Anda di halaman 1dari 9
PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BADAN PERIJINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH (BPPMD) mat rst Sojeptryede pastas bene ippeee pao ten obey te JL Basuki Rahmat No. 56 Telp : (0541) 743235, 743487, 201372 Fax : (0541) 736446, AMARINDA 75112 KEPUTUSAN KEPALA BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR : 503/2384 /TUP-OP/BPPMD-PTSP/ XII /2016 TENTANG PENCIUTAN DAN PERPANJANGAN PERTAMA IZIN USAHA PERTAMBANGAN Membaca Menimbang Mengingat OPERASI PRODUKSI KEPADA PT. DUNIA USAHA MAJU BADAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL DAERAH. PROVINSI KALIMANTAN TIMUR + Surat Direktur PT. Dunia Usaha Maju Nomor 024/DUM-SK/X1/2015 tanggal 9 November 2015 perihal permohonan perpanjangan IUP Operasi Produksi. 1. Pelaksanaan dari Pasal 47 ayat (5) Undang- Undang Nomor 04 Tahun 2009 bahwa setiap pemegang IUP Operasi Produksi untuk pertambangan batubara dapat diberikan dalam jangka waktu paling lama 20 tahun dan dapat diperpanjang 2 (dua) kali masing- ‘masing 10 (sepuluh) tahun; 2, Surat Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur Nomor 541.23/616/1-PU Tanggal 22 Februari 2016 Perihal Advis Teknis PT. Dunia Usaha Maju yang menyatakan bahwa Permohonan Perpanjangan UP Operasi Produksi sudah ‘memenubi ketentuan sesuai peraturan yang belaku; 3. Surat Kepala Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah IV Samarinda Nomor S.32/BPKH-IV-2/2016 tanggal 25 Januari 2016 tentang telaahan kawasan hutan tethadap Wilayah Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi an, PT.Dunia Usaha Maju di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur; 4, Surat Kepala Badan Perijinan dan Penanaman Modal Daerah (BPPMD) Prov. Kaltim Nomor 503/1426/SHM/BPPMD-PTSP/IX/2015 tanggal 08 September 2016 tentang Persetujuan Perubshan Direksi dan Komisaris; 5. Berita Acara Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Provinsi Kalimantan Timur ‘Nomor 661/1201/B.PPW-Bapp/2016 tanggal 25 November 2016 dengan agenda pembahasan klarifikasi terhadap Pasal 78 pada Peraturan Daerah Nomor | Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016-2036 ‘tas permohonan perpanjangan UP OP PT. Dunia Usaha Maju di Kota Samarinda. #1. Undang - Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal (LN Tahun 2004 Nomor 67, TLN 4724), 2. Undang - Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang (LN Tahun 2007 ‘Nomor 68, TLN 4725); 3. Undang - Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2009 Nomor 4, TLN 4959), 4. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (LN RI Tahun 2009 Nomor 140, TLN RI Nomor 5059); 5. Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (LN Tahun 2014 Nomor 244, TLN 5587); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 Tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (LN Tahun 1999 Nomor 59, TLN 3838); Menetapkan KESATU, 13. Peraturan Gubernur Kali 7. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah ‘Nasional (LN Tahun 2008 Nomor 48, TLN 4833); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2010 tentang Wilayah Pertambangan (LN ‘Tahun 2010, TLN 5110); 9, Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara (LN Tahun 2010 Nomor 29, TLN 5111); 10, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.62/Menhut-1/2014 tentang Izin Pemanfaatan Kayu; 11. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup; 12. