Anda di halaman 1dari 15

32

“Tugas 03 QAQC Teknik Industri 2021 UNRIKA”

Nama : ALSYAH RIZAL

NPM : 18010027

Jurusan : Teknik Industri

FAKULTAS TEKNIK
TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS RIAU KEPULAUAN
33

BAB I

Pendahuluan

A. Latar Belakang

UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) memegang peranan yang sangat besar dalam
memajukan perekonomian Indonesia. Selain sebagai salah satu alternatif lapangan kerja baru,
UMKM juga berperan dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi pasca krisis moneter
tahun 1997 di saat perusahaan-perusahaan besar mengalami kesulitan dalam mengembangkan
usahanya. Saat ini, UMKM telah berkontribusi besar pada pendapatan daerah maupun
pendapatan Negara Indonesia.

UMKM merupakan suatu bentuk usaha kecil masyarakat yang pendiriannya


berdasarkan inisiatif seseorang. Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa UMKM hanya
menguntungkan pihak-pihak tertentu saja.Padahal sebenarnya UMKM sangat berperan dalam
mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia. UMKM dapat menyerap banyak
tenaga kerja Indonesia yang masih menganggur.Selain itu UMKM telah berkontribusi besar
pada pendapatan daerah maupun pendapatan negara Indonesia.

UMKM juga memanfatkan berbagai Sumber Daya Alam yang berpotensial di suatu
daerah yang belum diolah secara komersial. UMKM dapat membantu mengolah Sumber Daya
Alam yang ada di setiap daerah. Hal ini berkontribusi besar terhadap pendapatan daerah
maupun pendapatan negara Indonesia.

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang strategis dalam
pembangunan ekonomi nasional. Pada saat krisis ekonomi yang terjadi tahun 1997, dimana
banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi bahkan berhenti aktifitasnya, sektor
UMKM terbukti lebih tangguh dalam menghadapi krisis tersebut. Peranan UMKM, terutama
sejak krisis ekonomi dapat dipandang sebagai katup pengaman dalam proses pemulihan
ekonomi nasional, baik dalam mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional maupun
penyerapan tenaga kerja. Suryadharma Ali (2008) menyatakan bahwa UMKM merupakan
benteng pertahanan ekonomi nasional sehingga bila sektor tersebut diabaikan sama artinya
tidak menjaga benteng pertahanan Indonesia.

Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat, membuat para pelaku bisnis
lebih memacu diri dalam menghasilkan produk yang dapat diterima dan dipergunakan oleh
konsumen. Banyak terobosan baru yang dikembangkan oleh produsen yang bertujuan untuk
meningkatkan kualitas produk. Kualitas produk adalah karakteristik dari sebuah produk yang
diberikan kepada pelanggan. Segala upaya yang dilakukan oleh pihak produsen untuk memacu
34

pihak konsumen agar lebih selektif dalam memilih dan menggunakan suatu jenis pelayanan
atau produk. Menurut Tjiptono (2008) ada beberapa dimensi dalam kualitas produk yang harus
diperhatikan, yaitu diantaranya :

 Kinerja (Performance)

 Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (Features)

 Kesesuaian dengan spesifikasi (Conformance to Spesification)

 Keandalan (Realibility)

 Daya tahan (Durability)

 Estetika (Esthetica)

B. Rumusan Masalah

1a. Pilih satu produk UMKM atau produk tempat kalian bekerja, masing2 mahasiswa
mengambil produk yang BERBEDA (TIDAK boleh ada PRODUK yang SAMA)

1. Tentukan VOC dari produk tersebut.


2. Tentukan Spesifikasi dan Instruksi Kerja berkaitan dengan VOC tadi.
3. Tentukan bagaimana melakukan Quality Control terhadap spesifikasi tadi agar
VOC terpenuhi..
4. Buatlah tahap2 Quality by Design pada produk soal No.1 saat ada perubahan VOC.
5. Berikan LINK kajian yang bisa anda gunakan untuk design ulang produk anda.
6. Apa keunggulan yang anda peroleh dengan melakukan Quality by Design.
35

