1. Identifikasi SNP.
1 Standar Isi dan 1. Sesuai Standar Isi, Peraturan Sudah memperhatikan prinsip-prinsip Dilakukan review dokumen KTSP sehingga
Menteri Pendidikan Nasional Nomor
pengembangan kurikulum, terutama prinsip memenuhi semua prinsip pengembangan
21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
berpusat pada potensi, perkembangan, kurikulum, terutama prinsip berpusat pada
kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
lingkungannya, serta prinsip relevan dengan kepentingan peserta didik dan
kebutuhan kehidupan (termasuk kehidupan lingkungannya., serta prinsip yang relevan
kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia kerja) dengan kebutuhan kehidupan (termasuk
namun perlu penyempurnaan. kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha
dan dunia kerja).
3 Standar Proses Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Pada aspek perencanaan pembelajaran, Melakukan rencana tindak lanjut, antara
Nomor 22.Tahun 2016 tentang Standar semua guru telah memahami alur penyusunan lain berupa pengadaan workshop dan
Proses Pendidikan Dasar Dan Menengah. silabus dan RPP. Ada sebagian guru yang bimbingan pembuatan RPP,
Standar proses meliputi perencanaan belum memperhatikan pemetaan SI, dan Mengefektifkan kembali kinerja MGMP
proses pembelajaran, pelaksanaan masih ada yang hanya mengadopsi silabus sekolah, Penyusunan silabus yang
proses pembelajaran, penilaian hasil dan RPP yang sudah ada. Ada juga guru yang memenuhi standar minimal dan sesuai
belajar, dan pengawasan proses membuat silabus dulu baru kemudian fakta, Pelatihan Analisis kontek Standar
pembelajaran untuk terlaksananya melakukan analisi/pemetaan SK/KI dan KD, proses, Meningkatkan fungsi TPK,
proses pembelajaran yang efektif dan sehingga silabus tidak berdsar pertimbangan Penugasan Review Silabus, Pengadaan
efisien. kondisi riil. Silabus Hasil Review.
4 Standar Pendidik dan Peserta didik: memenuhi Input, intake, motivasi, kepatuhan Kepala sekolah berusaha meng-upgrade
Standar Tenaga standar input kompetensi (intake), dan dukungan orang tua peserta didik kompetensinya secara kontinyu. Guru perlu
Kependidikan Peserta didik memiliki motivasi tinggi. Kerja sama antar siswa cukup baik. meningkatkan kompetensi guru melalui
belajar yang tinggi, Peserta didik Kemandirian siswa baik dan besarnya pelatihan, workshop atau melanjutkan
memiliki kepatuhan belajar yang keinginan untuk mengikuti banyak kegiatan pendidikan kejenjang lebih tinggi, juga
tinggi. ekstrakurikuler yang berdampak pada perlu terus diadakan program beasiswa
pengurangan porsi belajar siswa belajar jenjang S2. Perlu adanya pelatihan
Kepala sekolah telah memenuhi ICT dan Bahasa Inggris secara konsisten
kualifikasi umum seperti; kualifikasi untuk meningkatkan kemampuan guru
Pendidik dan Tenaga akademik sarjana (S1) dan (S2), Batas usia dalam bidang ICT dan Bahasa Inggris.
Kependidikan: maksimal pada waktu diangkat, Pemenuhan 100% kompetensi dan
Kepala sekolah memenuhi Pengalaman mengajar, dan pangkat kualifikasi tenaga kependidikan serta
kualifikasi umum dan khusus. terendah. Demikian juga kualifikasi khusus peningkatan kinerja sesuai bagian/bidang
Kepala sekolah standar memenuhi juga terpenuhi seperti; status sebagai guru masing-masing melalui pelatihan,
kompetensi. Guru memenuhi SMK, kepemilikan sertifikat pendidik dan pendampingan, dan bimbingan pihak
kualifikasi akademik. Guru sertifikat kepala SMK. Kepala sekolah terkait.
