADA MASYARAKAT AGREGAT (REMAJA)
DI RT06 RW02 KELURAHAN BULUSAN, KECAMATAN TEMBALANG, KOTA
SEMARANG

Pembimbing Tim Penyuluhan :

Ibu Umi Setyoningrum,S.Kep.,NS., M.Kep

Oleh:

BILAL MUHAMAD (071202064)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
TAHUN 2021

1
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Covid-19
Sub Topik : Kepatuhan Prokes Covid-19 dan program Jogo Tonggo pada
masyarakat (remaja) di RT06 RW02 Kelurahan Bulusan, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang.
Sasaran : Remaja Karang taruna
Tempat : Dilakukan secara daring menggunakan Google Meet
Hari/Tanggal : Minggu pukul 16.00 - Selesai
Waktu : 45 menit
Penyuluh : Individu

A. TUJUAN INTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan melalui media Google Meet mengenaI peningkatan
pengetahuan tentang Covid-19 diharapkan audience khususnya masyarakat agregat
dewasadi Di RT06 RW02 Kelurahan Bulusan, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang
dapat Patuh terhadap prokes Covid-19 dan bagaimana cara penanganan, pencegahan,
dan program Jogo Tonggo dari pemerintah.

B. TUJUAN INTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan media PPT mengenai peningkatan Kepatuhan
Terhadap Prokes tentang Covid-19 dan program Jogo Tonggo diharapkan audience
khususnya masyarakat agregat dewasa dapat:
1. Mengetahui apa itu Covid-19
2. Mengetahui penyebab Covid-19
3. Mengetahui tanda gejala Covid-19
4. Mengetahui cara penularan Covid-19
5. Mengetahui cara pencegahan Covid-19
6. Mengetahui program Jogo Tonggo dari pemerintah

2
C. SASARAN
Masyarakat agregat (remaja) di RT06 RW02 Kelurahan Bulusan, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang.

D. MATERI ( TERLAMPIR)
Terlampir (Lampiran 1)

E. METODE
1. Penyuluhan materi secara langsung
2. Tanya Jawab

F. MEDIA
1. Materi SAP
2. PPT

G. SETING TEMPAT

H. KEGIATAN PENYULUHAN

No Waktu KegiatanPenyuluhan KegiatanPeserta


1. 5 menit Pembukaan: Menjawab salam
1. Memberi salam Mendengarkan dan
2. Menjelaskan tujuan kegiatan Memperhatikan
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan disampaikan
4. Melakukan kontrak waktu
5. Menyamakan persepsi (mengukur
tingkat pengetahuan mengenahi
Covid-19)

3
2. 45 menit Pelaksanaan: Menyimak dan
- Menjelaskan materi tentang Memperhatikan
Covid-19
 Pengertian covid-19
 Penyebab covid-19
 Tanda dan gejala covid-19
 Cara penularan covid-19
 Cara pencegahan covid-19
 Program pemerintah Jogo
Tonggo
- Diskusi antara penyuluh dan
peseta mengenai materi tentang
covid-19 yang disampaikan

3. 5 menit Evaluasi : Merespon,


- Meminta audience menjelaskan Bertanya dan
atau menyebutkan kembal Menjawab
imateri yang telah disampaikan Pertanyaan
- Memberikan kesempatan
kepadaa udience untuk bertanya
- Memberikan kesempatan kepada
audience untuk menjawab
pertanyaan yang dilontarkan
- Memberikan pujian atas
keberhasilan responden dalam
menjelaskan pertanyaan dan
menjawab pertanyaan.

