Anda di halaman 1dari 4

Nama : Syifa Aulia Ramadhona

NIM : 1724090163

Matakuliah : Psikologi Konseling

Kelas : Selasa, 11:40-13.10

Dosen : Dewi Syukriah, S.Psi, M.Psi

Metode pendekatan terbaik dalam konseling sehingga klien merasa nyaman dan percaya
saat sedang berperan sebagai konselor (psikolog), yakni :

PENDEKATAN BEHAVIORISTIK

A. Teori

Behavioristik merupakan salah satu pendekatan teoritis dan praktis mengenai model
pengubahan perilaku konseli dalam proses konseling dan psikoterapi. Pendekatan
behavioristik yang memiliki ciri khas pada makna belajar, conditioning yang dirangkai
dengan reinforcement menjadi pola efektif dalam mengubah perilaku konseli.

Pendekatan behavioristik menekankan pentingnya lingkungan dalam proses


pembentukan perilaku. Pendekatan ini bertujuan untuk menghilangkan tingkah laku salah
suai, tidak sekedar mengganti simptom yang dimanifestasikan dalam tingkah laku tertentu.
Dengan pendekatan behavior, diharapkan konseli memiliki tingkah laku baru yang terbentuk
melalui proses 11 conditioning.

Aplikasi Teori Behavioristik dalam Konseling

Ivey (1987) menjelaskan bahwa dalam pendekatan behavior hal yang penting untuk
mengawali konseling adalah
- mengembangkan kehangatan
- empati
- hubungan supportive.
Ivey (1987) menjelaskan bahwa kesuksesan dalam melakukan konseling dengan pendekatan
behavioristik didasarkan pada :

1) hubungan antara konselor dengan konseli


2) operasionalisasi perilaku (making the behavior concrete and observable)
3) analisis fungsional (the A-B-Cs of behavior)
4) menetapkan tujuan perubahan perilaku

Corey (2005) menjelaskan bahwa proses konseling yang terbangun dalam pendekatan
behavioristik terdiri dari empat hal yaitu :
1) tujuan terapis diarahkan pada memformulasikan tujuan secara spesifik, jelas,
konkrit, dimengerti dan diterima oleh konseli dan konselor
2) peran dan fungsi konselor/terapis adalah mengembangkan keterampilan
menyimpulkan, reflection, clarification, dan open-ended questioning,
3) kesadaran konseli dalam melakukan terapi dan partisipasi konselor ketika proses
terapi berlangsung akan memberikan pengalaman positif pada konseli dalam terapi,
dan
4) memberi kesempatan pada konseli karena kerjasama dan harapan positif dari
konseli akan membuat hubungan terapis lebih efektif.

Penelitian Terkait

Konseling dengan menggunakan pendekatan behavioral merupakan pendekatan


konseling yang efektif untuk melakukan modifikasi tingkah laku, yaitu menekan tingkah
maladaptif dan meningkatkan tingkah laku adaptif. Salah satu tingkah laku maladaptif yang
berhasil ditekan melalui konseling behavioral adalah kecanduan alkohol.

Penelitian lainnya mengenai efektivitas konseling behavioral dalam menekan tingkah


laku maladaptif adalah pengaruh konseling behavioral terhadap kegemukan, aktivitas fisik,
dan merokok yang dapat meningkatkan risiko kanker hati pada orang dewasa. Penelitian
tersebut melibatkan 883 partisipan yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu 316 partispan
pada kelompok intervensi dan 567 partisipan pada kelompok kontrol (Steptoe, Kerry, Rink,
& Hilton, 2001). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa konseling behavioral
mendukung pembentukan gaya hidup dalam mengurangi risiko kanker hati pada orang
dewasa berdasarkan hasil perbandingan tahapan hidup sehat antara kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol.

Sementara, penelitian lainnya yang mendukung efektivitas konseling behavioral dalam


meningkatkan tingkah laku adaptif adalah hasil meta-analisis yang dilakukan oleh Eaton
mengenai sesi tunggal intervensi behavioral untuk mencegah Penyakit Menular Seksual
(Eaton et.al., 2012). Metaanalisis dilakukan pada 20 hasil penelitian dengan jumlah
partisipan sebanyak 52.465, hasil meta-analisis menunjukkan bahwa sesi tunggal intervensi
behavioral memberikan keuntungan yang sangat besar dalam pencegahan penyakit dan
menciptakan beban minimal bagi pasien (Eaton et.al., 2012).

Berbagai hasil penelitian tersebut menunjukkan efektivitas konseling behavioral dalam


memodifikasi ingkah laku konseli. Oleh sebab itu, konselor dapat menggunakan konseling
behavioral sebagai salah satu referensi pendekatan konseling yang dapat membantu
permasalahan konseli di sekolah. Konselor dapat menyesuaikan teknik konseling behavioral
yang bertujuan untuk menekan tingkah laku aladaptif atau meningkatkan tingkah laku
adaptif.

B. Pendapat

Menurut saya, pendekatan behavioristik merupakan pendekatan terbaik untuk


digunakan dalam konseling dikarenakan pendekatan behavioristik menggunakan kebiasaan
untuk merubah pikiran, perasaan dan perilaku. Pendekatan behavior menghilangkan
perilaku yang tidak sesuai diperkuat dengan hukuman (punishment) dan hadiah (reward).

Dengan melakukan pendekatan behavior, klien diharapkan memiliki tingkah laku baru
yang terbentuk melalui conditioning, hilangnya simptom dan mampu merespon terhadap
stimulus yang dihadapi tanpa menimbulkan masalah baru.
Daftar Pustaka

Pendekatan-pendekatan Konseling – M. Andi Setiawan (2018)

Teori dan Teknik Konseling – Komalasari G. Wahyuni (2011)

Jurnal Paradigma, 14, 1-11, Teori dan Aplikasi Pendekatan Behavioristik dalam Konseling –
Sigit Sanyata (2012)

Jurnal Bimbingan Konseling Pendekatan Behavioral : Dua Sisi Mata Pisau – Arga Satrio
Prabowo dan Wening Cahyawulan (2016)

Anda mungkin juga menyukai