Anda di halaman 1dari 13

MIMBAR AGRIBISNIS

Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN DALAM


PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA

PERCEPTIONS OF FARMERS ON THE ROLE OF AGRICULTURAL


EXTENSIONS IN INCREASING INCOME OF HYBRID CORN FARMERS

Novianda Fawaz Khairunnisa*, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, Eliana Wulandari

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung-Sumedang KM21, Jatinangor, Sumedang
*E-mail: noviandafawaz@gmail.com
(Diterima 28-12-2020; Disetujui 14-1-2021)

ABSTRAK
Penyuluh pertanian memiliki peran strategis dalam membantu petani untuk meningkatkan
usahataninya. Peran penyuluh pertanian antara lain membina petani dalam mengelola usahataninya
secara efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani. Desa Nunuk Baru
merupakan salah satu daerah pengembangan komoditas jagung hibrida yang mendapatkan
perhatian lebih dalam kegiatan penyuluhan pertanian karena memiliki produktivitas dan luas tanam
jagung hibrida yang cukup berpotensi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi petani
jagung hibrida terhadap peran penyuluh pertanian dan menganalisis pengaruh peran penyuluh
pertanian terhadap pendapatan petani jagung hibrida. Desain penelitian yang digunakan yaitu
pendekatan kuantitatif dengan metode survey. Responden penelitian ini sebanyak 80 petani jagung.
Metode analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan
skala sematik diferensial dan analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa peran penyuluh pertanian di Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka
dikategorikan sangat baik dalam perannya sebagai katalisator, komunikator, konsultan dan
organisator; sedangkan sebagai motivator, edukator dan fasilitator dikategorikan baik. Peran
penyuluh pertanian tidak berpengaruh nyata terhadap pendapatan petani jagung di Desa Nunuk
Baru.

Kata kunci: Peran Penyuluh Pertanian, Petani Jagung, Pendapatan

ABSTRACT
Agricultural extension agents have a strategic role in helping farmers to increase their farming.
The role of agricultural extension agents includes fostering farmers in managing their farms
effectively and efficiently so that they can increase farmers' income. Nunuk Baru Village is one of
the corn commodity development areas that has received more attention in agricultural extension
activities because of its potential productivity and planting area for corn. This study aims to
identify the role of agricultural instructors for maize farmers and to analyze the influence of the
role of agricultural instructors on the income level of maize farmers. The research design used is a
quantitative approach with a survey method. The respondents of this research were 80 corn
farmers. Methods of data analysis in this study using descriptive analysis using a sematic
differential scale and multiple linear regression analysis. The results of this study indicate that the
role of agricultural extension agents in Nunuk Baru Village, Maja District, Majalengka Regency is
categorized as very good in their role as a catalyst, communicator, consultant and organizer while
as a motivator, educator and facilitator are categorized as good. The role of agricultural extension
agents has no significant effect on the income of maize farmers in Nunuk Baru Village.

Keywords: The Role of Agricultural Extension, Corn Farmers, Income

486
PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA
Novianda Fawaz Khairunnisa, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, dan Eliana Wulandari