4. 5 menit Penutup: Menjawab Salam


- Menyimpulkan materi yang
telah disampaikan
- Menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yang telah
diberikan kepada peserta

4
- Mengucapkan salam
- Memberikan leaflet

Foto bersama

I. EVALUASI
 Metode Evaluasi :
Memberikan soal tanya jawab kepada audience mengenai penyuluhan yang telah
dilakukan.
 Jenis Pertanyaan :
Pertanyaan diberikan secara lisan atau spontan.
 Pertanyaan :
1. Apa kepanjangan dari Covid-19 ?
2. Bagaimana cara penularan Covid-19 ?
3. Bagaimana cara pencegahan dari Covid-19 ?
4. teknik patuh terhadap prokes
5. Apa yang dimaksud program Jogo Tonggo dari pemerintah?

LAMPIRAN 1 :MATERI
1. Pengertian Covid-19
Corona virus adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut
coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Ini pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di
Wuhan , ibu kota provinsi Hubei China, dan sejak itu menyebar secara global,
mengakibatkan pandemi yang berkelanjutan . Pada 6 Mei 2020, lebih dari 3,68 juta kasus
telah dilaporkan di 187 negara dan wilayah, yang mengakibatkan lebih dari 257.000
kematian . Lebih dari 1,2 juta orang telah pulih.
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan
sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS
dan SARS. Penularannya dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penularan dari manusia
ke manusia sangat terbatas. Untuk 2019-nCoV masih belum jelas bagaimana
penularannya, diduga dari hewan ke manusia karena kasus-kasus yang muncul di Wuhan
semuanya mempunyai riwayat kontak dengan pasar hewan Huanan [ CITATION Lam15 \l
1057 ]

5
2. Penyebab terjadinya Covid-19
Dalam diagnosis awal dari Rencana Perawatan Penyakit Virus Corona 2019 (yang
disusun Pemerintah China), deskripsi etiologi COVID-19 didasarkan pada pemahaman
sifat fisikokimia dari penemuan virus corona sebelumnya. CoV adalah virus RNA positif
dengan penampilan seperti mahkota di bawah mikroskop elektron (corona adalah istilah
latin untuk mahkota) karena adanya lonjakan glikoprotein pada amplop. Subfamili
Orthocoronavirinae dari keluarga Coronaviridae (ordo Nidovirales) digolongkan ke
dalam empat gen CoV: Alphacoronavirus (alphaCoV), Betacoronavirus (betaCoV),
Deltacoronavirus (deltaCoV), dan Gammacoronavirus (gammaCoV). Selanjutnya genus
betaCoV membelah menjali lima sub-genera atau garis keturunan. Karakterisasi genom
telah menunjukkan bahwa mungkin kelelawar dan tikus adalah sumber gen alphaCoV
dan betaCoV. Sebaliknya, spesies burung tampaknya mewakili sumber gen deltaCoV
dan gammaCoV.(Kemenkes, 2013)

Infeksi virus corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu kelompok
virus yang menginfeksikan sistem pernapasan. Pada sebagian besar kasus, coronavirus
hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai sedang, seperti flu. Akan tetapi,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia. Middle –
East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
(Kesiapsiagaan & Coronavirus, n.d.)

3. Tanda dan gejala Covid-19


Infeksi COVID-19 dapat menimbulkan gejala ringan, sedang atau berat. Gejala klinis
utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk dan kesulitan bernapas. Selain itu
dapat disertai dengan sesak memberat, fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti
diare dan gejala saluran napas lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu
minggu. Pada kasus berat perburukan secara cepat dan progresif, seperti ARDS, syok
septik, asidosis metabolik yang sulit dikoreksi dan perdarahan atau disfungsi sistem
koagulasi dalam beberapa hari. Pada beberapa pasien, gejala yang muncul ringan, bahkan
tidak disertai dengan demam. Kebanyakan pasien memiliki prognosis baik, dengan
sebagian kecil dalam kondisi kritis bahkan meninggal. Berikut sindrom klinis yang dapat
muncul jika terinfeksi. (PDPI, 2020). Berikut sindrom klinis yang dapat muncul jika
terinfeksi.
a. Tidak berkomplikasi