memenuhi Standar Kompetensi memenuhi dimensi kompetensi
Guru. Tenaga Kependidikan seperti kepribadian, manajerial, kewirausahaan,
tenaga administrasi, tenaga supervisi, dan sosial, namun perlu lebih
kebersihan, tenaga laboratorium, ditingkatkan lagi. Semua Guru (95%) telah
teknisi sumber belajar, Pelatih, dan memiliki kualifikasi akademik minimum D4
tenaga perpustakaan memenuhi atau Sarjana (S1) sesuai mata pelajaran
kompetensi minimal dan yang diampu, dan sekitar 20% telah
melaksanakan tugas tanggungjawab memenuhi kualifikasi S2. Standar
masing-masing Kompetensi guru (Kompetensi pedagogik,
Kepribadian, sosial, dan profesional),
5 Standar Sarana dan Standar Sarana-prasarana sesuai Memenuhi rasio minimum luas lahan terhadap Optimalisasi pemanfaatan sarana-
Prasarana dengan (Permendiknas No. 24/2007). peserta didik. Kondisi dan status lahan prasarana dan dilakukan program
memenuhi syarat, kecuali adanya ancaman perawatan sarana-prasarara secara
banjir jika hujan sangat lebat. Bangunan berkesinambungan
gedung memenuhi syarat tata bangunan,
keselamatan, kesehatan, kenyamanan,
keamanan, dan perijinan. Persyaratan
Prasarana sudah memenuhi standar sarana
dan prasarana
6 Standar Pengelolaan Sesuai standar Pengelolaan Pengelolaan sekolah menggunakan pola Meningkatkan pengelolaan dan
Pendidikan (Permendiknas No. 19 Manajemen Berbasis Sekolah yang secara pelaksanaan kegiatan persekolahan
tahun 2007) terus menerus perlu peningkatan berdasarkan standar yang mengacu pada
pengelolaan BSNP agar tercapai
pengelolaan yang transparan, akuntabel,
efektif dan efisien; menyempurnakan
KTSP, meningkatkan kerjasama dengan
Komite Sekolah, masyarakat, stake holder,
dan instansi lain; meningkatkan mutu
kegiatan pelayanan dan pembinaan
kesiswaan.
7 Standar Pembiayaan Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Biaya diperoleh dari berbagai sumber: Orang Mengoptimalkan pembiayaan pendidikan
Nasional Nomor 48 tahun 2008 tentang tua siswa (Komite sekolah), Dinas Pendidikan, yang transparan, akuntabel, efektif dan
Standar Pembiayaan Pendidikan; Pemerintah Propinsi, Pemerintah Pusat, Dana efisien dengan berpedoman pada
Usaha dari masyarakat, Wirausaha, dll. ketentuan yang berlaku saat ini; secara
Memiliki RAPBS/ RKA-S yang disusun berkala menyampaikan laporan kegiatan
bersama Komite Sekolah, Kepala Sekolah, pembiayaan kepada Komite Sekolah,
Guru dan Tenaga Administrasi Sekolah (TAS). masyarakat, dan instansi terkait; secara
Pengelolaan keuangan sekolah secara aktif berupaya memotivasi agar meningkat
transparan dan akuntabel dan kerjasama peran serta orang tua/wali siswa,
dengan bank Jatim sebagai mitra dalam masyarakat, stake holder sekolah, dunia
pengaturan pembiayaan. usaha dan dunia industri, serta instansi lain
dalam pembiayaan penyelenggaraan
sekolah.
8 Standar Penilaian Sesuai Peraturan Menteri Pendidikan Semua RPP mencantumkan kegiatan dan Kepala SMK melakukan supervisi dengan
Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun 2016 program penilaian (termasuk lampiran soal, cara berdiskusi dan memberi contoh
tentang Standar Penilaian Pendidikan jawaban dan pedoman penskoran) kepada guru-guru yang belum
mencantumkan kegiatan dan program
Penilaian hasil belajar oleh pendidik penilaian dalam RPP.
menggunakan berbagai teknik penilaian Guru melengkapi RPP
berupa tes, observasi, penugasan Sekolah perlu menyiapkan contoh format
perseorangan dan kelompok, dan bentuk lain penilaian observasi, portofolio, dll yang
yang sesuai dengan karakteristik kompetensi diperlukan untuk dikembangkan oleh guru
dan tingkat perkembangan peserta didik. sesuai dengan karakteristik pelajaran,
kompetensi dan perkembangan peserta
didik.