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian kualitas

Kualitas merupakan salah satu indikator penting bagi perusahaan untuk dapat eksis di
tengah ketatnya persaingan dalam industri. kualitas didefinisikan sebagai totalitas dari
karakteristik suatu produk yang menunjang kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan
yang dispesifikasikan atau ditetapkan. Dalam mendefinisikan kualitas produk, ada lima pakar
utama dalam manajemen mutu terpadu (Total Quality Management) yang saling berbeda
pendapat, tetapi maksudnya sama. Di bawah ini dikemukakan pengertian kualitas dari lima
pakar TQM (Nasution, 2001: 15-16):

1. Menurut Juran (1993: 32)

Kualitas adalah kecocokan penggunaan produk (fitness for use) untuk memenuhi kebutuhan
dan kepuasan pelanggan. Kecocokan penggunaan itu didasarkan pada lima ciri utama berikut:

a. Teknologi, yaitu kekuatan atau daya tahan.

b. Psikologis, yaitu citra rasa atau status.

c. Waktu, yaitu kehandalan.

d. Kontraktual, yaitu adanya jaminan.

e. Etika, yaitu sopan santun, ramah dan jujur.

Kecocokan penggunaan suatu produk adalah apabila produkmempunyai daya tahan


penggunaan yang lama, meningkatkan citra atau status konsumen yang memakainya, tidak
mudah rusak, adanya jaminankualitas dan sesuai etika bila digunakan. Khusus untuk jasa
diperlukanpelayanan kepada pelanggan yang ramah, sopan serta jujur sehingga dapat
menyenangkan atau memuaskan pelanggan.

2.2 Manajemen Kualitas

Manajemen Kualitas Pada dasarnya Manajemen Kualitas (Quality Management) atau


Manajemen Kualitas Terpadu (Total Quality Management = TQM) didefinisikan sebagai suatu
cara meningkatkan performansi secara terusmenerus (continuous performance improvement)
pada setiap level operasi atau proses, dalam setiap area fungsional dari suatu organisasi
dengan menggunakan semua sumber daya manusia dan modal yang tersedia. ISO 8402
(Quality Vocabulary) mendefinisikan Manajemen Kualitas sebagai semua aktifitas dari fungsi
manajemen secara keseluruhan yang menentukan kebijakansanaan kualitas, tujuan-tujuan dan
36

tanggung jawab, serta mengimplementasikannya melalui alat-alat seperti perencanaan kualitas


(quality planning), pengendalian kualitas (quality control), jaminan kualitas (quality
assurance), dan peningkatan kualitas (quality improvement).

Tanggung jawab untuk manajemen kualitas ada pada semua level dari manajemen, tetapi
harus dikendalikan oleh manajemen puncak (top management) dan implementasinya harus
melibatkan semua anggotaorganisasi. Dari definisi tentang manajemen kualitas di atas, ISO
8402(Quality Vocabulary) juga mengemukakan beberapa definisi tentang perencanaan kualitas
(quality planning), pengendalian kualitas (qualitycontrol), jaminan kualitas (quality
assurance), dan peningkatan kualitas(quality improvement), sebagai berikut (Gaspersz, 2001:
5-6)

1. Perencanaan kualitas (quality planning) adalah penetapan dan pengembangan tujuan


dan kebutuhan untuk kualitas serta penerapan sistem kualitas.
2. Pengendalian kualitas (quality control) adalah teknik-teknik dan aktivitas operasional
yang digunakan untuk memenuhi persyaratan kualitas.
3. Jaminan kualitas (quality assurance) adalah semua tindakan terencana dan sistematik
yang diimplementasikan dan didemonstrasikan guna memberikan kepercayaan yang
cukup bahwa produk akan memuaskan kebutuhan untuk kualitas tertentu.
4. Peningkatan kualitas (quality improvement) adalah tindakan-tindakan yang diambil
guna meningkatkan nilai produk untuk pelanggan melalui peningkatan efektivitas dan
efisiensi dari proses dan aktivitas melalui struktur organisasi.
37

BAB III
Metode Penelitian

3.1 Metode Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menjelaskan mengenai desain penelitian,


teknik pengumpulan data, teknik penentuan informan dan teknik analisa data
berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.

