Anda di halaman 1dari 1

PRURITUS

Keluhan dan Gejala Klinis

Pruritus merupakan gejala klinis yang sering muncul dan dikeluhkan oleh pemilik hewan. Jika ada
gejala pruritus, perlu dipertimbangkan keparahan dan distribusinya untuk menentukan apakah
pruritis terkait dengan lesi kulit yang terlihat atau tidak. Pruritus adalah rasa gatal yang muncul di
epidermis dan lapisan atas dermis serta merangsang hewan untuk menggaruk, menggosok, dan
menjilat.

Pruritus bisa terjadi dikarenakan beberapa hal. Pruritus parah sering terjadi pada hewan yang
terinfeksi Scabies sp. atau manifestasi parasit lainnya. Gangguan endokrin yang menyebabkan
perubahan pada kulit biasanya tidak menyebabkan pruritus, kecuali jika mengalami perkembangan
sebagai akibat infeksi bakteri sekunder. Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa pruritus tidak
hanya merupakan manifestasi klinis dari masalah dermatologi, tetapi juga dapat merupakan
konsekuensi dari masalah neurologis atau gangguan perilaku. Pruritus merupakan masalah
iatrotropic penting. Masalah kulit lai yang sering dikonsultasikan adalah penipisan bulu, alopecia,
perubahan warna kulit, dan bau kulit yang tidak menyenangkan.

Teknik penting untuk mengevaluasi derajat pruritus dapat dilakukan dengan simulasi digital. Jika kita
menyentuh dengan lembut area yang diduga mengalami pruritus dengan satu atau lebih jari tangan,
maka akan menstimulasi refleks menggaruk jika bagian yang kita sentuh betul-bentul gatal.
Misalnya, saat kita menyentuh tepi pinna seekor anjing dan kemudian anjing menunjukkan refleks
menggaruk dengan kaki belakangnya (pinnal pedal scratch reflex), maka kemungkinan besar anjing
tersebut terinfeksi oleh Scabies sp. Teknik ini dapat kita gunakan untuk membedakan general
pruritus dengan local pruriitus.

Anda mungkin juga menyukai