PENDAHULUAN Kecamatan Maja. Berdasarkan data


Jagung (Zea mays L.) merupakan Badan Pusat Statistik Kabupaten
salah satu komoditas subsektor tanaman Majalengka (2018) luas panen, produksi
pangan yang memiliki kedudukan dan produktivitas jagung di Kecamatan
sebagai bahan pangan pokok pengganti Maja Tahun 2017 masing-masing sebesar
beras dan memiliki peran penting bagi 3.392 ha, 26.663 ton dan 7,86 ton/ha.
perekonomian Indonesia. Menurut Salah satu daerah di Kecamatan Maja
(Setiawan, 2008), dalam perspektif yang menghasilkan jagung adalah Desa
ekonomi modern, jagung tidak hanya Nunuk Baru. Desa Nunuk Baru memiliki
berfungsi sebagai bahan pangan, tetapi kondisi topografi yang cocok untuk
juga merupakan bahan baku utama bagi komoditas jagung sehingga cukup
industri makanan dan pakan ternak berpotensi untuk mengembangkan
(produk jagung). Produksi jagung di komoditas jagung di daerah tersebut.
Indonesia masih relatif rendah dan masih Tingkat potensi jagung di Desa
belum dapat memenuhi kebutuhan Nunuk Baru akan beriringan dengan
konsumen yang cenderung terus besarnya produktivitas usahatani yang
meningkat (Tahir & Suddin, 2017). Oleh pada akhirya berpengaruh terhadap
karena itu, perlu adanya upaya untuk pendapatan petani. Salah satu faktor yang
meningkatkan efisiensi usahatani jagung berpengaruh terhadap produktivitas
agar ketersediaan jagung terpenuhi. usahatani adalah kualitas sumber daya
Jawa Barat merupakan salah satu petani karena petani merupakan aktor
provinsi penghasil jagung di Indonesia. yang berhubungan langsung terhadap
Luas panen dan produksi jagung di Jawa usahataninya. Oleh sebab itu, perlu
Barat pada tahun 2017 masing-masing adanya upaya pemerintah untuk
mencapai produksi jagung Provinsi Jawa meningkatkan kualitas petani melalui
Barat sebesar 177.296 ha dan 1.424.928 pemberdayaan masyarakat petani seperti
ton (Kementerian Pertanian Republik penyuluhan pertanian.
Indonesia, 2018). Kabupaten Majalengka Penyuluhan adalah proses
sebagai salah satu sentra produksi jagung pendidikan yang bertujuan untuk
di Jawa Barat yang memiliki luas panen mengubah kesadaran dan perilaku
jagung yang cukup besar yang tersebar di (pengetahuan, sikap, dan keterampilan)
berbagai kecamatan salah satunya yakni manusia ke arah yang lebih baik sehingga

487
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

mereka menjadi berdaya dan dapat Kecamatan Maja, Kabupaten


mencapai kehidupan yang lebih baik dan Majalengka. Berdasarkan uraian tersebut,
sejahtera (Muljono, 2007). Penyuluhan maka tujuan penelitian ini adalah (1)
pertanian merupakan bentuk menganalisis persepsi petani jagung
perpanjangan tangan antara pemerintah hibrida terhadap peran penyuluh
dengan petani yang dilaksanakan oleh pertanian dan (2) menganalisis pengaruh
seorang penyuluh pertanian dalam rangka peran penyuluh pertanian terhadap
meningkatkan hasil produksi dan pendapatan petani jagung hibrida.
pendapatan petani. Menurut M et al,
(2019), peran penyuluh pertanian sangat METODE PENELITIAN
dibutuhkan untuk membimbing petani Penelitian ini dilakukan di Desa
dalam meningkatkan keterampilan petani Nunuk Baru, Kecamatan Maja,
sehingga diharapkan adopsi petani Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa
terhadap teknologi pertanian tinggi Barat. Pemilihan lokasi didasarkan bahwa
sehingga dapat meningkatkan hasil Desa Nunuk Baru merupakan salah satu
produksi petani serta meningkatkan daerah dengan produksi jagung hibrida
kesejahteraan petani dan keluarganya. terbanyak yang ada di Kecamatan Maja
Keberhasilan program penyuluhan dan daerah yang mendapatkan perhatian
sangat dipengaruhi oleh kinerja penyuluh lebih dalam kegiatan penyuluhan
pertanian yang sesuai dengan kebutuhan pertanian karena produktivitas dan luas
petani. Petani merupakan subjek atau lahan cukup berpotensi. Objek penelitian
aktor utama yang harus diprioritaskan ini adalah peran penyuluh pertanian dan
karena sebagai penerima manfaat dari faktor-faktor yang mempengaruhi
program penyuluhan pertanian. Persepsi pendapatan petani jagung hibrida.
petani terhadap peran penyuluh Metode pengambilan sampel dilakukan
merupakan faktor yang menentukan dengan menggunakan teknik probabbility
partisipasi petani dalam kegiatan sampling dengan metode simple random
penyuluhan (Krisnawati et al, 2013) sampling. Penentuan jumlah sampel
Oleh karena itu, perlu dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin
penelitian tentang persepsi petani jagung sehingga diperoleh total responden 80
hibrida terhadap peran penyuluh petani jagung hibrida. Desain penelitian
pertanian di Desa Nunuk Baru, yang digunakan yaitu pendekatan