Instrumen penilaian hasil belajar yang Kepala SMK menganjurkan guru untuk
digunakan pendidik memenuhi melaksanakan telaah butir soal dan
persyaratan substansi, konstruksi, dan menindaklajuti dengan melakukan revisi
bahasa. jika ada kelemahan pada soal.
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT
1. Peserta didik Peserta didik Input, intake, motivasi, Input, intake, motivasi Menjaga input, intake,
memenuhi standar input kepatuhan dan dukungan siswa, dan dukungan orang motivasi belajar, kepatuhan
kompetensi (intake) orang tua peserta didik tua cukup tinggi, namun siswa dan dukungan orang
Peserta didik tinggi. perlu ditingkatkan kerjasama tua siswa tetap tinggi.
memiliki motivasi belajar Kerja sama antar antar siswa, kemandirian dan Dilakukan kegiatan
yang tinggi siswa cukup baik. banyak siswa yang ingin bersama yang melibatkan
Peserta didik Kemandirian siswa mengikuti beragam kegiatan banyak siswa.
memiliki kepatuhan kurang. ekstrakurikuler. Menumbuhkembangkan
belajar yang tinggi. Besarnya keinginan kemandirian siswa melalui
Dukungan orangtua untuk mengikuti banyak pelatihan-pelatihan.
siswa yang tinggi. kegiatan ekstrakurikuler Mengarahkan siswa
yang berdampak pada untuk mengikuti kegiatan
pengurangan porsi belajar pengembangan diri yang
siswa. sangat diminati dan tidak
menyita banyak waktu belajar
mereka.
Membatasi jumlah
pilihan kegiatan
pengembangan diri
maksimal 3 kegiatan.
2. Pendidik dan Kepala Kepala sekolah telah Kepala sekolah perlu Melalui berbagai pelatihan
Tenaga sekolah memenuhi memenuhi kualifikasi umum meningkatkan lagi dan event yang ada, kepala
Kependidikan kualifikasi umum dan seperti; kualifikasi kompetensinya walaupun sekolah berusaha meng-
khusus. akademik sarjana (S1) dan secara umum telah ubgrade kompetensinya
(S2), Batas usia maksimal memenuhi standar secara kontinyu.
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT
pada waktu diangkat, kompetensi minimal.
Pengalaman mengajar, dan
pangkat terendah.
Demikian juga kualifikasi
khusus juga terpenuhi
seperti; status sebagai guru
SMK, kepemilikan sertifikat
pendidik dan sertifikat
kepala SMK.
Kepala sekolah memenuhi
dimensi kompetensi
Kepala kepribadian, manajerial,
sekolah standar kewirausahaan, supervisi,
memenuhi kompetensi. dan sosial, namun perlu Kualifikasi akademik minimal
lebih ditingkatkan lagi. (S1) telah terpenuhi
Semua Guru (95%) telah
memiliki kualifikasi
akademik minimum D4 Guru perlu meningkatkan
atau Sarjana (S1) sesuai kompetensi guru melalui
mata pelajaran yang pelatihan, workshop atau
Guru diampu. Sekitar 20 % telah melanjutkan studi ke jenjang
memenuhi kualifikasi memenuhi kualifikasi S2. S2, dengan biaya mandiri
akademik. Pemenuhan 100% standar atau melalui program
kompetensi guru, beasiswa.
khususnya penguasaan ICT
Standar Kompetensi guru dan Bahasa Inggris belum
(Kompetensi pedagogik, terpenuhi.