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2016 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 — 2036; iantan Timur Nomor 17 Tahun 2015 tentang Penataan Pemberiaan Izin dan Non Perizinan Serta Penyempurnaan Tata Kelola Perizinan di ‘Sektor Pertambangan, Kehutanan dan Perkebunan Kelapa Sawit di Provinsi Kalimantan Timur; 14, Peraturan Gubernur Kalimantan Timur Nomor 48 Tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu; MEMUTUSKAN : PERSETUJUAN PENCIUTAN DAN PERPANJANGAN PERTAMA IZIN USAHA PERTAMBANGAN OPERASI PRODUKSI KEPADA PT. DUNIA USAHA MAJU. : Memberikan Perpanjangan Pertama Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi kepada ; Nama Perusahaan : PT. DUNIA USAHA MAJU, Susunan Direksi/Komisaris, 1. Direktur Utama Drs. Aryanto Sutadi, MSc 2. Direktur : Beny Hariyanto 3. Direktur : Yohanes Handoyo Budhisedjati 4. Komisaris Utama Handana Halim Wanawijaya 5. Komisaris + Muhammad Yasin, SH 6. Komisaris Drs. Alpiner Sinaga Pemegang saham perusahaan dengan mencantumkan ..500 Saham (100 %) : 1. PT. First Bomeo Mining Investama (2.475 saham (99 %)) 2. PY. Energy Cahaya Industritama (25 saham (1 %6)) : Indonesia J. Padat Karya Bengkuring-Bayur No. 09 RT. 89 Kecamatan Samarinda Utara, Kota Samarinda Lokasi Penambangan Kelurahaw/Desa Kecamatan Kota Provinsi + Kalimantan Timur Kode Wilayah KT 181 BB 2016 Luas + 1.191,60 Ha (su dngan Berta Acar Baten Korn Pesan Rang Dera Provisi Kalimantan Timur Nome {c/1201 PW app/2016 angel 2S November 2016) Dengan Peta dan daftar koordinat WIUP sebagaimana tercantum dalam Lampiran | dan Lampiran Il keputusan ini. KEDUA KETIGA KEEMPAT KELIMA, KEENAM. KETUJUH KEDELAPAN KESEMBILAN KESEPULUH + Selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja setelah diterbitkannya Keputusan it Jangka waktu berlaku Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi : 10 (sepuluh) tahun ‘Jangka waktu tahap kegiatan (sesuai komoditas tambang) ; .9 (sembilan) tahun tahap produksi; b.1 (satu) tahun perbaikan lingkungan, Pemegang Perpaiangan Perama UP Operssi Produksidilarang, melakukan segala tan pertambangan pada lokasi IUP Operasi Produksi yang masuk dalam Kawasan Badidaye ‘Kehutanan (KBK) dan atau Hutan Produksi (HP) sebelum memiliki Izin Pinjam Pakai Kawasan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia dan apabila terdapat tumpang tindih dengan areal Hak Guna Usaha (HGU) perkebunan maka diharuskan untuk ‘melakukan perjanjian penggunaan lahan secara bersama; : PT. Dunia Usaha Maju sebagai pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dilarang melakukan kegiatan pada lokasi pertanian yang sudah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 - 2036; : PT. Dunia Usaha Maju sebagai pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi tidak diijinkan melakukan kegiatan pada lokasi pemukiman kecuali harus mendapatkan persetujuan dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat setempat melalui konsultasi publik dengan ketentuan jarak minimal | km dari pemukiman terdekat sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur Tahun 2016 - 2036; : Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi mempunyai hak untuk melakukan kegiatan konstruksi, produksi, pengangkutan dan penjualan serta pengolahan pemurmian dalam WIUP untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun (sesuai dengan komoditas tambang berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009) terhitung mulai ditetapkannya keputusan ini tanggal 15 Desember 2016 sampai dengan tanggal 15 Desember 2026; : Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dilarang dipindahtangankan kepada pihak Jain tanpa persetujuan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Badan Perijinan Penanaman Modal Daerah; : PT. Dunia Usaha Maju sebagai pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dalam melaksanakan kegiatan mempunyai hak dan kewajiban sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan emegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi sudah harus menyampaikan RKAB kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur untuk mendapat persetujuan serta_menempatkan f reklamasi dan paska tambang; Terhitung sejak 90 (sembilan puluh) hari kerja persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) sebagaimana