488
PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA
Novianda Fawaz Khairunnisa, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, dan Eliana Wulandari

kuantitatif dengan metode survei. dihitung menggunakan rumus sebagai


Instrumen yang digunakan berupa berikut:
kuesioner yang terlebih dahulu dilakukan I = TR – TC
uji validitas dan reliabilitas Keterangan:
Metode analisis data pada I = Income (pendapatan), TR = Total
penelitian ini menggunakan analisis Revenue (penerimaan total), TC = Total
deskriptif, analisis pendapatan usahatani Cost (biaya total)
dan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan analisis pendapatan
Analisis deskriptif dilakukan untuk tersebut maka dapat diperoleh rasio R/C
menganalisis persepsi petani jagung dengan rumus sebagai berikut:
hibrida terhadap peran penyuluh R/C =
pertanian di Desa Nunuk Baru. Penilaian
Ada tiga kriteria dalam perhitungannya,
peran penyuluh pertanian dilakukan
yaitu:
berdasarkan tujuh peran penyuluh
a) Apabila R/C > 1 artinya usahatani
pertanian, yakni: motivator, edukator,
tersebut menguntungkan
katalisator, komunikator, konsultan,
b) Apabila R/C = 1 artinya usahatani
fasilitator dan organisator. Variabel
tersebut impas
pengamatan dilakukan klasifikasi dengan
c) Apabila R/C < 1 artinya usahatani
metode skor yang dipilih oleh petani
tersebut rugi
responden. Penilaian tersebut akan diberi
Selanjutnya menganalisis pengaruh
skor pada setiap variabel yang dihitung
peran penyuluh pertanian terhadap
menggunakan skala diferensial sematik
pendapatan petani jagung hibrida dengan
(Simamora, 2005) yang dapat dilihat
dengan menggunakan aplikasi STATA
pada Tabel 1.
versi 14. Sebelum data diolah
Tabel 1. Kategori Peran Penyuluh Pertanian
menggunakan uji regresi linear berganda,
Tingkat Peran
No Interval Kelas
Penyuluh Pertanian dilakukan pengujian data terlebih dahulu
1 3,0-5,4 Sangat tidak baik
2 5,5-7,9 Tidak baik yaitu uji asumsi klasik untuk memenuhi
3 8,0-10,4 Kurang baik
4 10,5-12,9 Baik persyaratan Best Linear Unbiased
5 13,0-15,4 Sangat baik
Estimator (BLUE) mengingat ini

Sementara itu, menurut Suratiyah merupakan data cross section. Model

(2006), analisis pendapatan usahatani yang digunakan adalah sebagai berikut:

489
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + merupakan modal utama penggerak


β5X5 + β6X6 + β7X7 + ε pembangunan pertanian di Indonesia.
Keterangan: Oleh karena itu, kualitas sumber daya
Y = Pendapatan Usahatani Jagung (kg); α manusia petani perlu ditingkatkan
= Nilai konstanta (intersept); β = melalui penyuluhan pertanian yang
Koefisien arah regresi (slope); X1 = Luas didampingi oleh seorang penyuluh. Peran
lahan (hektar); X2 = Produksi jagung penyuluh dalam penelitian ini dilihat dari
(kg); X3 = Biaya benih (Rp); X4 = Biaya 7 aspek yakni motivator, edukator,
pupuk (Rp); X5 = Biaya pestisida (Rp); katalisator, komunikator, konsultan,
X6 = Biaya tenaga kerja (Rp); X7 = Peran fasilitator dan organisator yang
penyuluh pertanian (skor); ε = Error merupakan hasil gabungan dari penelitian
Rahmawati et al. (2019) dan Resicha
HASIL DAN PEMBAHASAN (2016). Peran penyuluh tersebut diukur
Persepsi Petani Hibrida terhadap berdasarkan persepsi petani responden.
Penyuluh Pertanian Berikut ini merupakan hasil mayoritas
Petani sebagai pelaku utama penilaian petani terhadap peran penyuluh
dalam kegiatan usahataninya yang pertanian yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Persepsi Mayoritas Petani Hibrida terhadap Peran Penyuluh Pertanian di Desa Nunuk Baru
Peran Penyuluh Interval Kelas Jumlah (orang) Persentase (%) Tingkat Peranan
Motivator 10,5 – 12,9 43 53,75 Baik
Edukator 10,5 – 12,9 40 50 Baik
Katalisator 13,0 – 15,4 45 56,25 Sangat Baik
10,5 – 12,9 39 48,75 Baik
Komunikator
13,0 – 15,4 39 48,75 Sangat Baik
Kosultan 13,0 – 15,4 51 63,75 Sangat Baik
Fasilitator 10,5 – 12,9 35 43,75 Baik
Organisator 13,0 – 15,4 59 73,75 Sangat Baik