6
Kondisi ini merupakan kondisi teringan. Gejala yang muncul berupa gejala
yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti demam, batuk, dapat disertai
dengan nyeri tenggorok, kongesti hidung, malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu
diperhatikan bahwa pada pasien dengan lanjut usia dan pasien immunocompromises
presentasi gejala menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus
ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada kondisi ini
pasien tidak memiliki gejala komplikasi diantaranya dehidrasi, sepsis atau napas
pendek.
b. Pneumonia ringan
Gejala utama dapat muncul seperti demam, batuk, dan sesak. Namun tidak ada
tanda pneumonia berat. Pada anak-anak dengan pneumonia tidak berat ditandai
dengan batuk atau susah bernapas
c. Pneumonia berat. Pada pasien dewasa:
Gejala yang muncul diantaranya demam atau curiga infeksi saluran napas
Tanda yang muncul yaitu takipnea (frekuensi napas: > 30x/menit), distress pernapasan
berat atau saturasi oksigen pasien <90% udara luar (Yuliana, 2020).

4. Cara penularan Covid-19


COVID-19 paling utama ditransmisikan oleh tetesan aerosol penderita dan melalui
kontak langsung. Aerosol kemungkinan ditransmisikan ketika orang memiliki kontak
langsung dengan penderita dalam jangka waktu yang terlalu lama. Konsentrasi aerosol di
ruang yang relatif tertutup akan semakin tinggi sehingga penularan akan semakin mudah.
(Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri, 2013)
Kemudian ketika aerosol jatuh ke lantai atau permukaan, mereka masih dapat
menginfeksi orang lain, jika mereka menyentuh permukaan yang terkontaminasi dan
kemudian mata, hidung atau mulut mereka dengan tangan yang tidak dicuci. Pada
permukaan, jumlah virus aktif berkurang dari waktu ke waktu hingga tidak lagi
menyebabkan infeksi. Namun, secara eksperimental, virus dapat bertahan di berbagai
permukaan selama beberapa waktu, (misalnya tembaga atau kardus selama beberapa jam,
dan plastik atau baja selama beberapa hari). Permukaan mudah didekontaminasi dengan
desinfektan rumah tangga yang membunuh virus di luar tubuh manusia atau di tangan.
Desinfektan atau pemutih bukanlah pengobatan untuk COVID-19, dan menyebabkan
masalah kesehatan jika tidak digunakan dengan benar, seperti di dalam tubuh manusia.

7
Virus ini paling menular selama tiga hari pertama setelah timbulnya gejala, meskipun
penyebaran diketahui terjadi hingga dua hari sebelum gejala muncul (penularan secara
asimptomatik) dan pada tahap selanjutnya dari penyakit. Beberapa orang telah terinfeksi
dan pulih tanpa menunjukkan gejala, tetapi ketidakpastian tetap dalam hal penularan
asimptomatik.
5. Cara pencegahan Covid-19
Cara terbaik untuk mencegah infeksi adalah dengan menghidari terpapar virus
penyebab. Pencegahan penularan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Beberapa upaya
pencegahan yang dapat dilakukan pada masyarakat :
- Cuci tangan anda dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand
sanitizer berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alcohol 60 %, jika air dan
sabun tidak tersedia.
- Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
- Sebisa mungkin hidari kontak dengan orang yang sedang sakit.
- Saat anda sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat anda sakit atau
segera ke fasilitas kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktifitas di luar.
- Tutupi mulut dan hidung anda saat batuk atau bersin dengan tissue. Buang tissue
pada tempat yang telah ditentukan.
- Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering
disentuh.
- Menggunakan masker medis adalah salah satu cara pencegahan penularan penyakit
saluran napas, termasuk infeksi COVID-19. Akan tetapi penggunaan masker saja
masih kurang cukup untuk melindungi seseorang dari infeksi ini, karenanya harus
disertai dengan usaha pencegahan lain. Pengunaan masker harus dikombinasikan
dengan hand hygiene dan usaha-usaha pencegahan lainnya.
- Pengunaan masker medis tidak sesuai indikasi bisa jadi tidak perlu, karena selain
dapat menambah beban secara ekonomi, penggunaan masker yang salah dapat
mengurangi keefektivitasannya dan dapat membuat orang awam mengabaikan
pentingnya usaha pencegahan lain yang sama pentingnya seperti hygiene tangan dan
perilaku hidup sehat.
Pencegahan sesuai kondisi dan tempat
Berikut pencegahan di berbagai kondisi dan tempat :
a. Pencegahan tranmisi di pasar hewan