3.1.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode


penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Deskriptif. Metode analisis
deskriptif kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan untuk
menggambarkan proses atau peristiwa yang sedang berlaku pada saat ini di
lapangan yang di jadikan objek penelitian, kemudian data atau informasinya di
analisis sehingga di peroleh suatu pemecahan masalah.
Sedangkan pendekatan kualitatif dipandang lebih relevan dan cocok
karena bertujuan menggali dan memahami apa yang tersembunyi dibalik
komunikasi pemasaran Yellow Truck Bandung dalam menarik minat konsumen
melalui promo Student Card. Seperti dikatakan David Williams (1995) dalam
buku Lexy Moleong menyatakan:
“Bahwa penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar
alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang
atau peneliti yang tertarik secara alamiah” (Moleong, 2007:5)

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang berusaha


mendekripsikan dan mengintreprestasikan sesuatu, misalnya kondisi atau
hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung,
akibat yang terjadi, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung.

3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam


penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.
38

3.2.1 Studi Pustaka

Peneliti ini juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber tertulis


untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini. Menurut penjelasan
Rosady Ruslan, Studi pustaka merupakan :

“Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan materi data atau


informasi melalui jurnal ilmiah, buku-buku referensi, dan bahan-bahan
publikasi yang tersedia di perpustakaan”. (Rosady Ruslan Metode
penelitian public relations dan komunikasi 2003:21)

1. Studi Literatur

Dalam studi literatur ini penulis menganut sistem kepustakaan terbuka


dimana dengan mengumpulkan data atau keterangan melalui bahan bacaan
mengenai masalah-masalah yang diteliti.
2. Penelusuran Data Online / Internet Searching

Internet searching merupakan teknik pengumpulan data melalui bantuan


teknologi yang berupa alat / mesin pencari di internet dimana segala
informasi dari berbagai era tersedia didalamnya. Internet searching sangat
memudahkan dalam rangka membantu peneliti menemukan suatu file /
39

data dimana kecepatan, kelengkapan dan ketersediaan data dari berbagai


tahun tersedia. Mencari data di internet bisa dilakukan dengan cara
searching, browsing, surfing ataupun downloading.
40

BAB IV
Pembahasan
Management Aspect of Quality Improvement and Quality by Design

Management Aspect of Quality Improvement

1. QUALITY PLANNING

A. VOICE OF CUSTOMER
Pada Week 25 tahun 2021, masuk customer complain dari customer produk
lampu excelitas. Complain berupa feedback mengenai area solder bracket.
Specsification sebelumnya tidak ada limit batasan area solder atau flux solder
yang terdapat pada lampu assembly.

Berikut data yang di tampilkan:

Keterangan :

B. Gambar biru adalah bentuk dari bracket


C. Merah adalah area solder yang biasa dikerjakan oleh production.

Untuk selama ini produk hanya di control berdasarkan kekuatan area solder
saja, akan tetapi batasan area solder tidak ada ada control.

2. QUALITY ASSURANCE

A. Menentukan spesifikasi produk


Spesifikasi produk ditentukan spec yang telah ditetapkan oleh design
engineering. Didalam document specsification telah ada data ukuran dan
batasan ukuran dari produk.
41

B. Work Instruction
Work Instruction dibuat oleh engineering proses, yang berisi tahapan
pelaksanaan kerja yang berada dia area solder, mulai dari loading > proses >
unloading produk. Serta instruksi pengunaan mesin, APD, dan peralatan yang
digunakan.