Berdasarkan Tabel 3, dapat usahatani sesuai anjuran dari Dinas


disimpulkan bahwa mayoritas persepsi Pertanian, mendorong untuk
petani jagung terhadap peran penyuluh mengembangkan usahatani yang lebih
pertanian sebagai motivator masuk menguntungkan dan mendorong petani
kedalam kategori baik. Menurut petani untuk menerapkan teknologi pertanian
responden, penyuluh pertanian telah dalam usahatani. Hal ini sejalan dengan
menjalankan perannya sebagai mativator penelitian yang dilakukan oleh
yaitu membantu petani mengarahkan Rahmawati et al. (2019) yang

490
PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA
Novianda Fawaz Khairunnisa, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, dan Eliana Wulandari

menyimpulkan bahwa peran kinerja menyampaikan aspirasi petani,


penyuluh pertanian sangat baik dalam menyampaikan kebijakan sektor
memotivasi petani, mengarahkan pertanian kepada petani dan menjadi
usahatani dan memotivasi petani penghubung antara petani dengan
meningkatkan hasil produksi tanaman lembaga pemerintah. Peranan penyuluh
jagung melalui program intensifikasi di dalam suatu program sangat berperan
jagung. penting guna sebagai jembatan
Persepsi mayoritas petani jagung penghubung antara pemerintah serta
terhadap peran penyuluh pertanian menyampaikan umpan balik dari
sebagai edukator masuk kedalam kategori masyarakat yang bertujuan membantu
baik. Menurut petani responden, masyarakat memperbaiki mutu hidup dan
penyuluh pertanian telah menjalankan kesejahteraannya (Padillah et al., 2018)
perannya sebagai edukator yaitu Persepsi mayoritas petani jagung
menambah pengetahuan petani dalam terhadap peran penyuluh pertanian
mengelola usahatani yang tepat. Selain sebagai komunikator masuk kedalam
itu, penyuluh juga memberikan pelatihan kategori baik cenderung sangat baik.
untuk meningkatkan keterampilan petani Peran penyuluh sebagai komunikator
seperti penggunaan sarana input terdiri dari tiga indikator, yaitu
pertanian, teknologi pertanian dan cara kemampuan penyuluh dalam
mengendalikan hama penyakit tanaman. berkomunikasi kepada petani, membantu
Menurut Rahmawati et al. (2019) adopsi mempercepat arus informasi baik antar
petani terhadap inovasi baru petani dan petani dengan pemerintah
membutuhkan proses pembelajaran yang serta membantu petani dalam mengambil
efektif dan efisien serta ditunjang oleh keputusan. Penelitian Zulfikar et al.
materi, metode dan media penyuluhan (2018) menyatakan bahwa penyuluh
yang dapat dipahami oleh petani. mampu merencanakan kegiatan
Persepsi mayoritas petani jagung pembelajaran yang menarik dan mudah
terhadap peran penyuluh pertanian dipahami dan penyuluh mampu
sebagai katalisator masuk kedalam membangun dinamika kelompok melalui
kategori sangat baik. Terdapat tiga pemilihan media yang digunakan.
indikator untuk mengukur peran Persepsi mayoritas petani jagung
penyuluh sebagai katalisator antara lain terhadap peran penyuluh pertanian