8
- Hindari kontak dengan hewan ternak atau hewan liar tanpa perlindungan
- Gunakan masker
- Etika batuk dan bersin: tutup hidung dengan tissue atau siku ketika batuk dan
bersin, buang tissue ke tempat sampah tertutup
- Setelah batuk atau bersin, cuci tangan dengan sabun dan air atau hand-
sanitizer alcohol-based
- Cuci tangan setelah pulang ke rumah
- Jika memiliki gejala saluran napas terutama demam yang persisten, datang ke
Rumah Sakit
b. Pencegahan transmisi di rumah
- Pola hidup sehat (meningkatkan sistem imun tubuh)
- Personal higienitas yang baik
- Etika batuk dan bersin
- Cuci tangan, jangan menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan kotor
- Ventilasi ruangan yang baik, jaga tetap bersih
- Hindari kontak dekat dengan orang dengan gejala sistem respirasi
- Hindari tempat ramai, jika perlu, gunakan masker
- Hindari kontak dengan hewan liar, unggas dan ternak
- Makanan yang aman, dan dimasak dengan matang
- Hindari makan makanan yang mentah
- Perhatikan tanda dan gejala infeksi saluran napas

(Kementrian Dalam Negri, 2013)

6. Program pemerintah “Jogo Tonggo”[ CITATION Pra20 \l 1057 ]


a. Pengertian Jogo Tonggo
Satgas Jogo Tonggo adalah Satuan Tugas Menjaga Tetangga yang bertugas
untuk memastikan bahwa warga secara bergotong royong melawan penyebaran dan
penularan Contd- 1 9 d1 wilayahnya, sekaligus memastikan dukungan dari luar
wilayahnya untuk melawan Cold- i 9 tepat sasaran dan tepat guna.
Satgas Jogo Tonggo bukan organisasi yang dibentuk dari no1, melakukan
mengkosolidasikan dan mensinergikan seluru h kegiatan-kegiatan organisasi
kelompok sosial seperti Karang taruna, Dasa Wisma, Posyandu, dan warga di

9
tingkat RW serta lembaga dan organisasi diluar wilayah RW yang terkait melawan
Contd-1 9.
b. Prisisp Kerja satgas Jogo Tonggo
1) Kerja kemanusiaan, yang harus mengutamakan kepentingan korban wabah
Contd-1 9.
2) Kerja od hoc/ Not Permanen (ada saat kondisi darurat Corid- 7 9) artinya Satgas
Jogo Tonggo bertugas selama penyebaran dan penularan wabah covid- 19
masih diyatakan bahaya.
3) Kerja Satgas Jogo Tonggo berbasis ‘Tidak Korupsi, Tidak Ngapu si" artinya
kerja Satgas Jogo Tonggo ham s terbuka, transparan, dapat dipertanggung
jawabkan secara publik (dihadapan Negara dan Masyarakat), Output harus
selaras dengan input, tidak KKN dan lain- lain.
4) Kerja Satgas Jogo Tonggo harus berbasis gotong royong baik diantara warga
dalam satu lingkungan RW dan antara RW dengan RW lainnya di satu
wilayah desa/ Kelurahan.
5) Melibatkan semua pihak m ulai dari pemerintah (termasuk didalamnya adalah
TNI dan Polri), perusahaan milik negara, daerah dan swasta, perguruan tinggi,
lembaga professional, lembaga swadaya masyarakat dan pemangku
kepentingan lainnya.
c. Struktur Organisasi Jogo Tonggo
Satgas Jogo Tonggo dipimpin langsung oleh Ketua RW dan wakilnya
semua Ketua RT diwilayah RW serta dibantu oleh seorang Bendahara dan
seorang Sekretaris.Dibawah koordinasi RW terdapat empat bidang Satgas, yaitu:
1) Satgas Kesehatan Jogo Tonggo terdiri dari 3 orang dengan melibatkan Bidan
Desa / Kader Kesehatan Desa.
2) Satgas Ekonomi Jogo Tonggo 3 orang.
3) Satgas Sosial dan Keainanan Jogo Tonggo terdiri dari 5 orang
4) Satgas Hiburan Jogo Tonggo terdiri dari 3 orang