Kepribadian, sosial, dan
profesional), belum 100%
dimiliki oleh guru secara Perlu adanya pelatihan ICT
keseluruhan, khususnya dan Bahasa Inggris secara
dalam penguasaan ICT dan Sekitar 20% tenaga konsisten untuk
Guru bahasa Inggris. kependidikan belum meningkatkan kemampuan
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT
memenuhi Standar memenuhi standar guru dalam bidang ICT dan
Kompetensi Guru. kualifikasi dan kompetensi Bahasa Inggris, melalui
yang dibutuhkan. kursus intensif dan diklat
Sekitar 80% tenaga terstruktur dari lembaga
kependidikan yang telah profesional.
memenuhi standar
kompetensi dan kualifikasi
Pemenuhan 100%
kompetensi dan kualifikasi
tenaga kependidikan serta
peningkatan kinerja sesuai
Tenaga bagian/bidang masing-
Kependidikan seperti masing melalui pendidikan
tenaga administrasi, dan pelatihan,
tenaga kebersihan, pendampingan, dan
tenaga laboratorium, bimbingan pihak terkait yang
teknisi sumber belajar, profesional.
Pelatih, dan tenaga
perpustakaan memenuhi
kompetensi minimal dan
melaksanakan tugas
tanggungjawab masing-
masing
3. Sarana Satuan Pendidikan Memenuhi rasio minimum Belum ada solusi efektif Langkah-langkah untuk
prasarana memenuhi standar luas lahan terhadap peserta masalah penanggulangan mengurangi resiko
Sarana-prasarana didik. banjir. datangnya banjir.
(Permendiknas No. Kondisi dan status lahan Pemakaian dan perawatan Optimalisasi pemanfaatan
24/2007) memenuhi syarat, kecuali sarana dan prasarana sarana-prasarana
adanya ancaman banjir jika sekolah belum optimal. Dilakukan program
hujan sangat lebat. Kontrol terhadap kondisi perawatan sarana-prasarara
Bangunan gedung memenu- inventaris sekolah belum secara berkesinambungan.
hi syarat tata bangunan, dilakukan secara rutin. Renovasi ruang belajar yang
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT
keselamatan, kesehatan, Masih ada ruang kelas yang belum memenuhi standart.
kenyamanan, keamanan, belum memenuhi standar Relokasi dan optimalisasi
dan perijinan. kenyamanan dalam belajar. fungsi bangunan, meliputi :
Persyaratan Prasarana mushalla, perpustakaan
sudah memenuhi standar agama, gedung asrama
sarana dan prasarana, siswa dan gudang.
diperlukan optimalisasi Meningkatkan kualitas
pemakaian, dan perawatan. sarana belajar di dalam dan
di luar kelas.
4. Pembiayaan Memenuhi standar Biaya diperoleh dari Adanya kesenjangan dalam Mengoptimalkan sumber
Pengelolaan Pendidikan berbagai sumber: Orang tua pengelolaan sumber pembiayaan yang ada
(Permendiknas No. 19 siswa (Komite sekolah), pembiayaan yang kurang khususnya wirausaha yang
tahun 2007). Dinas Pendidikan, optimal. ada di sekolah dengan cara
Pemerintah Propinsi, mekanisme penggunaan pembinaan dan
Pemerintah Pusat, Dana keuangan sekolah yang pengembangan.
Usaha dari masyarakat, kurang efisien.
Wirausaha, dll. Pengelolaan keuangan Optimalisasi sistem
Memiliki RAPBS/ RKA-S kurang efektif (ada yang informasi keuangan yang
yang disusun bersama tidak sesuai dengan efisien dengan adanya MOU
Komite Sekolah, Kepala RAPBS/RKA-S) dengan pihak Perbankan
Sekolah, Guru dan Sumber – sumber (Bank BRI), Sistem PAS.
Tenaga Administrasi pendapatan sekolah belum
Sekolah (TAS). dikelola secara sentralistik. Membuka unit-unit usaha
Pengelolaan keuangan baru sebagai sumber
sekolah secara transparan pendapatan.
dan akuntabel.
Beberapa sumber Melakukan strukturisasi dan
pembiayaan belum optimal. reorganisasi peran dan
Mekanisme penggunaan fungsi koperasi sekolah
keuangan kurang efisien. sebagai salah satu sumber
Pengelolaan keuangan peningkatan kesejahteraan
atau dana kurang efektif warga sekolah.
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL KESENJANGAN RENCANA TINDAK LANJUT
(banyak yang tidak sesuai Membuat mekanisme dan
dengan RAPBS/RKA-S). alur pengelolalaan dan
sirkulasi keuangan yang
lebih transparan dengan
prinsip- prinsip efektifitas
dan efisiensi.