491
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

sebagai konsultan masuk kedalam petani dengan program-program


kategori sangat baik. Hal tersebut permodalan dari pemerintah dan bank
dibuktikan dengan pernyataan petani swasta. Menurut petani, peran penyuluh
responden yang menyatakan bahwa dalam memfasilitasi petani dalam akses
penyuluh telah memberikan nasihat pemasaran hasil produksi usahatani
kepada petani apabila usahatani yang masih kurang baik karena penyuluh
dilakukan oleh petani masih kurang tepat. pertanian belum mampu memutus mata
Penyuluh juga membantu petani dalam rantai tengkulak/bandar desa dan belum
menmecahkan permasalahan usahatani menghubungkan petani dengan pelaku
serta memberikan informasi kepada usaha di bidang agribisnis. Hal ini sejalan
petani mengenai usahatani yang cocok dengan penelitian Listiana et al. (2018),
dan sesuai dengan kondisi musim, tanah secara umum tingkat kemampuan
dan hama di daerah penelitian yang akan penyuluh dalam memfasilitasi petani
memberikan keuntungan maksimal bagi terhadap akses sumber daya dan
petani. Menurut Sadono (2008), teknologi berada pada kategori sedang
penyuluhan pertanian mempunyai peran cenderung rendah.
untuk membantu petani agar dapat Persepsi mayoritas petani jagung
menolong dirinya untuk mengatasi terhadap peran penyuluh pertanian
permasalahan yang dihadapinya secara sebagai organisator masuk kedalam
baik dan memuaskan sehingga meningkat kategori sangat baik. Peran penyuluh
derajat kehidupannya. sebagai organisator antara lain
Persepsi mayoritas petani jagung mengordinir kegiatan usahatani agar
terhadap peran penyuluh pertanian lebih terarah mulai dari penggunaan
sebagai fasilitator adalah baik. Peran sarana input pertanian hingga panen.
penyuluh sebagai fasilitator terdiri dari Selain itu, penyuluh juga menumbuhkan
tiga indikator, yaitu memfasilitasi wahana kerjasama petani dalam
kegiatan belajar mengajar usahatani kelompok tani dan mengarahkan petani
kepada petani, memberikan akses petani dalam memilih usahatani yang beresiko
kepada pihak permodalan dan pemasaran. kecil mengalami gagal panen dan yang
Berdasarkan hasil wawancara dengan lebih menguntungkan. Penelitian Lusiana
petani, penyuluh pertanian telah et al. (2018), penyuluh sebagai
menginformasikan serta menghubungkan organisator menyangkut pembentukan

492
PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA
Novianda Fawaz Khairunnisa, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, dan Eliana Wulandari

suatu kelompok-kelompok tani dan dikeluarkan dalam proses produksi


pengembangan kelompok tani. usahatani jagung di daerah penelitian dan
usahatani jagung ini merupakan usahatani
Pengaruh Peran Penyuluhan terhadap yang menjanjikan untuk pendapatan
Tingkat Pendapatan Petani Jagung petani jagung di daerah penelitian. Hasil
Hibrida perhitungan menunjukkan bahwa rata-
Pendapatan petani diperoleh dari rata R/C sebesar 2,16 yang menunjukkan
selisih antara penerimaan usahatani bahwa setiap penambahan biaya satu
dengan seluruh biaya produksi yang rupiah akan mendapatkan penerimaan
dikeluarkan petani selama satu kali sebesar 2,16 rupiah. Rata-rata R/C
musim tanam. Hasil perhitungan rata-rata tersebut bernilai >1 yang artinya
biaya produksi, penerimaan dan usahatani jagung hibrida di Desa Nunuk
pendapatan petani jagung hibrida di Desa Baru layak dan menguntungkan untuk
Nunuk Baru untuk rata-rata luas lahan diusahakan.
sebesar 0,858 ha dalam satu kali musim Selanjutnya, menganalisis pengaruh
tanam, dapat dilihat pada Tabel 3. peran penyuluh pertanian terhadap
Tabel 3. Rata-rata biaya produksi, penerimaan tingkat pendapatan petani hibrida di Desa
dan pendapatan petani jagung hibrida di Desa
Nunuk Baru. Faktor-faktor penduga yang
Nunuk Baru
diidentifikasi dalam penelitian ini yaitu
Komponen Jumlah (Rp)
Total Penerimaan (TR) 14.945.687,5 jumlah produksi, luas lahan, biaya benih,
Biaya Produksi:
Total Biaya Tetap 628.711 biaya pupuk, biaya pestisida, biaya
Total Biaya Variabel 6.298.931,25
Total Biaya (TC) 6.927.642,25 tenaga kerja dan peran penyuluh
Pendapatan (I) 8.018.045,25 pertanian. Adapun hasil analisis dapat
R/C 2,16
dilihat pada Tabel 4.
Berdasarkan Tabel 3, dapat Berdasarkan hasil analisis yang
diketahui bahwa rata-rata pendapatan dilakukan diperoleh persamaan regresi
jagung hibrida di daerah penelitian adalah hasil penelitian adalah Y = 1.225.171+
Rp8.018.045,25/0,858ha/MT. Dari data 522.218,1X1 + 2.916,52X2 – 1,14X3 -
tersebut terlihat bahwa total penerimaan 0,98X4 - 0,85X5 – 1,04X6 - 10.728,57X7
lebih besar dari total biaya yang + ε. Dapat diketahui bahwa peran
dikeluarkan artinya penerimaan petani penyuluh pertanian tidak berpengaruh
dapat menutupi semua biaya yang signifikan terhadap pendapatan petani