Koordinator keempat Satgas diatas dipilih dari unsur pimpinan organisasi kelompok
sosial dan warga yang kompeten di wilayah RW.
Setiapwarga dl lingkungan RW:
1) Wajib untuk mendukung dan berperan aktif dalam seluruh kegiatan Jogo
Tonggo
10
2) Wajib untuk mentaati seluruh hasil keputusan yang dilakukan melalui
rembugan, yang diselenggarakan oleh Satgas Jogo Tonggo terkait dengan
perlawanan terhadap Corid-7 9.
3) Wajib menjalankan protokol kesehatan melawan Cold-19.

4) Melaksanakan Rembug Jogo Tonggo yang dilakukan minimal 5 hari{sepasar)


sekali, dengan paling sedikit diikuti oleh Koordinator Satgas Jogo Tonggo dan
perwakilan dari masing-masing Satgas.

Ketua RW

Wakil ketua
Sekretaris
(seluruh ketua RT)

Bendahara

Satgas Satgas Satgas Satgas


Kesehatan Ekonomi Keamanan hiburan
(3org) (3 org) (5 org) (3 org)

RT RT RT RT RT RT

Warga Warga Warga Warga Warga Warga

d. Tempat Posko Satgas Jogo Tonggo

11
Memanfaatkan fasilitas RW yang sudah ada atau menyediakan sarana dan
prasarana yang diperlukan lingkungan secara gotong royong.
e. Bidang Tugas Satgas Jogo Tonggo
1) Satgas Kesehatan Jogo Tonggo
Mendorong, memastikari dan memantau ter-selenggaranva protokol kesehatan
melawan Contd-1 9 dengan benar dan efektif di wilayah RW, seperti:
- Meregistrasi setiap orang yang keluar masuk desa terkait dengan
indikator serangan Contd-1 9.
- Setelah registrasi, diikuti dengan tindakan pencegahan penyebaran dan
penularan Couid-7 9 dengan membaca orang yang teridentifikasikan
sebagai Pasien PDP ke RS rujukan .
- Mengupavakan ODP dan OTG untuk menjalankan karantina mandiri
selama 14 hari dan menyarankan warga yang sehat untuk hati-hati dan
waspada.
- Memastikan siapa saja warga RW yang berstatus sebagai OTG, ODP
dan PDP setiap hari dimutakhirkan statu snya. Salah satu kegiatannya
adalah membuat tabulasi ODP, OTG, PDP dan karantina mandiri (siapa,
alamatnya dimana, sudah berapa hari berkarantina, apakah ada
perubahan status atau tidak).
- Memastikan tempat-tempat strategis tersedia peralatan cuci tangan,
pen3 emprotan disinfektan secara rutin dilakukan, semua warga ketika
keluar rumah memakai masker, Memastikan warga memperhatikan jarak
fisik
- Memberikan pelayanan kesehatan (pemeriksaan suhu badan, pengecekan
gejala Contd-7 9, pengecekan tempat cuci tangan di tempat strategis)
terkait dengan pencegahan penyebaran dan penularan Contd-1 9 dengan
menggunakan sarana komunikasi yang ada (telepon, video call, WA,
dan lain-lain).
- Mendorong praktek hidup bersih dan sehat (makan dan minum
seimbang, olahraga, mandi teratur, lingkungan bersih dan istirahat
yang cukup) .
- Berkoordinasi dengan Petugas Kesehatan Desa untuk pemeriksaan
lebih lanjut, dan jika dinilai ada warga dalam kondisi darurat Satgas