5. Program Memiliki program yang Penerapan visi, misi, tujuan Program – program sekolah Menyusun program sekolah
Sekolah tersusun secara dan kebijakan mutu belum sepenuhnya mengacu dengan mengacu pada visi,
sistematis sesuai sekolah perlu ditingkatkan dan sesuai dengan Visi, Misi misi dan tujuan serta
dengan visi, misi, tujuan secara optimal. dan tujuan serta kebijakan kebijakan mutu sekoah.
dan kebijakan mutu mutu sekolah. Mengoptimalkan
sekolah. pelaksanaan program sesuai
dengan visi, misi, tujuan dan
kebijakan mutu sekolah,
melalui mekanisme kontrol
dan evaluasi pada setiap
program yang disusun.
3. Analisis Kondisi Lingkungan (Aspek Eksternal)
KONDISI RIIL
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
PELUANG TANTANGAN
1. Komite Komite sekolah Komite Komite sekolah dapat Peran dan fungsi Mengoptima
Sekolah berperan sekolah selalu mencurahkan komite sekolah lkan pelaksanaan
sebagai: memberikan pemikiran perlu dioptimalkan. program sekolah
a. pertimbangan terhadap sepenuhnya untuk Tidak semua Untuk tenaga pendidik
pertimbanga keputusan strategis ikut membantu anggota komite dan tenaga kependidikan
n yang diambil oleh melakukan sekolah memiliki diberi kesempatan dan
b. sekolah. pertimbangan, waktu yang luang dukungan untuk
finansial dan Komite pendukung, untuk melakukan menempuh pendidikan ke
pemikiran. mampu menghimpun pengontrol dan peran dan jenjang yang lebih tinggi.
c. dana untuk memenuhi mediator fungsinya. Menetapkan indikator
transparansi kebutuhan program Kemampuan Komite Komite sekolah efektifitas dan efisiensi
dan sekolah dalam memenuhi tuntutan belum banyak tahu pengelolaan anggaraan
akuntabilitas mewujudkan sekolah program sekolah tentang program keuangan
. bertaraf internasional. sesuai dengan visi, dan pelasanaan Menetapkan standar
d. Komite misi, tujuan dan program sekolah prosedur penggunaan
antara sekolah memiliki kebijakan mutu yang bersifat umum dana untuk memenuhi
pemerintah potensi membantu sekolah dan teknis. kriteria akuntabilitas
dan sekolah dalam Kemampuan komite Komite sekolah Menetapkan indikator
masyarakat. pemenuhan sarpras sekolah untuk belm maksimal transparansi.
Fungsi komite yang dibutuhkan berkoordinasi dengan membangun Aktif mencari peluang
sekolah adalah: dengan menggalang Muspida dan kemitraan sekolah membangun kemitraan
a. Komitmen dana dari masyarakat. berkolaborasi dengan dengan pihak – sekolah dan menjadi
mutu Komite stakeholder sekolah, pihak lain di dalam mediator, fasilitator dan
pendidikan sekolah memiliki pihak asing yang dan luar negeri motivator dalam
b. Melakukan potensi sebagai nara tidak mengikat, serta pemerintah, optimalisasi peran dan
kerjasama sumber dalam dunia usaha dan swasta, dunia dukungan masyarakat
c. Menampung peningkatan mutu dunia kerja. usaha dan dunia terhadap sekolah.
aspirasi sekolah. kerja serta lembaga Aktif mengusahakan
d. Memberikan Peningk pendidikan terbentuknya kerjasama
masukan atan Sumber Daya menengah dan dan kemitraan dengan
KONDISI RIIL
NO. KOMPONEN KONDISI IDEAL KESENJANGAN TINDAK LANJUT
PELUANG TANTANGAN
dan Manusia (SDM) perguruan tinggi pihak pemerintah, swasta,
rekomendasi peserta didik, tenaga dunia usaha dan lembaga
e. Mendorong pendidik, dan tenaga – lembaga pendidikan
partisipasi kependidikan. menengah dan perguruan
f. Menggalang tinggi.
dana
g. Melakukan
evaluasi.