dimaksud dalam diktum kedelapan Pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi sudah harus memulai aktifitas dilapan, : PT. Dunia Usaha Maju selaku pemegang Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi sepenuhnya akan merealisasikan program CSR (Corporate Social Respon: termasuk program CSR dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan bagian dari Program Pengembangan 2 Juta Sapi Integrasi Perusahaan Tambang Batubara berdasarkan ‘yang telah disampaikan yang merupakan satu kesatuan dengan Surat (Lampiran IV); Loy KESEBELAS —: Tanpa Mengurangi ketentuan peraturan - peraturan perundang - undangan maka Perpanjangan Pertama IUP Operasi Produksi dapat diberhentikan sementara, dicabut, atau PT. Dunia Usaha Maju totas ~ Provins Kalirantan Tur + tote Semarinda, » ecematan Semarinds Utara * emodtas Tanban:Batubare Kode Wileyah KT181 88 2016 Stes 1391, He Tu auIUR (MUR) TINTANG GELATAN) | aM MENT DRA wer | Be —T o 2 iser's z o 2 iar i — a 000"S z © a 00's 5 e a a00"s € * B 00's 7 © ae 3000" § s | o 21 30.00" $ 3 o 20 30.00" | 10 o 20" 30.00" | [ 207 —s0.00"s —— 20 5 7 7 anos o 20" oars oe zor o Zovs a7 ar rc ° iors a8 ar a3 e Toes 38 air a o 13.00°5 20 ‘ar a © $3.00°S Fr a 7 ooo" 2 ar ra o a 2 ar = = aos 3 ar ar © a00"s 35 ar 2 o anos 38 ar ry e a00"s 27 a7 aE = ers Fo ar ra * aes 2 uF ar o Bes 1340 NyONWENVNBa VaWSn NZI Wad 9102 soqnesee Sy cooue z0-ant/ Vee2/ c0S fe Wunolg CHa PRGED Uesrino 9 b0e/TIX/asi nin Lampiran 11 Hak dan Kewajiban A. Hak 1. Memasuki WIUP sesuai dengan peta dan daftar koordinat; 2. Melaksanakan kegiatan TUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) sesuai dengan ketentuan peraturan peraturan perundang — undangan; 3. Membangun fasilitas penunjang kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) didalam maupun diluar WIUP; 4. Dapat menghentikan sewaktu-waktu kegistan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) disetiap bagian atau beberapa bagian dengan alasan bahwa kelanjutan dari kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemumnian dan Pengangkutan Penjualan) tersebut tidak layak atau praktis secara komersial maupun karena keadaan kahar, kkeadaan yang menghalangi schingga menimbulkan penghentian sebagian atau scluruh kegiatan usaha pertambangan ; 5. Mengajukan permohonan pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi mineral utama yang diketemukan dalam WIUP; 6. Mengajukan pernyataan tidak berminat terhadap pengusahaan mineral lain yang bukan merupakan asosiasi ‘mineral utama yang diketemukan dalam WIUP; 7. Memanfeatkan sarana dan prasarana umum untuk keperluan kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) setelah memenuhi ketentuan peraturan perundang ~undangan. 8. Dapat melakukan kerjasama dengan perusahaan lain dalam rangka penggunaan setiap fasilitas yang dimilil oleh perusahaan lain baik yang berafiiasi dengan perusahaan atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 9. Dapat membangun sarana dan prasarana pada WIUP lain setelah mendapat izin dari pemegang IUP yang bersangkutan. B. Kewajiban 1. Memilih yuridiksi pada Pengadilan Negeri tempat dimana lokasi WIUP berada; 2. Selambat-lambatnya 6 bulan setelah ditetapkannya keputusan ini pemegang IUP Operasi Produksi harus sudah melaksanakan dan menyampaikan laporan pematokan batas wilayah IUP Operasi Produksi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur; 3. Hubungan antara pemegang IUP Operasi Produksi dengan pihak ketiga menjadi tanggung jawab pemegang TUP sesuai ketentuan perundang-undangan: 4, Melaporkan rencana investasi dan melaporkan realisasi investasi setiap 3 (tiga) bulan untuk Izin Prinsip dan 6 (enam) bulan untuk Izin Usaha kepada Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah Provinsi Kalimantan Timur, 5. Menyampaikan rencana reklamasi kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur; 6. Menyampaikan rencana pasca tambang kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan ‘Timur Cq, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur; 7. Menempatkan sejumlah dana sebagai jaminan pelaksanaan untuk kegiatan Operasi Produksi dalam bentuk deposito pada Bank Pemerintah yang ditunjuk oleh dan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur eq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 8. Menyampaikan RKAB selambat lambatnya pada bulan November yang meliputi rencana tahun depan dan realisasi kegiatan setiap tahun berjalan kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur, 9. Menyampaikan Laporan Kegiatan Triwulan yang harus diserahkan dalam jangka waktu 30 (ign puluh) hari setelah akhir dari triwulan takwim secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur dengan tembusan kepada : Menteri ESDM dan Walikota Samarinda; 10. Apabila ketentuan batas waktu Penyampaian RKAB dan pelaporan sebagaimana dimaksud pada angka 8 (delapan) dan 9 (sembilan) tersebut di atas terlampaui, maka kepada pemegang IUP Operasi Produksi akan diberikan Peringatan tertulis; te \ 11. Menyampaikan laporan produksi dan pemasaran sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan; 12. Menyampaikan Rencana Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat sekitar wilayah pertambangan sebagai bagian dari RKAB dan melaporkan realisasi pelaksanaannya secara berkala kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Pertambangan dan Energi dan Badan Perizinan dan Penanaman Modal Daerah, termasuk melaporkan tindaklanjut dalam mendukung program Pemerintah Provinsi Kalimantan ‘Timur untuk mewujudkan 2 juta sapi integrasi perusahaan tambang batu bara, sesuai dukungan yang telah disampaikan dan disepakati dengan Dinas Petemakan Provinsi Kalimantan Timur, 13. Menyampaikan RKTTL setiap tahun sebelum penyampaian RKAB kepada kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur Ca. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur; 14, Memenuhi ketentuan perpajakan sesuai ketentuan peraturan perundang undangan; 15. Membayar juran tetap setiap tahun sesuai ketentuan peraturan perundang undangan; 16. Menempatkan jaminan reklamasi sebelum melakukan kegiatan produksi dan rencana penutupan tambang, sesuai ketentuan perundang-undangan; 17. Menyampaikan RPT (Rencana Penutupan Tambang) 2 tahun sebelum kegiatan produksi berakhir, 18. Melaksanakan Amdal sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan dan merupakan bagian dari dokumen Studi Kelayakan; 19. Mengangkat seorang Kepala Teknik Tambang yang bertanggung jawab atas kegiatan IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan), Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan serta Pengelolsan Lingkungan Pertambangan; 20. Kegiatan produksi dimulai apabila kapasitas produksi terpasang mencapai 70 % yang direncanakan; 21. UP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) berakhir ‘menurut hukum dan segala usaha pertambangan dihentikan. Dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak berakhimya Keputusan ini Pemegang IUP harus mengangkat keluar segala sesuatu yang menjadi miliknya, kecuali benda — benda/bangunan - bangunan yang dipergunakan untuk kepentingan umum; 22. Apabila dalam jangka waktu scbagaimana dalam butir 21, pemegang IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan) tidak melaksanakan maka barang/asct pemegang IUP Operasi Produksi menjadi milik pemerintah; 23, Pemegang IUP Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemurnian dan Pengangkutan enjualan) harus menyediakan data dan keterangan sewaktu-waktu apabila dikehendaki oleh Pemerintah; 24, Menerapkan kaidah pertambangan yang 25. Mengelola keuangan sesuai dengan sistem akuntansi Indonesia; 26. Melaporkan