12
Kesehatan Jogo Tonggo langsung membawa pasien ke fasilitas
kesehatan terdekat.

Perlengkapan dan peralatan


Perlengkapan Satgas Kesehatan Jogo Tonggo adalah APD (masker, sarung
tangan karet dan coueralp , hnnd snnitizer, disinfektan dan peralatan yang
harus tersedia dengan diadakan secara Gotong Royong.
2) Satgas Ekonomi Jogo Tonggo:
Mengupayakan, memastikan dan memantau ketercuku pan pangan
bagi seluruh warga RW di wilayah melalui
- Mendata kebutuhan dasar dan ketersediaan pangan seluruh warga di RW
masing-masing.
- Mendata warga yang tidak berdaya lagi untuk
menyediakan kebutuhan dasar pangannya sehari-hari secara mandiri.
- Mengu payakan secara maksimal agar warga yang kekurangan
par+gan tersebut dapat dibantu.
- Memastikan bantuan baik tunai maupun non tunai dari pemerintah pusat,
propinsi, kabupaten / kota dan institusi lain agar tepat sasaran dan tepat
guna bagi warga yang membutuhkan di wilayah RWnya.
- Memastikan kegiatan produksi (bertani, berkebun, UMKM dan lain-
lain) dan perdagangan serta jasa (warung, kios /toko, penjualan keliling,
pedagang kaki lima. simpan pinjam dan lain-lain) di RW tetap berjalan
dengan memperhatikan protokol kesehatan
- Mendorong terjadinya pertukaran barang, makanan dan jasa (barter)
diantara warga di wilayah RW maupun antar RW berbasis gotong
royong.
- Melayani kebutuhan belanja bahan dan barang makanan sehari hari
untuk warga yang melakukan karantina mandiri.
- Mendorong terbangu nnya lumbung pangan untuk ketersediaan dan
ketahanan pangan RW melalui kegiatan jimpitan, tabu ngan hasil panen
pertanian, perkebunan dan produk makanan dan minuman di wilayah
RW serta bantuan pangan (makanan dan min uman) dari luar RW

13
- Mengembangkan gerakan menam an tanaman pangan (padi, jagu ng, ubi
rambat, ketela pohon dan lain-lain), sayuran, buah-buahan, bumbu-
bumbuan, apotik hidu p dan lain-lain di lingkungan rumah dan lahan
milik umum yang kosong.