493
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

jagung di Desa Nunuk Baru. Sementara biaya pupuk, biaya pestisida dan biaya
itu, variabel yang berpengaruh signifikan tenaga kerja.
antara lain produksi jagung, biaya benih,

Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Faktor-faktor Pendapatan Petani Jagung Hibrida di
Desa Nunuk Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka
Koefisien
Variabel Standar Error t-hitung p-value
Regresi
Luas Lahan (X1) 522.218,1 510.735,4 1,02 0,310ns
Produksi Jagung (X2) 2.916,52 90,62496 32,18 0,000**
Biaya Benih (X3) -1,14035 0,3934456 -2,90 0,005**
Biaya Pupuk (X4) -0,9852454 0,0923743 -10,67 0,000**
Biaya Pestisida (X5) -0,8544787 0,4833845 -1,77 0,081*
Biaya Tenaga Kerja (X6) -1,037348 0,089735 -11,56 0,000**
Peran Penyuluh Pertanian (X7) -10.728,57 16.744,91 -0,64 0,524ns
Konstanta 1.225.171 1.476.483 0,83 0,409
F Hitung 849,94
Sigh F 0,0000
Adjusted R2 0,9869
N 80
Keterangan : * = signifikan pada taraf 0,01; ** = signifikan pada taraf 0,5; ns = tidak signifikan

Produksi jagung (X2) memiliki pendapatan petani jagung. Setiap


hubungan yang positif atau searah dengan peningkatan biaya benih sebesar 1%
pendapatan petani jagung. Setiap dengan menganggap faktor lainnya tetap
peningkatan luas lahan sebesar 1% (ceteris paribus) maka pendapatan petani
dengan menganggap faktor lainnya tetap jagung akan mengalami penurunan
(ceteris paribus) maka jumlah produksi sebesar 1,14. Hal tersebut sesuai dengan
jagung akan mengalami peningkatan penelitian Santoso & Sudarmadji (2013)
sebesar 2.916,52. Hal ini sesuai tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
dengan penelitian Apriliana & Mustadjab produksi jagung di Kabupaten Sumenep
(2016) tentang analisis faktor-faktor yang yang menyatakan bahwa adanya
mempengaruhi pengambilan keputusan pengaruh biaya benih secara positif
petani dalam menggunakan benih hibrida terhadap tingkat pendapatan petani
pada usahatani jagung di Desa jagung di Desa Gedang-gedang.
Patokpicis, Kecamatan Wajak, Biaya pupuk (X4) memiliki
Kabupaten Malang yang menyatakan hubungan yang negatif dengan
bahwa hasil produksi berpengaruh positif pendapatan petani jagung. Setiap
terhadap pendapatan usahatani jagung. peningkatan biaya pupuk sebesar 1%
Biaya benih (X3) memiliki dengan menganggap faktor lainnya tetap
hubungan yang negatif terhadap (ceteris paribus) maka pendapatan petani

494
PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA
Novianda Fawaz Khairunnisa, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, dan Eliana Wulandari

