LIPIDA
V. Data pengamatan :
Terbentuk 3 lapisan :
KOLESTEROL Uji Salkowski Kloroform
• Warna ungu yaitu hasil reaksi dari kloroform dan
kolesterol membentuk kolestadiena
• Fluoresensi biru dan merah yaitu hasil reaksi
kolestidiena dengan sulfat yang berupa asam sulfonat
H2SO4
Warna kuning yaitu sisa asam sulfat yang tidak ikut bereaksi
Kesimpulan :
• Kebanyakan Lipid dan kolesterol (pengecualian senyawa gliserol) hanya dapat larut dalam senyawa organik non polar
(kelarutan polar sangat sedikit sekali).
• Lipid jika ditambahkan Na2CO3, maka akan terjadi penyabunan karena hidrolisis lipid oleh Na2CO3 yang membentuk gliserol
dan sabun (busa-busa).
• Lipid jika ditambahkan basa (NaOH atau KOH) juga terjadi penyabunan (saponifikasi) karena terjadi reaksi antara gugus
karboksilat pada lipid dengan basa yamg membentuk garam yang larut dengan air atau sabun.
• Kertas filtrat ditetesi lipid maka menjadi transparan akibat lipid yang terserap ke dalam pori-pori kertas, lalu mengisi celah-
celah kertas. Karena sifat titik didih lemak yang relatif lebih tinggi dibandingkan air maka lipid akan menetap yang membuat
bagian kertas yang terkena lipid menjadi transparan, karena cahaya akan dengan mudah lewat.
• Minyak yang memiliki rantai jenuh (unsaturated fatty acids) bila diuji dengan tetesan pada larutan Hubl iod dan klroform
(larutan yang membentuk warna merah muda) akan bereaksi dari awal mulanya campuran berwarna merah/membentuk
senyawa yang lebih transparan (merah muda). Jumlah tetesan minyak-minyak yang diuji menujukkan jumlah ikatan rantai
jenuh yang terdapat dalam senyawa lipid tersebut,
• Kolesterol yang memiliki konfigurasi tidak jenuh dalam molekulnya biala direaksi dengan asam kuat dalam kondiis bebas air,
kaa kan emmberikan warna yang berkarakteristik. Warna dan fluorosensi yang dihasilkan ini bervariasi dengan lapisan
senyaw yang terdapat pada bagian larutan