Peralatan dan Perlengkapan


Perlengkapan dan peralatan yang minimal harus tersedia/dimiliki oleh Satgas
Ekonomi Jogo Tonggo diantaranya fasilitas untuk tempat penyimpanan 9
(sembilan) bahan pokok (Balai Pertemuan RW) ataufasilitas yang ada.
3) Satgas Sosial dan Keamanan Jogo Tonggo:
Memastikan keamanan , ketenangan dan kenjamanan bagi seluruh warga RW
dengan tugas, sebagai berikut;
- Bersama tim Kesehatan melakukan pencatatan orang masuk dan keluar
di lingkungan RW dengan foku s untuk keamanan, ketenangan dan
kenyamanan warga.
- Membuat jadwal giliran ronda dan memastikan kegiatan ronda keliling
untuk memastikan tidak terjadi kegiatan yang mencurigakan dan
merugikan warga di wilayah RW.
- Menghindarkan kerumunan.
- Memastikan yang berstatu s ODP dan OTG tidak kel car rumah.
- Menyediakan data pilah penerima bantuan BLT-DD, BPNT, PKH, Pra
Keria, Padat Karya Tunai Desa, Bantuan Provinsi danKabupaten / Kota
agar seluruh bantuan tepat sasaran dan tepat guna serta tidak ttimpang
tindih.
- Memastikan kelompok rentan {orang lanjut u sia, ibii hamil, difabel,
orang sakit menahun, anak-anak dan lain-lain) mendapatkan
perlindungan dan prioritas.
- Memastikan seluruh kegiatan sosial dilakukan secara gotong rovong,
sekaligus memastikan keterlibatan aktif warga dengan tetap
memperhatikan protokol kesehatan.
- Meredam dan menyelesaikan konflik sosial dengan cara rembugan /
musyawarah (Potensi konflik, konflik yang sedang terjadi maupun
konflik yang telah terjadi tetapi masih menyisakan problem) .
Memastikan kesepakatan w‘arga terkait dengan jam berkunjung/betamu
14
- Memastikan setiap rumah mempunyai kentongan sebagai alat
komunikasi umum manual.
- Memastikan kondusifitas serta memberikan pemahaman kepada
masyarakat bahw'a jenazah yang sudah ditangani melalui protokol
kesehatan tidak akan menularkan Covid-19.
- Pengamanan warung-warung 9 (sembilan) bahan pokok.

Perlengkapan dan Peralatan


Perlengkapan dan peralatan menggunakan fasilitas yang dimiliki oleh RW.

4) Satgas Hiburan Jogo Tonggo


Sebagai upaya mengurangi kejenuhan, masing-masing warga dapat
melaksanakan hiburan mandiri dengan mengedepankan kearifan lokal masing-
masing wilayah
Pelaksanaan hiburan dimaksud dengan tetap berpedoman pada protokol
kesehatan.Contoh pelaksanaan hiburan antara lain:
- Mementaskan kesenian lokal seperti tart, musik (keroncong, klenengan,
rebana, klotekan dat lain-lain), mocopat dilakukan melalui media audio,
dari rumah masing-masing maupun keliling, sehingga menghindarkan
kerumunan dan memastikan jaga jarak fisik terjadi.
- Menyelengarakan lomba-lomba karya seni dari rumah masing-masing
seperti baca puisi, melukis, bernyanvi, vlog/video keluarga dll.dengan
pemberitahu an melalui sms, selebaran maupun media social dengan
juri berkeliling ke rumah-rumah peserta lomba (untuk memastikan
tidak melanggar protokol kesehatan).
- Menyelenggarakan musik kentongan dengan irama, bunyi dan ritme
yang disepakati bersama melalui bunyi kentongan yang dipukul dari
rumahnya maeing-masing.
- Bentuk hiburan lainnya eesuai dengan kearifan lokal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Lam, N., Muravez, S. N., & Boyce, R. W. (2015). A Comparison of the Indian Health
Service counseling technique with traditional, lecture-style counseling. Journal of the
American Pharmacists Association (Vol 55).
Pranowo, G. (2020). Jogo Tonggo Jateng Gayeng. Jawa Tengah.

Kemenkes. (2013). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Kasus Konfirmasi atau
Probabel Inveksi Virus. 7(5), 21–27.
Kementrian Dalam Negri. (2013). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid 19. Journal
of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Kesiapsiagaan, P., & Coronavirus, M. (n.d.). Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi
Coronavirus Disease (COVID-19) 0.
Tim Kerja Kementerian Dalam Negeri. (2013). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi
Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan
Manajemen. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Yuliana. (2020). Corona virus diseases (Covid -19); Sebuah tinjauan literatur. Wellness and
Healthy Magazine, 2(1), 187–192. Retrieved from
https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/v1i218wh

16
17

Anda mungkin juga menyukai