jagung akan mengalami penurunan Agung, Kecamatan Dau, Kabupaten


sebesar 0,98. Hal tersebut sejalan dengan Malang yang menyatakan bahwa variabel
penelitian Apriliana & Mustadjab (2016) upah tenaga kerja berpengaruh negatif
yang menyatakan bahwa biaya pupuk terhadap pendapatan usahatani jagung.
berpengaruh negatif terhadap pendapatan Peran penyuluh pertanian (X7) tidak
usahatani jagung. berpengaruh signifikan terhadap
Biaya pestisida (X5) memiliki pendapatan petani jagung. Berdasarkan
hubungan yang negatif dengan informasi yang didapat dari hasil
pendapatan petani jagung. Setiap wawancara, sebagian besar petani di
peningkatan biaya pestisida sebesar 1% Desa Nunuk Baru merasakan peran
dengan menganggap faktor lainnya tetap penyuluh pertanian sudah berperan baik
(ceteris paribus) maka pendapatan petani dalam mendampingi, menambah
jagung akan mengalami penurunan pengetahuan, keterampilan dan
sebesar 0,85. Hal tersebut sesuai dengan membantu memecahkan masalah yang
penelitian Santoso & Sudarmadji (2013) dihadapi oleh petani. Salah satu faktor
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi yang menyebabkan tidak signifikannya
produksi jagung di Kabupaten Sumenep peran penyuluh pertanian terhadap
yang menyatakan bahwa terdapat pendapatan petani adalah kurangnya
pengaruh secara negatif antara biaya kepercayaan petani kepada penyuluh
pestisida terhadap tingkat pendapatan pertanian. Menurut petugas penyuluh
petani jagung. pertanian, kebanyakan petani tidak mau
Biaya tenaga kerja (X6) memiliki menerapkan apa yang diarahkan oleh
hubungan yang negatif dengan penyuluh sebelum ada bukti nyata. Selain
pendapatan petani jagung. Setiap itu, penyuluh belum mampu memutus
peningkatan biaya pestisida sebesar 1% mata rantai bandar atau tengkulak
dengan menganggap faktor lainnya tetap sehingga penerimaan yang diperoleh
(ceteris paribus) maka pendapatan petani petani kurang maksimum. Hal ini
jagung akan mengalami penurunan menunjukkan bahwa peran penyuluh
sebesar 0,85. Hal ini sejalan dengan belum optimal dalam membantu petani
penelitian yang dilakukan oleh Joan et al. meningkatkan pendapatannya jagung.
(2018) tentang analisis fungsi pendapatan Hasil penelitian ini berbeda dengan
usahatani jagung arjuna di Desa Mulyo penelitian Inten et al. (2017) tentang

495
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

peranan penyuluh pertanian dalam jagung hibrida di Desa Nunuk Baru. Hal
peningkatan pendapatan petani komoditas ini terjadi salah satunya karena petani
padi di Kecamatan Tanjungselor, masih cenderung melakukan kebiasaan-
Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara kebiasaannya sendiri dalam mengelola
yang menyatakan bahwa penyuluh dapat usahatani jagung.
memberikan pengaruh terhadap tingkat
pendapatan petani. Penelitian Lusiana et Saran
al. (2018) menyatakan bahwa peran Dari penelitian ini disarankan agar
penyuluh sebagai pembimbing dan penyuluh pertanian sebaiknya melakukan
fasilitator berpengaruh terhadap pendampingan, monitoring secara
pendapatan petani sedangkan sebagai intensif, meningkatkan akses petani
organisator dan fasilitator tidak terhadap permodalan dan pemasaran serta
berpengaruh terhadap pendapatan petani. melakukan pendekatan kepada petani
agar petani mau menerapkan yang sudah
KESIMPULAN DAN SARAN disampaikan oleh penyuluh dalam rangka
Kesimpulan meningkatkan produksi dan pendapatan
Berdasarkan hasil penelitian yang usahatani. Diharapkan petani lebih
telah dilakukan, dapat disimpulkan berperan aktif dalam kegiatan
bahwa peran penyuluh pertanian bagi penyuluhan dan mengikuti anjuran yang
petani jagung hibrida di Desa Nunuk diberikan oleh petugas penyuluh
Baru, Kecamatan Maja, Kabupaten pertanian.
Majalengka dalam menjalankan tugasnya
sebagai katalisator, komunikator, DAFTAR PUSTAKA
konsultan dan organisator dikategorikan Apriliana, M., & Mustadjab, M. (2016).
Analisis Faktor-Faktor yang
sangat baik. Sedangkan penilaian petani
Mempengaruhi Pengambilan
terhadap peran penyuluh pertanian Keputusan Petani Dalam
Menggunakan Benih Hibrida Pada
sebagai motivator, edukator dan
Usahatani Jagung (Studi Kasus di
fasilitator dikategorikan baik. Desa Patokpicis, Kecamatan
Wajak, Kabupaten Malang). Jurnal
Berdasarkan hasil uji regresi yang
Habitat, 27(1), 7–13.
dilakukan menunjukkan bahwa peran Badan Pusat Statistik Kabupaten
Majalengka. (2018). Luas Panen,
penyuluh pertanian tidak berpengaruh
Produksi dan Produktivitas
signifikan terhadap pendapatan petani Tanaman Pangan dan Palawija
Tahun 2017. Badan Pusat Statistik

496
PERSEPSI PETANI TENTANG PERAN PENYULUH PERTANIAN
DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI JAGUNG HIBRIDA
Novianda Fawaz Khairunnisa, Zumi Saidah, Hepi Hapsari, dan Eliana Wulandari