3. Quality Control
Melakukan pengecekan barang sebelum dikirim oleh production ke customer.
Menstandarkan lampu yang akan di kirim ke customer muai dari ukuran dan
bentuk dari produk lampu yang akan di kirim harus sesuai dengan spec yang
telah di tetapkan.
42

Quality By Design
Kualitas berdasarkan Desain adalah praktek menggunakan tim multidisiplin untuk melakukan
pemikiran konseptual, desain produk, dan produksi merencanakan semua sekaligus.

Tahapan Quality by Design

Tahapan ini menggunakan Advance Product Quality Planning (APQP).

APQP adalah pendekatan terstruktur untuk desain produk dan proses. Kerangka kerja
ini adalah seperangkat persyaratan kualitas standar yang memungkinkan supplier merancang
produk yang memuaskan pelanggan. APQP memastikan bahwa Suara Pelanggan dipahami
dengan jelas, diterjemahkan ke dalam persyaratan, spesifikasi teknis, dan karakteristik
khusus. APQP menggunakan TOOLS dan METODE untuk mengurangi risiko yang terkait
dengan pengembagan maupun perubahan terhadap produk atau proses baru.
43

Penerapan APQP pada Produk Lampu Bracket

Fase 1. Planning

Sesuai dengan customer complain yang telah tersampaikan kepada pihak manjeman, team
dari engineering melakukan analisa perbaikan pada solder bracket dan mencari pokok
permasalahan serta melakukan perbaikan pada proses solder bracket.

Fase 2 product design and development

Mengganti jenis flux tester dan kawat wire solder yang akan digunakan, tahapan ini
dilakukan setelah analisa permasalahan di area solder.

Fase 3 Process Design and Development

Menetapkan wire solder yang akan di pakai oleh production serta melakukan pengecekan
secara berulang unutk melihat hasil dari sekelurahan improvement. Serta membuat flow chart
dari proses solder
44

Area solder sesudah


perbaikan

Fase 4 Product and Process Validation

Melakukan proses produksi serta mengontrol output dari produksi mengguanakan statistic
process control (SPC).

Fase 5 Feedback Assessment and Corrective Action

Mengeksplor identifikasi dari proses solder yang sedang berlangsung, aktifitas bagaimana
mengurangi nilai RPN, tindakan korektif (baik internal maupun eksternal), Di fase ini mulai
melakukan perbaikan yang konstruktif untuk menciptakan pembuatan produk lampu bracket
menuju ZERO DEFECT.
45

BAB IV

Kesimpulan

Pentingnya Penerapan manajemen kualitas serta penerapan Advance Product Quality


Planning (APQP). Untuk memenuhi keinginan customer. Serta terus melakukan perbaikan
secara terus menerus oleh pihak manajeman agar produk lampu bracket yang dikirimkan
kepada customer adalah produk dengan kualitas yang sudah terjamin.

dapat di katakan bahwa kita sedang mendengarkan suara pelanggan, untuk


memastikan bahwa harapan pelanggan terhadap produknya dapat terpenuhi. Proses produksi
manufacture seringkali memiliki risiko yang tinggi, seperti kegagalan proses pembuatan
produk. Menjalankan proses APQP dengan baik dan benar dapat membantu meminimalkan
risiko kegagalan tersebut.
46

DAFTAS PUSTAKA

http://eprints.ums.ac.id/24022/3/05._BAB_II.pdf

https://wqa.co.id/manajemen-mutu-pengertian-tujuan-dan-prosesnya/

https://wqa.co.id/manajemen-mutu-pengertian-tujuan-dan-prosesnya/

https://kumparan.com/amelia-rismawardani/pentingnya-kualitas-produk-terhadap-loyalitas-
konsumen-1uqeEZQI3mx/2

https://sentralsistem.com/news/detail/mengenal-apqp-advanced-product-quality-planning

Anda mungkin juga menyukai