A. Proses Pengenceran
Semen yang sudah dicampur dengan pengencer pertama kemudian dimasukan
kedalam beaker glass berisi air (water jacket) dan disimpan di water bath dengan
suhu 27oC selama 30 menit. Setelah itu dipindahkan ke cool top dengan suhu 3-5oC
selama 35 menit dan dilakukan pelepasan water jacket. Setelah 50 menit
ditambahkan A2 dan dilakukan penyesuaian suhu (equilibrasi) selama 4 jam. Proses
equilibrasi ini adalah proses paling penting karena merupakan proses pencegahan
kematian. Equilibrasi menunjukan ketahanan spermatozoa yang dapat hidup sebelum
dilakukan pembekuan yang akan mempengaruhi hasil akhir semen beku. Hal tersebut
sesuai proses penyesuaian suhu 5°C akan menyebabkan penurunan motilitas
spermatozoa akibat adanya asam laktat sisa metabolisme yang menyebabkan
penurunan pH. Kondisi ini bersifat racun terhadap spermatozoa yang akhirnya
menyebabkan kematian. Equilibrasi juga mempengaruhi tekanan osmotik yang dapat
mengganggu keutuhan membran spermatozoa. Setelah proses equilibrasi selesai,
ditambahkan larutan pengencer selanjutnya dengan jarak 5 menit. Equilibrasi tidak
dilakukan setelah semen diencerkan dengan pengerncer B karena gliserol mempunyai
pengaruh negatif terhadap antibiotika. Setelah itu dilakukan pemeriksaan kedua
sebelum pembekuan.
Agar suhu tetap rendah N2 cair harus memenuhi goblet dan N2 tidak boleh
rendah dari batas minimal, tidak boleh mengeluarkan straw lebih dari 2
menit, hindari cahaya matahari langsung, terkena abu, air, sabun, dan
penanganan yang kasar
NAMA : ALDHIA SAFIRANISA
NIM : 061711133245
KELAS :D