Kabupaten Majalengka. Penyuluhan dan Pembangunan


Inten, S., CCW, D. E., & S., B. R. N. Bangsa. Jurnal Penyuluhan, 3(1),
(2017). Peranan Penyuluh Pertanian 55–62.
Dalam Peningkatan Pendapatan Padillah, Purnaningsih, N., & Sadono, D.
Petani Komoditas Padi Di (2018). Persepsi Petani tentang
Kecamatan Tanjungselor Peranan Penyuluh dalam
Kabupaten Bulungan Kalimantan Peningkatan Produksi Padidi
Utara. Jurnal Agrifor, 16(1), 103– Kecamatan Tabir Kabupaten
108. Merangin Provinsi Jambi. Jurnal
Joan, A. P., Nugroho, I., & Suwarta. Penyuluhan, 14(1), 1–10.
(2018). Analisis Fungsi Rahmawati, Mahludin, B., & Bahua, M.
Produktivitas dan Fungsi I. (2019). Peran Kinerja Penyuluh
Pendapatan Usahatani Jagung dan Efektivitas Pelaksanaan
Arjuna di Desa Mulyoagung Penyuluhan pada Program
Kecamatan Dau Kabupaten Intensifikasi Jagung. Jurnal Sosial
Malang. Jurnal Agrika, 12(1), 83– Ekonomi Pertanian, 15(1), 56–70.
92. Resicha, P. (2016). Peran Penyuluh
Kementerian Pertanian Republik Pertanian dalam Pengembangan
Indonesia. (2018). Luas Panen Kelompok Tani di Nagari Sungai
Jagung. Kementerian Pertanian Pua Kecamatan Sungai Pua
Republik Indonesia. Kabupaten Agam. Skripsi.
Krisnawati, Purnaningsih, N., & Asngari, Universitas Andalas.
P. (2013). Persepsi Petani Terhadap Sadono, D. (2008). Pemberdayaan Petani
Peranan Penyuluh Pertanian di Paradigma Baru Penyuluhan
Desa Sidomulyo dan Muari, Distrik Pertanian di Indonesia. Jurnal
Oransbari, Kabupaten Manokwari Penyuluhan, 4(1), 65–74.
Selatan. Jurnal Sosio Konsepsia, Santoso, R., & Sudarmadji, H. (2013).
3(1), 301–312. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Listiana, I., Sumardjo, Sadono, D., & Produksi Jagung di Kabupaten
Tjiptopranoto, P. (2018). Hubungan Sumenep. Jurnal Pertanian
Kapasitas Penyuluh dengan Cemara, 10(1), 10–17.
Kepuasan Petani. Jurnal Setiawan, I. (2008). Alternatif
Penyuluhan, 14(2), 244–256. Pemberdayaan Bagi Peningkatan
Lusiana, Laapo, A., & Howara, D. Kesejahteraan Petani Lahan Kering
(2018). Peran Penyuluh Pertanian (Studi Literatur Petani Jagung Di
Dalam Meningkatkan Pendapatan Jawa Barat). Program Studi
Usahatani Padi Sawah Di Desa Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Oloboju Kecamatan Sigi Biromaru Universitas Padjadjaran.
Kabupaten Sigi. Jurnal Agrotekbis, Simamora, B. (2005). Analisis
6(1), 40–47. Multivariat Pemasaran. Gramedia
M, M., Syam, H., & L, L. (2019). Peran Utama. Jakarta.
Penyuluh Pertanian terhadap Suratiyah, K. (2006). Ilmu Usahatani.
Peningkatan Kompetensi Petani Penebar Swadaya Group. Jakarta
dalam Aktivitas Kelompok Tani di Tahir, A. G., & Suddin, A. F. (2017).
Desa Rea Kecamatan Binuang Analisis Pendapatan Usahatani
Kabupaten Polewali Mandar. Jagung pada Lahan Sawah dan
Universitas Negeri Makasar. Tegalan di Kecamatan Ulaweng,
Muljono, P. (2007). Learning Society, Kabupaten Bone Sulawesi Selatan.

497
MIMBAR AGRIBISNIS
Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. Januari 2021. 7(1): 486-498

Jurnal Galung Tropika, 6(1), 1–11. Tanaman Pangandi Kabupaten


Zulfikar, Amanah, S., & Asngari, P. S. Aceh Utara. Jurnal Penyuluhan,
(2018). Persepsi Petani terhadap 14(1), 159–174.
Kompetensi Penyuluh Pertanian

498

Anda mungkin juga menyukai