Kelas : XI MIPA 1
Mapel : Biologi
Materi : Sistem Gerak pada Manusia
Gejala
Gejala khas dari neskrosis avaskular (avascular necrosis) adalah rasa nyeri ringan hingga
berat dan biasanya berkembang secara bertahap. Gejala tersebut biasanya muncul di sekitar
pinggul, selangkangan, paha, bokong, bahu, lutut, dan tangan atau kaki. Jika penyakit menyebar
hingga ke sendi hingga menyebabkan nyeri sendi, maka area tubuh yang terkena akan terasa
kaku dan membatasi gerak tubuh Anda.
Gejala
Lemas, lesu, dan tidak bertenaga; nyeri sendi dan bengkak atau kekakuan, biasanya di tangan,
pergelangan tangan dan lutut; memiliki bintil merah pada bagian tubuh yang sering terkena matahari,
seperti wajah (pipi dan hidung); fenomena Raynaud membuat jari barubah warna dan menjadi terasa
sakit ketika terkena dingin; sakit kepala; rambut rontok; Pleurisy (radang selaput paru-paru) disertai
sesak napas; bila ginjal terkena dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan gagal ginjal.
Sebenarnya sampai sampai sekarang penyebab SLE masih belum diketahui. Namun, para ahli
menduga bahwa faktor keturunan dan lingkungan dapat meningkatkan risiko terjadinya SLE. Orang yang
sering terkena sinar matahari, tinggal di lingkungan yang terkontaminasi oleh virus, atau sering
mengalami stres lebih mungkin untuk terkena penyakit ini. Jenis kelamin dan hormon juga diduga
merupakan bagian dari penyebab SLE. SLE adalah salah satu penyakit yang cenderung lebih mungkin
dialami wanita ketimbang pria. Wanita juga lebih mungkin mengalami gejala lupus yang memburuk
selama masa kehamilan dan periode menstruasi.
Meskipun lupus belum ada obatnya, penanganan berfokus pada peningkatan kualitas hidup
dengan mengendalikan gejala dan meminimalkan kekambuhan, dimulai dengan mengubah gaya hidup,
termasuk pola makan dan perlindungan terhadap matahari. Manajemen penyakit lebih lanjut berupa
obat-obatan, seperti antiinflamasi dan steroid.
Gejala
Tanda dan gejala dari sakit leher yang muncul tergantung pada tingkat keparahannya. Artinya,
gejala yang muncul mungkin bervariasi dan berbeda-beda pada tiap individu. Beberapa gejalanya seperti
rasa sakit yang memburuk dan terasa di area kepala dan leher dan bertahan untuk waktu yang lama;
rasa sakit mencapai bagian tubuh lain, seperti bahu, lengan, dan ruas-ruas jari; kejang otot atau otot
yang menegang; kesulitan menggerakkan kepala; kepala terasa sakit; gangguan tidur; dan leher terasa
lemah, kaku, dan terkadang mati rasa.
Salah satu penyebab dari leher terasa sakit dan kaku adalah kejang otot. Biasanya, kejang otot pada
leher terjadi karena adanya ceder ringan yang dipicu oleh beberapa hal, mulai dari postur tubuh yang
buruk hingga aktivitas fisik yang terlampau berat.
Cidera whiplash. Cedera whiplash adalah kondisi ketika kepala dan leher Anda tersentak secara
tiba-tiba ke depan dan belakang. Whiplash merupakan istilah lain yang digunakan untuk keseleo leher.
Kondisi ini dapat menyebabkan jaringan lunak pada leher dan tulang belakang tertarik dan mengalami
kerusakan. Umumnya, cedera whiplash terjadi saat seseorang mengalami kecelakaan kendaraan
bermotor. Namun, gangguan pada sistem gerak ini juga mungkin saja terjadi saat Anda naik roller
coaster dan aktivitas yang memungkinkan kondisi ini terjadi.
Leher kaku juga bisa terjadi akibat arthritis. Dua jenis dari arthritis, yaitu spondylosis dan
osteoarthritis dapat menyebabkan leher terasa sakit dan sulit digerakkan. Kondisi ini terjadi karena
bantalan tulang rawan di antara ruas-ruas tulang belakang mulai terkikis.
Meningitis juga dapat menjadi penyebab sakit leher pada anak. Salah satu kondisi kesehatan
penyebab leher sakit dan kaku ini umumnya menimbulkan pembengkakan yang memicu gejala seperti
sakit kepala, demam, dan leher kaku. Stres juga termasuk ke dalam salah satu penyebab leher kaku dan
terasa sakit. Ketika Anda sedang mengalami stres, otot-otot Anda menjadi tegang. Leher kaku sering kali
menjadi sinyal awal yang menandakan bahwa Anda sedang merasa stres.
Gangguan degeneratif. Ada beberapa gangguan degeneratif, yaitu gangguan yang terjadi akibat
proses penuaan, yang dapat berkaitan dengan sendi, tulang belakang, otot, dan bagian lain dari leher
Anda dan menyebabkan rasa sakit. Beberapa masalah kesehatan lainnya yang dapat mengakibatkan
leher terasa kaku adalah fibromyalgia, stenosis tukang belakang, Osteoporosis, infeksi, tumor, dan
kanker tulang belakang.
Jika rasa kaku pada leher sudah tak tertahankan lagi, cobalah untuk mengonsumsi obat-obatan
yang dapat membantu meredakan atau meringankan rasa sakit pada leher. Obat pereda rasa sakit
seperti paracetamol merupakan salah satu obat yang efektif mengatasi leher kaku.
Lalu, ada juga obat-obatan pereda nyeri otot atau non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs),
seperti ibuprofen dan naproxen juga bisa membantu mengurangi rasa sakitnya. Namun, penggunaan
obat ini tentu lebih baik jika diresepkan oleh dokter.
Jika Anda tidak terlalu suka menggunakan obat-obatan untuk mengatasi leher kaku dan sakit, ada
beberapa terapi yang bisa dilakukan. Namun, salah satu jenis terapi yang paling sering dilakukan untuk
mengatasi kondisi ini adalah terapi fisik atau fisioterapi.
Cara mengatasi leher kaku yang paling mudah adalah meringankan rasa sakitnya dengan kompres.
Cara ini sangat cocok dilakukan pada hari kedua atau ketiga setelah leher terasa tidak nyaman. Selain
itu, Peregangan dan meditasi juga dapat membantu mengatasi leher yang terasa kaku.