pelaksanaan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat secara berkala; 27. Melaporkan dan menjaga kelestarian fungsi dan daya dukung sumber daya air yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 28, Mengutamakan pemanfaatan tenaga kerja setempat, barang dan jasa dalam negeri sesuai ketentuan peraturan Perundangan; 29. Mengutamakan pembelian dalam negeri dari pengusaha lokal yang ada di daerah tersebut sesuai ketentuan peraturan perundang undangan; 30. Mengutamakan seoptimal mungkin penggunaan perusahaan jasa pertambangan lokal dan/atau nasional; |. Dilarang melibatkan anak perusahaan dan/atau afiliasinya dalam bidang usaha pertambangan di WIUP yang dengan izin Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur; 32. Melaporkan data dan pelaksanaan penggunaan jasa penunjang; 33. Menyerahkan seluruh data hasil kegiatan TUP Operasi Produksi Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolahan Pemumian dan Pengangkutan Penjualan) kepada Gubernur Kalimantan Timur cq. Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Kalimantan Timur; 34, Memberikan ganti rugi kepada pemegang hak atas tanah dan tegakan yang terganggu akibat kegiatan IUP Operasi Produksi Operasi Produksi (Konstruksi, Produksi, Pengolshan Pemurnian dan Pengangkutan Penjualan); 35, Mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO) sesuai ketentuan perundang-undangan; 36, Penjualan produksi kepada afiliasi harus mengacu pada harga pasar; 37. Kontrak penjuatan jangka panjang (minimal 3 tahun) harus mendapat persetujuan dahulu dari Menteri; 38. Perusahaan wajib mengolah produksinya di dalam negeri; 39, Melaporkan mineral atau batubara yang tergali pada saat pelaksanaan kegiatan IUP Operasi Produksi; 40. Mematubi arahan peraturan zonasi pertambangan berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Timur ‘Nomor 01 Tahun 2016 tentang RTRW Provinsi Kalimantan Timur 2016 ~ 2036; Bey 41, Pembangunan sarana dan prasarana pada kegiatan kontruksi antara lain; Fasilitas-faslitas dan peralatan pertambangan; b. Instalasi dan peralatan peningkatan mutu mineral/batubara; c. Fasilitas-fasilitas Bandar yang meliputi dok-dok, pelabuhan-pelabuhan, dermaga-dermaga, jembatan- jembatan, tongkang-tongkang, pemecah-pemecah air, fasilitas-fasilitas terminal, bengkel-bengkel, daerah- daerah penimbunan gudang-gudang dan peralatan bongkar muat; 4. Fasilitas-fasitas transportasi dan komunikasi yang dapat meliputi jalan-jalan, jembatan-jembatan, kapal- kapal, fer-feri, tempat-tempat pendaratan pesawat, hanggar-hanggar, garasi-garasi, pompa-pompa BBM, fasilitas-fasilitas radio dan telekomunikasi serta fasilitas-fsilits jaringan telegraph dan telepon; ¢. Perkotaan yang dapat meliputi rumah-rumah tinggal, toko-toko, sekolah-sekolah, rumah sakit, teater- teater, dan bangunan fasilitas-fasilitas dan peralatan pegawai kontraktor termasuk tanggungan pegawai tersebut; f. Listrik, fasilitas-fsilitas air dan bangunan dan dapat meliputi_ pembangkit-pembangkit tenaga listrik (yang dapat berupa tenaga air, uap, gas atau diese), jaringan-jeringan listrik, dam-dam, saluran-saluran air, sstem-sistem penyediaan air dan sistem-sistem pembuangan limbah (tailing), air buangan pabrik dan air buangan rumah tangea; g. Fasilitas-fasilitas lain yang dapat me ppengecoran dan reparasi; h. Semua fasilitas tambahan atau fasilitas lain, pabrik dan peralatan yang dianggap perlu atau cocok untuk ‘operasi pengusahaan yang berkaitan dengan WIUP atau untuk menyediakan pelayanan atau melakukan aktifitas-aktifitas pendukung atau aktifitas yang sifatnya insidentl ti namun tidak terbatas, bengkel-bengkel mesin, bengkel-bengkel Berdasarkan butir-butir hak dan kewajiban yang tercantum didalam lampiran ini, kami menyatakan bersedia untuk mentaati dan menjalankaannya, PT. DUNIA USAHA MAJU,

Anda mungkin juga menyukai